Share

Bab 15

Author: Levin Sergio
Berita pemecatan Ruben dengan cepat menyebar ke seluruh rumah sakit.

Dalam sekejap, para dokter dan perawat sangat terkejut. Mereka tidak menyangka situasi akan berubah drastis.

"Dia memang pantas dia mendapatkannya. Bajingan ini telah melecehkan perawat wanita berkali-kali. Sekarang akhirnya dia mendapatkan balasannya."

"Syukurlah. Akhirnya Andre dan putranya diberi hukuman. Dokter Nathan memang hebat dan pantang menyerah."

Banyak orang yang diam-diam bersorak. Mereka lega karena Nathan tidak dikeluarkan dari rumah sakit.

Sebaliknya, mereka yang tidak menyukai Nathan dan berharap pria itu dipecat, benar-benar kebingungan.

Wakil kepala rumah sakit tidak bisa mengalahkan Nathan? Tidak masuk akal sekali.

Tanpa dukungan dari CEO Grup Sebastian, Nathan bukanlah siapa-siapa.

Beberapa dokter pria yang punya pemikiran cabul saling berpandangan. Dalam benak mereka sekarang bermunculan adegan-adegan yang tidak senonoh.

Jangan-jangan Nathan menjadi gigolonya kepala rumah sakit mereka?

Jika meman
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sutarwi Ahmad
bagus bukunya ,yg penting dlm penulisan jgan mendramkankisahnya JD gak boseni
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 16

    Saat ini, Nathan juga telah menerima telepon dari Bima."Tuan Nathan, Emilia menginginkan tanah panti asuhan. Anda ingin memberikannya kepadanya atau nggak?"Nathan berpikir sejenak, lalu menjawab, "Terserah kamu saja. Bagaimanapun juga, kami berdua pernah bersama. Kalau persyaratan yang ditawarkan oleh Grup Sebastian cocok, kamu bisa berikannya kepadanya."Bima menghela napas dan berkata, "Sudah saya duga, Tuan Nathan masih belum sepenuhnya melepaskan gadis ini. Baiklah. Kalau begitu, biarlah Grup Sebastian yang mengambilnya."Tak lama kemudian, berita bahwa Grup Nugroho setuju untuk menyerahkan tanah kepada Grup Sebastian untuk dikembangkan telah sampai di telinga Emilia.Kebahagiaan datang terlalu cepat, sampai-sampai Emilia tidak percaya. "Apa Tuan Bima berubah pikiran?"Staf yang menyampaikan pesan sebelumnya berkata, "Pantas saja Bu Emilia punya reputasi baik dalam komunitas bisnis Beluno. Ternyata kamu juga punya taktik tersembunyi. Jujur saja, setelah Tuan Bima menerima panggil

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 17

    "Sudahlah, Nona Regina. Sebaiknya kita bahas masalah penting saja."Nathan juga hampir tidak sanggup menahan serangan dari Regina.Wanita ini begitu menawan dan menggoda. Baik itu senyumannya ataupun setiap gerakannya tampak begitu memikat. Dia benar-benar tidak bisa menahan diri lagi.Regina berhenti tertawa dan mengangguk. "Baiklah, mari kita bahas masalah penting.""Tiara, aku rasa Dokter Nathan bisa menyembuhkan penyakitmu."Tiara menatap Nathan dan berkata dengan nada menghina, "Dia? Selama bertahun-tahun ini, aku telah mengunjungi banyak dokter terkenal. Bahkan, beberapa di antaranya termasuk ahli terkenal di Mavodi. Tapi mereka semua mengatakan sangat sulit. Sebaliknya, dia hanya seorang dokter kecil, kemampuan macam apa yang dia miliki?"Nathan mengerutkan kening dan berkata, "Kalau aku nggak salah, penyakit yang ingin kamu obati itu atresia rahim, 'kan?"Tiara sangat malu saat menyebutkan masalah ini. Dia berkata kepada Regina, "Regina, ini rahasia di antara kita berdua. Menga

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 18

    "Bagus, putriku. Pria nggak tahu berterima kasih ini memang pantas disiram!""Kak, bagus sekali. Menurutku, kamu seharusnya nggak hanya menyiramnya dengan air, tapi kamu juga harus menamparnya agar dia mengingatnya."Tamara dan putranya bertepuk tangan dan bersorak. Keduanya diam-diam merasa bangga.Daniel berkata sambil tersenyum jahat, "Nathan, bahkan aku merasa kasihan padamu. Emilia adalah gadis yang baik, lembut, dan berbudi luhur. Kamu bukan hanya nggak menghargainya dengan baik, tapi kamu juga membuatnya emosi.""Kamu benar-benar nggak tertolong lagi. Pantas saja, Emilia minta putus denganmu."Melihat air di wajah Nathan yang jatuh membasahi bajunya, Emilia tertegun sejenak."Ke ... kenapa kamu nggak menghindar?"Nathan memang bisa menghindar, tetapi dia tidak ingin."Apa kamu puas sekarang? Senang?""Aku rasa seharusnya kamu lebih jelas daripada siapa pun mengenai sifat asli ibumu dan juga adikmu itu.""Kamu percaya dengan apa yang mereka katakan. Emilia, kamu benar. Berpisah a

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 19

    Daniel menatap Nathan sambil tersenyum, "Kenapa, Nathan? Dari nada bicaramu, sepertinya kamu punya pendapat?"Tamara berkata dengan nada meremehkan, "Tentu saja dia keberatan. Dia nggak bisa menerima kenyataan bahwa Tuan Daniel lebih cakap darinya, jadi dia cemburu."Nathan menggelengkan kepalanya. Sikap tidak tahu malunya Daniel benar-benar melebihi ekspektasinya.Padahal, Bima yang meneleponnya untuk meminta pendapat. Berkat persetujuannya, barulah Grup Sebastian berkesempatan mengambil alih tanah panti asuhan.Daniel memegang gelas anggur dan berkata, "Nathan, mana boleh kamu seperti itu.""Aku berbaik hati mengundangmu untuk bergabung, tapi kamu malah nggak berterima kasih dan berbalik mempertanyakanku. Dilihat dari sikapmu ini, sepertinya yang membantu Emilia bukanlah aku, melainkan kamu?"Tamara mencibir. "Cuih! Dia hanya seorang pecundang, mana mungkin? Kalau dia bisa melakukan hal seperti itu, aku akan makan kotoran di depannya!"Nathan menatap Emilia dan berkata dengan nada se

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 20

    Orang-orang di sekitar berteriak ketakutan. Mereka tidak menyangka gangster-gangster ini bahkan tidak takut dengan Keluarga Liman."Dalam hidupku, aku paling benci orang sok hebat sepertimu.""Siapa suruh kamu berlagak di sini? Huh? Hajar dia!"Pria botak itu memberi perintah dan langsung menginjak wajah Daniel.Daniel tergeletak di lantai. Belasan pria berpakaian hitam kompak menginjaknya dengan keras. Tidak puas hanya dengan menginjaknya, mereka juga menendangnya."Kalian bajingan, cari mati!""Hentikan! Aku perintahkan kalian untuk berhenti sekarang juga, atau aku akan membuat kalian semua menjadi abu!""Argh! Jangan pukul lagi. Kak, berbelas kasihanlah! Jangan pukul aku lagi. Kalau terus begitu, aku akan dipukuli sampai mati. Argh ...."Sayangnya, sebelum bertahan selama tiga detik, Daniel telah mengeluarkan lengkingan keras. Dia memegangi kepalanya sambil memohon ampun.Hidungnya patah. Seluruh wajahnya memar dan bengkak.Yang lebih parah lagi, selangkangannya juga ditendang sampa

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 21

    Namun setelah melihat sekeliling, dia tidak menemukan jejak Nathan."Karena kamu begitu pengecut dan masalah ini nggak ada hubungannya denganmu, aku akan melepaskanmu."Dia langsung menendang Daniel ke samping. Kemudian, pria botak itu menatap Emilia."Nona Emilia, Kak Arjun kami sangat menyukai sebidang tanah itu. Sekarang, ikutlah dengan kami untuk menandatangani perjanjian pengalihan."Daniel merangkak ke samping, lalu tersenyum pahit. "Saudaraku, terima kasih untuk kemurahan hatimu. Terima kasih Bos Arjun sudah mengampuni nyawaku."Dia diam-diam mengumpat dalam hatinya, 'Sial sekali. Kenapa bisa bertemu dengan sekelompok orang ini?'Di empat wilayah besar di Beluno terdapat empat penguasa lokal yang hebat.Kak Arjun yang mereka sebut barusan memiliki nama lengkap Arjun Praditya. Dia adalah penguasa lokal di Gluton, dengan ratusan anak buah di bawah komandonya.Keluarga Liman benar-benar tidak layak disebut di hadapan orang berkuasa seperti itu.Tamara ingin meminta bantuan saat ini

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 22

    "Minggir!"Di saat-saat terakhir, terdengar nada suara yang dingin.Begitu pria botak menarik tangannya, dia mendadak merasakan kekuatan kuat dari punggung belakangnya.Tanpa sempat mengeluarkan suara sedikit pun, dia langsung ditendang hingga tubuhnya terpental jauh. Tidak ada yang tahu dia masih hidup atau mati.Emilia termenung melihat kemunculan orang di belakang pria botak itu.Nathan yang sekarang ini memiliki sorot mata yang dingin, seolah-olah dia ingin membunuh seseorang.Emilia bertanya dengan gagap, "Ba ... bagaimana kamu bisa kembali?"Dia mengira Nathan sudah pergi.Barusan dia sangat kecewa karena mengira Nathan sangat pengecut. Bahkan, pria itu lebih parah dibandingkan Daniel.Sembari menatap dingin gadis bodoh itu, Nathan pun berkata dengan nada tidak senang, "Kalau aku nggak kembali, kamu ingin aku melihatmu dibawa pergi dan ditindas oleh mereka?"Emilia tertegun sejenak. Dia merasa Nathan terlalu memaksakan dirinya. "Nathan, aku tahu aku salah paham padamu lagi, tapi

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 23

    "Nathan, cepat lari. Tinggalkan Beluno secepatnya!"Emilia sudah berulang kali memikirkan konsekuensinya. Dia tiba-tiba angkat bicara, apalagi sorot matanya juga tampak cemas.Nathan berkata dengan tenang, "Aku rasa nggak perlu!"Emilia sangat marah. "Kamu dalam masalah, mengerti? Apa maksudmu nggak perlu?"Nathan memandangnya dengan dingin. "Lantas, kenapa? Kamu merasa aku sudah membuat masalah untuk Keluarga Sebastian kalian?""Memangnya bukan?"Pertanyaan balik ini benar-benar membuat Nathan tercekik.Tamara maju dan menyeret Emilia pergi. "Emilia, ayo kita pergi. Semuanya gara-gara bajingan ini. Nggak ada sangkut pautnya dengan kita. Ayo, kita pergi secepatnya."Ken juga ikut mendesak, "Kak, ayo kita pergi. Kakak Ipar akan kembali dari luar negeri besok. Dia pasti akan membantu kita mengatasinya. Grup Sebastian nggak akan terlibat."Mendengar itu, Emilia berkata, "Benar, Edward akan kembali dari luar negeri besok. Asalkan dia membantu kita, semuanya akan baik-baik saja."Dia menata

Latest chapter

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 214

    Julian tersenyum sinis. Dia sangat tidak puas dengan kepura-puraan Edward yang telah mencuri perhatian semua orang.Tepat di saat dia hendak membantah, terdengar suara batuk yang mendominasi lagi."Aku Thomas Halim, datang ke sini untuk mendukung putraku, Edward. Mohon semuanya meninggalkan sedikit harga diri untukku."Buam!Terjadi kehebohan di acara lelang itu. Siapa sangka, bahkan kepala Keluarga Halim, tokoh paling berpengaruh di Beluno, pun akan hadir di sana."Thomas, si lelaki tua itu, ternyata datang juga. Huh!"Julian mendengus dingin di ruang VIP itu. Dia kemudian memutuskan untuk diam.Dia berani memprovokasi Edward, tetapi sebagai kepala keluarga bangsawan, Thomas masih berada pada level yang sama dengan pemimpin Sekte Pirata.Sebagai seorang junior, Julian masih tidak berani bersikap lancang.Selain itu, Julian tahu bahwa Thomas, pria tua yang sakit-sakitan ini, bukanlah orang baik sewaktu masih muda.Thomas adalah seorang master tingkat Guru Besar junior. Dia bisa membunu

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 213

    Rumah lelang setidaknya mengambil keuntungan sebanyak puluhan miliar dari 400 miliar itu.Keuntungan besar!Regina dan Tiara juga sulit menerima kenyataan itu. Dia memandang Nathan dengan tatapan tidak percaya."Dokter Nathan, 400 miliar. Kita sepertinya sudah terlalu ceroboh!"Nathan berkata dengan nada datar, "Aku nggak tertarik bermain dengan sekelompok orang bodoh ini. Alih-alih membuang waktu, lebih baik aku keluarkan harga yang membuat mereka nggak berkutik."Ekspresi acuh tak acuh pria itu membuat Regina dan Tiara kebingungan.Apa bagi Nathan, transaksi sebesar 400 miliar ini tidak berarti apa-apa?Sekalipun mereka punya uang, dia juga tidak boleh sembarangan menawar harga setinggi langit, 'kan?Julian tertawa terbahak-bahak, lalu tersenyum menyeringai. "Menghabiskan 400 miliar untuk mendapatkan obat seperti itu? Nathan, aku benar-benar penasaran, kamu itu bodoh sungguhan atau hanya pura-pura bodoh?""Aku sebenarnya ingin terus menemanimu bermain, tapi melihat kelakuanmu, aku be

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 212

    Julian tertawa dan berkata, "Tuan Edward, aku kagum dengan penawaran hargamu. Dalam hal nggak tahu malu, memang nggak ada yang bisa menandingimu."Liam juga angkat bicara dan tertawa, "Tuan Edward, kamu memang mengerti lelang. Aku mengagumimu!"Begitu mendengar kata-kata yang dilontarkan Julian dan Liam, putra sulung Keluarga Halim yang berada di ruang VIP itu langsung memperlihatkan ekspresi kejam di wajahnya.Yang dia inginkan adalah membunuh Nathan, si gigolo ini.Karena alasan inilah, sekalipun harus sementara memihak kubu yang sama dengan Julian, Edward juga tidak peduli.Emilia menatapnya dengan matanya yang indah dan berkata dengan nada dingin, "Apa seru berbuat seperti itu?"Edward berkata dengan kejam, "Kenapa nggak seru? Nathan sudah mengacau berkali-kali. Sekarang sudah saatnya gilirannya. Apa aku nggak boleh beri pelajaran padanya?"Emilia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku nggak bahas tentang penawaranmu. Karena ini lelang, siapa saja bisa mengajukan penawaran. Ini

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 211

    Sebagai pihak penyelenggara, dia tahu betul bahwa Teratai Sanoya tidak akan bisa mendapatkan penawaran setinggi itu."160 miliar, apa ... apa masih ada penawar VIP lainnya? Kalau nggak ada, Teratai Sanoya ini akan menjadi milik Tuan Nathan!"Gadis cantik berpakaian tradisional sangat gembira dan memastikan sekali lagi.Padahal dia juga tahu angka tersebut sudah tidak ada tandingannya lagi dan mustahil ada orang yang mampu menyaingi harganya.Namun tepat di saat ini, ada lagi yang menawarkan harga."Aku tawar 164 miliar!"Wah!Suasana di tempat kejadian tidak bisa dibendung lagi dan berubah menjadi riuh.Semua hadirin juga tahu ada orang yang sengaja mencari masalah dengan ruang VIP nomor satu.Satya yang berada dalam ruang VIP nya Liam langsung tertawa sinis dan berkata, "Rasakan. Kalau aku nggak bisa mendapatkan teratai itu, jangan harap bocah itu bisa memperolehnya!"Liam mencibir dan berkata, "Aku sudah tahu Julian nggak mungkin berdiam diri saja.""Kebetulan. Dengan adanya pembuat

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 210

    "Lantaran tamu-tamu terhormat nggak begitu tertarik dengan Teratai Sanoya ini, mari kita lanjutkan prosesnya dan mulai menawar pada harga 10 miliar," seru gadis cantik berpakaian tradisional itu dengan nada kecewa.Tatapan matanya yang sedih menyapu seluruh ruang VIP di atas. Seketika membuat para pengusaha kaya yang mulanya tidak tertarik pun mulai menawar."10,4 miliar. Anggap saja itu sebagai bantuan untuk kalian!""11 miliar. Demi harga diri semua orang, aku masih harus mendukungnya."...Penawaran dengan cepat memanas dan telah sampai pada angka 12 miliar.Regina berkata dengan nada tidak senang, "Gadis itu sukses membodohi sekelompok pria yang nggak berotak dan mesum, tapi harganya terus naik. Bukankah ini nggak menguntungkan bagi Dokter Nathan?"Selesai berbicara, dia langsung memberikan sebuah harga. "14 miliar. Aku akan memberikan nominal yang bisa membuat semua orang meredakan emosi."Mata gadis cantik berpakaian tradisional itu berbinar. Dia berkata dengan gembira, "Nona Reg

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 209

    Regina bertanya sambil memiringkan kepalanya. Leher rampingnya tampak sangat putih dan halus di bawah cahaya redup.Nathan tersenyum dan berkata, "Ya, ada barang yang aku inginkan.""Nathan, apa itu ramuan legendaris?" tanya Tiara.Nathan juga tidak ingin menyembunyikannya. "Benar, Teratai Sanoya."Tiara mengangguk. "Teratai Sanoya merupakan ramuan legendaris bermutu tinggi dan disukai oleh para ahli medis serta sejumlah kolektor cerdas.""Tapi Beluno nggak seperti kota-kota besar serupa Peldu dan Mavodi, yang mungkin ada banyak orang yang tertarik pada Teratai Sanoya. Seharusnya kamu nggak sulit untuk mendapatkannya."Begitu selesai berbicara, wanita cantik berpakaian tradisional di atas panggung langsung menarik kain merah dan memperlihatkan Teratai Sanoya."Tamu yang terhormat, barang lelang malam ini agak istimewa.""Bukan permata yang nggak ternilai, juga bukan sebuah mahakarya. Ini adalah obat ajaib yang telah diidentifikasi secara profesional dan berusia setidaknya 500 tahun.""

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 208

    Emilia menatap Edward, lalu tersenyum sinis. "Bukankah kamu barusan bilang Nathan akan dibunuh oleh Julian? Kenapa sekarang kelihatannya nggak seperti itu?"Edward membuka mulutnya, tetapi tidak tahu harus bagaimana menjelaskannya.Bahkan, dia sendiri pun tidak menyangka CEO Grup Valentino, Roland, akan begitu sopan pada Nathan.Liam berkata dengan nada meremehkan, "Gigolo itu pasti mengandalkan koneksi Bima untuk mendapatkan sambutan hangat dari Tuan Roland."Edward memanfaatkan kesempatan itu dan berkata, "Benar, Tuan Roland dan Tuan Bima adalah sahabat karib. Nathan hanya mengandalkan koneksi Tuan Bima untuk menyelamatkan nyawanya."Julian mendengus dingin. "Bima adalah orang paling kaya di Beluno. Dia memang tokoh besar.""Tapi aku nggak mungkin melepaskan Nathan begitu saja. Sialan! Masalah ini masih belum berakhir!"Liam dan Edward saling berpandangan. Keduanya bisa melihat tatapan menyeramkan dan dingin yang terpancar dari mata mereka masing-masing.Kebetulan, Julian, pria yang

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 207

    Begitu datang, Roland langsung berbicara dengan ramah.Julian mencibir sambil memegang pedang di belakang punggungnya. Dia berkata dengan arogan, "Tunjukkan belas kasihan? Maaf, Tuan Roland. Sekalipun kamu datang ke sini untuk memohon belas kasihan, bajingan kecil ini tetap kubunuh hari ini."Para hadirin terkejut. Mereka tidak menyangka Julian bahkan tidak akan memberikan sedikit pun rasa hormat kepada tuan rumah lelang malam ini.Namun, Sekte Pirata memang sangat kuat dan mampu untuk membuat Julian memperlihatkan kesombongannya di sini.Banyak orang yang berkeringat dingin. Bahkan, kedatangan Roland pun tidak berhasil menghancurkan niat Julian. Kalau begitu, Nathan, si gigolo ini, pasti akan celaka.Namun saat ini, Roland menatap Julian seolah-olah dia bodoh. Dia berkata dengan nada dingin, "Bodoh! Kamu kira aku sedang memohon padamu?"Apa?Banyak orang yang tercengang dengan perkataan Roland.Sebagai orang yang terlibat, Julian juga tertegun sejenak. Dia kemudian berkata, "Roland, j

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 206

    Regina dan Tiara juga sudah sampai saat ini."Tuan Julian, ini wilayahnya Grup Valentino. Pertimbangkan dulu sebelum bertindak!" ucap Regina memperingatkan.Julian langsung berteriak, "Memangnya kenapa kalau wilayahnya Grup Valentino? Pamanku adalah pemimpin Sekte Pirata. Siapa yang berani nggak menghormatiku?"Nathan menggelengkan kepalanya. Apa semua anak konglomerat ini begitu arogan? Mereka selalu mengungkit latar belakang keluarga mereka di setiap kesempatan?'Pemimpin Sekte Pirata adalah pamanku ....' Nathan sudah mendengar kalimat ini berkali-kali dan mulai muak.Kegilaan Julian membuat banyak orang mundur dengan cepat.Namun, kemunculan Nathan telah mematahkan semangat Julian dan membuat mereka merasa lega.Hanya saja, tidak dimungkiri, keberadaan Sekte Pirata masih sangat kuat.Pemuda ini terlalu impulsif dan sekarang malah membuat Julian marah. Dia pasti akan berakhir celaka.Edward menarik tangan Emilia dan berkata, "Emilia, ayo kita pergi dulu. Julian sudah gila. Nathan pas

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status