Share

Bab 279

Penulis: Levin Sergio
"Aku ingin mengajukan beberapa pertanyaan padamu. Pertama, Simon berjanji padamu bahwa setelah Sirion menghancurkan Gluton, dia akan membagi dunia denganmu. Bukankah ini hanya pernyataan verbal saja? Kamu percaya begitu saja?"

Tanpa menunggu Nayana berbicara, Nathan kembali melanjutkan dengan nada dingin, "Kedua, Beluno saat ini punya tiga kekuatan bawah tanah utama. Yang paling kuat adalah Simon dari Sirion. Kamu seharusnya paham."

"Simon yang paling kuat masih didukung oleh Julian dan juga Sekte Pirata. Setelah dia menghancurkan Gluton, apa kamu bisa menjamin dia nggak akan berbalik membunuhmu?"

Nayana menggertakkan giginya dan mencibir, "Anak muda, kamu kira kamu siapa? Memangnya kamu lebih memahami situasi bawah tanah Beluno daripada aku?"

"Setelah Sirion menghancurkan Gluton, mereka pasti juga akan terguncang. Jadi, apa yang bisa dilakukan Simon terhadap Analin kami?"

Nathan melengkungkan bibirnya, lalu menggelengkan kepalanya dan berkata, "Sepertinya kamu bukan hanya bodoh saja."
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 280

    Raut wajah Nayana tampak begitu kusut, tetapi dia tidak bisa melampiaskannya.Lantaran perkataan Nathan bagaikan pukulan fatal yang membuat tubuhnya berkeringat dingin.Walau terdengar sangat tidak sopan, tetapi masuk akal dan membuatnya tidak bisa berkata-kata.Dia hampir jatuh ke dalam perangkap Simon dan Julian.Dua bajingan ini!Nathan berkata dengan nada datar, "Aku tahu mengapa kamu begitu lengah dan hampir jatuh ke dalam perangkap Simon beserta Julian.""Terus terang saja, kamu juga ingin Gluton hancur dan mendapat bagian.""Kamu punya ambisi dan keinginan besar. Kamu ingin Analin-mu tumbuh lebih kuat dan mendominasi.""Sayangnya, keserakahan sering kali memperlihatkan kelemahan seseorang. Nyonya Nayana, kamu hanya seorang wanita. Kelak harus lebih berhati-hati saat berhadapan dengan rubah tua seperti Simon."Tatapan serius Nathan membuat Nayana menggertakkan giginya.Ini pertama kalinya Janda Hitam sepertinya dimarahi oleh seorang gigolo.Namun, dia tidak bisa membantah setiap

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 281

    Sementara itu, di Analin.Nathan dan Arjun menerima sambutan meriah dari Nayana.Arjun berkata dengan penuh kekaguman, "Tuan Nathan, nggak kusangka, begitu kamu turun tangan, bahkan aku pun tercengang."Memikirkan kembali perkataan dan tindakan Nathan sebelumnya, Arjun masih sangat terkejut.Nathan mengatakan Nayana bodoh dan tidak punya otak. Selain itu, dia juga menyuruh Nayana menambah wawasannya. Semua tindakannya itu seakan-akan bos yang sedang mengajari pelayannya.Entah dari mana Nathan memperoleh nyali untuk melakukan hal-hal seperti itu di wilayahnya orang lain, apalagi Nayana selalu dikelilingi oleh master hebat. Arjun benar-benar tidak paham.Yang lebih sulit dia pahami lagi, Nayana yang sudah dibentak seperti itu malah tidak marah sama sekali.Sebaliknya, Nayana memilih untuk mengusir Simon dan Julian.Wanita itu menahan Arjun dan Nathan serta memberi keduanya sambutan meriah.Bagaimanapun juga, Arjun termasuk penguasa di Beluno.Namun sejak menjadi penguasa, dia belum pern

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 282

    "Dengan begitu, yang tersisa akan sendirian dan sulit untuk melakukan serangan balik."Arjun mengangguk dan berkata, "Yang dikatakan Tuan Nathan sepenuhnya masuk akal.""Dari serangan yang dilakukan Simon terhadap Gluton, kita bisa melihat bahwa dia ingin segera menyingkirkan semua musuhnya.""Sayangnya, anak buah terhebatnya dibunuh oleh Tuan Nathan, jadi rencana Simon nggak berjalan mulus."Nayana terkejut dan berkata, "Tuan Nathan yang membunuh anak buah terhebatnya Simon?"Dia menatap Nathan dari atas ke bawah, seakan tidak menyembunyikan perasaan ingin tahunya.Bocah tampan ini punya keberanian dan pintar berbicara. Yang paling penting lagi, dia sangat cerdas.Namun, Arjun barusan bilang, bocah tampan ini juga membunuh anak buah terhebatnya Simon?Mungkinkah dia juga punya prestasi luar biasa dalam seni bela diri?"Aku bisa membunuh anak buahnya Simon sebelumnya juga hanya karena beruntung. Nyonya Nayana nggak perlu berlebihan!" ucap Nathan dengan tenang.Nayana mengedipkan matany

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 283

    Menghadapi tatapan sungguh-sungguh dari kedua penguasa itu, Nathan hanya tersenyum tipis. Dia berhenti berbicara, lalu mengambil teh, dan mulai menyesapnya.Arjun tersadar, kemudian menepuk dahinya dan berkata, "Tuan Nathan bijaksana dan pemberani. Dia sudah banyak membantu kita. Sebaliknya, aku dan Nayana-lah yang terlihat begitu pelit."Sembari berbicara, Arjun menatap Nayana sambil berkata, "Nayana, kalau ingin Tuan Nathan bertindak, dia juga punya persyaratan."Nayana mengangguk. "Sudah seharusnya."Sekarang dia tidak berani meremehkan Nathan lagi.Orang yang berkemampuan pasti punya aturannya sendiri. Ini merupakan sifat manusia.Nayana sengaja menarik kerah bajunya sedikit ke bawah untuk memperlihatkan buah dadanya yang putih dan menjulang tinggi. Kemudian, wanita itu tersenyum pada Nathan sambil berkata, "Tuan Nathan berada pada usia yang penuh semangat dan vitalitas. Kalau bukan uang, persyaratannya pastilah wanita.""Apa kecantikan Nayana bisa menarik perhatian Tuan Nathan? Ka

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 284

    "Belum lagi, Simon masih punya banyak master di bawah komandonya."Ada kilatan yang melintas di mata Nathan. Pria itu tersenyum tipis dan berkata "Jadi, nggak ada gunanya menghadapi Sirion secara langsung. Kalian harus menggunakan beberapa trik.""Sejarah sudah membuktikan bahwa tembok paling kokoh sering kali nggak bisa dihancurkan dari depan. Sebaliknya, tembok tersebut akan hancur dari dalam dan runtuh dengan sendirinya."Arjun mengerutkan kening dan berkata, "Tuan Nathan, maksudmu kita harus mulai serang dari orang-orangnya Sirion?"Nathan tersenyum dan berkata, "Lebih tepatnya, kalian harus memulainya dari hubungan Simon dengan Julian.""Mereka berdua adalah dua pilar Sirion. Kalau mereka bersatu, kalian bukanlah tandingan mereka.""Tapi kalau dua orang ini menjadi musuh, mereka pasti akan bertarung sendiri. Saat itu, bukankah kesempatan kalian sudah datang?"Nayana berkata dengan genit, "Tuan Nathan, yang kamu bicarakan ini, bukankah sama dengan menabur perselisihan? Kelihatannya

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 285

    Nathan menggelengkan kepalanya dan berkata, "Nyonya Nayana, meski kamu bilang begitu, aku masih ingin memastikannya sendiri.""Aku pribadi punya prinsip. Kalau saran yang aku keluarkan merugikan orang yang nggak terkait, aku akan merasa bersalah.Nayana tersenyum dan berkata, "Aku tahu kamu baik hati, Tuan Nathan. Setelah mendengar nasihatmu tadi, aku sudah punya rencana bagaimana menciptakan konflik di antara Julian dan Simon.""Menggunakan nama penguasa Analin, aku akan mengadakan pesta dansa besok. Saat itu, wanita simpanan Simon yang suka pamer pasti akan datang untuk bersenang-senang.""Sebagai tamu utama Analin, Tuan Nathan bisa datang dan memastikan sendiri apa yang aku katakan benar atau nggak."Nathan mengangguk setuju. "Baiklah, aku akan datang memastikan sendiri besok."Arjun tersenyum dan berkata, "Ide bagus! Nayana, di pesta dansa nanti, kamu bisa mengatur agar Julian, si cabul itu, muncul dan membuat sesuatu terjadi di antara dirinya dengan wanita simpanan Simon."Nayana

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 286

    Tetua Rafan berkata dengan heran, "Hanya berdasarkan bocah itu, yang mana terlihat lemah dan nggak berkemampuan, apa mungkin dia bisa membunuh kaki tangannya Simon? Aku rasa Arjun sengaja mengelabui kita."Nayana mencibir dan menggelengkan kepalanya, "Nggak mungkin. Nathan juga sempat membuat gempar di kediaman Halim.""Dia berhadapan langsung dengan tetua Keluarga Halim, tapi mampu meninggalkan kediaman Halim tanpa terluka sedikit pun. Menurut kalian, apa orang biasa bisa melakukan hal ini?"Tetua Rafan tidak berbicara lagi dan mengerutkan kening.Tetua Analin lainnya juga ikut menimpali, "Tapi Nyonya Nayana, Sirion milik Simon sangatlah kuat. Bukankah akan lebih baik kalau kita tetap bersikap netral? Kalau kita bergabung dengan Gluton-nya Arjun, bukankah termasuk bermusuhan langsung dengan Simon?""Aku juga punya pemikiran yang sama denganmu sebelumnya," ucap Nayana."Tapi Nathan benar. Simon sangat ambisius dan suka berkhianat. Kalau kita hanya duduk diam dan nggak melakukan apa pun

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 287

    Nayana menguap dan berkata dengan malas, "Baiklah. Ayo kita semua pergi beristirahat. Aku juga sudah ngantuk.""Aku punya urusan penting yang harus kuselesaikan besok. Saat itu, Nathan juga akan datang. Aku akan coba menjadikannya sebagai milikku."Tetua Rafan dan yang lainnya tertawa datar. Mereka tidak tahu harus bagaimana menanggapinya lagi. Semuanya bergegas pergi sambil menggelengkan kepala.Nayana memperlakukan bawahannya dengan baik. Apalagi, dia juga sangat menghargai persahabatan dan kesetiaan.Selain itu, Nayana juga mahir seni bela diri, jadi Analin benar-benar berada di bawah kendali wanita itu sepenuhnya.Namun sayangnya, pemimpin Analin ini seorang wanita.Apalagi, dia tidak punya sifat seperti yang dimiliki kebanyakan wanita. Dia bahkan lebih terus terang daripada pria.Terkadang, bahkan lelaki tua seperti Tetua Rafan pun dibuat diam oleh Nayana....Sirion.Seorang anak buah masuk ke ruangan dan melaporkan dengan suara pelan, "Tuan Simon, orang-orang kita sudah menunggu

Bab terbaru

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 320

    Nathan tersenyum dan berkata, "Nona Monika bukan hanya pandai melelang, tapi juga pandai menilai barang antik. Sangat berbakat."Begitu dipuji oleh Nathan, Monika tampak senang dan berkata dengan rendah hati, "Tuan Nathan terlalu memuji. Aku hanya melakukan pekerjaanku dengan baik saja.""Ditambah lagi, keluargaku juga punya bisnis barang antik. Aku sudah sering melihatnya sejak kecil, jadi aku tahu sedikit."Nathan berjalan di sekitar alun-alun dan berkata, "Baiklah, kami lihat-lihat dulu. Kalau ada yang aku suka, aku baru akan merepotkan Nona Monika.""Baiklah. Kalau ada yang Tuan Nathan, beri tahu aku saja," ujar Monika.Tiara sedikit tidak puas, tetapi dia masih tersenyum dan berkata, "Ada begitu banyak barang antik, kaligrafi, dan lukisan di alun-alun ini. Apa Nona Monika berani jamin kamu memahami segalanya?"Monika berkata sambil tersenyum tenang, "Barang antik merupakan seni yang luas dan mendalam, yang mana melibatkan zaman kuno dan modern, baik di dalam maupun luar negeri. Bu

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 319

    Di dalam mobil, Tiara langsung menelepon Regina.Setelah mengobrol cukup lama, Tiara meletakkan ponselnya dan berkata dengan kecewa, "Sayang sekali, Regina nggak bisa keluar.""Padahal kami sudah sepakat sebelumnya dan mau pergi ke konferensi penilaian barang antik bersamamu, Nathan.""Tapi Keluarga Suteja sangat ketat sama Regina sekarang, jadi terpaksa lain kali saja."Nathan mendadak teringat dengan sikap Billy dan yang lainnya kemarin.Dari luar, Billy memang datang untuk menjemput Regina, tetapi dilihat dari penampilannya, Nathan merasa pria itu sedang mengawasi Regina."Akhir-akhir ini, Keluarga Suteja kedatangan orang penting dari ibu kota provinsi," seru Dokter Bayu."Regina mungkin perlu menemani orang itu, jadi dia nggak punya waktu."Ketiganya mengobrol di sepanjang jalan. Tak lama kemudian, mereka pun sampai di Jalan Antik paling terkenal di Beluno.Mobilnya masih berhenti jauh, tetapi tidak bisa maju ke depan lagi, karena terlalu banyak orang.Nathan akhirnya menemukan tem

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 318

    Nathan tidak berbicara dan hanya menatap Tiara.Wajah Tiara merah padam. Saat menyadari Nathan tengah menatapnya, dia segera mengalihkan pandangannya dan berkata dengan suara pelan, "Nathan, jangan dengarkan omong kosong kakekku. Dia sudah pikun."Nathan tersenyum dan berkata, "Dokter Bayu, aku sudah bilang sebelumnya, kesenjangan usia di antara kita berdua terlalu besar.""Nggak pantas bagiku menerimamu sebagai muridku. Jadi, jangan bahas masalah ini lagi kelak."Dokter Bayu mengangguk kecewa, lalu berkata dengan putus asa, "Baiklah. Aku juga tahu kalau permintaan ini kurang pantas.""Tapi Dokter Nathan, aku datang ke sini hari ini bukan hanya untuk berguru padamu, tapi masih ada hal lain.""Katakanlah!" seru Nathan.Dokter Bayu mengusap jenggotnya dan berkata sambil tersenyum, "Hari ini adalah konferensi penilaian barang antik Grup Valentino. Para ahli dan kolektor barang antik dari Beluno, ibu kota provinsi, dan Naroa akan datang.""Aku berpikir untuk mengajak Dokter Nathan pergi be

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 317

    Keesokan harinya.Nathan sudah pergi ke Rumah Sakit Perdana Beluno pagi-pagi.Sebagai wakil kepala rumah sakit, kinerjanya juga tidak berbeda dengan seorang manajer yang lepas tangan.Hanya saja, meski Rumah Sakit Perdana merupakan rumah sakit terbesar di Beluno dan juga rumah sakit swasta.Tingkat kebebasan Nathan masih cukup tinggi.Ditambah lagi dengan dukungan yang diberikan Tiara dan Regina, Nathan pada dasarnya tidak perlu mengambil tindakan, kecuali menghadapi penyakit yang sulit atau operasi yang menantang."Pak Nathan, pagi!"Para perawat muda di rumah sakit itu tampak penuh semangat. Saat melihat Nathan, mereka semua langsung menyapanya dengan hangat."Pagi, semuanya!" balas Nathan sambil tersenyum.Perawat paling populer di Rumah Sakit Perdana bernama Adel.Saat tatapan matanya tidak sengaja bertemu dengan Nathan, wajah oval perawat muda itu langsung memerah. Dia menundukkan kepalanya dan tidak berani memandang Nathan lagi.Nathan tersenyum pada perawat muda itu, kemudian na

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 316

    Menjelaskan begitu banyak dalam satu tarikan napas telah membuat mulut Nona Regina terasa kering. Dia segera mengambil gelas berisi air dan meneguknya habis.Melihat Regina masih belum puas, Nathan tampak menggelengkan kepalanya.Dia sekarang yakin bahwa spekulasi Regina sepenuhnya disebabkan karena dia terlalu banyak membaca novel romantis atau terlalu sering menonton drama idola.Seperti yang kita ketahui, melodrama seperti itu telah menimbulkan banyak dampak buruk terhadap wanita dan mengakar dalam.Setelah keduanya selesai makan, mereka pun membawa piring-piring kembali ke dapur dan mencucinya.Waktu menunjukkan jam tujuh malam. Setelah berpikir sejenak, Nathan pun berkata, "Nona Regina, ini pertama kalinya kamu datang ke sini. Bagaimana kalau aku ajak kamu berkeliling?"Regina berkata, "Lain kali saja, Dokter Nathan. Aku harus pulang."Melihat wanita itu memutar jari-jarinya, tampak enggan untuk pergi, Nathan pun berkata dengan heran, "Sekarang masih awal. Kalau Nona Regina masih

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 315

    Nathan hampir tersedak. "Bukan, kamu ...."Dia mengira Nona Regina sudah menyadari sesuatu atau mungkin telah menemukan beberapa petunjuk.Tak disangka, wanita itu malah mengucapkan kata-kata konyol seperti itu.Regina memasang ekspresi seakan dia memahami segalanya, lalu berkata sambil tersenyum, "Bima sekarang sudah hampir berusia enam puluh tahun. Dia belum pernah menikah. Ini juga bukan lagi rahasia di antara orang-orang kaya di Beluno!""Lelaki tua ini bukan hanya nggak menikah, dia juga nggak pernah mencari wanita di luar. Banyak orang yang terkejut dan bingung.""Dia punya kekayaan sebanyak itu, tapi nggak punya penerus. Bukankah itu aneh sekali?""Sebenarnya, banyak orang berspekulasi bahwa Bima pasti punya wanita di luar.""Hanya saja, dia nggak pernah mempublikasikannya, jadi nggak ada yang berani menyebarkan rumor.""Aku juga pernah memikirkan hal ini sebelumnya. Tuan Bima pasti punya keluarga, tapi dia menyembunyikannya dengan baik.""Sampai aku bertemu denganmu, Dokter Nat

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 314

    Arjun mengangkat bahu dengan acuh tak acuh, seolah-olah ingin mengatakan, setidaknya dia sudah mencoba membujuknya.Jika Nayana masih tidak mau dengar, dia juga tidak bisa berbuat apa-apa lagi.Bisa terlihat bahwa Tuan Nathan mengalah pada janda ini.Kalau saja orang seperti Liam berani bersikap kasar kepada Tuan Nathan, mereka pasti sudah ditampar berkali-kali.Setelah sampai di Cusio, hari sudah malam.Nathan mendorong pintu halaman rumahnya.Dia menemukan Bima sedang duduk di meja batu di bawah pohon sambil menikmati anggur dengan tenang.Selain Anggur Abadi milik Nathan, juga ada beberapa hidangan di atas meja itu.Bima tampak menikmati kacang goreng dan juga hidangan lainnya sambil menyesap anggur.Nathan berjalan mendekatinya, lalu meliriknya, dan berkata dengan tidak senang, "Sejak kapan lelaki tua sepertimu belajar menikmati kehidupan?""Tuan Muda, kamu sudah terlalu memujiku. Hidangan lezat seperti ini bukanlah hal yang bisa aku buat."Sembari berbicara, Bima pun menunjuk ke d

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 313

    Nathan, Nayana, Arjun, dan juga anak buah mereka juga bergegas kembali ke Analin."Kak Arjun, Nyonya Nayana, aku hanya bisa membantu kalian sampai di sini saja."Tujuan provokasi telah tercapai, jadi Nathan tidak berniat mencampuri urusan dunia bawah tanah lagi."Tuan Nathan, Anda sudah banyak membantu kami," ucap Arjun."Saya juga nggak berani merepotkan Anda lagi. Biarlah Nayana dan saya yang menyelesaikan sisanya."Nayana tersenyum dan berkata, "Sayangku, kamu sudah membantu kami membuat Simon dengan Julian berselisih.""Bagaimana kalau kamu bantu kami sampai akhir dan menyingkirkan Simon untuk kami?"Tanpa perlu berpikir dua kali, Nathan langsung menolak. "Nyonya Nayana, kamu juga tahu aku punya aturan dalam bertindak.""Yang aku lakukan sudah jauh melampaui balasan ramuan legendaris yang akan kamu berikan padaku.""Sekarang, Nyonya Nayana masih mengajukan permintaan. Kamu nggak merasa itu sudah kelewat batas?""Benar, Nayana. Tuan Nathan sudah banyak membantu kita," seru Arjun."K

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 312

    Tawa menghina Simon terdengar dari jauh. "Julian, sebelum kamu datang ke Beluno, Sirion-ku selalu jadi yang paling berkuasa.""Ada nggak-nya kamu di sini, sudah nggak penting lagi. Julian, aku beri tahu kamu, aku sudah lama bersabar padamu!""Enyahlah dari sini, dasar bajingan!"Julian yang ditinggal begitu saja tampak marah. Tatapan matanya seakan-akan ingin membunuh seseorang.Lantaran Simon telah menamparnya dan memutuskan hubungan dengannya.Julian juga tidak perlu merasa bersalah lagi. Hanya bisa dikatakan, Simon, penguasa Sirion, sudah salah membuat keputusan.Demi seorang wanita, Simon memilih untuk bermusuhan dengannya.Orang berpikiran sempit seperti itu tidak layak mendapatkan bantuan Julian.Arjun dan Nayana saling berpandangan saat ini. Keduanya seakan bisa melihat kegembiraan yang terpancar dari mata mereka masing-masing.Akhirnya dua musuh Sirion mereka, Simon dan Julian, berselisih juga.Kalau begitu, ini saatnya mereka tampil.Keduanya memandang Nathan secara bersamaan.

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status