Park Seulbi, artis muda berdarah blasteran korea X indo mencapai kesuksesan nya di usia muda. Usianya bahkan belum menginjak 30, namun berbagai drama dengan aktor papan atas terkenal sudah ia bintangi. Sebuah kota yang telah membuat ia menjadi sesukses itu. Sebuah kota yang membuat namanya dikenal oleh banyak orang. Sebuah kota yang indah tempat kelahiran ibunya. Namun sebuah kota bernama Seoul itu pula, seringkali bersikap dingin dan kejam kepadanya. Sampai pada akhirnya ia bertemu dengan seseorang yang dapat mengubah kembali pandangannya tentang kota itu.
View MorePanas matahari yang terik, cuaca hangat dan lembab sepanjang tahun, welcome to Yogyakarta, Indonesia. Tidak ada yang bisa menggambarkan seberapa bahagianya gadis yang akhirnya punya kesempatan untuk pulang kembali kerumahnya. Ngomong-ngomong soal Junwo, ia akhirnya menurunkan egonya dan membiarkan Seulbi untuk menghabiskan akhir tahun ini bersama keluarganya di Indonesia. Ia mengerti, bahwa yang terpenting bagi Seulbi saat ini adalah keluarganya. Disepanjang perjalanan dari Bandara menuju kerumahnya, bibirnya tidak pernah berhenti untuk tersenyum. Berbagai kenangan bertahun-tahun yang lalu kembali muncul dibenaknya. Ia bertanya-tanya, apa jadinya jika ia memutuskan untuk tetap tinggal di kota ini. Apakah ia akan jauh lebih bahagia? Apakah ia tidak akan kesepian? Beberapa waktu berlalu sampai akhirnya taxi yang ditumpanginya berhenti tepat di depan rumahnya. Dari jarak yang tidak jauh itu, ia bisa melihat
Kedatangan Woohyun merupakan salah satu kejutan terburuk yang pernah ada bagi Seulbi. Entah kenapa, dari semua hari dan waktu yang ada, Woohyun memilih datang di malam ini. Mungkin memang Seulbi saja yang sedang sial. Berbagai makian di kepalanya sudah sangat ingin ia lontarkan ke sepupunya itu, tapi situasi dan keadaan sangat tidak mendukung. Frustrasi mulai datang kepada dirinya, usai kepanikannya mereda. Woohyun masuk ke dalam apartemen Seulbi sambil menenteng beberapa paperbag ditangannya sembari berseru, ”Tokyo Milk Cheese, Tokyo milk cheese, Tokyo milk cheese nih!” Seulbi mengikuti langkah kaki Woohyun sambil mendengus kesal. ”Oppa! Bentar dulu. Bukankah katamu kau tidak bisa berkunjung hari ini?” potong Seulbi ditengah ketidakjelasan Woohyun. ”Eoh? Ya! Apakah kau tidak senang bila Oppa mu datang berkunjung?” ”Bukan gitu Oppa! Aku sangat lelah malam ini, seriusan. Ngga bohong!” ”Bentar, kok
Hari yang ditunggu-tunggupun tiba. Gadis cantik blasteran itu bangun dengan perasaan yang sangat senang. Pada akhirnya Seoul akan kembali berwarna di malam ini. Dikarenakan Seulbi dan Junwo yang akan mengakhiri hubungan LDR mereka di malam ini. Sebenarnya Junwo sudah sampai Incheon, Seoul di pagi hari ini. Namun masih ada beberapa urusan yang harus ia urus dan di malam ini mereka baru bisa bertemu untuk mengakhiri kerinduan yang sudah lama terpendam. Seulbi berencana menyiapkan kejutan untuk pacar kesayangannya, diapartemen nya. Ia sudah sangat sibuk sejak pagi tadi. Semua foto-fotonya bersama Junwo sudah ia cetak menjadi polaroid yang ia gantungkan dibalon helium. Ia juga menyiapkan hidangan lezat yang ia masak sendiri. Ia menyiapkan Sundubu Jjigae. Salah satu makanan favorit Junwo yang berupa sup tahu lembut dengan kuahnya yang gurih dan pedas. Tidak ada yang l
Hari-hari berlalu, begitupula dengan hubungan dua insan yang berjalan dengan baik dan sebagaimana mestinya. Sudah hampir seminggu sejak Junwo menyatakan perasaannya dan mereka berkencan. Yang berarti Seulbi dan Junwo akan menjalani hubungan LDR atau long distance relationship untuk sementara waktu, dikarenakan Junwo harus pergi ke Jepang untuk melaksanakan tour konsernya bersama Draxeo. Entah dikarenakan ia sedang kasmaran dan bahagia, tidurnya akhir-akhir ini menjadi sangat nyenyak. Pagi ini, ponselnya yang berdering membuat Seulbi harus bangun dari tidur lelapnya. ”Good morning! Chagiya, bangunlah.” Sudah beberapa kali ini, Junwo memanggilnya dengan 'chagiya' atau yang berarti sayang di Indonesia. Namun Seulbi masih belum terbiasa dengan panggilan itu. Pipinya selalu merona merah ketika Junwo memanggilnya 'chagiya'. ”Oppa, jam berapa flight mu ke Jep
Malam pun sudah berganti pagi. Cahaya matahari menembus masuk melalui celah-celah gorden yang tidak tertutup rapat, membangunkan seorang gadis dari tidur lelapnya. Sejenak ia merenggangkan otot-ototnya yang masih terasa kaku. Ia lantas tersenyum, mengingat semua kenangan manisnya semalam. Raut wajah Junwo, bau soju serta samgyeopsal masih ia ingat dengan jelas. Hanya memikirkannya saja dapat membuat wajah Seulbi merona merah. Semalam Seulbi telah meminum sekitar dua botol soju bersama Junwo. Pengar? Seulbi bahkan tidak butuh obat ataupun makanan pereda pengar. Toleransi alkohol nya bisa dibilang cukup tinggi. Ia mampu meminum 3 botol soju tanpa mabuk sekalipun. Ia lantas bangun dan beranjak dari ranjangnya. Oke, Seulbi kamu harus semangat, karena everything gonna be yaudah lah mau gimana lagi, ucap Seulbi pada dirinya sendiri seraya membuka tirai gorden.
”Jadi bagaimana rasa jajangmyeonnya?” ”Seleramu bagus Oppa, rasanya sangat enak. Sepertinya aku akan sering berlangganan kesini.” Junwo lega mendengarnya. Ia bertanya pada Seulbi apakah persiapan dramanya berjalan dengan lancar atau tidak. Seulbi menceritakan kegugupannya pada Junwo. Ia berkata bahwa untuk mendapatkan peran ini dalam casting sangatlah sulit. Seulbi bahkan tidak yakin bahwa ia akan lolos dalam casting dan mendapatkan dua peran itu. Namun setelah tahu ia mendapatkan peran itu, justru ia merasa lebih kesulitan. Ia hanya takut tidak bisa memenuhi ekspektasi dari orang-orang yang percaya padanya. Ia takut akan mengacaukannya dan menyia-nyiakan semua usaha yang sudah ia lakukan sebelumnya. ”Gapapa Seulbi, kamu ngga harus memenuhi ekspektasi mereka. Just do it. Kau harus percaya bahwa kau bisa melakukannya.” ”Aku akan berusaha untuk berpikir seperti itu.” “Berusahalah buat percaya sama diri mu
Ting! Terdengar samar bunyi ringtone massage dari hp Seulbi. Namun sang empunya tengah berada dalam kesibukan. ”Seulbi ini script buat Senin depan. Berhubung waktunya sudah dekat tolong persiapin dengan baik ya.” ”Okey siap, terimakasih Youngdae Oppa.” Lee Youngdae adalah manajer Seulbi. Mereka belum lama kenal. Mungkin baru beberapa bulan terakhir ini. Namun Youngdae benar-benar membantunya dengan baik. Seulbi baru saja bergabung dengan agensi SS Entertainment atau yang dikenal juga dengan Starsight Entertainment pada awal tahun 2016. Sekitar tiga tahun yang berat sudah Seulbi lalui. Dari mulai mempersiapkan segala kebutuhan untuk casting dan audisi berbagai macam drama sendirian. Bahkan sampai Pulang Pergi Busan-Seoul untuk mengikuti casting-casting tersebut. Kakek dan Nenek Seulbi tinggal di Busan, mau tidak mau Seulbi juga harus tinggal dan menetap di Busan pada masa SMA. Ayah
Seoul • Autumn Season • Oktober 2017 Seorang gadis cantik dengan rambut panjang yang indah, tengah duduk di balkon cafe sendirian. Park Seulbi namanya, seorang aktris rookie yang tengah naik daun dari Korea selatan. Dari balkon cafe tersebut, telihat betapa indahnya pemandangan Seoul di musim gugur. Namun tidak demikian dengan gadis itu, raut wajahnya justru terlihat sedih. Ia kecewa, tak percaya dengan apa yang telah ia lihat. Sesekali ia menyeka air mata nya yang jatuh. Sesekali juga ia tertawa tak percaya dengan apa yang telah terjadi. Lama-kelamaan bahu nya bergetar hebat dan ia menangis dalam dinginnya Seoul saat itu. * flashback * Seoul • Oktober 2016 ting tong! Waktu menunjukkan pukul 7 pagi, suara bel yang terdengar membangunkan sang pemilik apartemen dari tidur nyenyaknya. ”Woohyun Oppa, baru bangun? Bukankah kau kemarin menga
Seoul • Autumn Season • Oktober 2017 Seorang gadis cantik dengan rambut panjang yang indah, tengah duduk di balkon cafe sendirian. Park Seulbi namanya, seorang aktris rookie yang tengah naik daun dari Korea selatan. Dari balkon cafe tersebut, telihat betapa indahnya pemandangan Seoul di musim gugur. Namun tidak demikian dengan gadis itu, raut wajahnya justru terlihat sedih. Ia kecewa, tak percaya dengan apa yang telah ia lihat. Sesekali ia menyeka air mata nya yang jatuh. Sesekali juga ia tertawa tak percaya dengan apa yang telah terjadi. Lama-kelamaan bahu nya bergetar hebat dan ia menangis dalam dinginnya Seoul saat itu. * flashback * Seoul • Oktober 2016 ting tong! Waktu menunjukkan pukul 7 pagi, suara bel yang terdengar membangunkan sang pemilik apartemen dari tidur nyenyaknya. ”Woohyun Oppa, baru bangun? Bukankah kau kemarin menga...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments