แชร์

Bab 378

ผู้เขียน: Russel
"Kamu bilang Codet layak untuk kakakmu? Heh! Sepertinya nilai-nilai dalam hidupmu agak melenceng. Kamu mengidolakan pecundang seperti Codet?" ujar Afkar, merasa adik Wulan ini sangat naif.

Raut wajah Agus berubah. Dia langsung berseru dengan marah, "Kamu bilang Pak Codet pecundang? Apa kamu lagi cari mati? Kalau kata-katamu ini tersebar, kamu nggak akan selamat!"

Setelah itu, Agus berkata dengan nada mendesak pada Wulan, "Kak, jangan bergaul dengan pria bodoh ini lagi! Jangan sampai keluarga kita terlibat dalam masalah!"

Martin dan Sumi juga menatap Afkar dengan dingin. Mereka berkata, "Nak, mulutmu harimaumu. Kamu boleh makan sembarangan, tapi nggak bisa bicara sembarangan! Apa kamu tahu seberapa berkuasanya Pak Codet itu?"

Wulan juga menarik Afkar menjauh dan berkata, "Afkar, jangan mengucapkan hal-hal itu lagi di luar."

Wulan pernah melihat bagaimana Kenil memperlakukan Afkar dengan hormat, tetapi itu karena Afkar adalah bos Hotel Royal. Kenil adalah anak buahnya.

Namun, Codet berbe
บทที่ถูกล็อก
อ่านต่อที่ GoodNovel
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
ความคิดเห็น (1)
goodnovel comment avatar
Trisna Raharja
sebenernya cerita ini sampai bab berapa
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 379

    Agus memang mengagumi sosok Codet dan berkata bahwa dia ingin mencari pria seperti itu untuk kakaknya. Namun, bukan berarti dia benar-benar berharap Wulan bersama Codet.Agus tahu bawah Codet sering bergonta-ganti wanita. Kakaknya hanya akan menjadi mainan jika bersama pria itu!Sungguh tidak disangka, Ucup yang mengetahui kecantikan Wulan malah sengaja memperkenalkannya pada Codet. Agus tidak berani membayangkan apa akibatnya bila kakaknya benar-benar diincar Codet."Hei, aku membantumu! Seharusnya kamu berterima kasih padaku!" ujar Ucup sambil menendang perut Agus.Setelah menunjukkan foto kakaknya Agus pada Codet, Codet langsung tertarik. Pria itu bahkan berkata akan menyerahkan tanggung jawab salah satu kasinonya pada Ucup. Kelak Ucup akan menjadi bos kasino itu!Ucup bergembira dan merasa dirinya sangat pintar. Mengenai apakah Wulan akan dijadikan mainan oleh Codet, dia tidak peduli. Kalaupun wanita itu dipermainkan hingga mati, itu bukan urusannya.Mungkin setelah Codet puas bers

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 380

    "Sialan! Jangan lewat batasan, ya!" umpat Codet."Pak Codet, tolong lepaskan putriku! Jangan bawa putriku! Kalau nggak, kamu akan berhadapan denganku!" Sumi dan Martin juga sama paniknya. Martin bahkan mengangkat asbak dan bersiap melawan anak buah Codet hingga titik darah penghabisan.Wulan memelototi Codet dengan marah dan berkata, "Apa kamu sudah nggak takut pada hukum?""Hukum? Heh! Hukum bisa dibeli. Nona, menurut sajalah. Kamu dan keluargamu nggak akan rugi. Kalau kamu pintar, layani aku dengan baik. Kalau nggak ...." Codet tidak melanjutkan kata-katanya dan hanya tertawa keji.Mendadak, terdengar suara seseorang berucap dengan nada dingin, "Kalau nggak, apa yang akan terjadi?" Afkar yang tadinya berdiri di samping bersama Shafa kini mendekat dan berdiri di sisi Wulan. Matanya yang cerah menatap Codet dengan tajam."Ugh!" Codet yang tadinya bersikap angkuh tiba-tiba terkejut. Sekujur tubuhnya sontak bergetar, seolah-olah tersengat listrik."Pak ... Pak Afkar. Kenapa kamu bisa di

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 381

    Ketika melihat Codet bersujud dan memohon belas kasihan pada Afkar, Agus mulai meragukan realita.Codet adalah sosok berkuasa yang dikagumi Agus di hatinya. Sementara itu, Afkar adalah pria yang barusan diremehkannya. Pria yang sudah memiliki anak.Namun, kini sosok yang dikaguminya sedang berlutut dan memohon belas kasihan dari Afkar. Jika Agus tidak pernah melihat Codet dari kejauhan sebelumnya, dia mungkin akan curiga bahwa orang yang berlutut itu hanyalah penyamar yang disewa Afkar untuk menipu mereka.Melihat Codet ketakutan hingga kencing di celana di hadapan Afkar, Agus tiba-tiba merasa darah di tubuhnya bergelora penuh semangat. Dia bertanya, "Kak, dari mana kamu temukan pria sehebat ini?"Wulan, Martin, dan Sumi belum pulih dari rasa terkejut mereka. Pantas saja Afkar begitu berani berkata bahwa Codet hanyalah pecundang. Ternyata memang seperti itulah faktanya.Ucup dan beberapa anak buah Codet lainnya tertegun heran. Mereka seolah-olah baru melihat sesuatu yang tidak bisa dip

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 382

    "Pak Afkar, Ucup yang meracuni pikiranku! Tolong ampuni aku kali ini! Ampuni aku untuk terakhir kalinya. Aku janji akan mengubah jalan hidupku dan nggak menindas siapa pun lagi. Ampun ... mohon ampuni aku," pinta Codet dengan ngeri.Afkar menatapnya tanpa ekspresi, lalu mendengus dan menendang area sensitif Codet.Codet mengaduh kesakitan dan memegangi area itu dengan tubuh meringkuk. Wajahnya berkerut-kerut dan biji matanya hampir keluar. Dia terlihat sangat kesakitan dan menyedihkan."Aku nggak percaya janji kosongmu. Kali ini aku hanya melumpuhkanmu, tapi kalau aku melihatmu berbuat keji lagi, kamu nggak akan selamat!" ancam Afkar dengan dingin.Codet memasang senyuman yang sangat dipaksakan dan berkata, "Ba ... baik! Terima kasih ... sudah mengampuni nyawaku, Pak Afkar.""Bawa orang-orangmu dan pria bernama Ucup itu pergi," ujar Afkar sambil melambaikan tangannya dengan raut sinis. Shafa masih berada di sampingnya. Bagaimanapun, dia tidak mungkin menghabisi orang di depan Shafa."B

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 383

    Afkar tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Dia menjawab, "Nggak, kok! Aku bisa mengerti. Aku nggak akan meremehkanmu."Setelah mengalami berbagai macam kejadian di hidupnya, Afkar tidak lagi menyimpan hal-hal kecil seperti ini di dalam hatinya. Dia bisa memaklumi reaksi keluarga Wulan."Aku akan kembalikan 1,6 miliar itu padamu," ucap Wulan.Afkar mengatakan bahwa penyakit jantung ibunya sudah sembuh. Sekarang Wulan benar-benar memercayainya."Nggak perlu buru-buru, kamu simpan saja dulu. Kamu mungkin nggak leluasa karena tinggal bersama keluargamu. Kamu bisa memakai uang ini untuk menyewa apartemen," ujar Afkar.Afkar tidak keberatan membalas kebaikan teman sekolah yang sudah baik padanya semasa sekolah. Jika ada kesempatan, dia pasti akan membantu sebisanya.Wulan menggigit bibirnya dan sengaja bertanya dengan nada menggoda, "Kenapa? Kamu mau jadi gadunku?""Eh ... bukan begitu! Aku nggak bermaksud begitu! Anggap saja uang itu aku pinjamkan padamu, kamu bisa membayarnya pelan-pelan

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 384

    Erlin menatap putra keduanya dengan sorot suram. Namun, dia tidak memberi tahu Renhad bahwa Afkar tidak datang dalam beberapa hari ini."Renhad, sepertinya Ibu nggak kuat lagi. Mungkin Ibu akan mati dalam beberapa hari ini ...," kata Erlin dengan lemah."Nggak, Bu! Ibu pasti akan berumur panjang!" bantah Renhad dengan cepat.Renhad memasang ekspresi sedih dan melanjutkan, "Ibu harus kuat. Kalau Ibu pergi, gimana nasib Keluarga Safira? Siapa yang akan menjadi pemimpin Keluarga Safira?"Sambil berkata demikian, Renhad diam-diam menatap Erlin. Dia mengeluh dalam hati. Di saat seperti ini, mengapa ibunya masih tidak segera memilih kepala keluarga selanjutnya?....Keesokan paginya, Mateo menemui Afkar di Vila Emperor untuk mengambil stok Pil Rejuvenasi yang baru.Afkar sedang menemani Shafa makan di ruang tamu. Dia bertanya dengan santai, "Mateo, apa semua Pil Rejuvenasi sudah terjual?"Mateo mengangguk dan menjawab, "Ya, sudah ludes! Haha! Semuanya laris manis!""Oh? Biarpun dihargai 2 mi

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 385

    Sore itu, Afkar pergi ke kantor Felicia dan memijat kepala presdir cantik itu.Belakangan ini Felicia sangat sibuk. Namun, setiap kali Afkar memijatnya, dia selalu merasakan tubuhnya menjadi segar kembali. Dia juga merasa kondisi fisiknya terus membaik.Afkar melirik arlojinya. Sekarang hampir tiba waktunya untuk menjemput Shafa. Namun, tiba-tiba dia menerima telepon dari Bayu."Afkar, apa kamu mau makan bersama di rumahku malam ini?" tanya Bayu dengan ramah."Tentu saja. Karena kamu yang mengundang, aku nggak mungkin menolak," sahut Afkar. Dia sedikit terkejut, tetapi segera menyetujuinya.Saat Fadly mendapat masalah tempo hari, sikap awal Farel memang terkesan oportunistis. Namun, Afkar tidak memasukkannya ke dalam hati. Dia juga tidak menyimpan dendam terhadap Bayu.Lagi pula, Keluarga Subroto sudah beberapa kali membantunya, terutama pada pertemuan bisnis itu. Tanpa bantuan Farel dan Aruna, Felicia pasti sudah tidak berkutik difitnah oleh Hendrik.Afkar bukan orang yang picik. Dia

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 386

    Begitu mendengarnya, Shafa langsung menoleh dan menyahut dengan kesal, "Ayahku bukan buaya! Jangan sembarangan! Eh, di mana ayahku?"Shafa mengejapkan matanya. Di sisi lain, Lyra sudah tiba di belakang Shafa. Ketika Lyra tersenyum nakal dan hendak meraih Shafa, tiba-tiba terjadi perubahan situasi.Buk! Shafa yang baik-baik saja tadi sontak terjatuh. Tubuhnya mengejang, ekspresinya kesakitan. Bahkan mulut, hidung, dan telinganya berdarah. Pemandangan ini sungguh mengerikan.Lyra membelalak terkejut. Wajahnya sampai memucat saking takutnya. Dia menangis sambil memanggil, "Shafa, kamu kenapa? Huhuhu .... Kakek, Nenek, Shafa berdarah! Paman, Bibi, cepat kemari! Shafa kenapa? Huhu ...."Saking kagetnya, suara Lyra sampai terdengar aneh. Begitu mendengar suara itu, Bayu dan lainnya bergegas menghampiri. Semua orang terkesiap melihat keadaan Shafa."Nak, kamu kenapa?" Tara segera menghampiri. Dia hendak menggendong Shafa untuk memeriksa kondisinya."Jangan disentuh! Kamu nggak ngerti apa-apa.

บทล่าสุด

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 484

    "Aku nggak percaya ini! Ah! Ah!" Scorpion berteriak dengan tidak puas, lalu menggunakan belati di tangannya untuk menusuk bagian perut dan area lemah lainnya secara gila-gilaan.Bahkan sampai akhirnya, belati di tangannya sudah melengkung dan tumpul, tetapi tetap tidak berhasil membuat Afkar berdarah."Membunuhku saja nggak bisa, masih mau jadi penjahat?" tanya Afkar dengan nada mengejek.Saat ini, Scorpion benar-benar tercengang! Wira dan Denny juga menunjukkan ekspresi seperti melihat hantu! Bahkan, Wulan menatap Afkar seperti sedang melihat makhluk aneh!Rasa khawatir dan bersalah yang sebelumnya terlihat di wajahnya perlahan menghilang. Wulan merasa lega di dalam hati."Bocah, sebenarnya siapa kamu ini?" Denny menggerakkan wajahnya yang agak kaku, bertanya dengan penuh keraguan."Aku akan bilang sekali lagi, lepaskan Wulan, maka aku akan mengampuni kalian. Kalau nggak, hari akan menjadi hari kematian kalian!" seru Afkar dengan suara dingin dan menakutkan.Mendengar ini, Denny mence

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 483

    "Haha ... memuaskan sekali!" Saat ini, Wira tertawa puas.Denny yang masih memegang Wulan pun tersenyum dingin dan berkata, "Lebih baik kamu nggak bergerak atau aku akan langsung bunuh gadis ini!"Afkar menarik napas panjang dengan tatapan dingin. Sejujurnya, tamparan yang diberikan oleh Scorpion tadi sama sekali tidak terasa sakit.Scorpion hanya ahli tingkat eksplisit tahap akhir, mana mungkin bisa membuat Afkar kesakitan! Namun, masalahnya bukan tentang rasa sakit, melainkan penghinaan!Namun, karena Wulan sedang berada di tangan Keluarga Widjaja, bahkan dengan pistol yang diarahkan ke kepalanya, Afkar tidak berani bergerak sembarangan saat ini.Meskipun merasa kesal karena ditampar, itu tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan keselamatan Wulan!Plak! Plak! Tidak lama kemudian, Scorpion melayangkan dua tamparan keras lagi ke wajah Afkar dengan ekspresi penuh kebencian dan kepuasan.Tadi dia dipukul sampai terlempar oleh Afkar hingga memuntahkan darah, kini dia merasa puas kare

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 482

    Wajah Scorpion menampilkan senyuman bengis.Klang! Saat berikutnya, Afkar menggerakkan tangannya dengan ringan, membuat pisau yang berada di tangan Scorpion terlempar dan terjatuh!Telapak tangan Scorpion yang menggenggam pisau langsung robek dan berdarah. Dia merasakan kekuatan yang mengerikan mengalir melalui tangannya, membuatnya mati rasa seketika!Wajah Scorpion sontak berubah drastis, menampilkan ekspresi penuh ketakutan. Dalam situasi itu, tidak ada waktu baginya untuk mundur. Segera, dia mengerahkan Teknik Jubah Besi.Bam! Suara dentuman terdengar, lalu tubuh Scorpion terlempar akibat tendangan Afkar. Setelah jatuh ke tanah, dia memuntahkan darah dan berdiri dengan goyah!Afkar mengangkat alis, matanya memancarkan keterkejutan. Meskipun tendangan tadi dilakukan dengan santai, kekuatannya cukup besar. Seharusnya, lawannya setidaknya mengalami luka parah atau bahkan kehilangan nyawa. Namun, orang ini masih mampu berdiri?Sepertinya, pria ini adalah seorang petarung yang berfokus

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 481

    Tentu saja, Arwan tidak akan memberi tahu Denny terlalu banyak, apalagi mengatakan dia datang untuk meminta maaf kepada seseorang. Hal itu hanya akan merendahkan martabatnya. Dia hanya memberi tahu Denny, dia datang untuk memberikan hadiah kepada seseorang!"Oh? Mau kasih orang hadiah ya? Laki-laki atau perempuan, Pak?" tanya Denny yang cukup terkejut."Laki-laki, kenapa? Apa aku perlu melaporkan siapa orangnya kepadamu?" balas Arwan dengan nada tidak ramah."Bukan, bukan begitu! Hehe!" Denny terkekeh-kekeh dengan canggung. Setelah mengakhiri panggilan, ekspresi terkejut tebersit di wajahnya, lalu berubah menjadi bersemangat."Ayah, ada apa?" Wira yang melihat ekspresi ayahnya yang berubah-ubah lantas bertanya dengan bingung.Denny tersenyum dan menyahut, "Kamu tahu nggak, ternyata Pak Arwan datang untuk memberi hadiah kepada seseorang!""Kamu percaya itu? Dengan status Pak Arwan, dia sampai repot-repot datang ke sini hanya untuk memberi seseorang hadiah. Orang itu ... pasti tokoh yang

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 480

    Orang ini merupakan seorang ahli tingkat eksplisit tahap akhir. Setelah diselamatkan oleh Denny, dia mengabdikan diri untuknya, khususnya membantu mereka melakukan pekerjaan kotor.Seperti menculik orang, bagi Scorpion, ini sudah seperti pekerjaan rutin yang mudah dilakukan!"Wira, seleramu memang bagus. Hahaha ...." Denny tertawa sinis."Tentu saja! Gimana, Ayah? Kalau kita kasih gadis ini kepada Pak Arwan, dia pasti puas, 'kan?" Wira menyeringai."Puas! Pasti puas! Mana ada pria yang bisa menolak wanita secantik ini! Luar biasa ...," sahut Denny sambil tersenyum lebar.Kemudian, dia mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Arwan. Karena akan datang ke Kota Nubes, Arwan sebelumnya telah menghubungi Denny dan meminta bantuannya untuk mengatur tempat tinggal.Makanya, Denny merasa inilah kesempatan emasnya untuk mendekati tokoh inti Keluarga Sanjaya. Dengan segala cara, dia akan berusaha menyenangkan Arwan agar dapat meraih dukungan darinya."Pak Arwan, sudah sampai mana? Aku sudah meny

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 479

    Wira terdiam sejenak, lalu bertanya dengan ragu, "Afkar?""Ya, ini aku! Bukankah kamu bilang mau beli lagi kalau aku punya lebih banyak Pil Rejuvenasi?" tanya Afkar.Mendengar ini, Wira ragu sejenak, lalu menjawab dengan asal, "Malam ini aku sibuk! Nggak sempat, lain kali saja. Nanti aku beli dengan harga tinggi!"Setelah berkata demikian, dia langsung memutuskan panggilan.Denny yang duduk di sebelah langsung bertanya, "Nak, siapa itu?"Mata Wira menyiratkan kecurigaan saat dia menjawab, "Teman lama Wulan. Waktu itu ...." Dia pun menceritakan kejadian sebelumnya kepada ayahnya.Setelah selesai bercerita, Wira mendengus dingin. "Aneh sekali! Kenapa nggak menghubungiku dari tadi atau besok? Kenapa malah sekarang? Kebetulan sekali, 'kan? Aku nggak peduli padanya deh!"Denny mengangguk. "Teman lama Wulan? Huh!"Dia menunjukkan tatapan puas kepada anaknya, "Kamu melakukan hal yang benar! Memang patut dicurigai. Lebih baik berhati-hati dan tunggu sampai besok saja."Di sisi lain, Afkar mena

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 478

    "Afkar, aku ibu Wulan! Kamu masih ingat, 'kan?"Afkar tertegun sejenak, lalu buru-buru membalas, "Bibi? Ingat! Tentu saja aku masih ingat! Ada apa, Bibi?"Meskipun Sumi sebelumnya sempat terlihat agak materialistis, Afkar tetap berbicara dengan sopan karena dia adalah ibu Wulan.Sumi ragu sejenak, lalu bertanya dengan nada hati-hati, "Afkar, apa Wulan sedang bersamamu?""Hah?" Afkar keheranan untuk sesaat, lalu menyahut dengan gugup, "Nggak ada, Bibi! Hari ini aku sama sekali nggak bertemu Wulan.""Ke mana Wulan pergi ya? Biasanya jam segini dia sudah pulang. Dia nggak pernah pulang terlalu malam. Tadi aku pikir dia sama kamu! Teleponnya nggak bisa dihubungi lagi. Apa mungkin terjadi sesuatu padanya?"Nada bicara Sumi menjadi semakin khawatir."Nggak bisa dihubungi ya?" Afkar mengernyit, hatinya juga mulai merasa cemas."Ya! Kamu tahu sendiri kondisi kesehatanku sebelumnya kurang baik, jadi semua pekerjaan rumah dikerjakan Wulan. Setelah pulang kerja, dia selalu langsung pulang. Kalaup

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 477

    "Pak Arwan? Pak Arwan yang mana?" Wira termangu sejenak, lalu segera menyadari sesuatu, "Jangan-jangan yang dari Keluarga Sanjaya itu?"Keluarga Sanjaya adalah salah satu dari empat keluarga besar di ibu kota provinsi. Di Provinsi Jimbo, mereka memiliki pengaruh yang besar.Sementara itu, keluarga mereka, Keluarga Widjaja, hanya keluarga kelas dua di Kota Nubes. Mereka berada di bawah perlindungan Keluarga Sanjaya selama ini.Tentu saja, bagi Keluarga Sanjaya, Keluarga Widjaja tak ada bedanya dengan bawahan kecil mereka. Selama ini, segala urusan bisnis yang mereka jalani hanya melibatkan orang-orang di sekitar Keluarga Sanjaya."Benar, Pak Arwan dari Keluarga Sanjaya di ibu kota provinsi! Dia putra sulung Keluarga Sanjaya! Biasanya kita nggak punya kesempatan untuk bertemu langsung dengan anggota inti keluarga mereka. Kali ini adalah kesempatan besar!""Kalau kita bisa memanfaatkannya dengan baik dan membangun hubungan dengan Pak Arwan, masa depan kita akan semakin terjamin!" ujar Den

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 476

    Mengenai kedua anggota Keluarga Samoa yang terluka, Afkar tidak terlalu khawatir. Tentu saja, bukan karena dia benar-benar merasa dirinya bisa menggertak mereka, tetapi karena memiliki kepercayaan diri lain di dalam hatinya.Seperti kata pepatah, dunia dipenuhi oleh orang-orang yang mencari keuntungan. Seperti para agen besar farmasi yang sebelumnya bekerja sama dengan Fajar, hanya karena Afkar meluncurkan obat baru dan mereka melihat potensi dari Afkar, mereka akhirnya bekerja sama dengannya.Kali ini juga sama! Selama dia bisa memberikan keuntungan yang cukup besar bagi Keluarga Samoa, mereka tentu tidak akan mempermasalahkan insiden hari ini, bahkan mungkin mereka akan duduk bersama dan berbicara dengannya dengan baik-baik.....Di King's Brew."Pak Wira!""Pak Wira sudah datang!"Para karyawan di departemen penjualan langsung menyapa Wira dengan nada menyanjung saat melihatnya datang.Wira mengangguk dengan gaya yang sangat berwibawa, lalu menatap Wulan. "Wulan, gimana pekerjaan se

สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status