Share

Bab 2

Penulis: Levin Sergio
Di dalam lift.

Klep!

Nathan membuka kotak cincin berlian yang tidak terlalu mencolok itu.

Cahaya berlian merah muda yang cemerlang tiba-tiba memancar keluar.

Ini adalah cincin berlian mewah yang baru saja dibelinya dengan harga 100 miliar. Dulunya cincin ini dikenal sebagai Raja Berlian oleh semua orang di Beluno, apalagi itu juga cincin satu-satunya.

Nathan tidak tahu ada berapa banyak uang di dalam kartu bank itu.

Dia hanya tahu bahwa uang di dalamnya cukup untuk membeli sepuluh Grup Sebastian.

Namun, beberapa menit yang lalu, Emilia dan ibunya sama sekali tidak berniat untuk melihatnya. Tamara bahkan menganggapnya sebagai sampah.

Pintu lift terbuka dan Nathan berjalan keluar.

"Eh, bukankah ini Tuan Nathan? Kenapa wajahmu begitu pucat?"

Sebuah nada mengejek terdengar di saat ini.

Nathan memandang ke depan dengan ekspresi tenang. Sepertinya jalannya diblokir oleh pria yang mengenakan jas dengan rambut disisir ke belakang dan memegang buket mawar biru.

Daniel Liman, putra konglomerat terkenal di Beluno. Dia juga termasuk salah satu pengagum Emilia, CEO cantik Grup Sebastian.

Nathan tidak ingin berdebat dengannya, jadi dia melangkah ke samping dan bermaksud untuk menghindarinya.

Sayangnya, sikap seperti itu malah membuat Daniel makin tertantang. Dia bergerak ke samping untuk menghalangi Nathan sekali lagi.

Nathan memandang Daniel dengan tatapan dingin. "Ada masalah? Kalau nggak ada, menyingkirlah!"

Daniel tersenyum sinis.

"Hahaha. Semuanya, lihatlah. Matahari sepertinya terbit dari barat hari ini. Beraninya pesuruh Emilia berteriak padaku!"

"Biar aku tebak, alasan wajahmu terlihat pucat seperti ini pasti karena kamu telah diusir oleh Keluarga Sebastian."

Sembari mengejek, dia juga melirik kotak cincin berlian di tangan Nathan.

"Pantas saja Emilia nggak menginginkan sampah seperti itu. Ayo, biarlah semua orang melihatnya!"

Sambil tersenyum sinis, Daniel sengaja menjatuhkan kotak cincin berlian di tangan Nathan.

Seketika, sebuah berlian merah muda yang besar dan menawan menggelinding keluar dari kotak itu.

Kilauannya yang begitu menawan sungguh menarik perhatian.

Saat melihat cincin itu, Daniel mulanya sempat tertegun. Namun setelah itu, dia memperlihatkan ekspresi tidak percaya.

"Bukankah ini berlian merah muda dari Toko Perhiasan Valentino, yang dikenal sebagai berlian terbaik di Beluno?"

"Tsk! Bagaimana berlian seharga 100 miliar bisa ada di tanganmu?"

Saat ini, bahkan karyawan Grup Sebastian dan juga orang-orang di sekitar mereka terkejut.

Semuanya mengerumuni mereka dan memperlihatkan ekspresi penuh keterkejutan.

Bisa dikatakan, permata yang dikenal sebagai Raja Berlian nomor satu di Beluno ini adalah impian banyak wanita di Beluno. Semua wanita berharap ada pria yang akan membelikannya untuk mereka.

Sayangnya, tidak ada seorang pun di Beluno yang mampu mendapatkan berlian itu.

Nathan berjalan mendekat dan menutup kotak itu. Ada kilatan dingin yang melintas di matanya.

Lantaran sudah memutuskan hubungan dengan Emilia, Nathan juga tidak perlu bersikap sopan terhadap pecundang di sekitarnya seperti sebelumnya lagi.

Daniel segera memberi perintah. "Cepat tangkap dia dan tanyakan padanya dari mana asal berlian itu."

"Pria miskin sepertimu nggak pantas mendapatkan Raja Berlian."

Akan tetapi, sebelum pengawalnya sempat mengambil tindakan ....

Plak!

Nathan telah berbalik dan mendaratkan sebuah tamparan keras.

Daniel mengerang kesakitan. Dia tampak menyemburkan darah dari mulutnya, apalagi gigi depannya juga tanggal. Tubuhnya terlempar sejauh empat hingga lima meter dan tergeletak tak berdaya di sana.

Matanya yang merah tampak terbelalak.

Dia benar-benar tidak percaya bahwa pecundang tidak berguna seperti Nathan berani memukulnya!

Dalam sekejap, kedua pengawal itu dikejutkan oleh keganasan Nathan. Namun, keduanya tetap menyerbu ke depan sambil meraung.

Buk, buk!

Nathan segera mengeluarkan tinjunya. Kedua pria kekar itu bahkan tidak sempat menjerit kesakitan dan langsung pingsan di tempat.

Daniel tercengang. Sejak kapan pecundang ini begitu jago berkelahi?

Satu per satu karyawan Grup Sebastian di sekitarnya juga mundur ketakutan. Mereka tidak menyangka bahwa pria di samping CEO mereka yang biasanya lembut dan sopan itu akan bersikap kasar seperti itu.

Nathan hanya menatap dingin Daniel yang sedang mengerang kesakitan dan langsung melangkah pergi.

Tak lama setelah dia pergi, Emilia dan ibunya yang merasa khawatir juga bergegas menghampiri.

"Tuan Daniel, siapa yang begitu nggak tahu diri dan berani memukulmu? Apa orang itu sudah bosan hidup?"

Tamara buru-buru membantu Daniel, seakan-akan ingin menyanjung pria itu.

Daniel menutupi wajahnya yang bengkak sambil meraung, "Ini semua ulahnya Nathan, si bajingan itu. Huh! Aku pasti akan membuatnya membayar sepuluh kali lipat!"

Tamara langsung berkata dengan marah, "Apa? Pecundang itu yang menyinggungmu?"

"Aku tahu. Pasti karena dia ditolak oleh Emilia, jadi dia marah dan merasa terhina, lalu melampiaskannya padamu. Tuan Daniel, jangan khawatir. Aku nggak akan memaafkan bajingan nggak berguna itu!"

Mendengar itu, Daniel memperlihatkan ekspresi gembira dan bahkan tidak peduli dengan rasa sakit di wajahnya.

"Emilia, apa yang dikatakan Bibi benar? Kamu sudah berpisah dengan pecundang itu?"

Emilia tidak terlalu suka dengan putra konglomerat ini. Dia pun bertanya dengan nada datar, "Urusanku seharusnya nggak ada hubungannya denganmu, 'kan? Tuan Daniel, aku mau tanya padamu, mengapa Nathan bisa tiba-tiba memukulmu?"

Daniel menggertakkan giginya dan berkata, "Siapa yang tahu apa yang dipikirkan pria gila itu?"

"Oh ya, Emilia, kamu mungkin belum tahu. Pria gila itu bisa-bisanya mencuri berlian merah muda, Raja Berlian dari Toko Perhiasan Valentino, yang bernilai 100 miliar itu untuk menyenangkanmu."

Begitu kata-kata itu dilontarkan!

Emilia terkejut. "Apa yang kamu katakan? Dia mencuri? Apalagi, barang yang dia curi itu Raja Berlian?"

Berlian ini sangat terkenal di kalangan masyarakat kelas atas Beluno.

Emilia pernah mencari tahu mengenai berlian itu dan bahkan sempat membayangkan, alangkah bahagianya jika dia bisa mengenakan berlian itu di saat pernikahannya.

Daniel berkata dengan tegas, "Ya, aku melihatnya dengan jelas. Kalau kamu nggak percaya, kamu bisa tanyakan pada karyawan Grup Sebastian. Beraninya pecundang itu melakukan hal yang memalukan. Dia pasti sudah bosan hidup!"

Emilia tampak ragu. "Sejauh yang aku tahu, meski Nathan miskin, dia juga tidak akan melakukan hal tercela seperti itu."

Daniel mencibir. "Karena dia miskin, makanya dia mencuri. Emilia, pikirkanlah baik-baik. Kalau dia nggak mencuri, bagaimana mungkin Raja Berlian bisa muncul di tangannya?"

Tamara juga ikut menimpali. "Benar, pasti bajingan itu mencurinya."

Tamara sangat kesal saat ini. Dia tidak menyangka bahwa kotak hitam tidak mencolok yang diberikan Nathan itu ternyata berisi berlian senilai 100 miliar.

Andai tahu dari awal, dia pasti tidak akan mengembalikannya pada pecundang itu. Sayang sekali!

Emilia memanggil beberapa karyawan dan bertanya kepada mereka tentang apa yang terjadi.

Begitu mengetahui bahwa Nathan benar-benar memiliki Raja Berlian, ada ekspresi marah yang muncul di wajahnya.

"Keterlaluan sekali. Nathan, miskin bukanlah hal yang memalukan, tapi bisa-bisanya kamu mencoba menyenangkanku dengan mencuri. Itu hanya akan membuatku makin membencimu!"

Masih dikuasai emosi, Emilia segera mengeluarkan ponselnya dan menelepon.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 3

    Sementara itu, Nathan telah menaiki Rolls-Royce dan menuju ke Rumah Sakit Perdana Beluno.Ponselnya tiba-tiba berdering. Nathan menoleh dan menyadari bahwa itu panggilan dari Emilia.Lantaran mereka berdua telah mengakhiri hubungan, Nathan juga tidak perlu menjawab panggilan itu lagi.Kring, kring ....Namun, dering telepon itu terus berlanjut. Seakan-akan ada masalah penting.Nathan mengerutkan kening, tetapi dia masih menekan tombol jawab."Nathan, dengarlah nasihatku. Segera serahkan dirimu pada polisi."Hah?Pernyataan lugas dari Emilia sungguh membuat Nathan kebingungan."Raja Berlian itu bernilai 100 miliar. Nathan, kamu terlalu ceroboh. Aku tahu kamu melakukan semua ini untuk membuatku bahagia.""Tapi apa kamu pernah memikirkan risikonya? Kelakuanmu ini sudah termasuk melanggar hukum!""Serahkan dirimu secepatnya, selagi masih ada waktu. Jangan khawatir, berdasarkan pengaruh Grup Sebastian di Beluno, aku akan berusaha keras agar kamu nggak dipenjarakan!"Emilia tampak dipenuhi d

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 4

    Diikuti dengan sekelompok pengawal yang membuka jalan, seorang anak perempuan didorong masuk.Di samping kereta dorong pasien, di bawah perlindungan sekelompok pengawal, seorang gadis tinggi dan cantik yang mengenakan stoking sutra hitam dan rambut terurai dengan gugup memegang tangan anak perempuan kecil itu. Suaranya diwarnai air mata."Elin, kumohon jangan sampai terjadi sesuatu padamu. Kakak ada di sini. Kakak pasti akan menyelamatkanmu, pasti ...."Meskipun situasinya mendesak, banyak orang masih mengenali identitas gadis ini.Regina Suteja, putri dari Keluarga Suteja yang terkenal di Beluno. Dia juga dikenal sebagai gadis paling cantik di Beluno.Kalangan mode Beluno mengibaratkan kecantikan Regina seakan-akan bisa membawa kehancuran!"Nona Regina, jangan khawatir. Rumah Sakit Perdana kami pasti akan melakukan semua yang kami mampu untuk menyelamatkan adikmu!"Andre, wakil kepala rumah sakit, tampak terkejut dan bergegas memberikan jaminan.Apa boleh buat. Identitas Regina tidak

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 5

    Wajah Regina langsung berubah. "Apa yang kamu katakan? Di mana Pak Andre? Apa yang terjadi?"Andre dan Ruben berjalan keluar sambil memasang ekspresi bersalah. "Maaf, Nona Regina. Kondisi Nona Elin sangat parah. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin!"Ruben berkata dengan nada enggan, "Awalnya, operasi berjalan lancar. Tapi entah mengapa, napas Nona Elin tiba-tiba melemah.""Nona Regina, bukannya kemampuan medis kami yang kurang, tapi pasien memang nggak tertolong lagi!"Plak!Sebelum selesai memberi penjelasan, Regina yang emosi telah menampar wajahnya."Nona Regina, kamu ...."Ruben menutupi separuh wajahnya yang terbakar, tanpa berani mengatakan sepatah kata pun.Tubuh Regina bergetar hebat. Dia sangat marah. "Bodoh! Bukankah kamu tadi bilang kemampuan medismu pasti bisa menyelamatkan adikku?"Ruben membuka mulutnya, tetapi tenggorokannya seakan-akan tercekat. Dia merasa malu sekali."Pak Andre, aku akan bertanya sekali lagi, apa ada dokter berbakat di Rumah Sakit Perdana kalian? K

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 6

    Nathan tidak menyangkal dan hanya mengangguk. Dia tidak menyangka bahwa wakil kepala rumah sakit ternyata berwawasan luas.Ruben bertanya kepada ayahnya seperti orang bodoh, "Ayah, apa itu teknik penekanan titik akupunktur dan penyegelan meridian? Apa benar sehebat itu?"Wajah Andre berubah gelap. Dia berharap bisa menampar putra bodohnya sampai mati."Dasar bodoh! Diam saja! Apa kamu merasa ini semua masih nggak cukup memalukan?""Penekanan titik akupunktur dan penyegelan meridian adalah keterampilan medis yang legendaris.""Konon, ada beberapa tabib kuno yang nggak pernah menampakkan diri bahkan menggunakan metode ini untuk mengambil nyawa seseorang dalam sekejap. Mereka bisa menyegel pembuluh darah seseorang, membunuh ataupun menyelamatkan nyawa seseorang dalam sekejap ...."Regina juga punya wawasan luas. Saat melihat Nathan menggunakan teknik itu, dia sempat terkejut.Pemuda yang dirumorkan menjadi 'gigolo-nya' Emilia ini memang ahli dalam bidang pengobatan.Dia tidak mengerti, me

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 7

    Suaranya begitu datar dan tidak terdengar arogan sama sekali.Pria yang punya bekas luka dan juga beberapa pria kekar di belakangnya tertegun pada awalnya, kemudian mereka langsung tertawa terbahak-bahak."Hahaha .... Lucu sekali. Apa yang barusan dikatakan gigolo ini? Dia mau buat aku menghilang?""Bodoh. Sepertinya kamu terlalu banyak menonton drama idola, jadi sekarang kamu sok ingin menjadi pahlawan dan menyelamatkan gadis ini?""Bos, buat apa buang-buang waktu dengannya? Bunuh saja dia!"Anak buah di samping pria bekas luka mengayunkan pipa baja di tangannya ke arah Nathan sambil bersiul. Apalagi, serangannya terlihat sangat brutal.Regina menghela napas. Sepertinya dia harus mengambil tindakan untuk melindungi Nathan.Keberanian Nathan memang patut dipuji, tetapi pria itu agak bodoh dan tidak bisa memahami situasi yang sedang mereka hadapi.Tepat di saat itu, dia mendengar suara teriakan melengking.Setelah itu, dia melihat pria kekar yang barusan berinisiatif menyerang itu terja

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 8

    Ponsel Regina tiba-tiba berdering. Setelah menjawabnya, Regina berkata kepada Nathan, "Dokter Nathan, kamu jalan-jalan sendiri dulu. Aku punya urusan yang harus kutangani. Sampai jumpa!"Nathan mengangguk. "Nona Regina, pergilah!"Masih ada waktu sebelum acara penggalangan dana dimulai.Para pebisnis yang mengincar tanah Panti Asuhan Gluton masih terus berdatangan. Kini gerbang panti asuhan sudah penuh dengan mobil mewah.Tampak sebuah Rolls-Royce hitam yang menarik perhatian semua orang melaju ke arah sana.Begitu pintu mobil terbuka, seorang gadis cantik yang mengenakan gaun putih dan berkaki jenjang keluar dari mobil. Penampilannya benar-benar membuat semua orang takjub."Gadis yang cantik sekali! Temperamennya juga nggak tertandingi!""Kalau aku bisa mendapatkan gadis secantik itu, sekalipun butuh waktu setidaknya tiga tahun, itu juga sepadan!""CEO cantik dari Grup Sebastian juga datang. Gadis ini bukan hanya cantik, tapi dia juga punya kemampuan bisnis yang luar biasa. Malam ini,

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 9

    Dia menatap Nathan dengan dingin. Ada kekecewaan, kemarahan, dan kecemburuan di matanya, yang bahkan dia sendiri juga tidak menyadarinya."Nathan, nggak kusangka, hubungan kita baru saja berakhir, tapi kamu sudah menemukan pacar baru. Konyol sekali aku masih merasa bersalah padamu selama ini. Sepertinya aku yang terlalu sentimental!"Nathan membalas, "Kalau mau bahas masalah ini, aku rasa aku masih nggak bisa dibandingkan dengan kecepatan Bu Emilia dalam mencari pasangan baru!""Kamu .... Baiklah! Aku nggak bisa menang berdebat denganmu. Kamu benar."Emilia kembali terdiam.Kecantikan Regina, terutama tubuhnya yang seksi dan juga temperamennya yang begitu mendominasi, membuat Emilia merasa tertekan.Andai orang yang berdiri di samping Nathan adalah seorang gadis dengan penampilan biasa, dia mungkin akan mentertawakannya dan meremehkannya.Namun, Regina berbeda. Hal ini membuat Emilia merasa terancam.Dilihat dari bagian mana pun, gadis ini tidak kalah darinya. Bahkan, dada Regina yang

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 10

    Tampak orang-orang dari Keluarga Suteja duduk di sisi lain aula.Regina melambaikan tangannya dan memanggil sekretarisnya. "Sumbangkan 40 miliar menggunakan nama Dokter Nathan."Sekretaris itu tercengang. "Nona, apa 40 miliar nggak terlalu banyak?"Grup Suteja memang kaya, tetapi juga tidak boleh menghambur-hamburkan uang seperti ini!Regina tersenyum bangga. "Apa salahnya menyumbangkan 40 miliar untuk pria yang aku sukai?""Meski Emilia, CEO cantik, itu meremehkannya, aku nggak akan sebodoh dia! Jelas-jelas pria berbakat ini ada di depannya, tapi dia buta dan nggak memegangnya erat-erat. Ironis sekali!"Tangan Regina yang indah dan putih tampak memegang sebuah dokumen.Semua informasi mengenai Grup Sebastian tertera di sana. Hanya dalam beberapa tahun, Grup Sebastian telah berkembang dari sebuah pabrik kecil yang hampir bangkrut menjadi perusahaan tercatat di Beluno.Kekayaan yang dimiliki Emilia telah meningkat berkali-kali lipat dan telah melampaui 20 triliun.Yang lebih menarik lag

Bab terbaru

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 206

    Regina dan Tiara juga sudah sampai saat ini."Tuan Julian, ini wilayahnya Grup Valentino. Pertimbangkan dulu sebelum bertindak!" ucap Regina memperingatkan.Julian langsung berteriak, "Memangnya kenapa kalau wilayahnya Grup Valentino? Pamanku adalah pemimpin Sekte Pirata. Siapa yang berani nggak menghormatiku?"Nathan menggelengkan kepalanya. Apa semua anak konglomerat ini begitu arogan? Mereka selalu mengungkit latar belakang keluarga mereka di setiap kesempatan?'Pemimpin Sekte Pirata adalah pamanku ....' Nathan sudah mendengar kalimat ini berkali-kali dan mulai muak.Kegilaan Julian membuat banyak orang mundur dengan cepat.Namun, kemunculan Nathan telah mematahkan semangat Julian dan membuat mereka merasa lega.Hanya saja, tidak dimungkiri, keberadaan Sekte Pirata masih sangat kuat.Pemuda ini terlalu impulsif dan sekarang malah membuat Julian marah. Dia pasti akan berakhir celaka.Edward menarik tangan Emilia dan berkata, "Emilia, ayo kita pergi dulu. Julian sudah gila. Nathan pas

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 205

    Namun, Edward hanya bisa menelan semua penghinaan itu.Dia sudah akan mengambil alih Keluarga Halim. Jadi, di saat krusial seperti ini, dia tidak boleh melakukan kesalahan apa pun.Walau Julian, si bajingan ini, pantas mati.Namun, Sekte Pirata bukanlah keberadaan yang bisa disinggung oleh Keluarga Halim dengan mudah. Apalagi, mereka saat ini sedang mengalami masalah.Liam maju ke depan dan bertindak seolah pembawa damai. "Tuan Julian, Tuan Edward, kita semua termasuk orang-orang yang punya status. Acara lelang akan segera dimulai. Lebih baik lupakan saja. Ayo kita masuk ke dalam dulu."Julian mengangkat dagunya dan berkata dengan nada meremehkan, "Benar juga. Ayo kita ikut acara lelang dulu.""Tapi langit bisa membuktikan cintaku pada Nona Emilia. Kalau nggak mendapatkan Nona Emilia, aku nggak akan menyerah begitu saja. Tuan Edward, kamu tunggu saja. Ada baiknya kamu memberikan Nona Emilia padaku!"Lagi-lagi penghinaan yang begitu arogan.Orang-orang lainnya yang ada di tempat kejadia

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 204

    Liam tertawa sinis dan sengaja memperkeruh suasana, "Tuan Julian, kamu sudah menyulitkan orang.""Semua orang di Beluno tahu kalau Nona Emilia adalah kekasihnya Tuan Edward."Julian membuka kipas lipatnya dan berkata dengan bangga, "Apa salahnya pria sejati mendambakan wanita cantik? Lagi pula, Nona Emilia dan Tuan Edward masih belum menikah. Kami masih bisa bersaing secara adil."Kedua pelayan wanita melirik sekilas Emilia dan berkata, "Gadis cantik, kamu beruntung sekali bisa disukai oleh tuan muda kami.""Lemparkan saja dirimu ke pelukan tuan muda kami. Mulai sekarang, asalkan kamu melayaninya dengan baik, kami akan menyediakan makanan dan minuman lezat untukmu. Bagi tuan muda kami, kekayaan ataupun kekuasaan bukanlah masalah besar. Dia bisa memberikan semuanya padamu!"Wajah Emilia tampak dingin. Dia masih diam dan tidak menanggapi perkataan mereka.Edward menggertakkan giginya dan berkata, "Tuan Julian, aku menganggapmu sebagai tamu terhormat dari Sekte Pirata, jadi aku masih sopa

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 203

    Hati Emilia bergetar. Dia hanya mengerucutkan bibirnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Sebenarnya dia sangat gelisah dalam beberapa hari ini.Wajah asli Edward perlahan-lahan terungkap. Dia benar-benar berbeda dari sosok pemuda sederhana dan menjanjikan yang dikenalnya.Apa Emilia harus mengakui bahwa dirinya telah salah menilai Nathan?Emilia yang angkuh tentu tidak akan membiarkan hal seperti itu terjadi.Akhirnya, hari pelelangan pun tibaPada jam delapan malam, sudah banyak mobil-mobil mewah yang berkumpul di depan gedung Grup Valentino. Ada berbagai petinggi dari Beluno muncul.Di antaranya ada Liam dari Keluarga Suteja dan Edward dari Keluarga Halim.Keduanya mengenakan setelan jas yang rapi. Mereka tampak seperti bangsawan elit. Di samping juga ada beberapa teman wanita cantik yang menemani mereka."Tuan Edward, lama nggak bertemu denganmu. Kamu terlihat bahagia. Sepertinya kamu menjalani hari-hari yang lebih baik daripada saudaramu ini!"Liam lebih dulu angkat bicara, lalu

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 202

    Ken tidak menanggapinya dengan serius dan hanya berkata dengan cuek, "Kak, apa reputasi Keluarga Sebastian begitu berharga?""Aku minta kamu membelikanku mobil mewah, tapi kamu malah nggak mau. Sekarang Kak Nathan sudah kaya, jadi aku memohon padanya. Kamu malah merasa dipermalukan. Aku benar-benar nggak ngerti apa yang kamu pikirkan."Emilia sangat marah hingga dadanya naik turun. Emilia paling mementingkan harga dirinya, jadi mana mungkin dia tahan melihat adiknya sendiri bertingkah seperti penjilat di depan Nathan."Nathan, menurutmu ini menyenangkan? Kamu mempermainkan adikku seperti itu. Kamu pasti senang melihat Keluarga Sebastian mempermalukan diri sendiri, 'kan?"Emilia sangat marah sekaligus sedih. Dia langsung menanyai Nathan.Nathan berkata dengan nada datar, "Jadi maksudmu, aku yang salah karena mengendarai mobil mewah?""Bukankah kamu sengaja mengendarai mobil mewah ke sini untuk menggoda Ken dan memamerkannya padaku?" ucap Emilia.Nathan tertawa. "Emilia, kamu sudah meman

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 201

    Selain itu, ada Daun Tujuh Bintang yang dia peroleh dari Samuel dan juga ginseng top berusia seratus tahun dari Keluarga Wijaya."Grup Valentino akan segera mengadakan lelang dan Teratai Sanoya akan menjadi salah satu barang lelang," kata Bima."Berdasarkan koneksi yang saya miliki, sebenarnya saya bisa langsung membeli Teratai Sanoya. Namun, kabarnya Teratai Sanoya sudah diincar oleh orang lain. Grup Valentino juga kesulitan dan nggak berani sembarangan membuat keputusan. Itu sebabnya, saya datang menemui Tuan Muda."Nathan mengangguk dan berkata, "Baiklah. Beri tahu aku waktu dan lokasi lelang. Biar aku yang langsung ke sana.""Lokasinya di aula Grup Valentino dan acara dimulai jam delapan malam," jawab Bima.Grup Valentino adalah perusahaan terkenal dalam industri perhiasan, barang antik, batu giok, dan sejenisnya di Beluno.Itu sebabnya, Nathan tidak merasa heran mereka mampu menemukan ramuan legendaris seperti Teratai Sanoya.Raja Berlian yang ada di tangannya juga dibeli dari Gru

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 200

    Untuk merobohkan dan merenovasi kembali Klub Balavan tentunya membutuhkan waktu.Nathan menyerahkan segalanya pada Regina. Dengan begitu, dia akan punya waktu luang.Saat kembali ke Cusio, hari sudah sore.Ketika matahari terbenam, Nathan melepas kemejanya dan mulai berlatih di halaman.Seorang lelaki tua berpakaian tradisional sedang duduk di samping meja batu di bawah pohon tua di halaman.Sambil menyeruput teh, dia berkata sambil tersenyum, "Tinju Tuan Muda makin lama makin terlihat alami. Aku hanya melihat tingkat keterampilan seperti ini pada mantan kepala keluarga sebelumnya!"Nathan sibuk meninju dan bertanya dengan datar, "Si Tua, kapan kamu datang?"Bima, orang paling kaya di Beluno, yang mana Nathan memanggilnya dengan sebutan 'Si Tua' itu terkekeh dan berkata, "Aku baru saja sampai. Melihat Tuan Muda nggak ada di sini, aku pun membuatkan sepoci teh.""Tuan Muda, barang-barang yang kamu punya di sini punya kualitas terbaik!"Menghadap matahari terbenam, kekuatan tinju Nathan

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 199

    Simon mendengus dingin. "Aku rasa kalian seharusnya sudah tahu identitas Tuan Julian, 'kan?""Beraninya gigolo yang kamu 'pelihara' ini sembarangan memukul orang. Kita semua mencari nafkah di Beluno ini. Aku masih bisa menutup sebelah mata masalah ini demi Keluarga Suteja dan Keluarga Wijaya.""Tapi Sekte Pirata bukanlah sekte yang mudah ditindas. Gigolomu ini sedang cari mati. Kalau bukan karena aku datang tepat waktu, gigolomu ini mungkin sudah disiksa habis-habisan oleh para master dari Sekte Pirata!""Tuan Simon, jelas-jelas Julian yang kasar dan nggak tahu malu. Dia yang menindas Nathan duluan," kata Tiara dengan kesal.Simon mengangkat dagunya tinggi dan berkata dengan nada dingin, "Nggak penting membicarakan hal itu sekarang!""Yang paling penting adalah pamannya Tuan Julian itu pemimpin Sekte Pirata. Statusnya sangat mulia.""Sebaliknya, gigolo yang kamu pelihara ini bukanlah siapa-siapa. Terus terang saja, kalau bukan karena memandang wajah dua nona hari ini, bocah itu sudah p

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 198

    Hanya dengan satu tamparan, Nathan langsung menjatuhkan Julian.Pria itu langsung meraung kesakitan. Dia merasa mulutnya seolah-olah akan meledak. Darah bercampur dengan gigi menyembur ke seluruh lantai.Namun, rasa sakit yang melanda mulutnya bukanlah hal yang paling sulit diterima Julian.Sebaliknya, yang paling sulit diterimanya adalah meski bajingan di depannya ini tahu jelas siapa dirinya, dia masih berani menyerangnya.Apa bajingan ini benar-benar tidak takut mati?"Kalau kamu orang yang masuk akal, sekalipun kamu hanya seorang pedagang kecil di pasar, aku juga sungkan untuk menindasmu."Nathan dengan santai menatap Julian yang menutup mulutnya, tetapi masih tidak berhenti meraung itu. Ada darah yang mengalir keluar dari sela-sela jarinya."Tapi kalau kamu nggak masuk akal, sekalipun kamu berasal dari sekte bela diri yang kuat, lantas kenapa? Apa gunanya kalau pemimpin Sekte Pirata itu pamanmu? Aku bisa melakukan apa pun yang aku inginkan!"Kata-kata ini tidak terlalu agresif, te

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status