Home / Romansa / Ayo Kita Menikah, Pak CEO / Pemberontakan Pertama

Share

Ayo Kita Menikah, Pak CEO
Ayo Kita Menikah, Pak CEO
Author: Hanna Zuel

Pemberontakan Pertama

Author: Hanna Zuel
last update Last Updated: 2024-01-01 23:20:03

"Undangan nikah, lagi?" Keyra mendengus pelan saat membuka surat yang ia terima dari resepsionis kantor. Kepalanya menengadah ke atas disusul matanya yang sedikit mengerling.

Ini sudah surat undangan pernikahan ke-14 yang Keyra terima tahun ini. Dan dari ketigabelas undangan pernikahan sebelumnya, tidak ada satupun yang Keyra hadiri. Bukan tidak mau, setiap kali hendak pergi ke acara pernikahan temannya, Keyra selalu saja tak punya waktu, seakan waktu luangnya susah digerogoti habis tak bersisa oleh monster-monster yang disebut sebagai Pekerjaan.

"Undangan sialan ini bisa membuatku terlambat!" maki Keyra kesal. Pasalnya ia dalam kondisi terburu-buru ke ruangan CEO. Jam 9 tepat ia sudah harus melaporkan segala jadwal dan beberapa berkas penting. Tapi langkahnya harus terhenti karena sebuah undangan yang katanya penting harus Keyra terima langsung dengan tangannya sendiri.

Umur Keyra sudah memasuki 28 tahun ini. Kebanyakan teman-teman di masa perkuliahannya sedang berlomba-lomba melepas masa lajang mereka. Rasanya hanya Keyra sendiri yang berbeda. Wanita karier yang tidak ada waktu luang untuk memikirkan hubungan asmara. Apalagi sampai tahap yang lebih serius seperti rumah tangga.

"Sebenarnya siapa yang menikah sampai aku sendiri yang harus menerima langsung undangannya?" tanya Keyra sembari melangkah menuju ruangan CEO. Biasanya segala bentuk surat dan barang titipan diantarkan petugas kantor keruangan Keyra. Atau bahkan jika terlalu banyak kiriman biasanya barang-barang tersebut dikirim ke apartement Keyra untuk ditindaklanjuti nanti sepulang kerja.

Hingga beberapa detik berselang, langkah kaki Keyra terhenti. Gadis itu mematung, matanya membulat melihat kedua nama mempelai yang akan menikah. Keyra tersenyum sinis. Keyra yang sebelumnya berniat absen langsung membatalkan niatan absennya. Kali ini apapun yang terjadi dia harus datang.

"Konyol sekali mereka," kata Keyra menyeringai.

Apa yang akan terjadi jika kamu mendapati pacarmu berselingkuh dengan sahabatmu? Lantas pacarmu memutuskan hubungan seolah-olah kamulah wanita yang dicampakan. Beberapa tahun kemudian mereka akan menikah. Bahkan dengan sengaja mengundangmu ke acara pernikahannya. Ya, itulah yang sedang terjadi saat ini.

Padahal Keyra sudah menegaskan bahwa dia tidak ingin berhubungan dengan mereka lagi. Tapi mereka tetap saja mengundang Keyra. Keyra yang semakin geram mulai bertekad untuk datang dengan bangga ke acara pernikahan mereka.

Tring! Jam Keyra berbunyi nyaring.

"Gawat, aku terlambat," ucap Keyra.

Dengan secepat kilat gadis itu melesat menuju ruangan CEO. Kaki Keyra melangkah tergopoh-gopoh. Beberapa kali matanya melirik jam dengan dominasi warna emas yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. Bagaimana bisa hanya dengan sepucuk surat ia sampai telat mengonfirmasi beberapa jadwal penting ke pimpinan. Gadis itu mengutuki dirinya sendiri yang hanyut dalam pekirannya tentang pernikahan mantan dan sahabatnya.

Tok tok tok.

Tiga ketukan ringan pada pintu mengawali langkah Keyra masuk. Gadis itu sedikit menggigit bibir bawahnya, cemas jikalau manusia di depannya akan memarahinya.

"Kenapa kamu baru ke ruangan saya sekarang?" suara berat Pria dengan setelan jas abu-abu itu tertuju pada Keyra.

Keyra sedikit membungkuk menandakan rasa bersalah sekaligus simbol permohonan maaf baginya, "Saya mohon maaf Pak, ini kelalaian saya. Ke depannya tidak akan terjadi lagi."

Tanpa menunggu respon dari sang CEO, Keyra bergegas menyodorkan beberapa berkas penting pada pria di depannya. Seakan paham betul dengan gelagat pria tersebut. Keyra dengan luwesnya menjelaskan ini-itu tanpa merasa terbebani dengan kesalahan yang ia perbuat beberapa detik sebelumnya.

Sejak empat tahun silam, Keyra telah menjabat sebagai sekretaris CEO perusahaan G.RIO Cooperation. Gaji bulanan dan banyaknya bonus tambahan yang ia terima membuat gadis itu gila kerja. Bahkan dalam satu tahun ia hanya bisa libur 3-5 hari saja. Hari Sabtu dan Minggu pun ia masih tetap bertugas, dinas, lembur dan sebagainya. Tapi itu sepadan dengan gaji yang hampir menyentuh 1M setiap tahun dan bonus apartement yang ia dapatkan setiap akhir tahun.

"Apakah ini semua sudah termasuk schedule hari ini?" Pria itu melontarkan pertanyaan saat membuka berkas yang Keyra berikan.

"Benar, satu lagi. Kursi VVIP untuk seminar kebangsaan besok sudah diaccept atas nama bapak, Reyhan Dirgantara." jelas Keyra.

Reyhan Dirgantara, Pria maskulin dengan perawakan tinggi besar itu merupakan CEO muda yang tahun ini berumur 34 tahun. Jika kebanyakan CEO perusahaan terkemuda diduduki oleh orang-orang berpengalaman dengan umur di atas 50 tahunan. Reyhan malah sebaliknya. Dia menjabat sebagai CEO di umur ke-30, masih terbilang sangat muda memang. Tapi kemampuan dan kapasitasnya tidak bisa diragukan. Dalam empat tahun terakhir ini sudah membawa G.RIO Cooperation menduduki peringkat teratas untuk perusahaan industri teknologi dan manufaktur di Indonesia.

Parasnya yang tegas nan rupawan membuat kebanyakan orang berpikir bahwa ia adalah seorang model bukan CEO. Bagaimana tidak, alis tebal dan sorot mata tajam yang memikat membuat jutaan mata tak bisa lepas darinya. Bahkan di umur yang semakin menua, ketampanannya tidak berkurang dan malah terlihat semakin casual dan dewasa. Kesempurnaannya yang paripurna membuatnya dijuluki sebagai "Suami Idaman" oleh seluruh wanita di perusahaannya. Ironisnya, pria itu bahkan tidak tertarik dengan asmara, apalagi soal kehidupan rumah tangga.

"Kalau tidak ada lagi yang Bapak butuhkan saya izin keluar," ucap Keyra dengan sopan.

Reyhan yang sedari tadi menatap lurus ke beberapa dokumen penting di atas mejanya kini sedikit mendongak ke arah Keyra, "Besok sore setelah pertemuan dengan istri walikota, kita berangkat dinas ke Hongkong!" titah Reyhan.

Keyra diam terperanjat beberapa saat. Faktanya, untuk dinas-dinas dadakan seperti ini sudah kerap kali ia laksanakan. Akan tetapi surat undangan pernikahan tadi terlalu menggoda untuk dilewatkan. Untuk apa jadi budak kerja dan sukses melintir kalau tidak bisa bahagia. Setidaknya dengan menghadiri pernikahan itu rasa menjanggal di hati Keyra bisa terlepas bukan. Ia harus mengakhiri cerita masa kelamnya dengan elegan.

Apalagi ini sudah di akhir tahun. Sudah berapa kali Keyra dikritik karena tidak pernah datang ke acara pernikahan teman-temanya. Setidaknya, minimal satu kali ia harus datang bukan?

"Kenapa diam saja?" tanya Reyhan dengan suara dingin khasnya.

Keyra menarik satu napas berat, "Maaf Pak, sepertinya saya tidak bisa ikut Dinas kali ini."

Penolakan pertama, Keyra selama bekerja tidak pernah menolak. Hal ini membuat Reyhan mengernyitkan alisnya keheranan.

"Acara apa yang lebih penting dari Dinas ini?"

"Sahabat dan mantan saya menikah Pak,"

Reyhan terkekeh pelan, "Key, sudah berapa kali kamu Terima undangan pernikahan tahun ini? Bukankah selalu kamu tolak? Lalu apa bedanya sekarang?"

Keyra mengeratkan giginya. Tidak ada gunanya membicarakan hal ini dengan Reyhan. Pasalnya pria itu benar-benar anti romantic dan tidak memperdulikan masalah asmara. Ia hanya menempatkan pekerjaan di posisi paling atas, kerja, kerja, kerja. Perihal cinta mungkin berada pada posisi terbawah dalam hidup Reyhan.

"Ja-jadi," belum sempat suara Keyra keluar sepenuhnya, Reyhan sudah memotong nya duluan.

"Menghadiri pernikahan itu sangat membosankan. Ditambah lagi sangat merugikan. Berapa banyak uang yang bisa kita dapatkan dari duduk berjam-jam di aula pernikahan. Benar-benar membuang waktu."

"Itu hanya pandangan Bapak sebagai seorang pembisnis," Kini Keyra angkat bicara.

"Sebagai orang yang menjalankan pernikahan juga sama saja. Pernikahan itu hanya membuang waktu, tenaga dan uang. Saya heran kenapa di dunia ini ada manusia yang menyukai tradisi konyol ini. Bukankah itu hanya senang-senang tanpa tujuan yang jelas? "

"It-tu," Lagi-lagi suara Keyra terpotong.

"Stttt! Keyra. Sudahi perdebatan ini, besok kita berangkat bersama dari apartemen saya."

"Kenapa bapak tidak mau mendengarkan saya dulu?" tanya Keyra geram. Gadis itu sedikit tersulut emosi. Reyhan terus mengoceh tentang pernikahan dari sudut pandangnya. Terkesan memaksa dan tidak logis bagi Keyra.

Reyhan mengeratkan giginya kesal. Keyra bukan orang yang suka memberontak di matanya. Tapi mereka malah berdebat hanya karena hal sepele seperti pernikahan.

"Apa lagi yang harus saya dengarkan? Apa sekarang kamu juga seperti kebanyakan orang yang menyukai acara pernikahan? Kamu juga seperti mereka yang ingin menikah? " tanya Reyhan dengan nada yang cukup tinggi.

"Iya, saya juga ingin menikah!" teriak Keyra.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Hanna Zuel
Reyhannnn suamiku
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Ayo Kita Menikah, Pak CEO   Pemandu dadakan

    Reyhan terperanjat mendengar teriakan Keyra. Mulutnya terkatup beberapa saat hingga akhirnya ia buka suara, "Keluar dari ruangan saya, nanti kita bicarakan lagi!" kandasnya memberi perintah. Keyra dengan emosi menggebu-gebu segera keluar dari ruangan CEO. Menyisakan Reyhan yang menatapnya tajam di kursi kerja. Reyhan tak habis pikir. Menurutnya selama ini, Keyra adalah sosok yang sepemikiran dengannya. Mereka adalah rekan yang berada salam satu kapal. Visi dan misi serta problem solving mereka akan suatu hal relatif sama. Reyhan tak habis pikir dengan kejadian beberapa menit yang lalu. Sejak Keyra menjadi bawahannya 4 tahun yang lalu mereka tidak pernah terlibat cekcok apapun. Ini pertama kalinya mereka adu mulut. ***Empat tahun silam. Keyra yang baru berumur 23 tahun langsung mencari kerja saat ijazah S2 sudah mendarat di tangannya. Dengan kemampuan komunikasi yang cakap disertai dengan lisensi kuat yang ia punya, membuat gadis sebatang kara itu dengan mudahnya menjadi karyawan d

    Last Updated : 2024-01-01
  • Ayo Kita Menikah, Pak CEO   Keyra Sekretaris Palsu

    "Maaf Pak, ini kelalaian saya. Saya akan segera ke gerbang utama. Izinkan saya menjelaskan dulu situasi ini ke Mr. Dirga," Keyra memang tidak tahu siapa orang yang sudah ia pandu selama satu jam lamanya. Siapapun dia. Ia yakin dia juga merupakan salah satu CEO, orang penting yang tidak boleh Keyra perlakukan seenaknya. Jadi meninggalkan Mr. Dirga dan pergi ke gerbang utama juga harus melakukan izin. "Sebentar, Mr. Siapa katamu? Mr. Dirga?""Iya,""Bagaimana Ciri-cirinya?""Tampan. Eh, saya rasa dia masih muda, umurnya mungkin sekitar 30 tahun? Tingginya sekitar 185 cm. Fitur wajahnya tegas. Terkesan seperti blasteran asia dan eropa. Dia ju-""Apakah dia memakai setelan jas abu-abu?" tanya Pak Gibran. "Iya benar,""OMG!" teriak Pak Gibran dari sebrang. Keyra tersentak dan dengan spontan langsung melepas earphone-nya. Suara menggelegar Pak Gibran hampir memecah gedang telinganya. Setelah tenang, Keyra memasang kembali earphone yang sempat ia lepas paksa beberapa detik yang lalu. "Ke

    Last Updated : 2024-01-01
  • Ayo Kita Menikah, Pak CEO   Jadilah Sekretarisku

    "Akhirnya, hidup kembali seperti biasanya," ucap Keyra lega. Setelah melewati kisah rumit di Pulau Lombok ia langsung diterbangkan pulang ke Jakarta. Sayang sekali, padahal itu kali pertama ia menginjakkan kakinya ke Pulau Surgawi itu, tetapi ke sana hanya untuk pekerjaan bisnis tanpa bisa berwisata. Tapi beruntungnya, setelah ditekan mati-matian, Pak Gibran menghadiahkan amplop kepada Keyra atas pertolongannya yang berjasa. setidaknya Pak Gibran tahu balas budi, batin Keyra senang. "Hmmm, Aku tak akan bertemu dengannya lagi kan?" tanya Keyra pada diri sendiri. Beberapa kali terlintas dipikirannya kalau seandainya mereka bertemu lagi apa yang harus dia katakan. Hidup Keyra akan langsung tamat jika bertemu dengan Reyhan lagi. Kabarnya Reyhan sangat suka memecat karyawan. Satu kesalahan kecil saja bisa menjadi alasan pemecatan. Termasuk dua translator yang bermasalah saat ENF kemarin dipecat Reyhan hari itu juga. Inilah yang membuat Keyra enggan bertemu lagi. Jika perlu, tidak usah

    Last Updated : 2024-01-02
  • Ayo Kita Menikah, Pak CEO   Sahabat Monyet

    Kembali ke kehidupan sekarang. Setelah berdebat dengan Keyra masalah undangan pernikahan tadi pagi. Izin atas permintaan Keyra untuk menghadiri undangan pernikahan itu tidak juga diberikan Reyhan. "Pak Reyhan tidak mengizinkanmu pergi ya?" terka Nadine saat melihat raut wajah kesal Keyra yang melekat di atas meja. Keyra mengangkat kepalanya dari atas meja. "Apakah aku terlalu penurut selama empat tahun ini?" Keyra bertanya-tanya kenapa Reyhan tidak mau menerima izinnya. Gadis itu mulai menilik empat tahun Kehidupannya. Ia menyadari bahwa selama ini ia jarang atau bahkan tidak pernah meminta sesuatu kepada Reyhan. "Kurasa kamu perlu sedikit memberontak," saran Nadine. "Benar, Pak Reyhan menjadi seenaknya gara-gara kamu terlalu penurut," celetuk Surya. "Tapi bukankah Pak Reyhan memang suka seenaknya. Aku rasa walaupun Keyra memberontak dia akan tetap begitu, berlaku seenaknya." ucap Naumi."Tapi tidak ada salahnya mencoba untuk memberontak," sahut Rivaldi. Nadine, Naumi, Surya,

    Last Updated : 2024-01-02
  • Ayo Kita Menikah, Pak CEO   Hidup yang Membosankan

    Suasana hati Keyra dalam kondisi buruk sejak bertemu Asila beberapa menit yang lalu. Sepanjang perjalanan kembali ke perusahaan dia tidak berbicara barang sepatah katapun pada Reyhan atau Yudha. Suasana di dalam mobil cukup hening. Yudha yang menyetir mobil di depan beberapa kali mengintip ke kursi belakang. Keyra dan Reyhan sama-sama diam, meski sebenarnya terpancar jelas dari raut wajah Reyhan yang penasaran dengan sikap diam Keyra. Dia begitu kaku, batin Yudha. Yudha menggelengkan kepalanya. Dia tahu betul gelagat Reyhan yang saat ini dalam kondisi penasaran kenapa Keyra diam-diam saja. Dua jam perjalanan ke perusahaan tidak ada pembahasan apapun. Mau bilang apa lagi. Sepanjang hidupnya Reyhan tidak pernah penasaran dengan emosi orang lain. Jadi pria itu tidak tahu cara bertanya. Bahkan mungkin ia sendiri tidak menyadari bahwa sebenarnya ia sedang dalam kondisi penasaran. "Minumlah vitamin sebelum berangkat ke bandara, suara Bapak terdengar serak dari tadi pagi," ujar Keyra. Akh

    Last Updated : 2024-01-03
  • Ayo Kita Menikah, Pak CEO   Jebakan Pesta pernikahan

    "Ayo lakukan Key!" ucap Keyra pada diri sendiri. Keyra melangkah keluar saat pintu lift terbuka lebar. Sudah empat tahun lebih sejak Keyra terakhir kali menghadiri undangan pernikahan temannya. Bisa dibilang Keyra sangat awam untuk masalah undangan pesta. Sebenarnya ada satu alasan kuat mengapa Keyra memutuskan tetap datang ke pernikahan mantan dan sahabatnya itu. Meski tujuan utamanya adalah ingin balas dendam. Akan tetapi jauh di lubuk hati Keyra terdalam ia masih berharap semua bisa membaik. Walaupun marah setengah mati kepada mereka, ada bagian kecil hatinya yang berharap bisa hidup bahagia dengan mereka lagi. Sejak kecil Keyra terbiasa sendirian, sehingga keberadaan Bisma dan Asila semasa mudanya menjadi cukup berarti. Sangat disayangkan jika hubungan mereka berakhir semengenaskan itu. Maka pesta hari ini akan menentukan bagaimana sikap Keyra selanjutnya. Ia ingin melihat apakah canvas yang sudah retak itu bisa disambung kembali. Atau itu hanya akan menjadi khayalan Keyra saja

    Last Updated : 2024-01-04
  • Ayo Kita Menikah, Pak CEO   Reyhan Datang

    "Aku sangat menyukainya,"Asila yang awalnya tersenyum puas langsung menurunkan dua sudut bibirnya, heran kenapa Keyra merespon seperti itu. Bukankah seharusnya gadis itu tertekan dan ketakutan. "Tentu saja aku datang di hari bahagiamu. Aku bahkan membawakan hadiah kesukaanmu loh," ucap Keyra lantang. Tangannya menyodorkan sebuah goodybag pada Asila. Mereka mulai berkerumun di dekat Keyra dan Asila. Tak terkecuali Bisma yang tadinya membaur dengan para tetua di sebelah kanan aula pernikahan kini sudah beralih ke bagian kiri ruangan. Tangan Asila meraih pelan hadiah pernikahan dari Keyra. "Kamu tidak perlu bersusah payah memberikanku hadiah, pasti sulit ya, Aku tidak akan berkomentar jika hadiahmu hanya barang biasa. Itu bukan masalah besar. Aku bahkan tidak akan marah kalau kamu tidak membawa apapun, jangan memaksakan diri hanya untuk terlihat loyal disini," ucap Asila sembari membuka hadiah yang Keyra berikan. "Wah, kotak hadiahnya terlihat mahal, kamu benar-benar berusaha keras

    Last Updated : 2024-01-06
  • Ayo Kita Menikah, Pak CEO   Keyra Mengundurkan Diri

    Tujuh jam sebelum Reyhan kembali Ke Indonesia. Reyhan yang baru saja selesaikan bernegosiasi kini tergeletak lelah di atas ranjang hotel. "Pak Rey, saya menemukan sesuatu." kata Yudha sembari menyodorkan sebuah surat. Reyhan langsung terbangun dari posisinya saat membaca isi surat itu. "Darimana kamu mendapatkan ini?""Tas besar berisi dokumen yang disiapkan oleh sekretaris Key. Surat itu terselip di antara tumpukan dokumen lain. Sepertinya dia hanya iseng saja." jawab Yudha. Surat pengunduran diri, itulah isi secarik kertas yang Reyhan pegang. Pria itu menggeleng pelan. Keyra bukan orang yang iseng menulis hal seperti itu. Ada yang tidak beres dengan Keyra. "Kita ada agenda apalagi di sini?" "Tidak ada,""Setelah kita kembali ke Indonesia, apa saya ada agenda?""Ada banyak, tapi saya sudah mengundur semuanya. Anda perlu beristirahat setiba di Indonesia. Pak Husein dan beberapa orang dari LG Group sepakat untuk mengundur jadwal.""Baguslah,""Tapi ada satu surat undangan pernikah

    Last Updated : 2024-01-07

Latest chapter

  • Ayo Kita Menikah, Pak CEO   Apa yang Teejadi?

    "Nenek," gumam Kenzo lagi dengan suara lirihnya. Terlena beberapa detik membuat Kenzo kembali fokus dengan situasi yang terjadi. Pria berambut gelombang itu sempat tertegun hebat melihat paras Keyra yang begitu mirip dengan potret neneknya semasa muda. Keyra melangkah masuk ke dalam ruangan dan mengambil satu kursi kosong di samping Reyhan. Keyra melihat lurus ke depan, ada Miki yang menatapnya tak percaya, di samping Miki ada pria yang tak dia kenal juga menatap tak percaya ke arahnya. "Siapa kamu?" tanya Kenzo kelepasan. Dia tidak bisa menahan rasa penasarannya. Bagaimana bisa ada orang yang begitu mirip dengan figur neneknya. Mata dan Hidung Keyra juga persis seperti milik Ibunya. Siapapun dari keluarga Regaldo yang melihat paras Keyra sekarang akan mempertanyakan hal yang sama. "Kenapa pertanyaanmu konyol begitu, tentu saja dia istriku!" tegas Reyhan. "Dia sangat mirip nenekku. Kamu ingat buku history keluarga Regaldo yang pernah aku tunjukkan padamu waktu itu? Saat kamu meng

  • Ayo Kita Menikah, Pak CEO   Pertemuan dengan Istri Reyhan

    Kita bertemu di ruang VVIP HAZA Group Begitulah bunyi pesan singkat Reyhan pada Kenzo dan Miki. Dua orang yang telah melewati banyak hal dengan Reyhan selama kurang lebih 20 tahun. Miki berdiri dengan perasaan yang penuh keraguan. Dia berkali-kali melihat pesan yang Reyhan kirimkan padanya. Pertemuan terakhir antara Miki dan Reyhan berakhir cukup tragis. Reyhan dengan sangat jelas memberitahukan bahwa dia sangat kesal dengan kelakuan semena-mena Miki yang menampar sembarang orang dan menyerang sekretaris Reyhan. Miki hanya malu menampakkan mukanya lagi. "Kenapa diam seperti patung?" tanya Kenzo. Kenzo dengan setelan jas navy membuatnya terlihat lebih rapi dari hari sebelumnya saat Miki menjemputnya di bandara. Ckclek! Kenzo membuka pintu di depannya. Di dalam ruangan VVIP itu terpampang sebuah meja bundar besar dengan empat kursi yang sudah disiapkan oleh Reyhan. Kenzo dan Miki langsung mengambil tempat duduk mereka. "Kamu tidak terlihat baik-baik saja," celetuk Kenzo. Miki s

  • Ayo Kita Menikah, Pak CEO   Teori Aneh Para Netizen

    Miki mengeratkan gigi gerahamnya saat melihat beberapa foto Reyhan dan Keyra yang tertangkap oleh mata-mata suruhannya. Detik berikutnya, Miki tersenyum puas saat melihat foto Reyhan dengan Hazel. "Ah, ternyata Reyhan hanya dekat dengan pegawainya saja." gumam Miki. Miki sempat kesal saat melihat sederet foto Reyhan dan Keyra. Tapi dia langsung tenang saat melihat foto Reyhan dan Hazel. Itu menandakan bahwa Reyhan hanya berurusan dengan wanita-wanita yang punya kepentingan dengannya saja. Tangan Miki yang membolak-balikan lembaran foto itu berhenti saat ia melihat sebuah foto yang terlihat mengganjal. "Apa ini?" tanya Miki saat melihat sebuah foto yang berisi Reyhan sedang membuka pintu mobil untuk Keyra. Tangan kanan Reyhan mengganjal di atas pintu masuk bermaksud melindungi kepala Keyra dari benturan mobil. Miki menggeram kesal. Dia merobek foto itu. Miki mulai mengingat kembali moment saat Reyhan begitu peduli pada Keyra. Pikiran Miki mulai berkecamuk. ***Koper dengan size X

  • Ayo Kita Menikah, Pak CEO   Tawaran Janice

    "Ada apa?" tanya Reyhan serius. Keyra segera menggeleng saat menyadari perkataannya telah membuat suasana yang ribut itu terdiam, "Ah, bukan apa-apa.""Tidak apa-apa, tanyakan saja jika ada hal yang kamu ingin tahu, kami keluargamu sekarang!" seru Miki. Keyra meletakkan sendok yang sedari tadi melekat di tangannya, gadis itu menarik napas panjang, "Aku, sebagai seorang fans berat darimu, aku bertanya-tanya kenapa anda merahasiakan hal sebesar ini? Maksudku, anda ternyata sudah menikah dan punya anak. Itu adalah fakta paling mengejutkan bagiku." Keyra sempat syok beberapa hari setelah mengetahui fakta itu. Dia bahkan di beberapa kesempatan sempat menyangkal bahwa semua yang dia lihat dan alami adalah sebuah mimpi panjang. Tapi lagi-lagi dia kembali ke fakta bahwa idolanya memang benar adalah kakak iparnya sekaligus ibu dari anak magang yang bekerja di bawah bimbingannya. Diam, hening sesaat. Keyra merasa cemas setelah membahas hal itu. Rasanya dia ingin mengulang waktu dan menarik

  • Ayo Kita Menikah, Pak CEO   Pelayan Itu, Namanya Tania

    "Kita satu kamar?" tanya Keyra saat terkejut melihat suaminya duduk di ujung ranjang saat dirinya keluar dari kamar mandi. "Akan aneh kalau kita tidak sekamar," balas Reyhan singkat. Meski kehidupan rumah tangga mereka terbilang sudah sangat romantis. Akan tetapi mereka sampai saat ini belum pernah berbagai kamar yang sama. Menginap di kediaman Dirgantara dengan status sebagai suami istri tentu saja harus membuat mereka berada di satu kamar yang sama. Tok... Tok... Tok... "Tuan, ini pakaian Nyonya Muda yang anda pesan." suara seorang pelayan di luar kamar terdengar dengan jelas di telinga Keyra dan Reyhan. Cklek. Reyhan membuka pintu kamarnya, mengambil beberapa setelan pakaian yang telah dibawakan. "Apa kakakku masih belum kembali?" tanya Reyhan pada pelayan yang berdiri di depannya. "Belum Tuan," jawab pelayan itu singkat. "Baiklah, kamu bisa pergi."Pelayan itu dengan patuh pergi sesuai perintah Reyhan. Pria itu kembali masuk ke kamar dan menutup pintu perlahan. Alis kirin

  • Ayo Kita Menikah, Pak CEO   Pelayan Aneh itu Lagi

    Brag!Kodo kecil berisikan tiket nonton itu jatuh bebas ke tanah saat tangan kekar Reyhan mendarat di pipi kiri Miki. "Rey, kamu baru saja menamparku?" tanya Miki tak percaya, tangan kirinya memegang pipinya yang baru saja terkena tamparan Reyhan. Mata Miki terbelalak sempurna. Reyhan bukan orang yang kasar dan suka main tangan pada perempuan, apalagi jika itu berurusan dengannya. "Kelakuanmu membuatku sangat malu," ujar Reyhan. Wajah Reyhan terlihat merah padam. "Minta maaflah pada mereka dan aku tidak akan memperhitungkan apapun lagi," kata Reyhan mengamcam. Miki mengepalkan tangannya, "Kenapa aku harus minta maaf?""Kenapa? Kamu tanya kenapa? Apa kamu gila? Kamu baru saja melakukan kekerasan di depan umum, dan lebih memalukan lagi kamu melakukan hal itu pada orangku?Kamu tahu dia sekretarisku dan tetap berlaku seperti itu padanya? Apa kamu sedang menantangku?" tanya Reyhan dengan nada marahnya yang semakin terdengar jelas. Miki mengumpat di dalam hatinya. Dia berusaha keras

  • Ayo Kita Menikah, Pak CEO   Miki dan Keyra Beradu

    "Mbak, astaga yang benar saja, anda menampar teman saya di depan umum seperti ini?" ucap gadis berambut hitam lurus tak percaya dengan sikap sembrono Miki. Miki memutar bola matanya, "Aish, kalian membuatku kesal.""Orang ini benar-benar tidak punya sopan santun. Apa anda tidak malu sebagai orang dewasa?" tanya pria yang berdiri di samping gadis berambut hitam lurus. Ketiga remaja itu benar-benar tersulut emosi. "Aku kasih melihat anda setua ini tapi tidak punya adab. Apa orangtua anda tidak mengajari sopan santun? Atau suami anda tidak mengajarkan hal itu? Atau anda belum menikah, hingga tidak ada yang bisa mendidik anda?"Plak! Satu tamparan keras kini mendarat di wajah gadis berambut hitam lurus. Tamparan itu membuatnya terpaksa menghentikan komentar pedasnya pada Miki. Pria yang berdiri disampingnya dengan penuh emosi balas maju mendekati Miki hendak bermaksud balas dendam. "Pikirlah sebelum kamu melukaiku di sini!" tandas Miki. "Bukan aku yang harus dididik, tapi kalian. Ora

  • Ayo Kita Menikah, Pak CEO   Miki Bertengkar

    "Ada apa?" tanya Daniel yang melihat kedatangan Reyhan di pintu masuk ke ruang makan. "Bukankah kalian yang memanggilku kesini?" tanya Reyhan balik. "Huh, kapan kami memanggilmu?" tanya Janice yang sedang asyik menyantap makan malamnya. "Istriku bilang kalian mencariku, jadi aku sebaiknya makan malam di kediaman Dirgantara saja." kata Reyhan menimpali. "Aku yang memanggil kalian," suara rendah Hazel terdengar saat memasuki ruang makan. Reyhan, Janice dan Daniel menatap tak percaya saat mendapati sosok Hazel melangkah masuk. Dahulu, jika Hazel keluar dari percakapan seperti yang dilakukannya tadi pagi. Hazel tidak akan kembali ke kediaman 3 sampai 5 hari. Bahkan bisa sampai satu minggu. Ini pertama kalinya Hazel langsung kembali setelah beradu melarikan diri tadi pagi. Reyhan mengambil posisi duduk di sebelah saudarinya. Sementara Hazel duduk di depan 3 keluarga yang paling ia sayangi. "Maafkan aku," kata Hazel lirih. "Maafkan aku, karena tidak dewasa menyikapi perbedaan pendap

  • Ayo Kita Menikah, Pak CEO   Aku Sudah Menikah!

    Keyra mendapati keributan di lantai staff sekretaris. "Bagaimana ini, kita dilarang bergosip dan membahas hal ini. Tapi Miki membuat kita ingin terus membahasnya," kata Nadine setengah berbisik. "Benar juga. Bagaimana mungkin satu kantor tidak bergosip jika kelakuan Miki seperti itu pada Pak CEO." sahut Surya. Kini Miki tengah membawa buket bunga segar di tangan kirinya dan sebuah rantang makanan di tangan kanannya. Miki seperti biasa masuk ke ruangan Reyhan tanpa permisi. Penampilannya sekarang mirip sekali seperti seorang istri yang mengantarkan makan siang suaminya. Keyra yang menyadari apa yang terjadi langsung masuk ke ruang Reyhan, "Permisi, apa anda ada urusan dengan Pak Reyhan? Beliau sedang inspeksi di luar kantor." kata Keyra mengabarkan. Miki yang sedari tadi tengah mengatur bunga segarnya di atas meja Reyhan kini beralih menatap tajam ke arah Keyra, "Kamu bahkan tidak mengetuk pintu saat masuk? Dimana sopan santunmu?" tanya Miki kesal. Keyea tak habis pikir deng

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status