Share

Bab 7

Author: Levin Sergio
Suaranya begitu datar dan tidak terdengar arogan sama sekali.

Pria yang punya bekas luka dan juga beberapa pria kekar di belakangnya tertegun pada awalnya, kemudian mereka langsung tertawa terbahak-bahak.

"Hahaha .... Lucu sekali. Apa yang barusan dikatakan gigolo ini? Dia mau buat aku menghilang?"

"Bodoh. Sepertinya kamu terlalu banyak menonton drama idola, jadi sekarang kamu sok ingin menjadi pahlawan dan menyelamatkan gadis ini?"

"Bos, buat apa buang-buang waktu dengannya? Bunuh saja dia!"

Anak buah di samping pria bekas luka mengayunkan pipa baja di tangannya ke arah Nathan sambil bersiul. Apalagi, serangannya terlihat sangat brutal.

Regina menghela napas. Sepertinya dia harus mengambil tindakan untuk melindungi Nathan.

Keberanian Nathan memang patut dipuji, tetapi pria itu agak bodoh dan tidak bisa memahami situasi yang sedang mereka hadapi.

Tepat di saat itu, dia mendengar suara teriakan melengking.

Setelah itu, dia melihat pria kekar yang barusan berinisiatif menyerang itu terjatuh ke tanah, berguling, sambil memegang perutnya.

Entah bagaimana pipa baja yang dipegangnya barusan bisa berakhir di tangan Nathan.

Kemudian ....

Buk, bak, buk!

Dengan serangkaian suara teredam, pipa baja di tangan Nathan langsung diluncurkan ke depan.

Pria-pria kekar yang menyerbu itu bahkan tidak bisa mendekati Nathan sedikit pun. Semuanya terjatuh ke tanah sambil menjerit kesakitan.

Tidak seorang pun yang melihat bagaimana Nathan mengeluarkan serangannya.

Lantaran gerakannya terlalu cepat, seolah-olah seperti hantu!

Pria bekas luka itu meraung. Dia adalah orang terakhir yang menyerbu ke arah Nathan. Dia melompat tinggi dan mendaratkan sebuah tendangan cambuk yang dahsyat.

Nathan membuang pipa baja yang telah berubah bentuk di tangannya. Tanpa melihat ke arah pria yang punya bekas luka itu, dia langsung menendangnya.

Pria yang punya bekas luka itu mengerang kesakitan. Tubuhnya membungkuk seperti udang, terhempas mundur dengan kecepatan yang begitu menakutkan.

Dia mendarat tepat di atas mobil SUV. Darah muncrat keluar dari mulutnya. Tampaknya dia tidak bisa bangkit lagi.

Dia mengangkat kepalanya dengan sekuat tenaga dan menatap Nathan dengan takut. "Kamu ... kamu ...."

Nathan bahkan tidak meliriknya sedikit pun. Dia hanya berbalik dan mendekati Regina sambil berkata dengan tenang, "Ayo kita pergi, Nona Regina!"

Masih ada kilatan keterkejutan di mata indah Regina.

Dokter Nathan ini terlihat lembut dan anggun, tetapi ternyata dia seorang pria sejati.

Tak disangka, begitu bertarung, dia akan begitu hebat.

Kenapa ada orang yang mengatakan pria ini sebagai gigolo?

Keterampilan medisnya begitu tinggi dan seni bela dirinya juga memukau. Dia adalah sosok hebat yang tersembunyi!

Hati Regina tiba-tiba dipenuhi kegembiraan. Mungkin dia telah menemukan harta karun!

Dia memasang senyum menawan, lalu menyalakan mobil dan melaju menuju Gluton.

"Dokter Nathan, selain menyelamatkan Elin, sekarang kamu juga menyelamatkanku. Aku benar-benar nggak tahu harus bagaimana berterima kasih kepadamu."

Sembari mengemudi, Regina juga berbicara sambil tersenyum. Makin lama dia makin tertarik pada Nathan.

Nathan tersenyum tipis dan berkata, "Sebenarnya aku juga nggak melakukan apa pun. Tapi Nona Regina, sebaiknya kamu berhati-hati. Orang-orang ini mungkin sekomplotan dengan orang yang meracuni Elin!"

Wajah Regina berubah dingin. "Aku bisa menebak siapa pelakunya. Huh! Keluarga Suteja kami juga nggak bisa dianggap remeh. Aku pasti akan membuat mereka menanggung konsekuensinya!"

Elin yang duduk di kursi belakang berkata, "Kak, Kak Nathan sudah banyak membantu kita. Bukankah seharusnya kita membalas budi padanya?"

Regina setuju. "Elin benar. Kita harus berterima kasih kepada Dokter Nathan."

Elin memutar matanya dan berkata dengan nada nakal, "Kak, aku punya saran."

"Apa itu?"

"Hmm, karena Kak Nathan nggak menginginkan kartu emas Keluarga Suteja kita, bagaimana kalau Kakak memberinya hadiah sekali saja?"

"Hah? Dasar bocah! Omong kosong apa yang kamu bicarakan? Aku akan merobek mulutmu ...."

Obrolan kakak beradik itu membuat Nathan terdiam.

Wajah cantik Regina memerah, tetapi dia masih sangat bermurah hati. Dia buru-buru berkata kepada Nathan, "Dokter Nathan, jangan dianggap serius. Adikku memang seperti ini. Dia suka sembarangan bicara."

Nathan hanya tersenyum tak berdaya untuk mengungkapkan bahwa dia mengerti.

Namun detik berikutnya, Regina berkata, "Tapi aku nggak keberatan dengan apa yang disarankan Elin. Semuanya tergantung pada pendapatmu, Dokter Nathan."

Nathan benar-benar tidak berdaya.

Memang benar, Regina adalah wanita cantik yang sangat menggoda.

Lahir di keluarga bangsawan, anggun budi pekertinya, apalagi parasnya begitu cantik dan menawan.

Gadis itu juga punya lekuk tubuh yang indah. Tidak seperti Emilia, yang lebih memberikan kesan wanita cantik yang dingin dan sulit didekati.

Bisa dikatakan, Regina memiliki kepribadian yang berbeda 180 derajat dengan Emilia. Gadis ini penuh daya tarik, bibir kecilnya begitu merah dan juga dada yang seksi. Membuat orang terpesona kepadanya.

Nathan telah melihat banyak wanita cantik, tetapi pesona yang dimiliki Regina terlalu kuat. Membuatnya kesulitan untuk menolak.

Melalui kaca spion, Regina bisa menyadari bahwa Nathan tampak agak malu. Gadis itu menutup mulutnya dan terkikik.

Pria ini sangat menarik. Bisa-bisanya dia malu mendengar perkataan itu.

Ada banyak pria yang mengejarnya, apalagi segala macam tipe pria juga ada, tetapi ini pertama kalinya Regina bertemu dengan pria yang begitu menarik.

Bagaimana kalau dia menaklukkan yang satu ini dulu?

Panti Asuhan Gluton terletak di bagian selatan Beluno dan memiliki area yang luas.

Tanah luas yang belum dikembangkan itu selalu menjadi komoditas yang didambakan oleh seluruh komunitas bisnis Beluno.

Melalui acara penggalangan dana ini, panti asuhan akan menyerahkan tanahnya. Jadi, akan melibatkan keluarga-keluarga terpandang di Beluno, juga kelompok bisnis besar dan kecil, untuk ikut ambil bagian.

Malam sudah tiba. Lampu menyala.

Area depan Panti Asuhan Gluton sudah ditutupi karpet merah. Orang-orang sukses dari Beluno datang bersama partner mereka untuk bersosialisasi.

"Nona Regina, selamat datang!"

Kepala panti asuhan langsung datang menyambut Regina.

Tepat di saat Regina hendak berbicara, kepala panti asuhan membetulkan kacamatanya yang miring. Dia kemudian melirik pria di samping Regina dan berkata dengan heran, "Dokter Nathan, kamu juga datang ke sini? Astaga. Aku dan anak-anak semuanya sudah nggak sabar untuk bertemu denganmu."

Beberapa anak dari panti asuhan mengelilingi Nathan dengan gembira. Semuanya terus-terusan memanggil namanya.

Regina terkejut. Melihat Nathan asyik mengobrol dengan kepala panti asuhan, dia tidak menyangka dirinya yang notabene seorang gadis bangsawan dari Keluarga Suteja akan kalah populer dibandingkan seorang dokter kecil.

Beberapa tamu terhormat yang lewat datang dan menyapa Regina.

Regina tersenyum dan berpikir dalam hati, 'Akhirnya aku mendapatkan kembali harga diriku.'

"Dokter Nathan, mari aku kenalkan beberapa bos padamu!"

Regina tersenyum dan bersiap untuk memamerkan koneksi Keluarga Suteja pada Nathan.

"Eh! Bukankah ini Dokter Nathan dari Rumah Sakit Perdana? Halo, halo. Saya Dimas Perwiro. Berkat pengobatan dari Anda, saya sekarang sudah bisa berjalan!"

"Halo, Dokter Nathan. Anda masih ingat saya, 'kan? Dulu, saya kesulitan untuk hamil. Berkat bantuan Anda, anak saya sudah berusia satu tahun. Akhirnya saya punya keturunan juga!"

"Dokter Nathan, senang bertemu denganmu hari ini. Aku ingin bersulang untukmu. Kalau bukan karena bantuanmu, aku yang baru berusia enam puluhan mungkin sudah harus meninggalkan dunia ini. Sekarang kondisiku masih kuat!"

Regina tercengang.

Tanpa perlu dia perkenalkan, para tamu terhormat itu telah bergegas menghampiri Nathan dan bertegur sapa.

Pria ini punya koneksi dan kemampuan bersosialisasi yang luar biasa.

Padahal, dia hanya seorang dokter kecil. Siapa yang akan percaya?

Hati Regina dipenuhi dengan berbagai emosi. Untuk pertama kalinya, dia merasa bahwa pria ini tidak boleh dianggap remeh!

Setelah berhasil mengusir para tamu terhormat, Nathan memandang Regina dan berkata, "Maaf, Nona Regina. Mereka semua adalah pasienku. Tapi sejujurnya, aku benar-benar nggak ingat lagi."

Regina tersenyum penuh arti. "Dokter Nathan, ternyata kamu punya bakat terpendam."

Namun, Regina sama sekali tidak tahu bahwa Nathan benar-benar tidak mengingatnya, meskipun orang-orang barusan semuanya adalah tokoh terkenal di Beluno.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (7)
goodnovel comment avatar
Hussin Bin md salleh
.........
goodnovel comment avatar
Lys Viss
wahhh makin mantap
goodnovel comment avatar
gigikkelana
keren alur ceritanya
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 8

    Ponsel Regina tiba-tiba berdering. Setelah menjawabnya, Regina berkata kepada Nathan, "Dokter Nathan, kamu jalan-jalan sendiri dulu. Aku punya urusan yang harus kutangani. Sampai jumpa!"Nathan mengangguk. "Nona Regina, pergilah!"Masih ada waktu sebelum acara penggalangan dana dimulai.Para pebisnis yang mengincar tanah Panti Asuhan Gluton masih terus berdatangan. Kini gerbang panti asuhan sudah penuh dengan mobil mewah.Tampak sebuah Rolls-Royce hitam yang menarik perhatian semua orang melaju ke arah sana.Begitu pintu mobil terbuka, seorang gadis cantik yang mengenakan gaun putih dan berkaki jenjang keluar dari mobil. Penampilannya benar-benar membuat semua orang takjub."Gadis yang cantik sekali! Temperamennya juga nggak tertandingi!""Kalau aku bisa mendapatkan gadis secantik itu, sekalipun butuh waktu setidaknya tiga tahun, itu juga sepadan!""CEO cantik dari Grup Sebastian juga datang. Gadis ini bukan hanya cantik, tapi dia juga punya kemampuan bisnis yang luar biasa. Malam ini,

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 9

    Dia menatap Nathan dengan dingin. Ada kekecewaan, kemarahan, dan kecemburuan di matanya, yang bahkan dia sendiri juga tidak menyadarinya."Nathan, nggak kusangka, hubungan kita baru saja berakhir, tapi kamu sudah menemukan pacar baru. Konyol sekali aku masih merasa bersalah padamu selama ini. Sepertinya aku yang terlalu sentimental!"Nathan membalas, "Kalau mau bahas masalah ini, aku rasa aku masih nggak bisa dibandingkan dengan kecepatan Bu Emilia dalam mencari pasangan baru!""Kamu .... Baiklah! Aku nggak bisa menang berdebat denganmu. Kamu benar."Emilia kembali terdiam.Kecantikan Regina, terutama tubuhnya yang seksi dan juga temperamennya yang begitu mendominasi, membuat Emilia merasa tertekan.Andai orang yang berdiri di samping Nathan adalah seorang gadis dengan penampilan biasa, dia mungkin akan mentertawakannya dan meremehkannya.Namun, Regina berbeda. Hal ini membuat Emilia merasa terancam.Dilihat dari bagian mana pun, gadis ini tidak kalah darinya. Bahkan, dada Regina yang

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 10

    Tampak orang-orang dari Keluarga Suteja duduk di sisi lain aula.Regina melambaikan tangannya dan memanggil sekretarisnya. "Sumbangkan 40 miliar menggunakan nama Dokter Nathan."Sekretaris itu tercengang. "Nona, apa 40 miliar nggak terlalu banyak?"Grup Suteja memang kaya, tetapi juga tidak boleh menghambur-hamburkan uang seperti ini!Regina tersenyum bangga. "Apa salahnya menyumbangkan 40 miliar untuk pria yang aku sukai?""Meski Emilia, CEO cantik, itu meremehkannya, aku nggak akan sebodoh dia! Jelas-jelas pria berbakat ini ada di depannya, tapi dia buta dan nggak memegangnya erat-erat. Ironis sekali!"Tangan Regina yang indah dan putih tampak memegang sebuah dokumen.Semua informasi mengenai Grup Sebastian tertera di sana. Hanya dalam beberapa tahun, Grup Sebastian telah berkembang dari sebuah pabrik kecil yang hampir bangkrut menjadi perusahaan tercatat di Beluno.Kekayaan yang dimiliki Emilia telah meningkat berkali-kali lipat dan telah melampaui 20 triliun.Yang lebih menarik lag

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 11

    "Tuan Nathan Anggoro menyumbangkan 200 miliar!"Bisa dikatakan, pernyataan itu membuat para tamu terhormat di aula penggalangan dana gempar!Daniel tidak tinggal diam lagi. Dia langsung berdiri dan bertanya, "Pembawa acara, aku ingin minta verifikasi. Apakah ada orang dengan nama yang sama di tempat kejadian?"Tamara tampak begitu cemas, bagaikan seekor semut di wajan panas, berputar-putar tanpa henti."Benar, pasti hanya nama yang sama. Nathan, si pecundang itu, datang ke sini untuk menunjukkan niat baiknya. Paling-paling, dia hanya memberikan beberapa ratus ribu. 200 miliar? Jangan harap dia akan punya uang sebanyak itu dalam hidupnya!"Satu-satunya orang yang tetap di tenang di lokasi kejadian itu hanyalah Nathan.Dia masih duduk dengan tenang, apalagi ekspresinya begitu datar dan kalem.Pembawa acara tidak menolak permintaan Daniel. Setelah menyelidiki dengan cepat, dia segera mengumumkan hasilnya."Maaf, para tamu terhormat, hanya ada satu tamu bernama Tuan Nathan Anggoro di sini

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 12

    Pemuda berambut kuning yang memasang wajah tidak bersahabat itu adalah Ken Sebastian, adik laki-laki Emilia yang tidak berguna."Kalian kalah bersaing, jadi sekarang berencana untuk merampok secara paksa?"Nathan tampak acuh tak acuh dan tidak takut sedikit pun dengan parang di tangan Ken!Tamara berkata dengan kejam, "Nathan, jangan lupa. Tanpa Emilia, kamu bukanlah siapa-siapa. Kamu sudah bersamanya selama tiga tahun dan dia telah memberimu segalanya. Mengapa kamu nggak membalasnya?"Kata-katanya terdengar begitu indah!Nathan tersenyum. Sorot matanya penuh ejekan. "Seharusnya kamu bilang, bersama dengan Emilia dalam tiga tahun ini, akulah yang memberikan segalanya padanya dan bukanlah dia yang memberikan segalanya.""Cuih! Omong kosong!"Tamara sangat emosi. "Hidupmu sendiri masih harus bergantung pada Emilia. Memangnya apa yang sudah kamu berikan padanya? Uh? Dasar nggak tahu malu!"Nathan mencibir dan bertanya, "Benarkah? Seingatku, yang menegosiasikan kontrak-kontrak penting Grup

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 13

    Nathan berkata dengan nada datar, "Biarkan saja. Lagi pula, memang sudah nggak ada gunanya lagi."Perawat itu kebingungan dan tidak tahu apa yang dimaksud Dokter Nathan.Nathan tidak menjelaskan terlalu banyak padanya. Berdasarkan keterampilan medis yang dimilikinya, Nathan sudah mengetahui bahwa Ruben menderita impotensi dan ejakulasi dini. Itu sebabnya, dia barusan mengatakan kemaluan Ruben tidak berguna lagi.Tepat di saat ini, pintu departemen terbuka. Wakil kepala rumah sakit, Andre, bergegas masuk dengan sekelompok staf medis.Melihat Ruben yang tergeletak di lantai sambil memegangi selangkangannya karena kesakitan, wajah Andre langsung memucat."Nathan, sebagai seorang tenaga medis, kamu nggak mematuhi etika medis dan memukul rekan kerjamu. Tahukah kamu apa konsekuensinya?"Seorang dokter maju, lalu memeriksa luka Ruben. Tak lama kemudian, dia langsung berteriak, "Gawat, gawat!"Andre tidak memercayainya dan berkata, "Apa yang terjadi? Apa putraku dipukul sampai mati oleh bajing

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 14

    Mendengar itu, Tiara tidak mengatakan apa pun, melainkan melirik Nathan dari balik mejanya.Melihat Nathan bersikap seolah-olah hal itu tidak ada hubungannya dengannya. Tiara tidak bisa menahan emosi dalam hatinya lagi."Dokter Nathan, apa nggak ada yang perlu kamu jelaskan di sini?""Atau kamu mengakui pernyataan yang dikatakan Pak Andre dan telah melanggar peraturan rumah sakit?""Kalau memang begitu, silakan berkemas dan tinggalkan Rumah Sakit Perdana sekarang juga. Aku nggak bisa menoleransi bajingan seperti itu bekerja di bawah komandoku."Nathan mengerutkan kening dan berkata, "Bu Tiara, kamu memanggil kami ke sini, seharusnya kamu sudah tahu apa yang terjadi, jadi mengapa kamu masih bertanya lagi?""Kamu ...."Tiara sangat emosi. Dia langsung memelototi Nathan.Andre memanfaatkan kesempatan itu dan berkata sambil menggertakkan gigi, "Bu Tiara, kamu juga sudah lihat. Nathan ini nggak punya kerendahan hati dan kesopanan yang seharusnya dimiliki seorang dokter. Dia jelas-jelas baji

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 15

    Berita pemecatan Ruben dengan cepat menyebar ke seluruh rumah sakit.Dalam sekejap, para dokter dan perawat sangat terkejut. Mereka tidak menyangka situasi akan berubah drastis."Dia memang pantas dia mendapatkannya. Bajingan ini telah melecehkan perawat wanita berkali-kali. Sekarang akhirnya dia mendapatkan balasannya.""Syukurlah. Akhirnya Andre dan putranya diberi hukuman. Dokter Nathan memang hebat dan pantang menyerah."Banyak orang yang diam-diam bersorak. Mereka lega karena Nathan tidak dikeluarkan dari rumah sakit.Sebaliknya, mereka yang tidak menyukai Nathan dan berharap pria itu dipecat, benar-benar kebingungan.Wakil kepala rumah sakit tidak bisa mengalahkan Nathan? Tidak masuk akal sekali.Tanpa dukungan dari CEO Grup Sebastian, Nathan bukanlah siapa-siapa.Beberapa dokter pria yang punya pemikiran cabul saling berpandangan. Dalam benak mereka sekarang bermunculan adegan-adegan yang tidak senonoh.Jangan-jangan Nathan menjadi gigolonya kepala rumah sakit mereka?Jika meman

Pinakabagong kabanata

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 280

    Raut wajah Nayana tampak begitu kusut, tetapi dia tidak bisa melampiaskannya.Lantaran perkataan Nathan bagaikan pukulan fatal yang membuat tubuhnya berkeringat dingin.Walau terdengar sangat tidak sopan, tetapi masuk akal dan membuatnya tidak bisa berkata-kata.Dia hampir jatuh ke dalam perangkap Simon dan Julian.Dua bajingan ini!Nathan berkata dengan nada datar, "Aku tahu mengapa kamu begitu lengah dan hampir jatuh ke dalam perangkap Simon beserta Julian.""Terus terang saja, kamu juga ingin Gluton hancur dan mendapat bagian.""Kamu punya ambisi dan keinginan besar. Kamu ingin Analin-mu tumbuh lebih kuat dan mendominasi.""Sayangnya, keserakahan sering kali memperlihatkan kelemahan seseorang. Nyonya Nayana, kamu hanya seorang wanita. Kelak harus lebih berhati-hati saat berhadapan dengan rubah tua seperti Simon."Tatapan serius Nathan membuat Nayana menggertakkan giginya.Ini pertama kalinya Janda Hitam sepertinya dimarahi oleh seorang gigolo.Namun, dia tidak bisa membantah setiap

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 279

    "Aku ingin mengajukan beberapa pertanyaan padamu. Pertama, Simon berjanji padamu bahwa setelah Sirion menghancurkan Gluton, dia akan membagi dunia denganmu. Bukankah ini hanya pernyataan verbal saja? Kamu percaya begitu saja?"Tanpa menunggu Nayana berbicara, Nathan kembali melanjutkan dengan nada dingin, "Kedua, Beluno saat ini punya tiga kekuatan bawah tanah utama. Yang paling kuat adalah Simon dari Sirion. Kamu seharusnya paham.""Simon yang paling kuat masih didukung oleh Julian dan juga Sekte Pirata. Setelah dia menghancurkan Gluton, apa kamu bisa menjamin dia nggak akan berbalik membunuhmu?"Nayana menggertakkan giginya dan mencibir, "Anak muda, kamu kira kamu siapa? Memangnya kamu lebih memahami situasi bawah tanah Beluno daripada aku?""Setelah Sirion menghancurkan Gluton, mereka pasti juga akan terguncang. Jadi, apa yang bisa dilakukan Simon terhadap Analin kami?"Nathan melengkungkan bibirnya, lalu menggelengkan kepalanya dan berkata, "Sepertinya kamu bukan hanya bodoh saja."

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 278

    "Nak, beraninya kamu menghina pemimpin kami. Apa kamu bosan hidup?""Kamu orang pertama yang berani menyebut pemimpin kami sebagai orang yang nggak punya otak di Analin ini!"Sekelompok master Analin berteriak keras sambil menatap Nathan dengan mata berapi-api, "Menghina penguasa Analin kami, bunuh dia!"Nayana telah memimpin Analin selama bertahun-tahun. Banyak orang telah menyaksikan kekejaman dan kelicikannya.Bocah ini berani sekali menyebut pemimpin mereka sebagai orang yang tidak punya otak di hadapannya. Ini sungguh penghinaan yang begitu terang-terangan padanya.Bocah ini pasti sudah bosan hidup. Mengingat temperamen pemimpin mereka, dia pasti akan membunuh bocah ini malam ini.Simon dan Julian tampak begitu kegirangan."Arjun, orang macam apa yang kamu undang ke sini? Apa kamu begitu ingin Gluton-mu tersingkirkan? Hahaha!""Nathan, Nyonya Nayana itu cantik dan berkemampuan. Tapi kenapa kamu malah bilang dia nggak punya otak? Aku tahu kamu sengaja bilang begini untuk menarik pe

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 277

    "Julian dan Simon bukanlah orang baik. Kalau kamu mengikuti mereka, begitu wilayah Gluton kami hancur, wilayah Analin kalian pasti nggak akan lolos juga."Nayana tertawa dan berkata, "Oh? Kak Arjun, apa maksud perkataanmu?""Apa Tuan Simon dan Sirion ingin menguasai Analin kami?"Sebelum Arjun sempat menjawab, Simon sudah berkata, "Nyonya Nayana, Arjun hanyalah orang yang ceroboh. Kata-katanya nggak perlu dianggap serius.""Lagi pula, Sirion dan Analin bukan hanya selalu hidup damai tanpa saling mengganggu.""Sekalipun Sirion kami ingin menguasai Analin, juga masih harus bergantung pada kekuatan kami, 'kan?""Setelah menyingkirkan Gluton dan membunuh Arjun, mana mungkin kami masih punya energi untuk menghadapi Analin-mu? Bukankah itu sama saja dengan mencari mati?"Julian tersenyum dan berkata, "Tuan Simon benar. Sebenarnya, penerima manfaat terbesar dari strategi Sirion ini bukanlah kami sendiri, melainkan Analin kalian.""Alasan Sirion ingin bertarung sampai mati dengan Gluton juga k

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 276

    Di aula konferensi besar itu.Hanya dua orang yang duduk di sana. Mereka adalah Simon, penguasa Sirion dan Julian, generasi penerus Sekte Pirata.Melihat Nayana yang berjalan melenggang masuk sambil memasang senyuman di wajahnya.Mata Julian memanas dan berniat untuk menggodanyaSimon langsung menatapnya tajam, kemudian menggelengkan kepalanya, memberi isyarat agar Julian tidak sembarangan bicara.Di kalangan bawah tanah Beluno, Nayana merupakan wanita penggoda yang terkenal.Julian punya sifat mesum. Simon takut dia tidak bisa mengendalikan tubuh bagian bawahnya dan melakukan hal-hal buruk."Sudah membuat Tuan Simon dan Tuan Julian menunggu lama."Nayana tersenyum dan berkata, "Kak Arjun dan juga master dari Gluton sudah tiba. Kita bisa mulai sekarang."Julian mendengus dingin, lalu berkata dengan nada menghina, "Selain Arjun, apa masih ada master dari Gluton yang hebat? Di mataku, mereka semua hanyalah sampah."Suara Arjun terdengar dari luar pintu. "Tuan Julian begitu sombong. Apa k

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 275

    Arjun tertawa canggung dan berkata dengan takut-takut, "Bercanda saja. Jangan marah, Tuan Nathan. Saya hanya bercanda."Dia sama sekali tidak meragukan kebenaran dari perkataan Nathan. Berdasarkan kekuatan pria ini, Arjun pasti akan diizinkan untuk melakukan komedi tunggal.Mobil berhenti di depan sebuah gedung di Analin.Arjun membukakan pintu mobil untuk Nathan sambil berkata, "Tuan Nathan, ini adalah markas Janda Hitam, markas besar pasukan bawah tanah Analin."Nathan melirik sekilas dan mengangguk, "Lumayan, cukup mengesankan."Tepat di saat ini, seorang wanita cantik yang mengenakan kerudung berjalan perlahan mendekati mereka. Wanita ini juga dikelilingi oleh beberapa master yang punya aura kuat."Kak Arjun, akhirnya kamu datang juga. Silakan masuk. Tuan Simon dan Tuan Julian sudah nggak sabar menunggu lagi," kata wanita cantik itu sambil tersenyum. Dia juga tak lupa melirik ke arah Nathan.Arjun memperkenalkan, "Tuan Nathan, ini adalah Nayana, penguasa Analin di Beluno. Dia juga

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 274

    Di dalam mobil.Arjun menyetir mobil dan membawa Nathan menuju arah barat kota.Nathan mengangkat alisnya dan berkata, "Kak Arjun, ini bukan arah menuju Gluton, 'kan?"Arjun tersenyum pahit dan berkata, "Tuan Nathan, kita mau pergi ke Analin.""Malam ini adalah hari penting di mana diadakan pertemuan Gluton kita, Simon dari Sirion, dan juga kekuatan bawah tanah terakhir di Beluno, Janda Hitam dari Analin.""Kalau bukan karena ini, saya juga nggak akan berani minta Tuan Nathan mengikuti saya."Nathan menganalisis, "Tampaknya pertarungan Gluton dan Simon dari Sirion telah mencapai momen kritis.""Jadi Analin nggak bisa tinggal diam lagi dan terpaksa turun ke bawah untuk berunding, 'kan?""Tuan Nathan benar. Seperti itulah situasinya," ucap Arjun dengan kagum."Anda sebelumnya membantu saya menyingkirkan kaki tangan Simon yang paling hebat dan memenangkan kesempatan untuk melakukan serangan balik bagi Gluton.""Sekarang, Simon nggak bisa berbuat apa-apa terhadap Gluton. Janda Hitam campur

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 273

    "Aku nggak pernah menyesali keputusan yang aku buat.""Oh ya, bagaimana kamu masih bisa lajang? Bukankah ada Nona Regina dan juga Nona Tiara dari Keluarga Wijaya? Dua wanita cantik di Beluno ini sangat menyayangimu, 'kan?"Emilia sama sekali tidak sadar bahwa ada nada cemburu dalam kata-kata yang dia lontarkan itu.Tamara memutar bola matanya dan berkata, "Nathan, setelah putus dengan Emilia, sepertinya kamu juga cukup beruntung dalam hubungan asmara.""Dengar-dengar, Nona Regina itu 'memeliharamu' sekarang. Kamu pasti menjalani hidup mewah, 'kan?"Nathan tersenyum dan berkata, "Ya, yang kalian katakan benar.""Nona Regina sangat baik padaku.""Aku berencana untuk menyatakan cinta padanya nanti. Asalkan dipelihara oleh wanita kaya, aku juga bisa hidup enak dan nggak perlu khawatir dengan masa depan lagi."Tamara mendengus dan berkata dengan nada meremehkan, "Kamu hanya jago begitu saja. Pantas saja Emilia meremehkanmu. Jadi, ini semua salahmu sendiri. Kamu seharusnya introspeksi diri."

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 272

    "Jadi, 20% saham Grup Sebastian termasuk berkah?" tanya Nathan dengan datar."Bu Emilia terlalu memandang tinggi dirimu sendiri!"Saat ini, Tuan Besar Arga juga berkata, "Nathan, ambillah. Kamu sudah banyak membantu Keluarga Sebastian. Kamu pantas menerimanya."Nathan tersenyum dan berkata, "Tuan Besar Arga, aku nggak kekurangan uang. Meski 20% saham Grup Sebastian itu banyak, mengambilnya ataupun nggak, bagiku itu nggak ada bedanya."Emilia menarik napas dalam-dalam dan berkata dengan nada dingin, "Ya sudah kalau kamu nggak mau. Aku juga nggak bisa memaksamu.""Aku hanya bisa bilang, Nathan, aku sudah memberimu kesempatan, tapi kamu nggak memanfaatkannya dengan baik."Hati Emilia terasa sangat tidak nyaman. Nathan menolak menerima saham itu pasti karena dia memandang rendah Grup Sebastian.Namun, mana mungkin Nathan bisa tahu kalau Grup Sebastian sekarang sudah tidak sama seperti dulu lagi?Nathan yang sekarang ini tidak ada bedanya dengan dulu. Pria itu masih picik dan tidak punya am

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status