Share

Bab 8

Penulis: Levin Sergio
Ponsel Regina tiba-tiba berdering. Setelah menjawabnya, Regina berkata kepada Nathan, "Dokter Nathan, kamu jalan-jalan sendiri dulu. Aku punya urusan yang harus kutangani. Sampai jumpa!"

Nathan mengangguk. "Nona Regina, pergilah!"

Masih ada waktu sebelum acara penggalangan dana dimulai.

Para pebisnis yang mengincar tanah Panti Asuhan Gluton masih terus berdatangan. Kini gerbang panti asuhan sudah penuh dengan mobil mewah.

Tampak sebuah Rolls-Royce hitam yang menarik perhatian semua orang melaju ke arah sana.

Begitu pintu mobil terbuka, seorang gadis cantik yang mengenakan gaun putih dan berkaki jenjang keluar dari mobil. Penampilannya benar-benar membuat semua orang takjub.

"Gadis yang cantik sekali! Temperamennya juga nggak tertandingi!"

"Kalau aku bisa mendapatkan gadis secantik itu, sekalipun butuh waktu setidaknya tiga tahun, itu juga sepadan!"

"CEO cantik dari Grup Sebastian juga datang. Gadis ini bukan hanya cantik, tapi dia juga punya kemampuan bisnis yang luar biasa. Malam ini, tanah Panti Asuhan Gluton kemungkinan besar akan jatuh ke tangannya."

Mobil mewah lainnya juga ikut berhenti. Daniel sudah tidak sabar untuk turun dari mobil dan berjalan mendampingi Emilia, gadis yang sangat dinantikan.

"Emilia, kamu yang sekarang ini sudah bisa menciptakan sensasi ke mana pun kamu pergi."

"Haha. Aku rasa meski Emilia nggak menjadi CEO Grup Sebastian, dia juga mampu menjadi bintang terkenal di industri hiburan!"

Daniel memandang Emilia dengan kagum dan juga ekspresi menyanjung. Bahkan, matanya juga berbinar-binar.

"Tuan Daniel, sebaiknya kita selesaikan masalah penting dulu. Selain itu, di depan umum seperti ini, aku rasa ada baiknya kita menjaga jarak."

Emilia tidak terlalu suka dengan kontak fisik Daniel yang berlebihan.

Daniel berkata dengan nada acuh tak acuh, "Apa yang kamu takutkan? Semua orang di Beluno sudah tahu kalau aku menyukaimu, Emilia."

"Lagi pula, Emilia, bukankah kamu sekarang masih sendiri? Kamu sudah menyingkirkan pecundang itu. Sekalipun ada orang lain ingin mencari-cari kesalahan, juga nggak ada yang bisa mereka perbuat."

Tamara ikut menimpali. "Benar. Emilia, Nathan si pecundang itu sudah nggak ada hubungannya denganmu lagi sekarang."

"Apalagi, Tuan Daniel sekarang berada di pihak yang sama dengan kita. Nanti kita masih harus minta Tuan Daniel untuk mendukung Grup Sebastian!"

Nathan, yang berada di kejauhan, memandang Emilia dan Daniel tanpa ekspresi apa pun. Keduanya tampak bertukar sapa dengan kerumunan tamu terhormat di hadapan mereka.

Nathan tidak menyangka akan kebetulan seperti ini. Dia malah bertemu dengan gadis yang hampir menjadi istrinya itu.

Nathan menarik kembali pandangannya. Pria itu berbalik dan bersiap untuk pergi.

Namun, Emilia sudah melihatnya.

"Bukankah itu ... Nathan? Berhenti!"

Terdengar ketukan suara sepatu hak tinggi di lantai. Emilia mendekatinya dengan ragu.

Sambil mengumpat dalam hati, Nathan berbalik dan menatapnya dengan dingin. "Ada apa Bu Emilia memanggilku?"

Senyum di wajah Emilia membeku. "Nathan, sungguh kamu rupanya. Kamu ... masih marah padaku?"

Nathan menarik napas dalam-dalam. Emosi yang tadinya sempat berfluktuasi kembali tenang.

"Haha. Bu Emilia, jangan bercanda. Apa orang biasa sepertiku punya hak untuk marah? Kalau nggak ada hal lain, aku akan pergi dan mengganggu Bu Emilia lagi."

"Tunggu sebentar. Kamu nggak boleh pergi!"

Melihat Nathan bersiap pergi, Emilia maju ke depan dan berkata dengan nada serius, "Meski hubungan kita telah berakhir, Nathan, aku selalu menganggapmu sebagai orang baik. Jadi, dengarkanlah nasihatku untuk terakhir kalinya. Serahkan dirimu pada polisi, ya?"

Nathan tersenyum sinis. Gadis bodoh yang sok suci!

Sampai sekarang, Emilia masih belum memahami situasinya.

"Bagaimana kalau Bu Emilia lapor polisi sekarang dan suruh mereka datang menangkapku?"

Nathan meliriknya sekilas.

Emilia tertegun. Wajahnya berubah kesal. "Nathan, mengapa kamu begitu keras kepala? Meski aku sudah berbuat salah padamu, kamu juga nggak perlu mempermalukan dirimu sendiri dan melanggar hukum!"

"Dengarkan nasihatku. Segera serahkan cincin berlian itu dan terimalah semua tanggung jawab dengan berani."

Saat ini, Tamara dan Daniel juga berjalan mendekat dengan ekspresi tidak bersahabat.

"Emilia, buat apa peduli dengannya? Huh! Dasar pencuri yang nggak tahu malu! Masih berani memasuki tempat berkumpulnya orang-orang kelas atas. Siapa yang memberimu nyali?"

"Nathan, apa kamu mendengar bahwa Emilia akan datang, jadi kamu mengikutinya ke sini? Aku sungguh nggak mengerti, apa ada gunanya kamu menjeratnya seperti ini?"

Keduanya memandang Nathan dengan tatapan sinis dan terus-menerus mentertawakannya.

Nathan melirik Daniel yang bersikap sombong sambil berkata, "Apa tamparan di wajahmu waktu itu masih belum mengajarimu untuk berperilaku baik?"

Wajah Daniel langsung berubah gelap. Dia pun berkata dengan kejam, "Nathan, sebelumnya kamu dilindungi oleh Emilia, jadi aku melepaskanmu begitu saja. Tapi sekarang sudah berbeda. Aku hanya butuh beberapa menit saja untuk melumpuhkanmu!"

Dia melambaikan tangannya. Dalam sekejap, pengawal Keluarga Liman bergegas mendekatinya.

"Tuan Daniel begitu marah dan arogan. Beraninya kamu menyentuh orangku."

Tepat di saat itu, terdengar suara dingin.

Regina, yang mengenakan gaun merah mewah, berjalan anggun bak seorang ratu, ditemani oleh sekretarisnya dan juga para master dari Keluarga Suteja.

Rambut panjang Regina disanggul tinggi, memperlihatkan lehernya yang mulus dan jenjang. Wajahnya begitu putih dan menawan. Penampilannya sungguh memesona.

Daniel memandang Regina dengan mulut ternganga. Bahkan, air liurnya sudah hampir menetes.

Cantik sekali. Lagi-lagi muncul gadis yang kecantikannya begitu menawan.

Dia termenung menatap Regina dan berkata dengan tergagap, "Nona ... apa yang baru saja kamu katakan?"

Regina memegang lengan Nathan dan berkata sambil tersenyum, "Aku bilang dia ini orangku. Apa kamu mengerti?"

Daniel baru tersadar dan hampir gila karena cemburu. Nathan, si pecundang ini, benar-benar beruntung.

Padahal, Nathan baru saja putus dengan Emilia, tetapi sekarang sudah ada wanita cantik lagi di sampingnya. Tidak adil! Mengapa hal-hal baik seperti itu tidak pernah terjadi padanya?

"Nona, dengarkan nasihatku. Pria ini pecundang dan hanya bisa mengandalkan wanita. Berdasarkan kecantikan yang kamu miliki, dia bahkan nggak pantas mendampingimu!"

Tamara juga ikut menambahkan. "Kamu putri dari keluarga mana? Berhati-hatilah. Pria ini nggak berguna. Dia hanya seorang pecundang yang mengandalkan putriku. Sebaiknya kamu menjauh darinya dan jangan sampai tertipu!"

Regina mengabaikan mereka berdua. Dia hanya memasang senyum dan mengalihkan pandangannya kepada Emilia.

Lantaran punya otak yang cerdas, dia sudah menyadari bahwa hubungan di antara Nathan dan gadis ini sepertinya tidak biasa.

Emilia juga memandangnya dengan tatapan dingin.

Tatapan kedua gadis itu bertemu. Memperlihatkan api membara yang sulit untuk dijelaskan.

"Kak Nathan, mengapa kamu nggak perkenalkan gadis cantik yang sepertinya punya hubungan istimewa denganmu ini?"

Regina menatap Emilia dengan provokatif dan berbicara kepada Nathan dengan nada yang ambigu.

Kepala Nathan terasa sakit. Dia tidak menyangka kedua gadis ini akan bertemu.

Dia juga tidak menduga Regina akan memanggilnya dengan sebutan 'Kakak'.

Gadis dari Keluarga Suteja ini jelas punya niat tersembunyi!

"Ini CEO cantik dari Grup Sebastian. Seperti rumor yang beredar sekarang, dialah Nona Emilia yang mencampakkanku itu!" kata Nathan dengan nada mengejek.

Regina tertawa terbahak-bahak dan berkata, "Ternyata ini Nona Emilia. Pantas saja dia begitu cantik."

"Oh ya, aku harus berterima kasih kepada Nona Emilia. Kalau bukan karena Nona Emilia lepas tangan, Kak Nathan dan aku juga nggak akan punya kesempatan seperti sekarang ini!"

Kata-kata ini langsung mengundang emosi Emilia!

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (4)
goodnovel comment avatar
As man
kenapa tidak bisa melewati bab yg belum di buka??
goodnovel comment avatar
Yakobus Salukanan
cerita menarik lanjutkan
goodnovel comment avatar
Ari Pariyanta
lanjut lanjut lanjut cerita
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 9

    Dia menatap Nathan dengan dingin. Ada kekecewaan, kemarahan, dan kecemburuan di matanya, yang bahkan dia sendiri juga tidak menyadarinya."Nathan, nggak kusangka, hubungan kita baru saja berakhir, tapi kamu sudah menemukan pacar baru. Konyol sekali aku masih merasa bersalah padamu selama ini. Sepertinya aku yang terlalu sentimental!"Nathan membalas, "Kalau mau bahas masalah ini, aku rasa aku masih nggak bisa dibandingkan dengan kecepatan Bu Emilia dalam mencari pasangan baru!""Kamu .... Baiklah! Aku nggak bisa menang berdebat denganmu. Kamu benar."Emilia kembali terdiam.Kecantikan Regina, terutama tubuhnya yang seksi dan juga temperamennya yang begitu mendominasi, membuat Emilia merasa tertekan.Andai orang yang berdiri di samping Nathan adalah seorang gadis dengan penampilan biasa, dia mungkin akan mentertawakannya dan meremehkannya.Namun, Regina berbeda. Hal ini membuat Emilia merasa terancam.Dilihat dari bagian mana pun, gadis ini tidak kalah darinya. Bahkan, dada Regina yang

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 10

    Tampak orang-orang dari Keluarga Suteja duduk di sisi lain aula.Regina melambaikan tangannya dan memanggil sekretarisnya. "Sumbangkan 40 miliar menggunakan nama Dokter Nathan."Sekretaris itu tercengang. "Nona, apa 40 miliar nggak terlalu banyak?"Grup Suteja memang kaya, tetapi juga tidak boleh menghambur-hamburkan uang seperti ini!Regina tersenyum bangga. "Apa salahnya menyumbangkan 40 miliar untuk pria yang aku sukai?""Meski Emilia, CEO cantik, itu meremehkannya, aku nggak akan sebodoh dia! Jelas-jelas pria berbakat ini ada di depannya, tapi dia buta dan nggak memegangnya erat-erat. Ironis sekali!"Tangan Regina yang indah dan putih tampak memegang sebuah dokumen.Semua informasi mengenai Grup Sebastian tertera di sana. Hanya dalam beberapa tahun, Grup Sebastian telah berkembang dari sebuah pabrik kecil yang hampir bangkrut menjadi perusahaan tercatat di Beluno.Kekayaan yang dimiliki Emilia telah meningkat berkali-kali lipat dan telah melampaui 20 triliun.Yang lebih menarik lag

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 11

    "Tuan Nathan Anggoro menyumbangkan 200 miliar!"Bisa dikatakan, pernyataan itu membuat para tamu terhormat di aula penggalangan dana gempar!Daniel tidak tinggal diam lagi. Dia langsung berdiri dan bertanya, "Pembawa acara, aku ingin minta verifikasi. Apakah ada orang dengan nama yang sama di tempat kejadian?"Tamara tampak begitu cemas, bagaikan seekor semut di wajan panas, berputar-putar tanpa henti."Benar, pasti hanya nama yang sama. Nathan, si pecundang itu, datang ke sini untuk menunjukkan niat baiknya. Paling-paling, dia hanya memberikan beberapa ratus ribu. 200 miliar? Jangan harap dia akan punya uang sebanyak itu dalam hidupnya!"Satu-satunya orang yang tetap di tenang di lokasi kejadian itu hanyalah Nathan.Dia masih duduk dengan tenang, apalagi ekspresinya begitu datar dan kalem.Pembawa acara tidak menolak permintaan Daniel. Setelah menyelidiki dengan cepat, dia segera mengumumkan hasilnya."Maaf, para tamu terhormat, hanya ada satu tamu bernama Tuan Nathan Anggoro di sini

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 12

    Pemuda berambut kuning yang memasang wajah tidak bersahabat itu adalah Ken Sebastian, adik laki-laki Emilia yang tidak berguna."Kalian kalah bersaing, jadi sekarang berencana untuk merampok secara paksa?"Nathan tampak acuh tak acuh dan tidak takut sedikit pun dengan parang di tangan Ken!Tamara berkata dengan kejam, "Nathan, jangan lupa. Tanpa Emilia, kamu bukanlah siapa-siapa. Kamu sudah bersamanya selama tiga tahun dan dia telah memberimu segalanya. Mengapa kamu nggak membalasnya?"Kata-katanya terdengar begitu indah!Nathan tersenyum. Sorot matanya penuh ejekan. "Seharusnya kamu bilang, bersama dengan Emilia dalam tiga tahun ini, akulah yang memberikan segalanya padanya dan bukanlah dia yang memberikan segalanya.""Cuih! Omong kosong!"Tamara sangat emosi. "Hidupmu sendiri masih harus bergantung pada Emilia. Memangnya apa yang sudah kamu berikan padanya? Uh? Dasar nggak tahu malu!"Nathan mencibir dan bertanya, "Benarkah? Seingatku, yang menegosiasikan kontrak-kontrak penting Grup

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 13

    Nathan berkata dengan nada datar, "Biarkan saja. Lagi pula, memang sudah nggak ada gunanya lagi."Perawat itu kebingungan dan tidak tahu apa yang dimaksud Dokter Nathan.Nathan tidak menjelaskan terlalu banyak padanya. Berdasarkan keterampilan medis yang dimilikinya, Nathan sudah mengetahui bahwa Ruben menderita impotensi dan ejakulasi dini. Itu sebabnya, dia barusan mengatakan kemaluan Ruben tidak berguna lagi.Tepat di saat ini, pintu departemen terbuka. Wakil kepala rumah sakit, Andre, bergegas masuk dengan sekelompok staf medis.Melihat Ruben yang tergeletak di lantai sambil memegangi selangkangannya karena kesakitan, wajah Andre langsung memucat."Nathan, sebagai seorang tenaga medis, kamu nggak mematuhi etika medis dan memukul rekan kerjamu. Tahukah kamu apa konsekuensinya?"Seorang dokter maju, lalu memeriksa luka Ruben. Tak lama kemudian, dia langsung berteriak, "Gawat, gawat!"Andre tidak memercayainya dan berkata, "Apa yang terjadi? Apa putraku dipukul sampai mati oleh bajing

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 14

    Mendengar itu, Tiara tidak mengatakan apa pun, melainkan melirik Nathan dari balik mejanya.Melihat Nathan bersikap seolah-olah hal itu tidak ada hubungannya dengannya. Tiara tidak bisa menahan emosi dalam hatinya lagi."Dokter Nathan, apa nggak ada yang perlu kamu jelaskan di sini?""Atau kamu mengakui pernyataan yang dikatakan Pak Andre dan telah melanggar peraturan rumah sakit?""Kalau memang begitu, silakan berkemas dan tinggalkan Rumah Sakit Perdana sekarang juga. Aku nggak bisa menoleransi bajingan seperti itu bekerja di bawah komandoku."Nathan mengerutkan kening dan berkata, "Bu Tiara, kamu memanggil kami ke sini, seharusnya kamu sudah tahu apa yang terjadi, jadi mengapa kamu masih bertanya lagi?""Kamu ...."Tiara sangat emosi. Dia langsung memelototi Nathan.Andre memanfaatkan kesempatan itu dan berkata sambil menggertakkan gigi, "Bu Tiara, kamu juga sudah lihat. Nathan ini nggak punya kerendahan hati dan kesopanan yang seharusnya dimiliki seorang dokter. Dia jelas-jelas baji

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 15

    Berita pemecatan Ruben dengan cepat menyebar ke seluruh rumah sakit.Dalam sekejap, para dokter dan perawat sangat terkejut. Mereka tidak menyangka situasi akan berubah drastis."Dia memang pantas dia mendapatkannya. Bajingan ini telah melecehkan perawat wanita berkali-kali. Sekarang akhirnya dia mendapatkan balasannya.""Syukurlah. Akhirnya Andre dan putranya diberi hukuman. Dokter Nathan memang hebat dan pantang menyerah."Banyak orang yang diam-diam bersorak. Mereka lega karena Nathan tidak dikeluarkan dari rumah sakit.Sebaliknya, mereka yang tidak menyukai Nathan dan berharap pria itu dipecat, benar-benar kebingungan.Wakil kepala rumah sakit tidak bisa mengalahkan Nathan? Tidak masuk akal sekali.Tanpa dukungan dari CEO Grup Sebastian, Nathan bukanlah siapa-siapa.Beberapa dokter pria yang punya pemikiran cabul saling berpandangan. Dalam benak mereka sekarang bermunculan adegan-adegan yang tidak senonoh.Jangan-jangan Nathan menjadi gigolonya kepala rumah sakit mereka?Jika meman

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 16

    Saat ini, Nathan juga telah menerima telepon dari Bima."Tuan Nathan, Emilia menginginkan tanah panti asuhan. Anda ingin memberikannya kepadanya atau nggak?"Nathan berpikir sejenak, lalu menjawab, "Terserah kamu saja. Bagaimanapun juga, kami berdua pernah bersama. Kalau persyaratan yang ditawarkan oleh Grup Sebastian cocok, kamu bisa berikannya kepadanya."Bima menghela napas dan berkata, "Sudah saya duga, Tuan Nathan masih belum sepenuhnya melepaskan gadis ini. Baiklah. Kalau begitu, biarlah Grup Sebastian yang mengambilnya."Tak lama kemudian, berita bahwa Grup Nugroho setuju untuk menyerahkan tanah kepada Grup Sebastian untuk dikembangkan telah sampai di telinga Emilia.Kebahagiaan datang terlalu cepat, sampai-sampai Emilia tidak percaya. "Apa Tuan Bima berubah pikiran?"Staf yang menyampaikan pesan sebelumnya berkata, "Pantas saja Bu Emilia punya reputasi baik dalam komunitas bisnis Beluno. Ternyata kamu juga punya taktik tersembunyi. Jujur saja, setelah Tuan Bima menerima panggil

Bab terbaru

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 206

    Regina dan Tiara juga sudah sampai saat ini."Tuan Julian, ini wilayahnya Grup Valentino. Pertimbangkan dulu sebelum bertindak!" ucap Regina memperingatkan.Julian langsung berteriak, "Memangnya kenapa kalau wilayahnya Grup Valentino? Pamanku adalah pemimpin Sekte Pirata. Siapa yang berani nggak menghormatiku?"Nathan menggelengkan kepalanya. Apa semua anak konglomerat ini begitu arogan? Mereka selalu mengungkit latar belakang keluarga mereka di setiap kesempatan?'Pemimpin Sekte Pirata adalah pamanku ....' Nathan sudah mendengar kalimat ini berkali-kali dan mulai muak.Kegilaan Julian membuat banyak orang mundur dengan cepat.Namun, kemunculan Nathan telah mematahkan semangat Julian dan membuat mereka merasa lega.Hanya saja, tidak dimungkiri, keberadaan Sekte Pirata masih sangat kuat.Pemuda ini terlalu impulsif dan sekarang malah membuat Julian marah. Dia pasti akan berakhir celaka.Edward menarik tangan Emilia dan berkata, "Emilia, ayo kita pergi dulu. Julian sudah gila. Nathan pas

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 205

    Namun, Edward hanya bisa menelan semua penghinaan itu.Dia sudah akan mengambil alih Keluarga Halim. Jadi, di saat krusial seperti ini, dia tidak boleh melakukan kesalahan apa pun.Walau Julian, si bajingan ini, pantas mati.Namun, Sekte Pirata bukanlah keberadaan yang bisa disinggung oleh Keluarga Halim dengan mudah. Apalagi, mereka saat ini sedang mengalami masalah.Liam maju ke depan dan bertindak seolah pembawa damai. "Tuan Julian, Tuan Edward, kita semua termasuk orang-orang yang punya status. Acara lelang akan segera dimulai. Lebih baik lupakan saja. Ayo kita masuk ke dalam dulu."Julian mengangkat dagunya dan berkata dengan nada meremehkan, "Benar juga. Ayo kita ikut acara lelang dulu.""Tapi langit bisa membuktikan cintaku pada Nona Emilia. Kalau nggak mendapatkan Nona Emilia, aku nggak akan menyerah begitu saja. Tuan Edward, kamu tunggu saja. Ada baiknya kamu memberikan Nona Emilia padaku!"Lagi-lagi penghinaan yang begitu arogan.Orang-orang lainnya yang ada di tempat kejadia

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 204

    Liam tertawa sinis dan sengaja memperkeruh suasana, "Tuan Julian, kamu sudah menyulitkan orang.""Semua orang di Beluno tahu kalau Nona Emilia adalah kekasihnya Tuan Edward."Julian membuka kipas lipatnya dan berkata dengan bangga, "Apa salahnya pria sejati mendambakan wanita cantik? Lagi pula, Nona Emilia dan Tuan Edward masih belum menikah. Kami masih bisa bersaing secara adil."Kedua pelayan wanita melirik sekilas Emilia dan berkata, "Gadis cantik, kamu beruntung sekali bisa disukai oleh tuan muda kami.""Lemparkan saja dirimu ke pelukan tuan muda kami. Mulai sekarang, asalkan kamu melayaninya dengan baik, kami akan menyediakan makanan dan minuman lezat untukmu. Bagi tuan muda kami, kekayaan ataupun kekuasaan bukanlah masalah besar. Dia bisa memberikan semuanya padamu!"Wajah Emilia tampak dingin. Dia masih diam dan tidak menanggapi perkataan mereka.Edward menggertakkan giginya dan berkata, "Tuan Julian, aku menganggapmu sebagai tamu terhormat dari Sekte Pirata, jadi aku masih sopa

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 203

    Hati Emilia bergetar. Dia hanya mengerucutkan bibirnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Sebenarnya dia sangat gelisah dalam beberapa hari ini.Wajah asli Edward perlahan-lahan terungkap. Dia benar-benar berbeda dari sosok pemuda sederhana dan menjanjikan yang dikenalnya.Apa Emilia harus mengakui bahwa dirinya telah salah menilai Nathan?Emilia yang angkuh tentu tidak akan membiarkan hal seperti itu terjadi.Akhirnya, hari pelelangan pun tibaPada jam delapan malam, sudah banyak mobil-mobil mewah yang berkumpul di depan gedung Grup Valentino. Ada berbagai petinggi dari Beluno muncul.Di antaranya ada Liam dari Keluarga Suteja dan Edward dari Keluarga Halim.Keduanya mengenakan setelan jas yang rapi. Mereka tampak seperti bangsawan elit. Di samping juga ada beberapa teman wanita cantik yang menemani mereka."Tuan Edward, lama nggak bertemu denganmu. Kamu terlihat bahagia. Sepertinya kamu menjalani hari-hari yang lebih baik daripada saudaramu ini!"Liam lebih dulu angkat bicara, lalu

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 202

    Ken tidak menanggapinya dengan serius dan hanya berkata dengan cuek, "Kak, apa reputasi Keluarga Sebastian begitu berharga?""Aku minta kamu membelikanku mobil mewah, tapi kamu malah nggak mau. Sekarang Kak Nathan sudah kaya, jadi aku memohon padanya. Kamu malah merasa dipermalukan. Aku benar-benar nggak ngerti apa yang kamu pikirkan."Emilia sangat marah hingga dadanya naik turun. Emilia paling mementingkan harga dirinya, jadi mana mungkin dia tahan melihat adiknya sendiri bertingkah seperti penjilat di depan Nathan."Nathan, menurutmu ini menyenangkan? Kamu mempermainkan adikku seperti itu. Kamu pasti senang melihat Keluarga Sebastian mempermalukan diri sendiri, 'kan?"Emilia sangat marah sekaligus sedih. Dia langsung menanyai Nathan.Nathan berkata dengan nada datar, "Jadi maksudmu, aku yang salah karena mengendarai mobil mewah?""Bukankah kamu sengaja mengendarai mobil mewah ke sini untuk menggoda Ken dan memamerkannya padaku?" ucap Emilia.Nathan tertawa. "Emilia, kamu sudah meman

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 201

    Selain itu, ada Daun Tujuh Bintang yang dia peroleh dari Samuel dan juga ginseng top berusia seratus tahun dari Keluarga Wijaya."Grup Valentino akan segera mengadakan lelang dan Teratai Sanoya akan menjadi salah satu barang lelang," kata Bima."Berdasarkan koneksi yang saya miliki, sebenarnya saya bisa langsung membeli Teratai Sanoya. Namun, kabarnya Teratai Sanoya sudah diincar oleh orang lain. Grup Valentino juga kesulitan dan nggak berani sembarangan membuat keputusan. Itu sebabnya, saya datang menemui Tuan Muda."Nathan mengangguk dan berkata, "Baiklah. Beri tahu aku waktu dan lokasi lelang. Biar aku yang langsung ke sana.""Lokasinya di aula Grup Valentino dan acara dimulai jam delapan malam," jawab Bima.Grup Valentino adalah perusahaan terkenal dalam industri perhiasan, barang antik, batu giok, dan sejenisnya di Beluno.Itu sebabnya, Nathan tidak merasa heran mereka mampu menemukan ramuan legendaris seperti Teratai Sanoya.Raja Berlian yang ada di tangannya juga dibeli dari Gru

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 200

    Untuk merobohkan dan merenovasi kembali Klub Balavan tentunya membutuhkan waktu.Nathan menyerahkan segalanya pada Regina. Dengan begitu, dia akan punya waktu luang.Saat kembali ke Cusio, hari sudah sore.Ketika matahari terbenam, Nathan melepas kemejanya dan mulai berlatih di halaman.Seorang lelaki tua berpakaian tradisional sedang duduk di samping meja batu di bawah pohon tua di halaman.Sambil menyeruput teh, dia berkata sambil tersenyum, "Tinju Tuan Muda makin lama makin terlihat alami. Aku hanya melihat tingkat keterampilan seperti ini pada mantan kepala keluarga sebelumnya!"Nathan sibuk meninju dan bertanya dengan datar, "Si Tua, kapan kamu datang?"Bima, orang paling kaya di Beluno, yang mana Nathan memanggilnya dengan sebutan 'Si Tua' itu terkekeh dan berkata, "Aku baru saja sampai. Melihat Tuan Muda nggak ada di sini, aku pun membuatkan sepoci teh.""Tuan Muda, barang-barang yang kamu punya di sini punya kualitas terbaik!"Menghadap matahari terbenam, kekuatan tinju Nathan

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 199

    Simon mendengus dingin. "Aku rasa kalian seharusnya sudah tahu identitas Tuan Julian, 'kan?""Beraninya gigolo yang kamu 'pelihara' ini sembarangan memukul orang. Kita semua mencari nafkah di Beluno ini. Aku masih bisa menutup sebelah mata masalah ini demi Keluarga Suteja dan Keluarga Wijaya.""Tapi Sekte Pirata bukanlah sekte yang mudah ditindas. Gigolomu ini sedang cari mati. Kalau bukan karena aku datang tepat waktu, gigolomu ini mungkin sudah disiksa habis-habisan oleh para master dari Sekte Pirata!""Tuan Simon, jelas-jelas Julian yang kasar dan nggak tahu malu. Dia yang menindas Nathan duluan," kata Tiara dengan kesal.Simon mengangkat dagunya tinggi dan berkata dengan nada dingin, "Nggak penting membicarakan hal itu sekarang!""Yang paling penting adalah pamannya Tuan Julian itu pemimpin Sekte Pirata. Statusnya sangat mulia.""Sebaliknya, gigolo yang kamu pelihara ini bukanlah siapa-siapa. Terus terang saja, kalau bukan karena memandang wajah dua nona hari ini, bocah itu sudah p

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 198

    Hanya dengan satu tamparan, Nathan langsung menjatuhkan Julian.Pria itu langsung meraung kesakitan. Dia merasa mulutnya seolah-olah akan meledak. Darah bercampur dengan gigi menyembur ke seluruh lantai.Namun, rasa sakit yang melanda mulutnya bukanlah hal yang paling sulit diterima Julian.Sebaliknya, yang paling sulit diterimanya adalah meski bajingan di depannya ini tahu jelas siapa dirinya, dia masih berani menyerangnya.Apa bajingan ini benar-benar tidak takut mati?"Kalau kamu orang yang masuk akal, sekalipun kamu hanya seorang pedagang kecil di pasar, aku juga sungkan untuk menindasmu."Nathan dengan santai menatap Julian yang menutup mulutnya, tetapi masih tidak berhenti meraung itu. Ada darah yang mengalir keluar dari sela-sela jarinya."Tapi kalau kamu nggak masuk akal, sekalipun kamu berasal dari sekte bela diri yang kuat, lantas kenapa? Apa gunanya kalau pemimpin Sekte Pirata itu pamanmu? Aku bisa melakukan apa pun yang aku inginkan!"Kata-kata ini tidak terlalu agresif, te

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status