Share

Bab 32

Dua minggu telah berlalu sejak peristiwa yang mengguncang kehidupan Sera dan Galen, namun rasa sakit dan kehilangan masih terasa begitu nyata, seolah-olah baru kemarin terjadi. Meskipun mereka telah berusaha untuk melanjutkan hidup dengan berbagai cara—mencoba kembali ke rutinitas sehari-hari dan menikmati kebersamaan mereka—bayangan tentang Alana dan Alina selalu menghantui pikiran Sera.

Pagi itu, Sera bangun lebih awal dari biasanya. Matahari belum sepenuhnya terbit, namun sinarnya yang lembut sudah mulai merayapi jendela kamar mereka. Sera duduk di tepi tempat tidur, memandangi foto Alana dan Alina yang selalu ia letakkan di meja samping. Wajah-wajah ceria kedua putrinya itu membuat hatinya terasa seperti diiris sembilu.

Galen, yang merasakan pergerakan Sera, membuka matanya perlahan. Dia melihat istrinya yang duduk terdiam dan tahu bahwa sesuatu sedang berkecamuk di dalam pikirannya. Tanpa berkata-kata, dia bangun dan duduk di samping Sera, merangkul bahunya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status