Share

206. Pendekar Buruk Rupa

Bimantara memasuki gua dengan tongkatnya. Obor api di tangannya. Raut wajahnya tampak sedih memandangi isi gua itu. Bimantara pun menyalakan obor-obor di dalam gua itu. Hingga isi gua tampak terang. Tak lama kemudian dia duduk di atas kasur jerami sambil mengitari pandangannya ke sekitar gua. Bayangan-bayangan saat latihan bersama Ki Walang terngiang. Bimantara berdiri, dia tampak sedih mengingat itu semua.

“Ampun, Tuan Guru!”

“Tidak ada ampun untukmu!”

Bimantara meneteskan air mata mengingat itu.

“Apakah aku sudah boleh istirahat?”

“Kau tidak boleh istrirahat sampai menguasai satu jurus dariku!”

Kini air mata Bimantara bercuruan.

“Tuan Guru, sepertinya aku demam! Bolehkah aku pergi ke tempat Tabib untuk dirawat di sana?”

“Aku tahu kau hanya berbohong padaku! Kau hanya ingin istirahat saja! Tidak boleh! Kau harus menguasai satu jurus lagi baru boleh istirahat!&rd

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Rafah Keysa
good semangat Kaka Thor
goodnovel comment avatar
Youe
yesssssss lanjut
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status