Share

Bab 35

Dua hari berlalu, namun perasaan Sera masih saja bergejolak. Meski kelegaan menyelimuti dirinya setelah tahu bahwa dalang kejahatan yang menimpa anak-anaknya telah terungkap, tetap saja hatinya tidak tenang. Setiap kali dia mengingat wajah Anisa, amarahnya seakan tak pernah surut, membara seolah-olah ingin membakar semua kepedihan yang selama ini dia pendam.

Sera duduk di tepi ranjang, tangannya mencengkeram erat bantal yang ia dekap seolah mencari kekuatan. Di sudut kamar, sinar matahari pagi menyelinap masuk, tapi dia merasa tetap terperangkap dalam kegelapan pikirannya sendiri.

"Galen…" Suaranya parau saat memanggil suaminya yang sedang duduk di kursi dekat jendela, matanya menatap jauh ke luar. "Aku nggak bisa berhenti memikirkan itu… semua yang dia lakukan, semua yang dia rencanakan. Aku… aku merasa seperti orang bodoh, bagaimana bisa aku nggak menyadarinya?"

Galen segera berpaling, menghampiri Sera dan duduk di sampingnya. Dia mengulurkan tangannya, menggenggam tangan Sera denga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status