Namun setelah melihat sekeliling, dia tidak menemukan jejak Nathan."Karena kamu begitu pengecut dan masalah ini nggak ada hubungannya denganmu, aku akan melepaskanmu."Dia langsung menendang Daniel ke samping. Kemudian, pria botak itu menatap Emilia."Nona Emilia, Kak Arjun kami sangat menyukai sebidang tanah itu. Sekarang, ikutlah dengan kami untuk menandatangani perjanjian pengalihan."Daniel merangkak ke samping, lalu tersenyum pahit. "Saudaraku, terima kasih untuk kemurahan hatimu. Terima kasih Bos Arjun sudah mengampuni nyawaku."Dia diam-diam mengumpat dalam hatinya, 'Sial sekali. Kenapa bisa bertemu dengan sekelompok orang ini?'Di empat wilayah besar di Beluno terdapat empat penguasa lokal yang hebat.Kak Arjun yang mereka sebut barusan memiliki nama lengkap Arjun Praditya. Dia adalah penguasa lokal di Gluton, dengan ratusan anak buah di bawah komandonya.Keluarga Liman benar-benar tidak layak disebut di hadapan orang berkuasa seperti itu.Tamara ingin meminta bantuan saat ini
"Minggir!"Di saat-saat terakhir, terdengar nada suara yang dingin.Begitu pria botak menarik tangannya, dia mendadak merasakan kekuatan kuat dari punggung belakangnya.Tanpa sempat mengeluarkan suara sedikit pun, dia langsung ditendang hingga tubuhnya terpental jauh. Tidak ada yang tahu dia masih hidup atau mati.Emilia termenung melihat kemunculan orang di belakang pria botak itu.Nathan yang sekarang ini memiliki sorot mata yang dingin, seolah-olah dia ingin membunuh seseorang.Emilia bertanya dengan gagap, "Ba ... bagaimana kamu bisa kembali?"Dia mengira Nathan sudah pergi.Barusan dia sangat kecewa karena mengira Nathan sangat pengecut. Bahkan, pria itu lebih parah dibandingkan Daniel.Sembari menatap dingin gadis bodoh itu, Nathan pun berkata dengan nada tidak senang, "Kalau aku nggak kembali, kamu ingin aku melihatmu dibawa pergi dan ditindas oleh mereka?"Emilia tertegun sejenak. Dia merasa Nathan terlalu memaksakan dirinya. "Nathan, aku tahu aku salah paham padamu lagi, tapi
"Nathan, cepat lari. Tinggalkan Beluno secepatnya!"Emilia sudah berulang kali memikirkan konsekuensinya. Dia tiba-tiba angkat bicara, apalagi sorot matanya juga tampak cemas.Nathan berkata dengan tenang, "Aku rasa nggak perlu!"Emilia sangat marah. "Kamu dalam masalah, mengerti? Apa maksudmu nggak perlu?"Nathan memandangnya dengan dingin. "Lantas, kenapa? Kamu merasa aku sudah membuat masalah untuk Keluarga Sebastian kalian?""Memangnya bukan?"Pertanyaan balik ini benar-benar membuat Nathan tercekik.Tamara maju dan menyeret Emilia pergi. "Emilia, ayo kita pergi. Semuanya gara-gara bajingan ini. Nggak ada sangkut pautnya dengan kita. Ayo, kita pergi secepatnya."Ken juga ikut mendesak, "Kak, ayo kita pergi. Kakak Ipar akan kembali dari luar negeri besok. Dia pasti akan membantu kita mengatasinya. Grup Sebastian nggak akan terlibat."Mendengar itu, Emilia berkata, "Benar, Edward akan kembali dari luar negeri besok. Asalkan dia membantu kita, semuanya akan baik-baik saja."Dia menata
Di malam itu telah terjadi dua hal yang menimbulkan kehebohan di kalangan kelas atas Beluno.Pertama, sebagai penguasa lokal Gluton, ini pertama kalinya Arjun gagal sejak dia memantapkan diri menjadi bos Gluton dan mengalami kemunduran yang tidak terlalu kecil.Yang kedua, Edward, putra sulung dari Keluarga Halim di Beluno, telah kembali dari luar negeri dan akan mengambil alih Keluarga Halim.Keluarga Halim juga termasuk salah satu dari tiga keluarga kelas satu teratas di Beluno. Keluarga hebat seperti itu tidaklah bisa dibandingkan dengan keluarga kelas dua atau tiga seperti Keluarga Liman.Apalagi, Edward sangat terkenal. Dia pernah diakui sebagai pemimpin dari Empat Tuan Muda Beluno dan juga pemuda paling bergengsi dari keluarga bangsawan di antara generasi muda Beluno.Keesokan paginya."Dokter Nathan, aku dengar kamu mengalami masalah di Hotel Beluno tadi malam. Kalau kamu butuh bantuan, katakan saja."Regina menelepon Nathan. Apalagi, nadanya penuh dengan kekhawatiran.Nathan me
Begitu duduk, Nathan tidak bertele-tele lagi dan langsung mengungkapkan tujuan kedatangannya.Tiara mendengus dingin. "Begitu datang, langsung bahas itu? Kamu benar-benar pria yang nggak punya selera. Nathan, apa kamu selalu bersikap dingin seperti ini?"Meski tidak senang, Tiara masih mendorong sebuah kotak yang indah pada Nathan.Nathan membuka kotak itu. Di dalamnya ada ginseng yang diletakkan di atas kain sutra. Setelah memastikan kebenarannya, pria itu bangkit dan bersiap pergi.Tiara langsung menghentikannya. "Tunggu sebentar. Barang sudah ada di tanganmu sekarang. Kapan kamu akan mengobati penyakitku?"Nathan juga langsung menjawab dengan lugas, "Kamu tentukan saja waktunya. Tapi sebelum pengobatan, aku harus mengingatkanmu dulu.""Saat itu, aku harus melepas rokmu."Tiara tercengang. "Melepas rokku? Apa maksudmu?"Nathan berkata dengan tenang, "Penyakit atresia rahimmu bukanlah penyakit pada umumnya. Aku rasa kamu sudah tahu hal ini sebelumnya."Tiara tiba-tiba teringat dengan
Putra sulung Keluarga Halim berseru sambil tersenyum, "Semuanya, minumlah sepuasnya dan bersenang-senanglah. Aku akan traktir kalian semuanya malam ini.""Tuan Edward murah hati!""Tuan Edward masih sama seperti sebelumnya. Senyumnya masih begitu cerah!""Hanya CEO cantik dari Grup Sebastian-lah yang pantas mendapatkan pria tampan dan kaya seperti Tuan Edward!"Para pria dan wanita di klub mengangkat gelas mereka dan terus-terusan bersorak.Biaya klub Balavan masih termasuk yang paling tinggi di Beluno.Hanya orang seperti putra sulung Keluarga Halim-lah yang berani mengatakan akan mentraktir semua tamu malam ini.Tiara memperhatikan Edward dan Emilia yang menghilang ke ruang VIP di lantai dua. Gadis itu sama sekali tidak menyembunyikan kekagumannya."Sebelum Tuan Edward pergi ke luar negeri, dia dikenal sebagai pemuda yang romantis dan tampan di Beluno. Selain itu, dia juga termasuk lelaki idaman banyak gadis cantik.""Sekarang setelah kembali dari luar negeri, kepribadiannya makin de
Nathan berkata dengan nada acuh tak acuh, "Suasana hatiku nggak baik hari ini, jadi aku sarankan, sebaiknya jangan mencari masalah."Mata Rendra memperlihatkan ekspresi menyeramkan. "Apa yang kamu katakan? Katakan sekali lagi?"Nathan tersenyum sambil berkata, "Aku bilang, menyingkirlah sejauh yang kamu bisa. Suasana hatiku buruk hari ini. Aku khawatir akan melukaimu."Tiara beranggapan bahwa Nathan sudah gila."Nathan, diamlah. Tahukah kamu Rendra itu anak buah Kak Arjun yang paling tangguh? Kalau kamu terus bersikap seperti ini, aku juga nggak bisa melindungimu lagi."Setelah itu, Tiara menoleh ke arah Rendra dan berkata dengan nada serius, "Rendra, pria ini temanku dan Regina. Kalau ada kesalahpahaman, kita bisa cari waktu untuk membicarakannya baik-baik. Bisakah kamu melepaskannya hari ini?"Meski dia tidak suka dengan Nathan, nyawa manusia menjadi taruhannya.Andai Nathan tewas di hadapannya begitu saja, Tiara akan kesulitan untuk menjelaskannya pada Regina.Rendra tersenyum dan b
"Rendra, jangan begitu. Beri muka padaku. Letakkan pisau itu!"Tepat di saat Rendra bersiap mengambil tindakan, sebuah suara samar terdengar.Rendra mencibir, berbalik dan bersiap mengatakan, siapa kamu sebenarnya? Kenapa aku harus memberimu muka?Namun, saat melihat orang yang berjalan mendekat adalah putra sulung Keluarga Halim yang berpakaian rapi, terhormat dan berkelas.Rendra segera menundukkan tubuhnya dan berkata sambil memperlihatkan senyum palsu, "Tuan Edward, kenapa kamu ada di sini?"Edward ditemani oleh Emilia, perlahan berjalan turun di bawah tatapan semua orang.Pria tampan dan wanita cantik, bagaikan pangeran dan putri dalam dongeng!"Rendra, Kak Arjun-mu denganku adalah saudara. Pokoknya, aku akan melindungi pria ini. Setelah itu, aku akan menelepon Kak Arjun."Edward tersenyum, seolah sedang membicarakan masalah sepele.Dia melirik Nathan sekilas. Ada sebuah cahaya yang melintas di matanya.Rendra tampak bingung. "Tapi Tuan Edward, orang ini telah melukai belasan anak
Nathan tentunya tidak tahu tentang percakapan antara Roland dengan Monika.Sekalipun tahu, dia mungkin juga tidak akan peduli."Begitu cepat keluar? Dokter Nathan, apa Nona Monika nggak mengajakmu berkencan?"Regina memperlihatkan tatapan ambigu. Dia terus mengedipkan matanya pada Nathan.Nathan merasa kepalanya berdenyut. "Aku nggak punya waktu."Regina berkata dengan nada tidak senang, "Jadi, gadis bernama Monika itu benar-benar mengajakmu, Dokter Nathan? Huh! Dia masih terlalu muda untuk bersaing denganku dalam mendapatkan pria."Tiara bertanya dengan penuh minat, "Nathan, Monika itu primadona Grup Valentino dan kecantikannya cukup populer di kalangan sosial kelas atas Beluno. Bahkan, banyak kepala keluarga bangsawan yang ingin menikahinya.""Kenapa kamu menolaknya?"Nathan mengangkat bahu dan berkata, "Aku nggak tertarik dengannya. Apalagi, kami juga nggak kenal, jadi aku menolaknya.""Kamu menolaknya dengan tegas, tapi kalau hal ini sempat ketahuan sama Liam, Julian, dan para play
Lelang terus berlangsung hingga larut malam.Banyak tamu yang masih belum puas.Bahkan, setelah meninggalkan acara lelang, mereka masih mengenang dua pertarungan seru yang terjadi barusan.Apalagi, semua kejadian itu berhubungan dengan pria bernama Nathan itu.Liam menghibur Edward. "Tuan Edward, berpikirlah positif. Bagaimanapun juga, mahkota berlian sudah menjadi milikmu.""Meski Nathan itu menyebalkan, pada akhirnya dia tetap dikalahkan olehmu, 'kan? Dia bahkan nggak berani bersaing denganmu."Senyum Edward tampak canggung.Apa Nathan, si bajingan itu, benar-benar dikalahkan oleh dirinya?Edward tidak merasa begitu.Bajingan itu jelas-jelas mencelakainya. Dia benar-benar keji.Meski Edward sadar dengan semua itu, dia masih harus memaksakan senyuman saat menghadapi Liam dan yang lainnya. Dia harus bersikap seakan dirinya baik-baik saja.Nyatanya, hatinya sudah hancur berkeping-keping dan hampir berdarah.Julian mendengus dingin. "Bocah ini cukup sombong.""Dia bukan hanya menyinggung
Edward merasa dadanya sudah hampir meledak karena emosi.Dia tidak menyangka Nathan akan memberikan pembalasan yang begitu kejam.Edward berteriak sambil menunjuk ruang VIP nomor satu, "Nathan, kalau kamu hebat, keluarlah dan tantang aku. Kita duel satu lawan satu."Bajingan ini keterlaluan.Semua orang memberi hormat pada Keluarga Halim. Dia malah sengaja merusak rencananya.Apalagi, dia juga terus mengincarnya tanpa henti. Yang jelas menunjukkan bahwa dia menganggap Keluarga Halim bukanlah apa-apa.Nathan tidak tergerak dan hanya tersenyum sinis. "Tuan Edward nggak menginginkan mahkota berlian lagi?""Atau Tuan Edward bersedia mengakui kekalahan dan memilih menjadi seorang pengecut?"Nathan sedang memprovokasinya!Beraninya Nathan memprovokasinya!Ekspresi wajah Edward langsung berubah.Tuan Edward berteriak keras, "200 miliar. Aku pasti menemanimu bermain sampai akhir malam ini."Dia sekarang sudah berada dalam situasi sulit, tetapi masih terus menawar sampai akhir.Karena mahkota b
Terdengar nada bicara datar dari ruang VIP nomor satu."50,02 miliar. Maaf, aku barusan tertidur dan lupa menawar. Sudah membuat kalian menunggu begitu lama!"Begitu kata-kata itu dilontarkan.Semua tamu yang hadir mulanya tercengang, kemudian meledak dengan suara riuh dan tawa yang belum pernah terjadi sebelumnya."Dia hanya menambah dua ratus ribu? Hahaha. Tuan Nathan sepertinya sedang balas dendam karena kelakuan Edward barusan!""Siapa bilang tuan ini nggak berani menantang Keluarga Halim? Lihat, sekarang sudah terjadi, 'kan? Seperti kata pepatah, pembalasan mungkin terlambat, tapi pasti akan datang. Sialan! Edward kalah telak kali ini!""Seru, seru sekali! Keluarga Halim biasanya suka menindas orang lain dengan mengandalkan kekuatan mereka. Thomas juga sering bertindak semena-mena. Edward bahkan sengaja menaikkan harga untuk menimbulkan masalah sebelumnya. Kali ini, bisa dikatakan mereka menerima balasannya."Penambahan harga yang ditawarkan Nathan bukan hanya mengejutkan para pen
Julian tersenyum sinis. Dia sangat tidak puas dengan kepura-puraan Edward yang telah mencuri perhatian semua orang.Tepat di saat dia hendak membantah, terdengar suara batuk yang mendominasi lagi."Aku Thomas Halim, datang ke sini untuk mendukung putraku, Edward. Mohon semuanya meninggalkan sedikit harga diri untukku."Buam!Terjadi kehebohan di acara lelang itu. Siapa sangka, bahkan kepala Keluarga Halim, tokoh paling berpengaruh di Beluno, pun akan hadir di sana."Thomas, si lelaki tua itu, ternyata datang juga. Huh!"Julian mendengus dingin di ruang VIP itu. Dia kemudian memutuskan untuk diam.Dia berani memprovokasi Edward, tetapi sebagai kepala keluarga bangsawan, Thomas masih berada pada level yang sama dengan pemimpin Sekte Pirata.Sebagai seorang junior, Julian masih tidak berani bersikap lancang.Selain itu, Julian tahu bahwa Thomas, pria tua yang sakit-sakitan ini, bukanlah orang baik sewaktu masih muda.Thomas adalah seorang master tingkat Guru Besar junior. Dia bisa membunu
Rumah lelang setidaknya mengambil keuntungan sebanyak puluhan miliar dari 400 miliar itu.Keuntungan besar!Regina dan Tiara juga sulit menerima kenyataan itu. Dia memandang Nathan dengan tatapan tidak percaya."Dokter Nathan, 400 miliar. Kita sepertinya sudah terlalu ceroboh!"Nathan berkata dengan nada datar, "Aku nggak tertarik bermain dengan sekelompok orang bodoh ini. Alih-alih membuang waktu, lebih baik aku keluarkan harga yang membuat mereka nggak berkutik."Ekspresi acuh tak acuh pria itu membuat Regina dan Tiara kebingungan.Apa bagi Nathan, transaksi sebesar 400 miliar ini tidak berarti apa-apa?Sekalipun mereka punya uang, dia juga tidak boleh sembarangan menawar harga setinggi langit, 'kan?Julian tertawa terbahak-bahak, lalu tersenyum menyeringai. "Menghabiskan 400 miliar untuk mendapatkan obat seperti itu? Nathan, aku benar-benar penasaran, kamu itu bodoh sungguhan atau hanya pura-pura bodoh?""Aku sebenarnya ingin terus menemanimu bermain, tapi melihat kelakuanmu, aku be
Julian tertawa dan berkata, "Tuan Edward, aku kagum dengan penawaran hargamu. Dalam hal nggak tahu malu, memang nggak ada yang bisa menandingimu."Liam juga angkat bicara dan tertawa, "Tuan Edward, kamu memang mengerti lelang. Aku mengagumimu!"Begitu mendengar kata-kata yang dilontarkan Julian dan Liam, putra sulung Keluarga Halim yang berada di ruang VIP itu langsung memperlihatkan ekspresi kejam di wajahnya.Yang dia inginkan adalah membunuh Nathan, si gigolo ini.Karena alasan inilah, sekalipun harus sementara memihak kubu yang sama dengan Julian, Edward juga tidak peduli.Emilia menatapnya dengan matanya yang indah dan berkata dengan nada dingin, "Apa seru berbuat seperti itu?"Edward berkata dengan kejam, "Kenapa nggak seru? Nathan sudah mengacau berkali-kali. Sekarang sudah saatnya gilirannya. Apa aku nggak boleh beri pelajaran padanya?"Emilia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku nggak bahas tentang penawaranmu. Karena ini lelang, siapa saja bisa mengajukan penawaran. Ini
Sebagai pihak penyelenggara, dia tahu betul bahwa Teratai Sanoya tidak akan bisa mendapatkan penawaran setinggi itu."160 miliar, apa ... apa masih ada penawar VIP lainnya? Kalau nggak ada, Teratai Sanoya ini akan menjadi milik Tuan Nathan!"Gadis cantik berpakaian tradisional sangat gembira dan memastikan sekali lagi.Padahal dia juga tahu angka tersebut sudah tidak ada tandingannya lagi dan mustahil ada orang yang mampu menyaingi harganya.Namun tepat di saat ini, ada lagi yang menawarkan harga."Aku tawar 164 miliar!"Wah!Suasana di tempat kejadian tidak bisa dibendung lagi dan berubah menjadi riuh.Semua hadirin juga tahu ada orang yang sengaja mencari masalah dengan ruang VIP nomor satu.Satya yang berada dalam ruang VIP nya Liam langsung tertawa sinis dan berkata, "Rasakan. Kalau aku nggak bisa mendapatkan teratai itu, jangan harap bocah itu bisa memperolehnya!"Liam mencibir dan berkata, "Aku sudah tahu Julian nggak mungkin berdiam diri saja.""Kebetulan. Dengan adanya pembuat
"Lantaran tamu-tamu terhormat nggak begitu tertarik dengan Teratai Sanoya ini, mari kita lanjutkan prosesnya dan mulai menawar pada harga 10 miliar," seru gadis cantik berpakaian tradisional itu dengan nada kecewa.Tatapan matanya yang sedih menyapu seluruh ruang VIP di atas. Seketika membuat para pengusaha kaya yang mulanya tidak tertarik pun mulai menawar."10,4 miliar. Anggap saja itu sebagai bantuan untuk kalian!""11 miliar. Demi harga diri semua orang, aku masih harus mendukungnya."...Penawaran dengan cepat memanas dan telah sampai pada angka 12 miliar.Regina berkata dengan nada tidak senang, "Gadis itu sukses membodohi sekelompok pria yang nggak berotak dan mesum, tapi harganya terus naik. Bukankah ini nggak menguntungkan bagi Dokter Nathan?"Selesai berbicara, dia langsung memberikan sebuah harga. "14 miliar. Aku akan memberikan nominal yang bisa membuat semua orang meredakan emosi."Mata gadis cantik berpakaian tradisional itu berbinar. Dia berkata dengan gembira, "Nona Reg