Share

Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan
Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan
Author: Levin Sergio

Bab 1

Author: Levin Sergio
"Maaf, Nathan. Aku nggak bisa menikah denganmu!"

Grup Sebastian, di dalam ruangan CEO.

Emilia Sebastian, CEO Grup Sebastian, yang mengenakan gaun renda hitam itu memperlihatkan ekspresi dingin. Nada bicaranya juga terkesan acuh tak acuh.

Di depannya duduk seorang pria tampan dengan pakaian sederhana.

"Emilia, apa maksudmu? Bukankah kita sudah sepakat?"

Ekspresi wajah Nathan tercengang.

Padahal mereka sudah berjanji sebelumnya. Di hari Grup Sebastian terdaftar sebagai perusahaan tercatat, mereka akan mengakhiri masa pacaran tiga tahun mereka dan resmi memasuki jenjang pernikahan.

"Apa pun yang terjadi, kita juga pernah bersama, jadi aku akan berterus terang."

Emilia merapikan rambutnya yang menjuntai keluar di telinganya. Lehernya terlihat begitu indah dan wajahnya juga sangat cantik. Setiap gerakannya memancarkan keanggunan seorang wanita cantik.

"Nathan, apa kamu nggak merasa kesenjangan di antara kita terlalu besar sekarang?"

"Ibaratnya langit dan bumi. Kalau kita terus memaksakan diri untuk bersama, nggak akan ada gunanya bagimu. Kamu hanya akan menjadi beban bagiku!"

Beban?

Nathan tertegun. Dia tidak menyangka Emilia akan mengucapkan kata-kata seperti itu.

Jika bukan karena Nathan, Keluarga Sebastian pasti sudah hancur. Apa perusahaan mereka masih akan tercatat seperti yang terjadi hari ini?

Prestasi yang dicapai Emilia saat ini semuanya juga berkat bantuan Nathan.

Namun, Nathan sama sekali tidak menyangka, setelah Emilia menjadi kaya, dia malah akan dibenci dan dianggap sebagai beban.

"Aku tahu kamu sulit menerima keputusan ini."

"Begini saja, anggap saja aku berutang padamu. Setelah pernikahan ini dibatalkan, aku akan memberimu kompensasi sebuah vila dan juga sebuah mobil mewah. Aku rasa semua ini sudah cukup bagimu untuk menjalani hidup dengan layak!"

Sembari berbicara, Emilia mengeluarkan pena dan cek dari tas mahalnya.

Nathan diam-diam menatapnya. Wanita itu menandatangani cek senilai 16 miliar. Untuk sesaat, Nathan merasa begitu asing dengan wanita di depannya.

"Apa hubungan kita yang sudah terjalin selama bertahun-tahun ini hanya bernilai beberapa angka di matamu?"

Ada emosi rumit yang muncul di wajah Emilia, tetapi hanya sesaat dan segera tergantikan oleh ekspresi dingin.

"Kalau kamu merasa nominal ini terlalu sedikit, aku bisa menambahkannya sampai kamu puas!"

Emilia mengira dirinya merasa nominal ini terlalu sedikit?

Nathan memandangnya lekat-lekat. Ada rasa pedih di matanya. "Sepertinya kamu sudah bertekad untuk membatalkan pernikahan ini?"

Emilia mengerucutkan bibir merahnya yang basah dan menoleh ke luar jendela. "Kalau kamu bersikeras memahaminya seperti itu, aku juga nggak bisa berbuat apa-apa lagi."

Kini, Emilia adalah seorang CEO triliuner dan juga wanita idaman yang dikagumi banyak orang di Beluno.

Sebaliknya, dilihat dari sudut pandang mana pun, Nathan sama sekali tidak cocok dengannya. Bahkan, pria itu juga tidak berada pada level yang sama dengan Emilia.

Pernikahan seperti ini bukanlah yang diinginkan Emilia, karena terlalu biasa-biasa saja!

"Tak kusangka, hubungan yang sudah terjalin begitu lama ini, berbagai kenangan manis yang nggak terhitung jumlahnya, segala lika-liku yang kita hadapi bersama, pada akhirnya, aku masih saja kalah karena biasa-biasa saja."

"Benar juga. Kamu sekarang adalah CEO Grup Sebastian, wanita terkenal di Beluno dan punya banyak pengagum."

"Sebaliknya, aku hanyalah lelaki biasa. Jadi, tentunya nggak layak untuk CEO cantik sepertimu!"

Nathan mentertawakan dirinya sendiri. Dia merasa putus asa.

Emilia mengerutkan kening dan menatapnya, "Nathan, kuakui kamu sudah melakukan banyak hal untukku, tapi ini bukanlah yang aku inginkan ...."

"Lupakan saja. Aku tahu nggak peduli seberapa banyak pun aku bicara, kamu juga nggak akan memahami perasaanku. Ambillah uang ini. Anggaplah sebagai bayaran kerja kerasmu selama ini!"

Sambil berbicara, dia menyodorkan cek itu kepada Nathan.

Sayangnya, Nathan tidak berniat melihatnya sama sekali.

"Enam belas miliar untuk biaya putus. Emilia, kamu sungguh bermurah hati. Tapi sayangnya, aku nggak membutuhkannya!"

Setelah bangkit dari tempat duduknya, Nathan langsung pergi.

Melihat Nathan pergi begitu saja, Emilia makin mengerutkan keningnya. Nada bicaranya juga berubah serius.

"Nathan, sebaiknya kamu terima uang ini. Jangan hanya karena takut kehilangan rasa hormat dan harga diri, kamu malah bertindak seperti orang bodoh! Pernahkah kamu membayangkan mendapatkan uang sebanyak ini? Mustahil dokter kecil sepertimu bisa memperolehnya dalam hidup ini!"

Nathan sama sekali tidak menggubrisnya.

Enam belas miliar. Terus terang saja, dia sama sekali tidak membutuhkan uang itu.

"Tunggu sebentar."

Tepat di saat ini, seorang wanita dengan riasan tebal yang kurang pantas dan juga dibalut perhiasan emas mendorong pintu hingga terbuka dan masuk.

Melihat sosok itu, Nathan segera memanggil, "Bibi!"

Yang muncul bukanlah orang lain, melainkan Tamara Winarto, calon ibu mertua Nathan.

"Huh! Bibi apanya? Jangan memanggilku seperti itu!"

"Sebelum kamu pergi, bawa semua barang-barangmu keluar. Vila Keluarga Sebastian kami nggak akan menampung sampah-sampah milikmu!"

Tamara mendengus dingin. Dia mengeluarkan sebuah kotak dan kartu bank dari tasnya, lalu melemparkannya pada Nathan.

Ekspresi lembut yang barusan muncul di wajah Nathan seketika tergantikan oleh ekspresi dingin.

Itu adalah cincin berlian pertunangan dan juga mahar yang dia persiapkan dengan sepenuh hati untuk Emilia.

Sekalipun kedua belah pihak tidak mencapai kesepakatan, juga tidak perlu menyakiti perasaannya seperti itu, 'kan?

"Bahkan Bibi pun bersikap seperti itu? Aku ingin tahu, apakah aku pernah bersikap nggak sopan kepada Bibi sebelumnya?"

Tamara tersenyum sinis. Nada suaranya begitu tajam.

"Kenapa, Nathan? Aku sudah menyentuh luka dalam hatimu?"

Emilia mengerutkan kening dan berteriak, "Bu, jangan bicara lagi!"

Sayangnya, Tamara makin memanfaatkan situasi tersebut.

"Cuih! Kenapa aku nggak boleh bicara? Dia itu bagaikan pungguk merindukan bulan. Dia kira sudah bisa mengandalkan Keluarga Sebastian kita. Huh, jangan bermimpi!"

"Oh ya, Nathan. Aku lupa memberitahumu satu hal lagi. CEO kami, Emilia, akan segera bertunangan dengan putra sulung Keluarga Halim. Sekarang kami hanya tinggal menunggunya kembali dari luar negeri."

"Kamu tahu nggak, kesenjangan di antara kamu dengan putra sulung Keluarga Halim itu bagaikan bumi dan langit?"

Berbicara sampai di sini, wajah Tamara penuh dengan kesombongan dan sarkasme.

Saat pandangan Nathan tertuju pada Emilia, ada kilatan dingin yang muncul di mata pria itu.

Padahal, pernikahan mereka masih belum dibatalkan, tetapi Emilia sudah bersiap mencari penggantinya.

Bagaimana wanita ini tega melakukan hal seperti itu?

Menghadapi tatapan dingin Nathan, Emilia refleks menghindarinya. Namun, kata-katanya begitu tegas.

"Keluarga Halim termasuk keluarga besar di Beluno. Mereka punya pengaruh besar dalam dunia militer, politik, dan bisnis! Kerja keras di dalam beberapa generasi mereka telah menjadikan mereka salah satu keluarga yang paling berkuasa di Beluno."

"Putra sulung Keluarga Halim kelak pasti akan menjadi kepala keluarga mereka. Asalkan Emilia menikah dengannya, Grup Sebastian kami tentunya akan punya kesempatan langka untuk berkembang makin maju!"

Masalah sudah sampai di tahap seperti ini.

Nathan pun memilih untuk melepaskan hubungan ini dan menerima semua itu dengan lapang dada. Pria itu hanya memasang ekspresi datar.

"Benarkah? Kalau begitu, pria miskin sepertiku ini hanya bisa mendoakan Emilia dan Keluarga Sebastian meraih kesuksesan dan kejayaan secepatnya."

Selesai berbicara, Nathan pergi tanpa menoleh ke belakang sedikit pun dan juga tanpa penyesalan apa pun.

Melihat punggung Nathan yang berlalu, Emilia merasakan emosi yang bercampur aduk.

Dia mengira Nathan yang mendengar tentang pernikahannya dengan putra sulung Keluarga Halim pasti akan marah besar dan memohon padanya.

Namun dari awal hingga akhir, Nathan tampak begitu tenang. Bahkan, pria itu sepertinya tidak peduli sama sekali.

"Bu, apa tindakanku tadi sudah keterlaluan?"

Tamara memarahinya. "Keterlaluan? Pria miskin seperti itu berangan-angan ingin menikahimu? Bukankah itu lebih keterlaluan namanya?"

"Emilia, setelah Edward kembali dari luar negeri dan kalian berdua bertunangan, Keluarga Sebastian kita akan punya harapan dan menjadi keluarga tingkat atas di Beluno."

"Sebaliknya, Nathan bukanlah siapa-siapa. Aku harap dia tahu diri kali ini dan mau bekerja sama. Kalau nggak, aku pasti akan beri pelajaran padanya!"

Emilia tidak menanggapinya, tetapi hatinya terasa hampa.

Seakan-akan barang yang sangat penting dalam dirinya hilang begitu saja.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Kaugnay na kabanata

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 2

    Di dalam lift.Klep!Nathan membuka kotak cincin berlian yang tidak terlalu mencolok itu.Cahaya berlian merah muda yang cemerlang tiba-tiba memancar keluar.Ini adalah cincin berlian mewah yang baru saja dibelinya dengan harga 100 miliar. Dulunya cincin ini dikenal sebagai Raja Berlian oleh semua orang di Beluno, apalagi itu juga cincin satu-satunya.Nathan tidak tahu ada berapa banyak uang di dalam kartu bank itu.Dia hanya tahu bahwa uang di dalamnya cukup untuk membeli sepuluh Grup Sebastian.Namun, beberapa menit yang lalu, Emilia dan ibunya sama sekali tidak berniat untuk melihatnya. Tamara bahkan menganggapnya sebagai sampah.Pintu lift terbuka dan Nathan berjalan keluar."Eh, bukankah ini Tuan Nathan? Kenapa wajahmu begitu pucat?"Sebuah nada mengejek terdengar di saat ini.Nathan memandang ke depan dengan ekspresi tenang. Sepertinya jalannya diblokir oleh pria yang mengenakan jas dengan rambut disisir ke belakang dan memegang buket mawar biru.Daniel Liman, putra konglomerat t

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 3

    Sementara itu, Nathan telah menaiki Rolls-Royce dan menuju ke Rumah Sakit Perdana Beluno.Ponselnya tiba-tiba berdering. Nathan menoleh dan menyadari bahwa itu panggilan dari Emilia.Lantaran mereka berdua telah mengakhiri hubungan, Nathan juga tidak perlu menjawab panggilan itu lagi.Kring, kring ....Namun, dering telepon itu terus berlanjut. Seakan-akan ada masalah penting.Nathan mengerutkan kening, tetapi dia masih menekan tombol jawab."Nathan, dengarlah nasihatku. Segera serahkan dirimu pada polisi."Hah?Pernyataan lugas dari Emilia sungguh membuat Nathan kebingungan."Raja Berlian itu bernilai 100 miliar. Nathan, kamu terlalu ceroboh. Aku tahu kamu melakukan semua ini untuk membuatku bahagia.""Tapi apa kamu pernah memikirkan risikonya? Kelakuanmu ini sudah termasuk melanggar hukum!""Serahkan dirimu secepatnya, selagi masih ada waktu. Jangan khawatir, berdasarkan pengaruh Grup Sebastian di Beluno, aku akan berusaha keras agar kamu nggak dipenjarakan!"Emilia tampak dipenuhi d

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 4

    Diikuti dengan sekelompok pengawal yang membuka jalan, seorang anak perempuan didorong masuk.Di samping kereta dorong pasien, di bawah perlindungan sekelompok pengawal, seorang gadis tinggi dan cantik yang mengenakan stoking sutra hitam dan rambut terurai dengan gugup memegang tangan anak perempuan kecil itu. Suaranya diwarnai air mata."Elin, kumohon jangan sampai terjadi sesuatu padamu. Kakak ada di sini. Kakak pasti akan menyelamatkanmu, pasti ...."Meskipun situasinya mendesak, banyak orang masih mengenali identitas gadis ini.Regina Suteja, putri dari Keluarga Suteja yang terkenal di Beluno. Dia juga dikenal sebagai gadis paling cantik di Beluno.Kalangan mode Beluno mengibaratkan kecantikan Regina seakan-akan bisa membawa kehancuran!"Nona Regina, jangan khawatir. Rumah Sakit Perdana kami pasti akan melakukan semua yang kami mampu untuk menyelamatkan adikmu!"Andre, wakil kepala rumah sakit, tampak terkejut dan bergegas memberikan jaminan.Apa boleh buat. Identitas Regina tidak

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 5

    Wajah Regina langsung berubah. "Apa yang kamu katakan? Di mana Pak Andre? Apa yang terjadi?"Andre dan Ruben berjalan keluar sambil memasang ekspresi bersalah. "Maaf, Nona Regina. Kondisi Nona Elin sangat parah. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin!"Ruben berkata dengan nada enggan, "Awalnya, operasi berjalan lancar. Tapi entah mengapa, napas Nona Elin tiba-tiba melemah.""Nona Regina, bukannya kemampuan medis kami yang kurang, tapi pasien memang nggak tertolong lagi!"Plak!Sebelum selesai memberi penjelasan, Regina yang emosi telah menampar wajahnya."Nona Regina, kamu ...."Ruben menutupi separuh wajahnya yang terbakar, tanpa berani mengatakan sepatah kata pun.Tubuh Regina bergetar hebat. Dia sangat marah. "Bodoh! Bukankah kamu tadi bilang kemampuan medismu pasti bisa menyelamatkan adikku?"Ruben membuka mulutnya, tetapi tenggorokannya seakan-akan tercekat. Dia merasa malu sekali."Pak Andre, aku akan bertanya sekali lagi, apa ada dokter berbakat di Rumah Sakit Perdana kalian? K

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 6

    Nathan tidak menyangkal dan hanya mengangguk. Dia tidak menyangka bahwa wakil kepala rumah sakit ternyata berwawasan luas.Ruben bertanya kepada ayahnya seperti orang bodoh, "Ayah, apa itu teknik penekanan titik akupunktur dan penyegelan meridian? Apa benar sehebat itu?"Wajah Andre berubah gelap. Dia berharap bisa menampar putra bodohnya sampai mati."Dasar bodoh! Diam saja! Apa kamu merasa ini semua masih nggak cukup memalukan?""Penekanan titik akupunktur dan penyegelan meridian adalah keterampilan medis yang legendaris.""Konon, ada beberapa tabib kuno yang nggak pernah menampakkan diri bahkan menggunakan metode ini untuk mengambil nyawa seseorang dalam sekejap. Mereka bisa menyegel pembuluh darah seseorang, membunuh ataupun menyelamatkan nyawa seseorang dalam sekejap ...."Regina juga punya wawasan luas. Saat melihat Nathan menggunakan teknik itu, dia sempat terkejut.Pemuda yang dirumorkan menjadi 'gigolo-nya' Emilia ini memang ahli dalam bidang pengobatan.Dia tidak mengerti, me

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 7

    Suaranya begitu datar dan tidak terdengar arogan sama sekali.Pria yang punya bekas luka dan juga beberapa pria kekar di belakangnya tertegun pada awalnya, kemudian mereka langsung tertawa terbahak-bahak."Hahaha .... Lucu sekali. Apa yang barusan dikatakan gigolo ini? Dia mau buat aku menghilang?""Bodoh. Sepertinya kamu terlalu banyak menonton drama idola, jadi sekarang kamu sok ingin menjadi pahlawan dan menyelamatkan gadis ini?""Bos, buat apa buang-buang waktu dengannya? Bunuh saja dia!"Anak buah di samping pria bekas luka mengayunkan pipa baja di tangannya ke arah Nathan sambil bersiul. Apalagi, serangannya terlihat sangat brutal.Regina menghela napas. Sepertinya dia harus mengambil tindakan untuk melindungi Nathan.Keberanian Nathan memang patut dipuji, tetapi pria itu agak bodoh dan tidak bisa memahami situasi yang sedang mereka hadapi.Tepat di saat itu, dia mendengar suara teriakan melengking.Setelah itu, dia melihat pria kekar yang barusan berinisiatif menyerang itu terja

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 8

    Ponsel Regina tiba-tiba berdering. Setelah menjawabnya, Regina berkata kepada Nathan, "Dokter Nathan, kamu jalan-jalan sendiri dulu. Aku punya urusan yang harus kutangani. Sampai jumpa!"Nathan mengangguk. "Nona Regina, pergilah!"Masih ada waktu sebelum acara penggalangan dana dimulai.Para pebisnis yang mengincar tanah Panti Asuhan Gluton masih terus berdatangan. Kini gerbang panti asuhan sudah penuh dengan mobil mewah.Tampak sebuah Rolls-Royce hitam yang menarik perhatian semua orang melaju ke arah sana.Begitu pintu mobil terbuka, seorang gadis cantik yang mengenakan gaun putih dan berkaki jenjang keluar dari mobil. Penampilannya benar-benar membuat semua orang takjub."Gadis yang cantik sekali! Temperamennya juga nggak tertandingi!""Kalau aku bisa mendapatkan gadis secantik itu, sekalipun butuh waktu setidaknya tiga tahun, itu juga sepadan!""CEO cantik dari Grup Sebastian juga datang. Gadis ini bukan hanya cantik, tapi dia juga punya kemampuan bisnis yang luar biasa. Malam ini,

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 9

    Dia menatap Nathan dengan dingin. Ada kekecewaan, kemarahan, dan kecemburuan di matanya, yang bahkan dia sendiri juga tidak menyadarinya."Nathan, nggak kusangka, hubungan kita baru saja berakhir, tapi kamu sudah menemukan pacar baru. Konyol sekali aku masih merasa bersalah padamu selama ini. Sepertinya aku yang terlalu sentimental!"Nathan membalas, "Kalau mau bahas masalah ini, aku rasa aku masih nggak bisa dibandingkan dengan kecepatan Bu Emilia dalam mencari pasangan baru!""Kamu .... Baiklah! Aku nggak bisa menang berdebat denganmu. Kamu benar."Emilia kembali terdiam.Kecantikan Regina, terutama tubuhnya yang seksi dan juga temperamennya yang begitu mendominasi, membuat Emilia merasa tertekan.Andai orang yang berdiri di samping Nathan adalah seorang gadis dengan penampilan biasa, dia mungkin akan mentertawakannya dan meremehkannya.Namun, Regina berbeda. Hal ini membuat Emilia merasa terancam.Dilihat dari bagian mana pun, gadis ini tidak kalah darinya. Bahkan, dada Regina yang

Pinakabagong kabanata

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 280

    Raut wajah Nayana tampak begitu kusut, tetapi dia tidak bisa melampiaskannya.Lantaran perkataan Nathan bagaikan pukulan fatal yang membuat tubuhnya berkeringat dingin.Walau terdengar sangat tidak sopan, tetapi masuk akal dan membuatnya tidak bisa berkata-kata.Dia hampir jatuh ke dalam perangkap Simon dan Julian.Dua bajingan ini!Nathan berkata dengan nada datar, "Aku tahu mengapa kamu begitu lengah dan hampir jatuh ke dalam perangkap Simon beserta Julian.""Terus terang saja, kamu juga ingin Gluton hancur dan mendapat bagian.""Kamu punya ambisi dan keinginan besar. Kamu ingin Analin-mu tumbuh lebih kuat dan mendominasi.""Sayangnya, keserakahan sering kali memperlihatkan kelemahan seseorang. Nyonya Nayana, kamu hanya seorang wanita. Kelak harus lebih berhati-hati saat berhadapan dengan rubah tua seperti Simon."Tatapan serius Nathan membuat Nayana menggertakkan giginya.Ini pertama kalinya Janda Hitam sepertinya dimarahi oleh seorang gigolo.Namun, dia tidak bisa membantah setiap

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 279

    "Aku ingin mengajukan beberapa pertanyaan padamu. Pertama, Simon berjanji padamu bahwa setelah Sirion menghancurkan Gluton, dia akan membagi dunia denganmu. Bukankah ini hanya pernyataan verbal saja? Kamu percaya begitu saja?"Tanpa menunggu Nayana berbicara, Nathan kembali melanjutkan dengan nada dingin, "Kedua, Beluno saat ini punya tiga kekuatan bawah tanah utama. Yang paling kuat adalah Simon dari Sirion. Kamu seharusnya paham.""Simon yang paling kuat masih didukung oleh Julian dan juga Sekte Pirata. Setelah dia menghancurkan Gluton, apa kamu bisa menjamin dia nggak akan berbalik membunuhmu?"Nayana menggertakkan giginya dan mencibir, "Anak muda, kamu kira kamu siapa? Memangnya kamu lebih memahami situasi bawah tanah Beluno daripada aku?""Setelah Sirion menghancurkan Gluton, mereka pasti juga akan terguncang. Jadi, apa yang bisa dilakukan Simon terhadap Analin kami?"Nathan melengkungkan bibirnya, lalu menggelengkan kepalanya dan berkata, "Sepertinya kamu bukan hanya bodoh saja."

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 278

    "Nak, beraninya kamu menghina pemimpin kami. Apa kamu bosan hidup?""Kamu orang pertama yang berani menyebut pemimpin kami sebagai orang yang nggak punya otak di Analin ini!"Sekelompok master Analin berteriak keras sambil menatap Nathan dengan mata berapi-api, "Menghina penguasa Analin kami, bunuh dia!"Nayana telah memimpin Analin selama bertahun-tahun. Banyak orang telah menyaksikan kekejaman dan kelicikannya.Bocah ini berani sekali menyebut pemimpin mereka sebagai orang yang tidak punya otak di hadapannya. Ini sungguh penghinaan yang begitu terang-terangan padanya.Bocah ini pasti sudah bosan hidup. Mengingat temperamen pemimpin mereka, dia pasti akan membunuh bocah ini malam ini.Simon dan Julian tampak begitu kegirangan."Arjun, orang macam apa yang kamu undang ke sini? Apa kamu begitu ingin Gluton-mu tersingkirkan? Hahaha!""Nathan, Nyonya Nayana itu cantik dan berkemampuan. Tapi kenapa kamu malah bilang dia nggak punya otak? Aku tahu kamu sengaja bilang begini untuk menarik pe

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 277

    "Julian dan Simon bukanlah orang baik. Kalau kamu mengikuti mereka, begitu wilayah Gluton kami hancur, wilayah Analin kalian pasti nggak akan lolos juga."Nayana tertawa dan berkata, "Oh? Kak Arjun, apa maksud perkataanmu?""Apa Tuan Simon dan Sirion ingin menguasai Analin kami?"Sebelum Arjun sempat menjawab, Simon sudah berkata, "Nyonya Nayana, Arjun hanyalah orang yang ceroboh. Kata-katanya nggak perlu dianggap serius.""Lagi pula, Sirion dan Analin bukan hanya selalu hidup damai tanpa saling mengganggu.""Sekalipun Sirion kami ingin menguasai Analin, juga masih harus bergantung pada kekuatan kami, 'kan?""Setelah menyingkirkan Gluton dan membunuh Arjun, mana mungkin kami masih punya energi untuk menghadapi Analin-mu? Bukankah itu sama saja dengan mencari mati?"Julian tersenyum dan berkata, "Tuan Simon benar. Sebenarnya, penerima manfaat terbesar dari strategi Sirion ini bukanlah kami sendiri, melainkan Analin kalian.""Alasan Sirion ingin bertarung sampai mati dengan Gluton juga k

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 276

    Di aula konferensi besar itu.Hanya dua orang yang duduk di sana. Mereka adalah Simon, penguasa Sirion dan Julian, generasi penerus Sekte Pirata.Melihat Nayana yang berjalan melenggang masuk sambil memasang senyuman di wajahnya.Mata Julian memanas dan berniat untuk menggodanyaSimon langsung menatapnya tajam, kemudian menggelengkan kepalanya, memberi isyarat agar Julian tidak sembarangan bicara.Di kalangan bawah tanah Beluno, Nayana merupakan wanita penggoda yang terkenal.Julian punya sifat mesum. Simon takut dia tidak bisa mengendalikan tubuh bagian bawahnya dan melakukan hal-hal buruk."Sudah membuat Tuan Simon dan Tuan Julian menunggu lama."Nayana tersenyum dan berkata, "Kak Arjun dan juga master dari Gluton sudah tiba. Kita bisa mulai sekarang."Julian mendengus dingin, lalu berkata dengan nada menghina, "Selain Arjun, apa masih ada master dari Gluton yang hebat? Di mataku, mereka semua hanyalah sampah."Suara Arjun terdengar dari luar pintu. "Tuan Julian begitu sombong. Apa k

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 275

    Arjun tertawa canggung dan berkata dengan takut-takut, "Bercanda saja. Jangan marah, Tuan Nathan. Saya hanya bercanda."Dia sama sekali tidak meragukan kebenaran dari perkataan Nathan. Berdasarkan kekuatan pria ini, Arjun pasti akan diizinkan untuk melakukan komedi tunggal.Mobil berhenti di depan sebuah gedung di Analin.Arjun membukakan pintu mobil untuk Nathan sambil berkata, "Tuan Nathan, ini adalah markas Janda Hitam, markas besar pasukan bawah tanah Analin."Nathan melirik sekilas dan mengangguk, "Lumayan, cukup mengesankan."Tepat di saat ini, seorang wanita cantik yang mengenakan kerudung berjalan perlahan mendekati mereka. Wanita ini juga dikelilingi oleh beberapa master yang punya aura kuat."Kak Arjun, akhirnya kamu datang juga. Silakan masuk. Tuan Simon dan Tuan Julian sudah nggak sabar menunggu lagi," kata wanita cantik itu sambil tersenyum. Dia juga tak lupa melirik ke arah Nathan.Arjun memperkenalkan, "Tuan Nathan, ini adalah Nayana, penguasa Analin di Beluno. Dia juga

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 274

    Di dalam mobil.Arjun menyetir mobil dan membawa Nathan menuju arah barat kota.Nathan mengangkat alisnya dan berkata, "Kak Arjun, ini bukan arah menuju Gluton, 'kan?"Arjun tersenyum pahit dan berkata, "Tuan Nathan, kita mau pergi ke Analin.""Malam ini adalah hari penting di mana diadakan pertemuan Gluton kita, Simon dari Sirion, dan juga kekuatan bawah tanah terakhir di Beluno, Janda Hitam dari Analin.""Kalau bukan karena ini, saya juga nggak akan berani minta Tuan Nathan mengikuti saya."Nathan menganalisis, "Tampaknya pertarungan Gluton dan Simon dari Sirion telah mencapai momen kritis.""Jadi Analin nggak bisa tinggal diam lagi dan terpaksa turun ke bawah untuk berunding, 'kan?""Tuan Nathan benar. Seperti itulah situasinya," ucap Arjun dengan kagum."Anda sebelumnya membantu saya menyingkirkan kaki tangan Simon yang paling hebat dan memenangkan kesempatan untuk melakukan serangan balik bagi Gluton.""Sekarang, Simon nggak bisa berbuat apa-apa terhadap Gluton. Janda Hitam campur

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 273

    "Aku nggak pernah menyesali keputusan yang aku buat.""Oh ya, bagaimana kamu masih bisa lajang? Bukankah ada Nona Regina dan juga Nona Tiara dari Keluarga Wijaya? Dua wanita cantik di Beluno ini sangat menyayangimu, 'kan?"Emilia sama sekali tidak sadar bahwa ada nada cemburu dalam kata-kata yang dia lontarkan itu.Tamara memutar bola matanya dan berkata, "Nathan, setelah putus dengan Emilia, sepertinya kamu juga cukup beruntung dalam hubungan asmara.""Dengar-dengar, Nona Regina itu 'memeliharamu' sekarang. Kamu pasti menjalani hidup mewah, 'kan?"Nathan tersenyum dan berkata, "Ya, yang kalian katakan benar.""Nona Regina sangat baik padaku.""Aku berencana untuk menyatakan cinta padanya nanti. Asalkan dipelihara oleh wanita kaya, aku juga bisa hidup enak dan nggak perlu khawatir dengan masa depan lagi."Tamara mendengus dan berkata dengan nada meremehkan, "Kamu hanya jago begitu saja. Pantas saja Emilia meremehkanmu. Jadi, ini semua salahmu sendiri. Kamu seharusnya introspeksi diri."

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 272

    "Jadi, 20% saham Grup Sebastian termasuk berkah?" tanya Nathan dengan datar."Bu Emilia terlalu memandang tinggi dirimu sendiri!"Saat ini, Tuan Besar Arga juga berkata, "Nathan, ambillah. Kamu sudah banyak membantu Keluarga Sebastian. Kamu pantas menerimanya."Nathan tersenyum dan berkata, "Tuan Besar Arga, aku nggak kekurangan uang. Meski 20% saham Grup Sebastian itu banyak, mengambilnya ataupun nggak, bagiku itu nggak ada bedanya."Emilia menarik napas dalam-dalam dan berkata dengan nada dingin, "Ya sudah kalau kamu nggak mau. Aku juga nggak bisa memaksamu.""Aku hanya bisa bilang, Nathan, aku sudah memberimu kesempatan, tapi kamu nggak memanfaatkannya dengan baik."Hati Emilia terasa sangat tidak nyaman. Nathan menolak menerima saham itu pasti karena dia memandang rendah Grup Sebastian.Namun, mana mungkin Nathan bisa tahu kalau Grup Sebastian sekarang sudah tidak sama seperti dulu lagi?Nathan yang sekarang ini tidak ada bedanya dengan dulu. Pria itu masih picik dan tidak punya am

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status