Share

Bab 29

Sera menghabiskan hari-harinya dalam kesendirian, mengurung diri di dalam kamar yang sunyi. Cahaya matahari yang masuk melalui jendela terasa begitu menyilaukan, tapi ia tetap duduk di tepi tempat tidur, memeluk bantal yang masih berbau harum anak-anaknya. Isaknya perlahan mereda, digantikan oleh keheningan yang menyesakkan dada.

Di luar kamar, Galen merasa semakin cemas dengan kondisi Sera. Ia sering kali berdiri di depan pintu, mendengarkan, berharap mendengar suara istrinya yang memberinya tanda bahwa ia butuh sesuatu. Namun, yang didengarnya hanya keheningan.

Galen memutuskan untuk memberikan ruang yang Sera minta, tapi hatinya penuh dengan kekhawatiran. Dia berjalan keluar rumah, memutuskan untuk mengambil udara segar di taman belakang mansion mereka. Dia duduk di bangku taman, menatap kosong ke arah bunga-bunga yang mekar. Pikirannya dipenuhi dengan bayangan Sera dan rasa sakit yang ia rasakan.

Di dalam kamar, Sera mencoba menenangkan pikirannya. Dia merenung, memikirkan setiap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status