Hari-hari berlalu, begitupula dengan hubungan dua insan yang berjalan dengan baik dan sebagaimana mestinya. Sudah hampir seminggu sejak Junwo menyatakan perasaannya dan mereka berkencan.
Yang berarti Seulbi dan Junwo akan menjalani hubungan LDR atau long distance relationship untuk sementara waktu, dikarenakan Junwo harus pergi ke Jepang untuk melaksanakan tour konsernya bersama Draxeo.
Entah dikarenakan ia sedang kasmaran dan bahagia, tidurnya akhir-akhir ini menjadi sangat nyenyak. Pagi ini, ponselnya yang berdering membuat Seulbi harus bangun dari tidur lelapnya.
”Good morning! Chagiya, bangunlah.”
Sudah beberapa kali ini, Junwo memanggilnya dengan 'chagiya' atau yang berarti sayang di Indonesia. Namun Seulbi masih belum terbiasa dengan panggilan itu. Pipinya selalu merona merah ketika Junwo memanggilnya 'chagiya'.
”Oppa, jam berapa flight mu ke Jepang?”
”Em Well, saat ini aku sudah ada di bandara Incheon.”
Seulbi langsung bangkit dari ranjangnya. Ia terkejut mendengarnya. Ia pikir Draxeo tidak akan mengambil first flight.
Sambil merengek Seulbi berkata, ”Oppa kenapa kau tidak bilang padaku?”
”Bukankah aku sudah memberi tahumu? Tapi chagi bagaimana ini, aku sudah merindukan mu sekarang.””Oppa pikir aku tidak?! Sedikit melegakan sekarang teknologi sudah maju, aku akan sangat berterimakasih pada orang yang menciptakan video call. Oiya ini kau tidak menelpon ku di depan Woohyun Oppa kan?””Tenang saja chagi, aku sudah menjauh dari mereka sekarang. Bentar mereka memanggilku, aku tutup dulu yaa? Nanti saat sudah sampai di Jepang aku akan mengabari mu.””Baiklah Oppa, hati-hati. Aku harap pesawat mu dapat mendarat dengan aman di Jepang. Saranghae!”Berkat morning call dari Junwo, Seulbi lebih bersemangat untuk menjalani hari-hari nya. Syuting dramanya sebagai pemeran pendukung masih belum selesai dan di hari ini masih ada beberapa schedule yang harus ia lakukan. Kepercayaan dirinya juga mulai membaik. Ia jauh lebih optimis untuk menghadapi semua tantangan dan hal baru dalam hidupnya.
Seulbi-ya, ayo bekerja keras. Setelah itu belilah apartemen baru sehingga kau tidak perlu pusing memikirkan bagaimana harus membayar sewa setiap bulannya, ucapnya pada dirinya sendiri.
Seulbi mulai melakukan rutinitas nya di pagi hari, dan tidak lama kemudian sang manajer menjemputnya.
Beberapa jam telah berlalu dan Seulbi telah selesai melakukan berbagai adegan syutingnya di hari itu. Saat melakukan beberapa adegan syuting tadi, Seulbi tidak sempat untuk mengecek ponselnya. Setelah mengucapkan terimakasih kepada para crew, staff, dan cast yang lain, ia mengecek ponselnya.
Senyuman terukir di wajah Seulbi, saat mendapati beberapa notifikasi pesan dan misscall dari pacarnya, Junwo.
Junwo : Aku telepon kau tidak angkat, apakah sedang syuting? Aku mau ngabarin, kalau aku sudah sampai di Narita dan sekarang aku sangat merindukanmu ㅠㅠ. Semangat syutingnya, aku yakin kau melakukannya dengan baik. Telepon aku jika sudah selesai.
Senyuman kembali terukir diwajahnya. Rasa lelahnya seakan hilang begitu saja saat membaca semua pesan itu.
Seulbi : Oppa, aku telah menyelesaikan syuting dihari ini. Namun masih ada sedikit yang harus aku urus. Saat sudah dirumah nanti, aku akan melepon mu. Tunggulah sebentar lagi, okay?
Seulbi memasukkan ponselnya kedalam tasnya dan segera bersiap untuk pulang kerumah. Tak lupa, Seulbi menyapa kembali dan berterimakasih pada semua crew dan staff yang telah membantunya syuting di hari ini. Seulbi menunjukkan attitude yang sangat baik di tempat syuting. Sebuah bekal untuk bisa menjadi aktris hebat yang sukses dimasa depan nanti.
Seulbi telah sampai dirumahnya dan hal pertama yang ia lakukan adalah menelpon Junwo.
”Oppa, bagaimana hari mu hari ini?” tanya Seulbi ketika telpon nya tersambung.
”Seulbi-ya, aku merindukanmu. Ayo lakukan video call, aku sudah menjauh dari para member yang lain.” ucap nya sembari tertawa.Seulbi langsung mengalihkan telepon itu menjadi video call. Rasa lelahnya benar-benar menghilang begitu saja setelah melihat wajah orang yang ia sayangi.
”Selalu cantik.” itulah yang pertama kali Junwo katakan ketika melihat wajah cantik pacarnya.
Perkataan Junwo sontak membuat Seulbi sangat malu. Pipinya saat ini merona merah.
”Oke oppa, jadi bagaimana Jepang?”
”Indah dan sangat cantik sayang untuk dilewatkan. Chagiya, kapan-kapan kita harus mengunjungi tempat ini bersama.””Aku akan menunggu sampai saat itu tiba.” balas Seulbi sembari tertawa.”Tapi sebenarnya hari ini aku belum pergi kemana-mana. Kami sangat sibuk menyiapkan konser Draxeo.””Para fans mu pasti sangat bangga kepada mu dan Draxeo. Aku rasa mereka adalah salah satu fandom yang paling beruntung.”Malam itu berlanjut dengan obrolan panjang mereka. Sebenarnya tidak sampai semalaman, bahkan tidak lebih dari enam puluh menit. Namun bagi Seulbi itu sangat berkesan dan menenangkan. Sekarang ia punya tempat untuk menumpahkan segala keluh kesah dan kesulitannya.
Saat hari-hari pertama mereka berpacaran, mereka juga sepakat untuk menyembunyikan dan merahasiakan hubungan mereka terlebih dahulu dari Woohyun. Mereka menunggu saat yang tepat untuk membicarakannya dengan Woohyun. Karena seperti yang mereka berdua tahu, kemungkinan besar Woohyun tidak akan menyetujui hubungan mereka.
Hari-hari berlalu dengan banyak pesan yang saling mereka kirimkan. Sekitar tiga-empat hari lagi, Junwo baru akan pulang ke Korea.
Seoul tampak membosankan bagi Seulbi, saat Junwo tidak berada disana. Namun kabar yang ia terima dari sang manajer membuat suasana hatinya terobati. Beberapa bayaran dari dramanya sudah ditransfer ke dalam akun rekeningnya. Hal pertama kali yang ia pikirkan adalah pindah segera dari apartemen yang tengah ia sewa.
Berhubung besok ngga ada jadwal, sepertinya aku harus melihat-lihat pasaran properti di kota yang sangat mahal ini, ucapnya pada dirinya sendiri
Keesokan paginya ia memutuskan untuk tidak jadi pergi ke kantor agen real estate. Ia memutuskan untuk melihat-lihat pasaran harganya terlebih dahulu lewat internet.
Wah memang benar kata orang, bahwa harga properti di Seoul tidak akan pernah turun. Jika harganya semahal ini harus sampai kapan aku mencicil kredit nya, ucap nya dalam hati sambil melihat-lihat harga apartemen di sebuah web properti.
Matanya melihat sebuah unit apartment yang sangat bagus dan cantik, dengan desain yang sedikit klasik berwarna cream. Serta lantai kayu yang membuat apartemen ini semakin menarik. Luasnya 198 m² dengan 3 kamar tidur dan 3 kamar mandi.
Berada di distrik Seongbuk-gu, yang mana berarti dekat dengan tempat ia tinggal sekarang. Namun Seulbi kecewa setelah melihat harganya. 1.490.000.000 KRW atau yang setara dengan Rp 18 miliar.
Sudah kuduga tidak mungkin apartemen sebagus ini dijual dengan harga murah, kecuali jika tempatnya ...berhantu, ucapnya sambil mendengus.
Beberapa waktu berlalu dengan Seulbi yang frustrasi dengan mahalnya harga properti di Seoul. Ia kembali merindukan dan mengingat Indonesia serta keluarganya.
Kalau saja waktu itu aku tidak keras kepala untuk pindah ke Seoul, pasti sekarang aku akan hidup lebih nyaman disana, ucapnya menyesali keputusannya beberapa tahun yang lalu.
Namun Seulbi tidak berhenti dan menyerah begitu saja. Ia menemukan sebuah apartemen yang juga menarik hatinya. Dengan luas 112m², 3 kamar tidur dan 2 kamar mandi. Serta berada di distrik hannam-dong.
Sebuah distrik yang dengan penduduk internasional terbanyak setelah Itaewon. Namun harganya masih saja tinggi yaitu dengan $ 654,545 USD atau sekitar Rp 9,5 miliar. Ia berharap bisa bisa membelinya suatu saat nanti.
Tidak lama kemudian terpampang senyum di wajahnya. Sepertinya ia telah menemukan yang ia cari, sebuah efficency apartemen di distrik susong-dong dengan luas 122 m². 2 kamar tidur dan 1 kamar mandi dengan desain yang minimalis menarik hatinya. Walaupun harganya masih tinggi yaitu dengan $ 454,545 USD atau setara dengan Rp 6,5 miliar, namun Seulbi merasa bisa mengatasinya jika ia mendapat drama sebagai pemeran utama di tahun depan.
Sambil tersenyum ia berkata pada dirinya sendiri, Saat ini uangku memang jauh dari kata cukup, tetapi bekerja keras lah Seulbi-ya, Tahun depan kita harus pindah dari sini ke tempat yang lebih baik. Fighting!
Hari yang ditunggu-tunggupun tiba. Gadis cantik blasteran itu bangun dengan perasaan yang sangat senang. Pada akhirnya Seoul akan kembali berwarna di malam ini. Dikarenakan Seulbi dan Junwo yang akan mengakhiri hubungan LDR mereka di malam ini. Sebenarnya Junwo sudah sampai Incheon, Seoul di pagi hari ini. Namun masih ada beberapa urusan yang harus ia urus dan di malam ini mereka baru bisa bertemu untuk mengakhiri kerinduan yang sudah lama terpendam. Seulbi berencana menyiapkan kejutan untuk pacar kesayangannya, diapartemen nya. Ia sudah sangat sibuk sejak pagi tadi. Semua foto-fotonya bersama Junwo sudah ia cetak menjadi polaroid yang ia gantungkan dibalon helium. Ia juga menyiapkan hidangan lezat yang ia masak sendiri. Ia menyiapkan Sundubu Jjigae. Salah satu makanan favorit Junwo yang berupa sup tahu lembut dengan kuahnya yang gurih dan pedas. Tidak ada yang l
Kedatangan Woohyun merupakan salah satu kejutan terburuk yang pernah ada bagi Seulbi. Entah kenapa, dari semua hari dan waktu yang ada, Woohyun memilih datang di malam ini. Mungkin memang Seulbi saja yang sedang sial. Berbagai makian di kepalanya sudah sangat ingin ia lontarkan ke sepupunya itu, tapi situasi dan keadaan sangat tidak mendukung. Frustrasi mulai datang kepada dirinya, usai kepanikannya mereda. Woohyun masuk ke dalam apartemen Seulbi sambil menenteng beberapa paperbag ditangannya sembari berseru, ”Tokyo Milk Cheese, Tokyo milk cheese, Tokyo milk cheese nih!” Seulbi mengikuti langkah kaki Woohyun sambil mendengus kesal. ”Oppa! Bentar dulu. Bukankah katamu kau tidak bisa berkunjung hari ini?” potong Seulbi ditengah ketidakjelasan Woohyun. ”Eoh? Ya! Apakah kau tidak senang bila Oppa mu datang berkunjung?” ”Bukan gitu Oppa! Aku sangat lelah malam ini, seriusan. Ngga bohong!” ”Bentar, kok
Panas matahari yang terik, cuaca hangat dan lembab sepanjang tahun, welcome to Yogyakarta, Indonesia. Tidak ada yang bisa menggambarkan seberapa bahagianya gadis yang akhirnya punya kesempatan untuk pulang kembali kerumahnya. Ngomong-ngomong soal Junwo, ia akhirnya menurunkan egonya dan membiarkan Seulbi untuk menghabiskan akhir tahun ini bersama keluarganya di Indonesia. Ia mengerti, bahwa yang terpenting bagi Seulbi saat ini adalah keluarganya. Disepanjang perjalanan dari Bandara menuju kerumahnya, bibirnya tidak pernah berhenti untuk tersenyum. Berbagai kenangan bertahun-tahun yang lalu kembali muncul dibenaknya. Ia bertanya-tanya, apa jadinya jika ia memutuskan untuk tetap tinggal di kota ini. Apakah ia akan jauh lebih bahagia? Apakah ia tidak akan kesepian? Beberapa waktu berlalu sampai akhirnya taxi yang ditumpanginya berhenti tepat di depan rumahnya. Dari jarak yang tidak jauh itu, ia bisa melihat
Seoul • Autumn Season • Oktober 2017 Seorang gadis cantik dengan rambut panjang yang indah, tengah duduk di balkon cafe sendirian. Park Seulbi namanya, seorang aktris rookie yang tengah naik daun dari Korea selatan. Dari balkon cafe tersebut, telihat betapa indahnya pemandangan Seoul di musim gugur. Namun tidak demikian dengan gadis itu, raut wajahnya justru terlihat sedih. Ia kecewa, tak percaya dengan apa yang telah ia lihat. Sesekali ia menyeka air mata nya yang jatuh. Sesekali juga ia tertawa tak percaya dengan apa yang telah terjadi. Lama-kelamaan bahu nya bergetar hebat dan ia menangis dalam dinginnya Seoul saat itu. * flashback * Seoul • Oktober 2016 ting tong! Waktu menunjukkan pukul 7 pagi, suara bel yang terdengar membangunkan sang pemilik apartemen dari tidur nyenyaknya. ”Woohyun Oppa, baru bangun? Bukankah kau kemarin menga
Ting! Terdengar samar bunyi ringtone massage dari hp Seulbi. Namun sang empunya tengah berada dalam kesibukan. ”Seulbi ini script buat Senin depan. Berhubung waktunya sudah dekat tolong persiapin dengan baik ya.” ”Okey siap, terimakasih Youngdae Oppa.” Lee Youngdae adalah manajer Seulbi. Mereka belum lama kenal. Mungkin baru beberapa bulan terakhir ini. Namun Youngdae benar-benar membantunya dengan baik. Seulbi baru saja bergabung dengan agensi SS Entertainment atau yang dikenal juga dengan Starsight Entertainment pada awal tahun 2016. Sekitar tiga tahun yang berat sudah Seulbi lalui. Dari mulai mempersiapkan segala kebutuhan untuk casting dan audisi berbagai macam drama sendirian. Bahkan sampai Pulang Pergi Busan-Seoul untuk mengikuti casting-casting tersebut. Kakek dan Nenek Seulbi tinggal di Busan, mau tidak mau Seulbi juga harus tinggal dan menetap di Busan pada masa SMA. Ayah
”Jadi bagaimana rasa jajangmyeonnya?” ”Seleramu bagus Oppa, rasanya sangat enak. Sepertinya aku akan sering berlangganan kesini.” Junwo lega mendengarnya. Ia bertanya pada Seulbi apakah persiapan dramanya berjalan dengan lancar atau tidak. Seulbi menceritakan kegugupannya pada Junwo. Ia berkata bahwa untuk mendapatkan peran ini dalam casting sangatlah sulit. Seulbi bahkan tidak yakin bahwa ia akan lolos dalam casting dan mendapatkan dua peran itu. Namun setelah tahu ia mendapatkan peran itu, justru ia merasa lebih kesulitan. Ia hanya takut tidak bisa memenuhi ekspektasi dari orang-orang yang percaya padanya. Ia takut akan mengacaukannya dan menyia-nyiakan semua usaha yang sudah ia lakukan sebelumnya. ”Gapapa Seulbi, kamu ngga harus memenuhi ekspektasi mereka. Just do it. Kau harus percaya bahwa kau bisa melakukannya.” ”Aku akan berusaha untuk berpikir seperti itu.” “Berusahalah buat percaya sama diri mu
Malam pun sudah berganti pagi. Cahaya matahari menembus masuk melalui celah-celah gorden yang tidak tertutup rapat, membangunkan seorang gadis dari tidur lelapnya. Sejenak ia merenggangkan otot-ototnya yang masih terasa kaku. Ia lantas tersenyum, mengingat semua kenangan manisnya semalam. Raut wajah Junwo, bau soju serta samgyeopsal masih ia ingat dengan jelas. Hanya memikirkannya saja dapat membuat wajah Seulbi merona merah. Semalam Seulbi telah meminum sekitar dua botol soju bersama Junwo. Pengar? Seulbi bahkan tidak butuh obat ataupun makanan pereda pengar. Toleransi alkohol nya bisa dibilang cukup tinggi. Ia mampu meminum 3 botol soju tanpa mabuk sekalipun. Ia lantas bangun dan beranjak dari ranjangnya. Oke, Seulbi kamu harus semangat, karena everything gonna be yaudah lah mau gimana lagi, ucap Seulbi pada dirinya sendiri seraya membuka tirai gorden.
Panas matahari yang terik, cuaca hangat dan lembab sepanjang tahun, welcome to Yogyakarta, Indonesia. Tidak ada yang bisa menggambarkan seberapa bahagianya gadis yang akhirnya punya kesempatan untuk pulang kembali kerumahnya. Ngomong-ngomong soal Junwo, ia akhirnya menurunkan egonya dan membiarkan Seulbi untuk menghabiskan akhir tahun ini bersama keluarganya di Indonesia. Ia mengerti, bahwa yang terpenting bagi Seulbi saat ini adalah keluarganya. Disepanjang perjalanan dari Bandara menuju kerumahnya, bibirnya tidak pernah berhenti untuk tersenyum. Berbagai kenangan bertahun-tahun yang lalu kembali muncul dibenaknya. Ia bertanya-tanya, apa jadinya jika ia memutuskan untuk tetap tinggal di kota ini. Apakah ia akan jauh lebih bahagia? Apakah ia tidak akan kesepian? Beberapa waktu berlalu sampai akhirnya taxi yang ditumpanginya berhenti tepat di depan rumahnya. Dari jarak yang tidak jauh itu, ia bisa melihat
Kedatangan Woohyun merupakan salah satu kejutan terburuk yang pernah ada bagi Seulbi. Entah kenapa, dari semua hari dan waktu yang ada, Woohyun memilih datang di malam ini. Mungkin memang Seulbi saja yang sedang sial. Berbagai makian di kepalanya sudah sangat ingin ia lontarkan ke sepupunya itu, tapi situasi dan keadaan sangat tidak mendukung. Frustrasi mulai datang kepada dirinya, usai kepanikannya mereda. Woohyun masuk ke dalam apartemen Seulbi sambil menenteng beberapa paperbag ditangannya sembari berseru, ”Tokyo Milk Cheese, Tokyo milk cheese, Tokyo milk cheese nih!” Seulbi mengikuti langkah kaki Woohyun sambil mendengus kesal. ”Oppa! Bentar dulu. Bukankah katamu kau tidak bisa berkunjung hari ini?” potong Seulbi ditengah ketidakjelasan Woohyun. ”Eoh? Ya! Apakah kau tidak senang bila Oppa mu datang berkunjung?” ”Bukan gitu Oppa! Aku sangat lelah malam ini, seriusan. Ngga bohong!” ”Bentar, kok
Hari yang ditunggu-tunggupun tiba. Gadis cantik blasteran itu bangun dengan perasaan yang sangat senang. Pada akhirnya Seoul akan kembali berwarna di malam ini. Dikarenakan Seulbi dan Junwo yang akan mengakhiri hubungan LDR mereka di malam ini. Sebenarnya Junwo sudah sampai Incheon, Seoul di pagi hari ini. Namun masih ada beberapa urusan yang harus ia urus dan di malam ini mereka baru bisa bertemu untuk mengakhiri kerinduan yang sudah lama terpendam. Seulbi berencana menyiapkan kejutan untuk pacar kesayangannya, diapartemen nya. Ia sudah sangat sibuk sejak pagi tadi. Semua foto-fotonya bersama Junwo sudah ia cetak menjadi polaroid yang ia gantungkan dibalon helium. Ia juga menyiapkan hidangan lezat yang ia masak sendiri. Ia menyiapkan Sundubu Jjigae. Salah satu makanan favorit Junwo yang berupa sup tahu lembut dengan kuahnya yang gurih dan pedas. Tidak ada yang l
Hari-hari berlalu, begitupula dengan hubungan dua insan yang berjalan dengan baik dan sebagaimana mestinya. Sudah hampir seminggu sejak Junwo menyatakan perasaannya dan mereka berkencan. Yang berarti Seulbi dan Junwo akan menjalani hubungan LDR atau long distance relationship untuk sementara waktu, dikarenakan Junwo harus pergi ke Jepang untuk melaksanakan tour konsernya bersama Draxeo. Entah dikarenakan ia sedang kasmaran dan bahagia, tidurnya akhir-akhir ini menjadi sangat nyenyak. Pagi ini, ponselnya yang berdering membuat Seulbi harus bangun dari tidur lelapnya. ”Good morning! Chagiya, bangunlah.” Sudah beberapa kali ini, Junwo memanggilnya dengan 'chagiya' atau yang berarti sayang di Indonesia. Namun Seulbi masih belum terbiasa dengan panggilan itu. Pipinya selalu merona merah ketika Junwo memanggilnya 'chagiya'. ”Oppa, jam berapa flight mu ke Jep
Malam pun sudah berganti pagi. Cahaya matahari menembus masuk melalui celah-celah gorden yang tidak tertutup rapat, membangunkan seorang gadis dari tidur lelapnya. Sejenak ia merenggangkan otot-ototnya yang masih terasa kaku. Ia lantas tersenyum, mengingat semua kenangan manisnya semalam. Raut wajah Junwo, bau soju serta samgyeopsal masih ia ingat dengan jelas. Hanya memikirkannya saja dapat membuat wajah Seulbi merona merah. Semalam Seulbi telah meminum sekitar dua botol soju bersama Junwo. Pengar? Seulbi bahkan tidak butuh obat ataupun makanan pereda pengar. Toleransi alkohol nya bisa dibilang cukup tinggi. Ia mampu meminum 3 botol soju tanpa mabuk sekalipun. Ia lantas bangun dan beranjak dari ranjangnya. Oke, Seulbi kamu harus semangat, karena everything gonna be yaudah lah mau gimana lagi, ucap Seulbi pada dirinya sendiri seraya membuka tirai gorden.
”Jadi bagaimana rasa jajangmyeonnya?” ”Seleramu bagus Oppa, rasanya sangat enak. Sepertinya aku akan sering berlangganan kesini.” Junwo lega mendengarnya. Ia bertanya pada Seulbi apakah persiapan dramanya berjalan dengan lancar atau tidak. Seulbi menceritakan kegugupannya pada Junwo. Ia berkata bahwa untuk mendapatkan peran ini dalam casting sangatlah sulit. Seulbi bahkan tidak yakin bahwa ia akan lolos dalam casting dan mendapatkan dua peran itu. Namun setelah tahu ia mendapatkan peran itu, justru ia merasa lebih kesulitan. Ia hanya takut tidak bisa memenuhi ekspektasi dari orang-orang yang percaya padanya. Ia takut akan mengacaukannya dan menyia-nyiakan semua usaha yang sudah ia lakukan sebelumnya. ”Gapapa Seulbi, kamu ngga harus memenuhi ekspektasi mereka. Just do it. Kau harus percaya bahwa kau bisa melakukannya.” ”Aku akan berusaha untuk berpikir seperti itu.” “Berusahalah buat percaya sama diri mu
Ting! Terdengar samar bunyi ringtone massage dari hp Seulbi. Namun sang empunya tengah berada dalam kesibukan. ”Seulbi ini script buat Senin depan. Berhubung waktunya sudah dekat tolong persiapin dengan baik ya.” ”Okey siap, terimakasih Youngdae Oppa.” Lee Youngdae adalah manajer Seulbi. Mereka belum lama kenal. Mungkin baru beberapa bulan terakhir ini. Namun Youngdae benar-benar membantunya dengan baik. Seulbi baru saja bergabung dengan agensi SS Entertainment atau yang dikenal juga dengan Starsight Entertainment pada awal tahun 2016. Sekitar tiga tahun yang berat sudah Seulbi lalui. Dari mulai mempersiapkan segala kebutuhan untuk casting dan audisi berbagai macam drama sendirian. Bahkan sampai Pulang Pergi Busan-Seoul untuk mengikuti casting-casting tersebut. Kakek dan Nenek Seulbi tinggal di Busan, mau tidak mau Seulbi juga harus tinggal dan menetap di Busan pada masa SMA. Ayah
Seoul • Autumn Season • Oktober 2017 Seorang gadis cantik dengan rambut panjang yang indah, tengah duduk di balkon cafe sendirian. Park Seulbi namanya, seorang aktris rookie yang tengah naik daun dari Korea selatan. Dari balkon cafe tersebut, telihat betapa indahnya pemandangan Seoul di musim gugur. Namun tidak demikian dengan gadis itu, raut wajahnya justru terlihat sedih. Ia kecewa, tak percaya dengan apa yang telah ia lihat. Sesekali ia menyeka air mata nya yang jatuh. Sesekali juga ia tertawa tak percaya dengan apa yang telah terjadi. Lama-kelamaan bahu nya bergetar hebat dan ia menangis dalam dinginnya Seoul saat itu. * flashback * Seoul • Oktober 2016 ting tong! Waktu menunjukkan pukul 7 pagi, suara bel yang terdengar membangunkan sang pemilik apartemen dari tidur nyenyaknya. ”Woohyun Oppa, baru bangun? Bukankah kau kemarin menga