Share

Bab 4

Author: Levin Sergio
Diikuti dengan sekelompok pengawal yang membuka jalan, seorang anak perempuan didorong masuk.

Di samping kereta dorong pasien, di bawah perlindungan sekelompok pengawal, seorang gadis tinggi dan cantik yang mengenakan stoking sutra hitam dan rambut terurai dengan gugup memegang tangan anak perempuan kecil itu. Suaranya diwarnai air mata.

"Elin, kumohon jangan sampai terjadi sesuatu padamu. Kakak ada di sini. Kakak pasti akan menyelamatkanmu, pasti ...."

Meskipun situasinya mendesak, banyak orang masih mengenali identitas gadis ini.

Regina Suteja, putri dari Keluarga Suteja yang terkenal di Beluno. Dia juga dikenal sebagai gadis paling cantik di Beluno.

Kalangan mode Beluno mengibaratkan kecantikan Regina seakan-akan bisa membawa kehancuran!

"Nona Regina, jangan khawatir. Rumah Sakit Perdana kami pasti akan melakukan semua yang kami mampu untuk menyelamatkan adikmu!"

Andre, wakil kepala rumah sakit, tampak terkejut dan bergegas memberikan jaminan.

Apa boleh buat. Identitas Regina tidak bisa dianggap remeh, apalagi pengaruh Keluarga Suteja di Beluno lebih luar biasa lagi.

Sekarang, ada anggota Keluarga Suteja yang dirawat ke Rumah Sakit Perdana. Jadi, mereka tentu hanya bisa menerimanya dan memperlihatkan ketulusan mereka.

Setelah melihat adiknya dibawa ke ICU, Regina berbalik dan melihat semua staf medis yang bergegas mendekat.

Masih ada bekas air mata di wajahnya yang menawan dan tanpa cela itu.

Namun, tidak bisa menyembunyikan temperamen mulia dan karisma kuat dari wanita tercantik di Beluno ini.

"Pak Andre, tolong panggilkan dokter terbaik di rumah sakit kalian secepatnya. Aku hanya punya satu permintaan. Tolong selamatkan Elin. Keluarga Suteja kami pasti akan memberikan imbalan besar!"

Andre mengangguk dengan sungguh-sungguh. "Kami pasti akan menyiapkan tim terbaik di rumah sakit kami untuk menangani pasien dari Keluarga Suteja. Tapi kepala rumah sakit lagi nggak ada di sini, jadi aku harus melakukan operasi sendiri."

"Selain itu, aku membutuhkan dokter terbaik yang bisa membantuku."

Begitu kata-kata itu dilontarkan, beberapa dokter langsung berdiri, terutama para dokter pria. Wajah mereka penuh kegembiraan dan mulai memandang Andre dengan tatapan penuh harap.

Ini adalah kesempatan langka untuk memperlihatkan kemampuan mereka di depan Regina. Asalkan performa mereka baik, kelak pasti akan ada banyak keuntungan.

Bahkan, mungkin mereka juga bisa mencuri hati gadis cantik ini.

Memikirkan hal ini, dokter-dokter pria itu tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka.

Reaksi Ruben-lah yang paling intens. Dia maju ke depan dan berkata kepada Regina dengan penuh semangat, "Nona Regina, kamu bisa panggil aku Dokter Ruben. Asalkan aku mengambil tindakan, Nona Elin pasti akan baik-baik saja."

Regina mengerutkan kening. "Pak Andre, apa dia dokter terbaik di rumah sakit kalian? Aku ingin dokter yang terbaik. Aku harap kamu mengerti!"

Pertanyaan ini seketika membuat Andre tercengang. Tanpa sadar dia menoleh ke belakang dan memandang Nathan yang posisinya terdesak di luar.

Seorang dokter tua berambut putih melangkah maju dan berbisik di telinga Andre, "Pak Andre, pasien Keluarga Suteja sangatlah penting. Berdasarkan permintaan Nona Regina, aku rasa Nathan lebih cocok dibandingkan Ruben."

Dokter tua lainnya, yang juga memiliki reputasi baik ikut angkat bicara. "Andre, biarlah Nathan membantumu. Semua orang tahu bahwa keterampilan medisnya sangat menonjol!"

Andre tiba-tiba merasa ragu.

Dia tentu tahu bahwa keterampilan medis Nathan jauh lebih baik daripada Ruben.

Meski begitu, dia juga tidak akan memilih Nathan.

Alasannya sangat sederhana. Lantaran Ruben adalah putranya.

"Nona Regina, Dokter Ruben memang dokter terbaik di rumah sakit kami. Mohon percaya padanya."

Lantaran Andre telah berkata demikian, Regina pun setuju. "Baiklah. Kalau begitu, biarlah Pak Andre dan Dokter Ruben memperlihatkan keahlian kalian!"

Ruben tampak antusias dan berkata dengan percaya diri, "Nona Regina, jangan khawatir. Aku pasti nggak akan mengecewakanmu."

Sebelum memasuki ICU, Ruben berbalik dan melirik Nathan sekilas. Ada senyum meremehkan dan puas yang muncul di wajahnya.

'Nathan, ilmu medismu memang luar biasa, tapi latar belakangmu nggak sebanding denganku.'

Tanpa Emilia yang mendukungmu, kamu bukanlah siapa-siapa. Ke depannya, jangan harap kamu bisa bertahan di Rumah Sakit Perdana ....'

"Hais, Nathan, kenapa kamu nggak mengatakan sesuatu?"

Nathan, yang berdiri di belakang kerumunan, ditepuk bahunya oleh dokter tua itu.

"Nathan, baik itu keterampilan medis maupun etika medismu sudah terbukti oleh kami. Ini adalah kesempatan bagus untukmu, tapi siapa yang bisa menghentikan Ruben? Dia punya ayah yang baik. Jadi, kamu juga nggak perlu terlalu memikirkannya ...."

Nathan hanya tersenyum untuk membalas pujian dan kebaikan kedua dokter tua itu. "Terima kasih, semuanya."

"Tapi menyembuhkan penyakit seseorang adalah perbuatan baik. Asalkan pasien tertolong, siapa pun yang menyelamatkannya, bukankah termasuk hal yang sama?"

Kedua dokter tua itu menggelengkan kepala, lalu menghela napas panjang, dan berjalan pergi.

Di zaman sekarang ini, selain punya keterampilan medis yang baik, seorang dokter juga harus memiliki latar belakang yang baik dan kemampuan untuk menangani berbagai hal.

Namun, beda halnya dengan Nathan. Dia punya keterampilan medis, tetapi tidak memahami cara kerja dunia.

Jika terus seperti ini, masa depannya pasti akan hancur. Sayang sekali jika bibit unggul seperti ini akan berakhir sia-sia.

Regina, yang dilindungi oleh pengawal di luar kerumunan, memandang ke arah Nathan.

Dia menyadari bahwa dokter muda inilah yang paling tidak kompetitif di antara semua dokter.

Sebaliknya, dokter pria lainnya berusaha keras untuk menyanjungnya.

Namun, dokter tampan ini hanya berdiri di belakang dan tidak melakukan pergerakan apa pun.

Dia juga seorang gadis yang cerdas dan segera menyadari sesuatu.

"Kalian berpencar dan cari tahu siapa-siapa saja dokter terbaik di Rumah Sakit Perdana."

"Oh ya, sekalian cari tahu, siapa nama dokter yang berdiri di sana."

Setelah memanggil sekretarisnya, Regina langsung memberi perintah.

Ditemani oleh beberapa pengawal, sekretaris juga tidak menghabiskan banyak waktu untuk bertanya dan segera kembali ke sisi Regina.

"Nona, tampaknya Pak Andre telah menipu kita."

"Ruben bukanlah dokter paling baik di Rumah Sakit Perdana. Bahkan, prestasinya juga nggak masuk dalam peringkat atas." Wajah sekretaris tidak begitu senang dan berkata dengan marah,

Tatapan mata Regina tampak dingin, tetapi dia tidak marah. "Nggak apa-apa. Asalkan Elin baik-baik saja, aku nggak akan mempermasalahkan hal ini."

Sekretaris kembali melanjutkan, "Dokter pria yang Anda minta saya tanyakan itu bernama Nathan Anggoro."

"Dokter Nathan ini sangat luar biasa. Aku barusan tanya pada staf medis lainnya. Mereka semua bilang keterampilan medisnya termasuk yang paling baik di Rumah Sakit Perdana. Bahkan, banyak dokter tua berpengalaman yang nggak bisa menandinginya!"

Wajah Regina tiba-tiba dipenuhi keterkejutan.

Dia barusan hanya iseng meminta sekretarisnya untuk menanyakan hal itu. Tak disangka, ternyata Dokter Nathan ini begitu terkenal di Rumah Sakit Perdana.

Apalagi, dokter ini terlihat masih muda. Jarang sekali ada dokter muda berbakat seperti itu.

Seperti yang kita ketahui, makin tua seorang dokter, makin dalam pula keterampilan medisnya.

Ekspresi sekretaris itu tampak aneh. Dia kemudian berkata, "Nona, masih ada rumor lain mengenai Dokter Nathan ini."

Regina tersenyum. "Ceritakanlah!"

Sekretaris itu tampak bersemangat dan berkata, "Di Beluno ada seorang CEO cantik dari Grup Sebastian yang cukup terkenal. Banyak orang yang menganggapnya sebagai gadis pujaan seperti Anda."

"Kabarnya, CEO cantik ini 'memelihara' seorang gigolo. Nona coba tebak siapa pria itu?"

Regina tercengang. "Jangan-jangan yang kamu bilang itu Dokter Nathan?"

Sekretaris itu tersenyum dan berkata, "Benar. Tapi kasihan Dokter Nathan. Sekarang hampir semua orang di Beluno tahu bahwa Emilia mencampakkan pemuda tampan yang selalu ada di sisinya dan akan menikahi putra sulung Keluarga Halim."

Regina menggelengkan kepalanya. "Dia masih sangat muda, apalagi keterampilan medisnya hebat. Kalau dia mengambil jalan yang benar dan nggak berpikir untuk mengandalkan orang lain, dia mungkin akan lebih menarik. Sayangnya, dia malah mengambil jalan yang salah."

Obrolan baru saja berakhir.

Pintu ruang ICU tiba-tiba terbuka.

Dua orang perawat bergegas keluar dengan panik. "Gawat, tanda-tanda vital pasien telah turun drastis dan napasnya hampir berhenti!"

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (4)
goodnovel comment avatar
Lys Viss
makin menarik jalan ceritanya...
goodnovel comment avatar
Agung Arif
lanjutkan semakin seru
goodnovel comment avatar
Afrizal
menarik sangat menghibur
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 5

    Wajah Regina langsung berubah. "Apa yang kamu katakan? Di mana Pak Andre? Apa yang terjadi?"Andre dan Ruben berjalan keluar sambil memasang ekspresi bersalah. "Maaf, Nona Regina. Kondisi Nona Elin sangat parah. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin!"Ruben berkata dengan nada enggan, "Awalnya, operasi berjalan lancar. Tapi entah mengapa, napas Nona Elin tiba-tiba melemah.""Nona Regina, bukannya kemampuan medis kami yang kurang, tapi pasien memang nggak tertolong lagi!"Plak!Sebelum selesai memberi penjelasan, Regina yang emosi telah menampar wajahnya."Nona Regina, kamu ...."Ruben menutupi separuh wajahnya yang terbakar, tanpa berani mengatakan sepatah kata pun.Tubuh Regina bergetar hebat. Dia sangat marah. "Bodoh! Bukankah kamu tadi bilang kemampuan medismu pasti bisa menyelamatkan adikku?"Ruben membuka mulutnya, tetapi tenggorokannya seakan-akan tercekat. Dia merasa malu sekali."Pak Andre, aku akan bertanya sekali lagi, apa ada dokter berbakat di Rumah Sakit Perdana kalian? K

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 6

    Nathan tidak menyangkal dan hanya mengangguk. Dia tidak menyangka bahwa wakil kepala rumah sakit ternyata berwawasan luas.Ruben bertanya kepada ayahnya seperti orang bodoh, "Ayah, apa itu teknik penekanan titik akupunktur dan penyegelan meridian? Apa benar sehebat itu?"Wajah Andre berubah gelap. Dia berharap bisa menampar putra bodohnya sampai mati."Dasar bodoh! Diam saja! Apa kamu merasa ini semua masih nggak cukup memalukan?""Penekanan titik akupunktur dan penyegelan meridian adalah keterampilan medis yang legendaris.""Konon, ada beberapa tabib kuno yang nggak pernah menampakkan diri bahkan menggunakan metode ini untuk mengambil nyawa seseorang dalam sekejap. Mereka bisa menyegel pembuluh darah seseorang, membunuh ataupun menyelamatkan nyawa seseorang dalam sekejap ...."Regina juga punya wawasan luas. Saat melihat Nathan menggunakan teknik itu, dia sempat terkejut.Pemuda yang dirumorkan menjadi 'gigolo-nya' Emilia ini memang ahli dalam bidang pengobatan.Dia tidak mengerti, me

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 7

    Suaranya begitu datar dan tidak terdengar arogan sama sekali.Pria yang punya bekas luka dan juga beberapa pria kekar di belakangnya tertegun pada awalnya, kemudian mereka langsung tertawa terbahak-bahak."Hahaha .... Lucu sekali. Apa yang barusan dikatakan gigolo ini? Dia mau buat aku menghilang?""Bodoh. Sepertinya kamu terlalu banyak menonton drama idola, jadi sekarang kamu sok ingin menjadi pahlawan dan menyelamatkan gadis ini?""Bos, buat apa buang-buang waktu dengannya? Bunuh saja dia!"Anak buah di samping pria bekas luka mengayunkan pipa baja di tangannya ke arah Nathan sambil bersiul. Apalagi, serangannya terlihat sangat brutal.Regina menghela napas. Sepertinya dia harus mengambil tindakan untuk melindungi Nathan.Keberanian Nathan memang patut dipuji, tetapi pria itu agak bodoh dan tidak bisa memahami situasi yang sedang mereka hadapi.Tepat di saat itu, dia mendengar suara teriakan melengking.Setelah itu, dia melihat pria kekar yang barusan berinisiatif menyerang itu terja

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 8

    Ponsel Regina tiba-tiba berdering. Setelah menjawabnya, Regina berkata kepada Nathan, "Dokter Nathan, kamu jalan-jalan sendiri dulu. Aku punya urusan yang harus kutangani. Sampai jumpa!"Nathan mengangguk. "Nona Regina, pergilah!"Masih ada waktu sebelum acara penggalangan dana dimulai.Para pebisnis yang mengincar tanah Panti Asuhan Gluton masih terus berdatangan. Kini gerbang panti asuhan sudah penuh dengan mobil mewah.Tampak sebuah Rolls-Royce hitam yang menarik perhatian semua orang melaju ke arah sana.Begitu pintu mobil terbuka, seorang gadis cantik yang mengenakan gaun putih dan berkaki jenjang keluar dari mobil. Penampilannya benar-benar membuat semua orang takjub."Gadis yang cantik sekali! Temperamennya juga nggak tertandingi!""Kalau aku bisa mendapatkan gadis secantik itu, sekalipun butuh waktu setidaknya tiga tahun, itu juga sepadan!""CEO cantik dari Grup Sebastian juga datang. Gadis ini bukan hanya cantik, tapi dia juga punya kemampuan bisnis yang luar biasa. Malam ini,

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 9

    Dia menatap Nathan dengan dingin. Ada kekecewaan, kemarahan, dan kecemburuan di matanya, yang bahkan dia sendiri juga tidak menyadarinya."Nathan, nggak kusangka, hubungan kita baru saja berakhir, tapi kamu sudah menemukan pacar baru. Konyol sekali aku masih merasa bersalah padamu selama ini. Sepertinya aku yang terlalu sentimental!"Nathan membalas, "Kalau mau bahas masalah ini, aku rasa aku masih nggak bisa dibandingkan dengan kecepatan Bu Emilia dalam mencari pasangan baru!""Kamu .... Baiklah! Aku nggak bisa menang berdebat denganmu. Kamu benar."Emilia kembali terdiam.Kecantikan Regina, terutama tubuhnya yang seksi dan juga temperamennya yang begitu mendominasi, membuat Emilia merasa tertekan.Andai orang yang berdiri di samping Nathan adalah seorang gadis dengan penampilan biasa, dia mungkin akan mentertawakannya dan meremehkannya.Namun, Regina berbeda. Hal ini membuat Emilia merasa terancam.Dilihat dari bagian mana pun, gadis ini tidak kalah darinya. Bahkan, dada Regina yang

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 10

    Tampak orang-orang dari Keluarga Suteja duduk di sisi lain aula.Regina melambaikan tangannya dan memanggil sekretarisnya. "Sumbangkan 40 miliar menggunakan nama Dokter Nathan."Sekretaris itu tercengang. "Nona, apa 40 miliar nggak terlalu banyak?"Grup Suteja memang kaya, tetapi juga tidak boleh menghambur-hamburkan uang seperti ini!Regina tersenyum bangga. "Apa salahnya menyumbangkan 40 miliar untuk pria yang aku sukai?""Meski Emilia, CEO cantik, itu meremehkannya, aku nggak akan sebodoh dia! Jelas-jelas pria berbakat ini ada di depannya, tapi dia buta dan nggak memegangnya erat-erat. Ironis sekali!"Tangan Regina yang indah dan putih tampak memegang sebuah dokumen.Semua informasi mengenai Grup Sebastian tertera di sana. Hanya dalam beberapa tahun, Grup Sebastian telah berkembang dari sebuah pabrik kecil yang hampir bangkrut menjadi perusahaan tercatat di Beluno.Kekayaan yang dimiliki Emilia telah meningkat berkali-kali lipat dan telah melampaui 20 triliun.Yang lebih menarik lag

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 11

    "Tuan Nathan Anggoro menyumbangkan 200 miliar!"Bisa dikatakan, pernyataan itu membuat para tamu terhormat di aula penggalangan dana gempar!Daniel tidak tinggal diam lagi. Dia langsung berdiri dan bertanya, "Pembawa acara, aku ingin minta verifikasi. Apakah ada orang dengan nama yang sama di tempat kejadian?"Tamara tampak begitu cemas, bagaikan seekor semut di wajan panas, berputar-putar tanpa henti."Benar, pasti hanya nama yang sama. Nathan, si pecundang itu, datang ke sini untuk menunjukkan niat baiknya. Paling-paling, dia hanya memberikan beberapa ratus ribu. 200 miliar? Jangan harap dia akan punya uang sebanyak itu dalam hidupnya!"Satu-satunya orang yang tetap di tenang di lokasi kejadian itu hanyalah Nathan.Dia masih duduk dengan tenang, apalagi ekspresinya begitu datar dan kalem.Pembawa acara tidak menolak permintaan Daniel. Setelah menyelidiki dengan cepat, dia segera mengumumkan hasilnya."Maaf, para tamu terhormat, hanya ada satu tamu bernama Tuan Nathan Anggoro di sini

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 12

    Pemuda berambut kuning yang memasang wajah tidak bersahabat itu adalah Ken Sebastian, adik laki-laki Emilia yang tidak berguna."Kalian kalah bersaing, jadi sekarang berencana untuk merampok secara paksa?"Nathan tampak acuh tak acuh dan tidak takut sedikit pun dengan parang di tangan Ken!Tamara berkata dengan kejam, "Nathan, jangan lupa. Tanpa Emilia, kamu bukanlah siapa-siapa. Kamu sudah bersamanya selama tiga tahun dan dia telah memberimu segalanya. Mengapa kamu nggak membalasnya?"Kata-katanya terdengar begitu indah!Nathan tersenyum. Sorot matanya penuh ejekan. "Seharusnya kamu bilang, bersama dengan Emilia dalam tiga tahun ini, akulah yang memberikan segalanya padanya dan bukanlah dia yang memberikan segalanya.""Cuih! Omong kosong!"Tamara sangat emosi. "Hidupmu sendiri masih harus bergantung pada Emilia. Memangnya apa yang sudah kamu berikan padanya? Uh? Dasar nggak tahu malu!"Nathan mencibir dan bertanya, "Benarkah? Seingatku, yang menegosiasikan kontrak-kontrak penting Grup

Pinakabagong kabanata

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 280

    Raut wajah Nayana tampak begitu kusut, tetapi dia tidak bisa melampiaskannya.Lantaran perkataan Nathan bagaikan pukulan fatal yang membuat tubuhnya berkeringat dingin.Walau terdengar sangat tidak sopan, tetapi masuk akal dan membuatnya tidak bisa berkata-kata.Dia hampir jatuh ke dalam perangkap Simon dan Julian.Dua bajingan ini!Nathan berkata dengan nada datar, "Aku tahu mengapa kamu begitu lengah dan hampir jatuh ke dalam perangkap Simon beserta Julian.""Terus terang saja, kamu juga ingin Gluton hancur dan mendapat bagian.""Kamu punya ambisi dan keinginan besar. Kamu ingin Analin-mu tumbuh lebih kuat dan mendominasi.""Sayangnya, keserakahan sering kali memperlihatkan kelemahan seseorang. Nyonya Nayana, kamu hanya seorang wanita. Kelak harus lebih berhati-hati saat berhadapan dengan rubah tua seperti Simon."Tatapan serius Nathan membuat Nayana menggertakkan giginya.Ini pertama kalinya Janda Hitam sepertinya dimarahi oleh seorang gigolo.Namun, dia tidak bisa membantah setiap

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 279

    "Aku ingin mengajukan beberapa pertanyaan padamu. Pertama, Simon berjanji padamu bahwa setelah Sirion menghancurkan Gluton, dia akan membagi dunia denganmu. Bukankah ini hanya pernyataan verbal saja? Kamu percaya begitu saja?"Tanpa menunggu Nayana berbicara, Nathan kembali melanjutkan dengan nada dingin, "Kedua, Beluno saat ini punya tiga kekuatan bawah tanah utama. Yang paling kuat adalah Simon dari Sirion. Kamu seharusnya paham.""Simon yang paling kuat masih didukung oleh Julian dan juga Sekte Pirata. Setelah dia menghancurkan Gluton, apa kamu bisa menjamin dia nggak akan berbalik membunuhmu?"Nayana menggertakkan giginya dan mencibir, "Anak muda, kamu kira kamu siapa? Memangnya kamu lebih memahami situasi bawah tanah Beluno daripada aku?""Setelah Sirion menghancurkan Gluton, mereka pasti juga akan terguncang. Jadi, apa yang bisa dilakukan Simon terhadap Analin kami?"Nathan melengkungkan bibirnya, lalu menggelengkan kepalanya dan berkata, "Sepertinya kamu bukan hanya bodoh saja."

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 278

    "Nak, beraninya kamu menghina pemimpin kami. Apa kamu bosan hidup?""Kamu orang pertama yang berani menyebut pemimpin kami sebagai orang yang nggak punya otak di Analin ini!"Sekelompok master Analin berteriak keras sambil menatap Nathan dengan mata berapi-api, "Menghina penguasa Analin kami, bunuh dia!"Nayana telah memimpin Analin selama bertahun-tahun. Banyak orang telah menyaksikan kekejaman dan kelicikannya.Bocah ini berani sekali menyebut pemimpin mereka sebagai orang yang tidak punya otak di hadapannya. Ini sungguh penghinaan yang begitu terang-terangan padanya.Bocah ini pasti sudah bosan hidup. Mengingat temperamen pemimpin mereka, dia pasti akan membunuh bocah ini malam ini.Simon dan Julian tampak begitu kegirangan."Arjun, orang macam apa yang kamu undang ke sini? Apa kamu begitu ingin Gluton-mu tersingkirkan? Hahaha!""Nathan, Nyonya Nayana itu cantik dan berkemampuan. Tapi kenapa kamu malah bilang dia nggak punya otak? Aku tahu kamu sengaja bilang begini untuk menarik pe

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 277

    "Julian dan Simon bukanlah orang baik. Kalau kamu mengikuti mereka, begitu wilayah Gluton kami hancur, wilayah Analin kalian pasti nggak akan lolos juga."Nayana tertawa dan berkata, "Oh? Kak Arjun, apa maksud perkataanmu?""Apa Tuan Simon dan Sirion ingin menguasai Analin kami?"Sebelum Arjun sempat menjawab, Simon sudah berkata, "Nyonya Nayana, Arjun hanyalah orang yang ceroboh. Kata-katanya nggak perlu dianggap serius.""Lagi pula, Sirion dan Analin bukan hanya selalu hidup damai tanpa saling mengganggu.""Sekalipun Sirion kami ingin menguasai Analin, juga masih harus bergantung pada kekuatan kami, 'kan?""Setelah menyingkirkan Gluton dan membunuh Arjun, mana mungkin kami masih punya energi untuk menghadapi Analin-mu? Bukankah itu sama saja dengan mencari mati?"Julian tersenyum dan berkata, "Tuan Simon benar. Sebenarnya, penerima manfaat terbesar dari strategi Sirion ini bukanlah kami sendiri, melainkan Analin kalian.""Alasan Sirion ingin bertarung sampai mati dengan Gluton juga k

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 276

    Di aula konferensi besar itu.Hanya dua orang yang duduk di sana. Mereka adalah Simon, penguasa Sirion dan Julian, generasi penerus Sekte Pirata.Melihat Nayana yang berjalan melenggang masuk sambil memasang senyuman di wajahnya.Mata Julian memanas dan berniat untuk menggodanyaSimon langsung menatapnya tajam, kemudian menggelengkan kepalanya, memberi isyarat agar Julian tidak sembarangan bicara.Di kalangan bawah tanah Beluno, Nayana merupakan wanita penggoda yang terkenal.Julian punya sifat mesum. Simon takut dia tidak bisa mengendalikan tubuh bagian bawahnya dan melakukan hal-hal buruk."Sudah membuat Tuan Simon dan Tuan Julian menunggu lama."Nayana tersenyum dan berkata, "Kak Arjun dan juga master dari Gluton sudah tiba. Kita bisa mulai sekarang."Julian mendengus dingin, lalu berkata dengan nada menghina, "Selain Arjun, apa masih ada master dari Gluton yang hebat? Di mataku, mereka semua hanyalah sampah."Suara Arjun terdengar dari luar pintu. "Tuan Julian begitu sombong. Apa k

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 275

    Arjun tertawa canggung dan berkata dengan takut-takut, "Bercanda saja. Jangan marah, Tuan Nathan. Saya hanya bercanda."Dia sama sekali tidak meragukan kebenaran dari perkataan Nathan. Berdasarkan kekuatan pria ini, Arjun pasti akan diizinkan untuk melakukan komedi tunggal.Mobil berhenti di depan sebuah gedung di Analin.Arjun membukakan pintu mobil untuk Nathan sambil berkata, "Tuan Nathan, ini adalah markas Janda Hitam, markas besar pasukan bawah tanah Analin."Nathan melirik sekilas dan mengangguk, "Lumayan, cukup mengesankan."Tepat di saat ini, seorang wanita cantik yang mengenakan kerudung berjalan perlahan mendekati mereka. Wanita ini juga dikelilingi oleh beberapa master yang punya aura kuat."Kak Arjun, akhirnya kamu datang juga. Silakan masuk. Tuan Simon dan Tuan Julian sudah nggak sabar menunggu lagi," kata wanita cantik itu sambil tersenyum. Dia juga tak lupa melirik ke arah Nathan.Arjun memperkenalkan, "Tuan Nathan, ini adalah Nayana, penguasa Analin di Beluno. Dia juga

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 274

    Di dalam mobil.Arjun menyetir mobil dan membawa Nathan menuju arah barat kota.Nathan mengangkat alisnya dan berkata, "Kak Arjun, ini bukan arah menuju Gluton, 'kan?"Arjun tersenyum pahit dan berkata, "Tuan Nathan, kita mau pergi ke Analin.""Malam ini adalah hari penting di mana diadakan pertemuan Gluton kita, Simon dari Sirion, dan juga kekuatan bawah tanah terakhir di Beluno, Janda Hitam dari Analin.""Kalau bukan karena ini, saya juga nggak akan berani minta Tuan Nathan mengikuti saya."Nathan menganalisis, "Tampaknya pertarungan Gluton dan Simon dari Sirion telah mencapai momen kritis.""Jadi Analin nggak bisa tinggal diam lagi dan terpaksa turun ke bawah untuk berunding, 'kan?""Tuan Nathan benar. Seperti itulah situasinya," ucap Arjun dengan kagum."Anda sebelumnya membantu saya menyingkirkan kaki tangan Simon yang paling hebat dan memenangkan kesempatan untuk melakukan serangan balik bagi Gluton.""Sekarang, Simon nggak bisa berbuat apa-apa terhadap Gluton. Janda Hitam campur

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 273

    "Aku nggak pernah menyesali keputusan yang aku buat.""Oh ya, bagaimana kamu masih bisa lajang? Bukankah ada Nona Regina dan juga Nona Tiara dari Keluarga Wijaya? Dua wanita cantik di Beluno ini sangat menyayangimu, 'kan?"Emilia sama sekali tidak sadar bahwa ada nada cemburu dalam kata-kata yang dia lontarkan itu.Tamara memutar bola matanya dan berkata, "Nathan, setelah putus dengan Emilia, sepertinya kamu juga cukup beruntung dalam hubungan asmara.""Dengar-dengar, Nona Regina itu 'memeliharamu' sekarang. Kamu pasti menjalani hidup mewah, 'kan?"Nathan tersenyum dan berkata, "Ya, yang kalian katakan benar.""Nona Regina sangat baik padaku.""Aku berencana untuk menyatakan cinta padanya nanti. Asalkan dipelihara oleh wanita kaya, aku juga bisa hidup enak dan nggak perlu khawatir dengan masa depan lagi."Tamara mendengus dan berkata dengan nada meremehkan, "Kamu hanya jago begitu saja. Pantas saja Emilia meremehkanmu. Jadi, ini semua salahmu sendiri. Kamu seharusnya introspeksi diri."

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 272

    "Jadi, 20% saham Grup Sebastian termasuk berkah?" tanya Nathan dengan datar."Bu Emilia terlalu memandang tinggi dirimu sendiri!"Saat ini, Tuan Besar Arga juga berkata, "Nathan, ambillah. Kamu sudah banyak membantu Keluarga Sebastian. Kamu pantas menerimanya."Nathan tersenyum dan berkata, "Tuan Besar Arga, aku nggak kekurangan uang. Meski 20% saham Grup Sebastian itu banyak, mengambilnya ataupun nggak, bagiku itu nggak ada bedanya."Emilia menarik napas dalam-dalam dan berkata dengan nada dingin, "Ya sudah kalau kamu nggak mau. Aku juga nggak bisa memaksamu.""Aku hanya bisa bilang, Nathan, aku sudah memberimu kesempatan, tapi kamu nggak memanfaatkannya dengan baik."Hati Emilia terasa sangat tidak nyaman. Nathan menolak menerima saham itu pasti karena dia memandang rendah Grup Sebastian.Namun, mana mungkin Nathan bisa tahu kalau Grup Sebastian sekarang sudah tidak sama seperti dulu lagi?Nathan yang sekarang ini tidak ada bedanya dengan dulu. Pria itu masih picik dan tidak punya am

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status