Share

Part 93. Kepergok

Binar merasakan rambutnya dialiri oleh air dingin yang menyegarkan. Tangan kiri Kala mengusap rambut Binar dengan lembut seolah takut dia akan menyakiti istrinya. Setelah rambutnya basah sepenuhnya, Kala memberinya shampoo lalu kembali menggosoknya yang kali ini lebih keras sehingga busa dari shampoo itu keluar. Aroma wangi itu segera menguar keluar.

Kala melakukan itu tanpa kata. Tidak ada yang bicara di antara mereka. Binar benar-benar tidak tahu apa yang akan dikatakan ketika Kala melakukan ini.

“Bi, ada hal penting yang ingin aku bicarakan sama kamu. Aku membutuhkan pendapatmu.” Kala akhirnya memecah keheningan di antara gemericik air.

“Tentang apa?” tanya Binar penasaran.

“Aku nggak bermaksud apa-apa, tapi aku pikir kita perlu pindah dari sini.” Akhirnya Kala menyuarakan pikirannya. “Bisnis kamu sudah cukup berkembang dan orang-orang packing pun sampai di ruang keluarga. Semakin banyak pesanan, pasti akan membutuhkan tempat yang lebih besar. Kalau kita tinggal di tempat baru,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status