Share

35. Campur Aduk

Happy Reading

*****

Nareswara mendelik, menatap sng istri yang seperti kesurupan roh jahat. Dia mengenal Hawa adalah wanita yang lemah lembut. Oleh karena itulah, dulu Nareswara menyetujui perjodohan dengannya walau sebagian hatinya masih terisi nama perempuan lain.

"Kenapa kamu jadi pemberontak?" ucap Nareswara. Amarahnya mulai terpancing.

Andini mengusap pundak Rasya supaya tidak menyela percakapan orang tuanya.

"Papi akan menyesal jika merestui hubungan mereka berdua." Menghentakkan kakinya, Hawa keluar lebih dulu dari ruang kerja sang suami.

"Mas, menyetujui syarat yang Papi katakan tadi. Mulai saat ini juga, Mas, bakalan kerja keras untuk mendapatkan omzet yang Papi minta." Rasya pun berniat melanjutkan langkahnya.

"Papi tunggu kabar baiknya."

*****

Sepeninggal putranya, Nareswara memijat pelipis, kepalanya terasa berdenyut nyeri. "Sebaiknya, aku keluar. Mencari udara segar. Lagian, pesta ini sudah di-handle Hawa."

Berjalan ke halaman samping, di mana banyak terdapat mainan anak-
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status