Share

Part 96. Selalu Tak Terduga

Ucapan ibu Binar itu menarik penuh perhatian dari orang-orang yang ada di sana. Jangan tanyakan bagaimana Ramon menatap tak suka dengan sosok ibu Binar tersebut. Entahlah, semakin ke sini, perempuan itu semakin berbuat ulah.

“Ibu ada masalah apa dengan Kala?” tanya Ramon dengan nada dingin. “Ucapan Ibu terlalu sinis dan menyakitkan untuk didengar. Tolong jangan begitu. Ibu juga harus mengingat kalau Ibu bukan ibu yang baik buat Binar sehingga bisa bersikap sinis kepada menantu Ibu sendiri.”

Binar berdiri. Lalu dia mengambil Gemi dari pangkuan ibunya karena bayi itu tampak merengek. Dia mencoba untuk menenangkannya dengan menepuk-nepuk bokongnya. Ucapan Ramon itu belum mendapatkan tanggapan dari ibunya yang tampak menatap Ramon sama tidak sukanya.

“Saya hanya bertanya. Janga sampai nanti lagi-lagi Binar dibebankan membayar rumah. Lebih baik tinggal di rumah sendiri tanpa memikirkan hutang daripada tinggal di rumah besar yang justru menjadi beban.”

“Kalau belum lunas, bukannya belum
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Louisa Janis
waduuuuh celaka 12 jangan Kala
goodnovel comment avatar
Harma Putri
jangan" ibu nya binar mau kasih adik tirinya k kala
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status