Share

Bab 46 — Aaaaa!

"Saya tidak tahu pasti, Bu Kia. Masalah kehamilan tidak pernah dibicarakan oleh Nyonya. Saya pernah mendengar sekali bahwa kandungan Nyonya bermasalah. Hanya saja yang bermasalah yang mana saya juga tidak tahu," jelas Anita. Dia mulai bisa terbuka dengan Kiana karena mereka sudah seperti keluarga. Setiap hari bertemu mempersempit jarak di antara mereka.

Kiana tersenyum simpul, "Terimakasih, Mbak."

"Untuk apa, Bu Kia?"

"Mbak Anita jadi terbuka dengan saya. Padahal kalau dulu, Mbak Anita mana mungkin bicara jujur?" ucap Kiana mengakui. Dia senang dengan semua perubahan yang ada.

Anita mengakuinya. "Jadi ... Bu Kia semakin suka sama saya?"

"Tentu saja. Siapa lagi di rumah ini yang bisa saya sukai?"

"Kalau dengan pak Ghazlan gimana?" canda Anita. Dia hanya bergurau, sungguh.

Kiana mengangkat bahunya, "Suka ... sebagai teman?"

Anita menyangkal, "Laki-laki dan wanita nggak pernah bisa jadi teman, Bu Kia."

"Kalau begitu saya cabut deh ucapan saya. Saya nggak suka kalau begitu," kata Kiana de
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status