Share

Bab 39 — Janji Ghazlan?

"Bapak mau ngapain?" tanya Kiana pelan. Dia bukannya tidak tahu, tapi dia berusaha menghindar.

Ghazlan menyeringai malu. Dia ketahuan berpikir yang bukan-bukan. Pelan dia memundurkan langkahnya, lalu menggaruk kepalanya. "Saya kira ada sesuatu di mata kamu."

Kiana tertawa sumbang. Alasan itu tidak masuk akal. "Oh ya, Pak? Jadi ketahuan habis tidur ya."

Ghazlan mengangguk, "Saya kira saya bakalan dikatain gila karena ketuk pintu ruangan sendiri. Ini, minum dulu! Habis itu kamu keluar dari sini dan tunggu saja di tempat tadi."

Kiana mengangguk sembari membuka minumannya sendiri. Tenggorokannya yang kering langsung terbasahi dengan cepat. Kelopak matanya berkedip-kedip, otaknya terasa membeku.

"Brain freeze ya?" tebak Ghazlan.

Kiana mengangguk. "Haus, Pak." Lebih tepatnya malu karena ketahuan hampir berciuman dengan Ghazlan.

Ghazlan tertawa kecil, "Saya juga."

Kiana ikut tertawa. Mereka terlihat konyol dengan tingkah seperti anak kecil. Moment langka yang tidak mungkin bisa didapatka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status