Share

34. Syarat

Happy Reading

*****

Andini memegang lengan Rasya dengan gemetar. Selama berhubungan dengan lelaki itu, tak sekalipun Nareswara pernah ikut campur bahkan dia belum pernah bertemu sama sekali.

"Bi, gimana ini?" Wajah yang memucat dengan berbagai pikiran yang muncul. Andini menatap penuh kekhawatiran pada sang pujaan.

"Tenang saja, Papi itu orangnya nggak menakutkan seperti yang kamu bayangkan." Menjulurkan tangan supaya sang pujaan segera menemui Nareswara.

"Papi itu penyayang, Mbak. Nggak usah khawatir, lebih menakutkan Mami, kok," tambah Anggita.

"Adik, nggak boleh gitu sama Mami." Walau nada suaranya memberi peringatan pada si bungsu, tetapi bibir Rasya tertarik ke atas.

"Hmm. Mas tertawa pasti membenarkan ucapanku tadi." Anggita pun tersenyum. Pratiwi juga ikut tersenyum gara-gara dua saudara itu.

"Sudah-sudah. Ayo kita ketemu Papi. Nanti, baru lanjut." Sebelum menggerakkan kakinya, Rasya melirik Pratiwi. "Tolong, temani jagoanku kalau dia sudah selesai mainnya."

"Siap, Bos." Prati
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status