Wajah Regina langsung berubah. "Apa yang kamu katakan? Di mana Pak Andre? Apa yang terjadi?"Andre dan Ruben berjalan keluar sambil memasang ekspresi bersalah. "Maaf, Nona Regina. Kondisi Nona Elin sangat parah. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin!"Ruben berkata dengan nada enggan, "Awalnya, operasi berjalan lancar. Tapi entah mengapa, napas Nona Elin tiba-tiba melemah.""Nona Regina, bukannya kemampuan medis kami yang kurang, tapi pasien memang nggak tertolong lagi!"Plak!Sebelum selesai memberi penjelasan, Regina yang emosi telah menampar wajahnya."Nona Regina, kamu ...."Ruben menutupi separuh wajahnya yang terbakar, tanpa berani mengatakan sepatah kata pun.Tubuh Regina bergetar hebat. Dia sangat marah. "Bodoh! Bukankah kamu tadi bilang kemampuan medismu pasti bisa menyelamatkan adikku?"Ruben membuka mulutnya, tetapi tenggorokannya seakan-akan tercekat. Dia merasa malu sekali."Pak Andre, aku akan bertanya sekali lagi, apa ada dokter berbakat di Rumah Sakit Perdana kalian? K
Nathan tidak menyangkal dan hanya mengangguk. Dia tidak menyangka bahwa wakil kepala rumah sakit ternyata berwawasan luas.Ruben bertanya kepada ayahnya seperti orang bodoh, "Ayah, apa itu teknik penekanan titik akupunktur dan penyegelan meridian? Apa benar sehebat itu?"Wajah Andre berubah gelap. Dia berharap bisa menampar putra bodohnya sampai mati."Dasar bodoh! Diam saja! Apa kamu merasa ini semua masih nggak cukup memalukan?""Penekanan titik akupunktur dan penyegelan meridian adalah keterampilan medis yang legendaris.""Konon, ada beberapa tabib kuno yang nggak pernah menampakkan diri bahkan menggunakan metode ini untuk mengambil nyawa seseorang dalam sekejap. Mereka bisa menyegel pembuluh darah seseorang, membunuh ataupun menyelamatkan nyawa seseorang dalam sekejap ...."Regina juga punya wawasan luas. Saat melihat Nathan menggunakan teknik itu, dia sempat terkejut.Pemuda yang dirumorkan menjadi 'gigolo-nya' Emilia ini memang ahli dalam bidang pengobatan.Dia tidak mengerti, me
Suaranya begitu datar dan tidak terdengar arogan sama sekali.Pria yang punya bekas luka dan juga beberapa pria kekar di belakangnya tertegun pada awalnya, kemudian mereka langsung tertawa terbahak-bahak."Hahaha .... Lucu sekali. Apa yang barusan dikatakan gigolo ini? Dia mau buat aku menghilang?""Bodoh. Sepertinya kamu terlalu banyak menonton drama idola, jadi sekarang kamu sok ingin menjadi pahlawan dan menyelamatkan gadis ini?""Bos, buat apa buang-buang waktu dengannya? Bunuh saja dia!"Anak buah di samping pria bekas luka mengayunkan pipa baja di tangannya ke arah Nathan sambil bersiul. Apalagi, serangannya terlihat sangat brutal.Regina menghela napas. Sepertinya dia harus mengambil tindakan untuk melindungi Nathan.Keberanian Nathan memang patut dipuji, tetapi pria itu agak bodoh dan tidak bisa memahami situasi yang sedang mereka hadapi.Tepat di saat itu, dia mendengar suara teriakan melengking.Setelah itu, dia melihat pria kekar yang barusan berinisiatif menyerang itu terja
Ponsel Regina tiba-tiba berdering. Setelah menjawabnya, Regina berkata kepada Nathan, "Dokter Nathan, kamu jalan-jalan sendiri dulu. Aku punya urusan yang harus kutangani. Sampai jumpa!"Nathan mengangguk. "Nona Regina, pergilah!"Masih ada waktu sebelum acara penggalangan dana dimulai.Para pebisnis yang mengincar tanah Panti Asuhan Gluton masih terus berdatangan. Kini gerbang panti asuhan sudah penuh dengan mobil mewah.Tampak sebuah Rolls-Royce hitam yang menarik perhatian semua orang melaju ke arah sana.Begitu pintu mobil terbuka, seorang gadis cantik yang mengenakan gaun putih dan berkaki jenjang keluar dari mobil. Penampilannya benar-benar membuat semua orang takjub."Gadis yang cantik sekali! Temperamennya juga nggak tertandingi!""Kalau aku bisa mendapatkan gadis secantik itu, sekalipun butuh waktu setidaknya tiga tahun, itu juga sepadan!""CEO cantik dari Grup Sebastian juga datang. Gadis ini bukan hanya cantik, tapi dia juga punya kemampuan bisnis yang luar biasa. Malam ini,
Dia menatap Nathan dengan dingin. Ada kekecewaan, kemarahan, dan kecemburuan di matanya, yang bahkan dia sendiri juga tidak menyadarinya."Nathan, nggak kusangka, hubungan kita baru saja berakhir, tapi kamu sudah menemukan pacar baru. Konyol sekali aku masih merasa bersalah padamu selama ini. Sepertinya aku yang terlalu sentimental!"Nathan membalas, "Kalau mau bahas masalah ini, aku rasa aku masih nggak bisa dibandingkan dengan kecepatan Bu Emilia dalam mencari pasangan baru!""Kamu .... Baiklah! Aku nggak bisa menang berdebat denganmu. Kamu benar."Emilia kembali terdiam.Kecantikan Regina, terutama tubuhnya yang seksi dan juga temperamennya yang begitu mendominasi, membuat Emilia merasa tertekan.Andai orang yang berdiri di samping Nathan adalah seorang gadis dengan penampilan biasa, dia mungkin akan mentertawakannya dan meremehkannya.Namun, Regina berbeda. Hal ini membuat Emilia merasa terancam.Dilihat dari bagian mana pun, gadis ini tidak kalah darinya. Bahkan, dada Regina yang
Tampak orang-orang dari Keluarga Suteja duduk di sisi lain aula.Regina melambaikan tangannya dan memanggil sekretarisnya. "Sumbangkan 40 miliar menggunakan nama Dokter Nathan."Sekretaris itu tercengang. "Nona, apa 40 miliar nggak terlalu banyak?"Grup Suteja memang kaya, tetapi juga tidak boleh menghambur-hamburkan uang seperti ini!Regina tersenyum bangga. "Apa salahnya menyumbangkan 40 miliar untuk pria yang aku sukai?""Meski Emilia, CEO cantik, itu meremehkannya, aku nggak akan sebodoh dia! Jelas-jelas pria berbakat ini ada di depannya, tapi dia buta dan nggak memegangnya erat-erat. Ironis sekali!"Tangan Regina yang indah dan putih tampak memegang sebuah dokumen.Semua informasi mengenai Grup Sebastian tertera di sana. Hanya dalam beberapa tahun, Grup Sebastian telah berkembang dari sebuah pabrik kecil yang hampir bangkrut menjadi perusahaan tercatat di Beluno.Kekayaan yang dimiliki Emilia telah meningkat berkali-kali lipat dan telah melampaui 20 triliun.Yang lebih menarik lag
"Tuan Nathan Anggoro menyumbangkan 200 miliar!"Bisa dikatakan, pernyataan itu membuat para tamu terhormat di aula penggalangan dana gempar!Daniel tidak tinggal diam lagi. Dia langsung berdiri dan bertanya, "Pembawa acara, aku ingin minta verifikasi. Apakah ada orang dengan nama yang sama di tempat kejadian?"Tamara tampak begitu cemas, bagaikan seekor semut di wajan panas, berputar-putar tanpa henti."Benar, pasti hanya nama yang sama. Nathan, si pecundang itu, datang ke sini untuk menunjukkan niat baiknya. Paling-paling, dia hanya memberikan beberapa ratus ribu. 200 miliar? Jangan harap dia akan punya uang sebanyak itu dalam hidupnya!"Satu-satunya orang yang tetap di tenang di lokasi kejadian itu hanyalah Nathan.Dia masih duduk dengan tenang, apalagi ekspresinya begitu datar dan kalem.Pembawa acara tidak menolak permintaan Daniel. Setelah menyelidiki dengan cepat, dia segera mengumumkan hasilnya."Maaf, para tamu terhormat, hanya ada satu tamu bernama Tuan Nathan Anggoro di sini
Pemuda berambut kuning yang memasang wajah tidak bersahabat itu adalah Ken Sebastian, adik laki-laki Emilia yang tidak berguna."Kalian kalah bersaing, jadi sekarang berencana untuk merampok secara paksa?"Nathan tampak acuh tak acuh dan tidak takut sedikit pun dengan parang di tangan Ken!Tamara berkata dengan kejam, "Nathan, jangan lupa. Tanpa Emilia, kamu bukanlah siapa-siapa. Kamu sudah bersamanya selama tiga tahun dan dia telah memberimu segalanya. Mengapa kamu nggak membalasnya?"Kata-katanya terdengar begitu indah!Nathan tersenyum. Sorot matanya penuh ejekan. "Seharusnya kamu bilang, bersama dengan Emilia dalam tiga tahun ini, akulah yang memberikan segalanya padanya dan bukanlah dia yang memberikan segalanya.""Cuih! Omong kosong!"Tamara sangat emosi. "Hidupmu sendiri masih harus bergantung pada Emilia. Memangnya apa yang sudah kamu berikan padanya? Uh? Dasar nggak tahu malu!"Nathan mencibir dan bertanya, "Benarkah? Seingatku, yang menegosiasikan kontrak-kontrak penting Grup
Regina dan Tiara juga sudah sampai saat ini."Tuan Julian, ini wilayahnya Grup Valentino. Pertimbangkan dulu sebelum bertindak!" ucap Regina memperingatkan.Julian langsung berteriak, "Memangnya kenapa kalau wilayahnya Grup Valentino? Pamanku adalah pemimpin Sekte Pirata. Siapa yang berani nggak menghormatiku?"Nathan menggelengkan kepalanya. Apa semua anak konglomerat ini begitu arogan? Mereka selalu mengungkit latar belakang keluarga mereka di setiap kesempatan?'Pemimpin Sekte Pirata adalah pamanku ....' Nathan sudah mendengar kalimat ini berkali-kali dan mulai muak.Kegilaan Julian membuat banyak orang mundur dengan cepat.Namun, kemunculan Nathan telah mematahkan semangat Julian dan membuat mereka merasa lega.Hanya saja, tidak dimungkiri, keberadaan Sekte Pirata masih sangat kuat.Pemuda ini terlalu impulsif dan sekarang malah membuat Julian marah. Dia pasti akan berakhir celaka.Edward menarik tangan Emilia dan berkata, "Emilia, ayo kita pergi dulu. Julian sudah gila. Nathan pas
Namun, Edward hanya bisa menelan semua penghinaan itu.Dia sudah akan mengambil alih Keluarga Halim. Jadi, di saat krusial seperti ini, dia tidak boleh melakukan kesalahan apa pun.Walau Julian, si bajingan ini, pantas mati.Namun, Sekte Pirata bukanlah keberadaan yang bisa disinggung oleh Keluarga Halim dengan mudah. Apalagi, mereka saat ini sedang mengalami masalah.Liam maju ke depan dan bertindak seolah pembawa damai. "Tuan Julian, Tuan Edward, kita semua termasuk orang-orang yang punya status. Acara lelang akan segera dimulai. Lebih baik lupakan saja. Ayo kita masuk ke dalam dulu."Julian mengangkat dagunya dan berkata dengan nada meremehkan, "Benar juga. Ayo kita ikut acara lelang dulu.""Tapi langit bisa membuktikan cintaku pada Nona Emilia. Kalau nggak mendapatkan Nona Emilia, aku nggak akan menyerah begitu saja. Tuan Edward, kamu tunggu saja. Ada baiknya kamu memberikan Nona Emilia padaku!"Lagi-lagi penghinaan yang begitu arogan.Orang-orang lainnya yang ada di tempat kejadia
Liam tertawa sinis dan sengaja memperkeruh suasana, "Tuan Julian, kamu sudah menyulitkan orang.""Semua orang di Beluno tahu kalau Nona Emilia adalah kekasihnya Tuan Edward."Julian membuka kipas lipatnya dan berkata dengan bangga, "Apa salahnya pria sejati mendambakan wanita cantik? Lagi pula, Nona Emilia dan Tuan Edward masih belum menikah. Kami masih bisa bersaing secara adil."Kedua pelayan wanita melirik sekilas Emilia dan berkata, "Gadis cantik, kamu beruntung sekali bisa disukai oleh tuan muda kami.""Lemparkan saja dirimu ke pelukan tuan muda kami. Mulai sekarang, asalkan kamu melayaninya dengan baik, kami akan menyediakan makanan dan minuman lezat untukmu. Bagi tuan muda kami, kekayaan ataupun kekuasaan bukanlah masalah besar. Dia bisa memberikan semuanya padamu!"Wajah Emilia tampak dingin. Dia masih diam dan tidak menanggapi perkataan mereka.Edward menggertakkan giginya dan berkata, "Tuan Julian, aku menganggapmu sebagai tamu terhormat dari Sekte Pirata, jadi aku masih sopa
Hati Emilia bergetar. Dia hanya mengerucutkan bibirnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Sebenarnya dia sangat gelisah dalam beberapa hari ini.Wajah asli Edward perlahan-lahan terungkap. Dia benar-benar berbeda dari sosok pemuda sederhana dan menjanjikan yang dikenalnya.Apa Emilia harus mengakui bahwa dirinya telah salah menilai Nathan?Emilia yang angkuh tentu tidak akan membiarkan hal seperti itu terjadi.Akhirnya, hari pelelangan pun tibaPada jam delapan malam, sudah banyak mobil-mobil mewah yang berkumpul di depan gedung Grup Valentino. Ada berbagai petinggi dari Beluno muncul.Di antaranya ada Liam dari Keluarga Suteja dan Edward dari Keluarga Halim.Keduanya mengenakan setelan jas yang rapi. Mereka tampak seperti bangsawan elit. Di samping juga ada beberapa teman wanita cantik yang menemani mereka."Tuan Edward, lama nggak bertemu denganmu. Kamu terlihat bahagia. Sepertinya kamu menjalani hari-hari yang lebih baik daripada saudaramu ini!"Liam lebih dulu angkat bicara, lalu
Ken tidak menanggapinya dengan serius dan hanya berkata dengan cuek, "Kak, apa reputasi Keluarga Sebastian begitu berharga?""Aku minta kamu membelikanku mobil mewah, tapi kamu malah nggak mau. Sekarang Kak Nathan sudah kaya, jadi aku memohon padanya. Kamu malah merasa dipermalukan. Aku benar-benar nggak ngerti apa yang kamu pikirkan."Emilia sangat marah hingga dadanya naik turun. Emilia paling mementingkan harga dirinya, jadi mana mungkin dia tahan melihat adiknya sendiri bertingkah seperti penjilat di depan Nathan."Nathan, menurutmu ini menyenangkan? Kamu mempermainkan adikku seperti itu. Kamu pasti senang melihat Keluarga Sebastian mempermalukan diri sendiri, 'kan?"Emilia sangat marah sekaligus sedih. Dia langsung menanyai Nathan.Nathan berkata dengan nada datar, "Jadi maksudmu, aku yang salah karena mengendarai mobil mewah?""Bukankah kamu sengaja mengendarai mobil mewah ke sini untuk menggoda Ken dan memamerkannya padaku?" ucap Emilia.Nathan tertawa. "Emilia, kamu sudah meman
Selain itu, ada Daun Tujuh Bintang yang dia peroleh dari Samuel dan juga ginseng top berusia seratus tahun dari Keluarga Wijaya."Grup Valentino akan segera mengadakan lelang dan Teratai Sanoya akan menjadi salah satu barang lelang," kata Bima."Berdasarkan koneksi yang saya miliki, sebenarnya saya bisa langsung membeli Teratai Sanoya. Namun, kabarnya Teratai Sanoya sudah diincar oleh orang lain. Grup Valentino juga kesulitan dan nggak berani sembarangan membuat keputusan. Itu sebabnya, saya datang menemui Tuan Muda."Nathan mengangguk dan berkata, "Baiklah. Beri tahu aku waktu dan lokasi lelang. Biar aku yang langsung ke sana.""Lokasinya di aula Grup Valentino dan acara dimulai jam delapan malam," jawab Bima.Grup Valentino adalah perusahaan terkenal dalam industri perhiasan, barang antik, batu giok, dan sejenisnya di Beluno.Itu sebabnya, Nathan tidak merasa heran mereka mampu menemukan ramuan legendaris seperti Teratai Sanoya.Raja Berlian yang ada di tangannya juga dibeli dari Gru
Untuk merobohkan dan merenovasi kembali Klub Balavan tentunya membutuhkan waktu.Nathan menyerahkan segalanya pada Regina. Dengan begitu, dia akan punya waktu luang.Saat kembali ke Cusio, hari sudah sore.Ketika matahari terbenam, Nathan melepas kemejanya dan mulai berlatih di halaman.Seorang lelaki tua berpakaian tradisional sedang duduk di samping meja batu di bawah pohon tua di halaman.Sambil menyeruput teh, dia berkata sambil tersenyum, "Tinju Tuan Muda makin lama makin terlihat alami. Aku hanya melihat tingkat keterampilan seperti ini pada mantan kepala keluarga sebelumnya!"Nathan sibuk meninju dan bertanya dengan datar, "Si Tua, kapan kamu datang?"Bima, orang paling kaya di Beluno, yang mana Nathan memanggilnya dengan sebutan 'Si Tua' itu terkekeh dan berkata, "Aku baru saja sampai. Melihat Tuan Muda nggak ada di sini, aku pun membuatkan sepoci teh.""Tuan Muda, barang-barang yang kamu punya di sini punya kualitas terbaik!"Menghadap matahari terbenam, kekuatan tinju Nathan
Simon mendengus dingin. "Aku rasa kalian seharusnya sudah tahu identitas Tuan Julian, 'kan?""Beraninya gigolo yang kamu 'pelihara' ini sembarangan memukul orang. Kita semua mencari nafkah di Beluno ini. Aku masih bisa menutup sebelah mata masalah ini demi Keluarga Suteja dan Keluarga Wijaya.""Tapi Sekte Pirata bukanlah sekte yang mudah ditindas. Gigolomu ini sedang cari mati. Kalau bukan karena aku datang tepat waktu, gigolomu ini mungkin sudah disiksa habis-habisan oleh para master dari Sekte Pirata!""Tuan Simon, jelas-jelas Julian yang kasar dan nggak tahu malu. Dia yang menindas Nathan duluan," kata Tiara dengan kesal.Simon mengangkat dagunya tinggi dan berkata dengan nada dingin, "Nggak penting membicarakan hal itu sekarang!""Yang paling penting adalah pamannya Tuan Julian itu pemimpin Sekte Pirata. Statusnya sangat mulia.""Sebaliknya, gigolo yang kamu pelihara ini bukanlah siapa-siapa. Terus terang saja, kalau bukan karena memandang wajah dua nona hari ini, bocah itu sudah p
Hanya dengan satu tamparan, Nathan langsung menjatuhkan Julian.Pria itu langsung meraung kesakitan. Dia merasa mulutnya seolah-olah akan meledak. Darah bercampur dengan gigi menyembur ke seluruh lantai.Namun, rasa sakit yang melanda mulutnya bukanlah hal yang paling sulit diterima Julian.Sebaliknya, yang paling sulit diterimanya adalah meski bajingan di depannya ini tahu jelas siapa dirinya, dia masih berani menyerangnya.Apa bajingan ini benar-benar tidak takut mati?"Kalau kamu orang yang masuk akal, sekalipun kamu hanya seorang pedagang kecil di pasar, aku juga sungkan untuk menindasmu."Nathan dengan santai menatap Julian yang menutup mulutnya, tetapi masih tidak berhenti meraung itu. Ada darah yang mengalir keluar dari sela-sela jarinya."Tapi kalau kamu nggak masuk akal, sekalipun kamu berasal dari sekte bela diri yang kuat, lantas kenapa? Apa gunanya kalau pemimpin Sekte Pirata itu pamanmu? Aku bisa melakukan apa pun yang aku inginkan!"Kata-kata ini tidak terlalu agresif, te