Share

Sahabat Monyet

Author: Hanna Zuel
last update Last Updated: 2024-01-02 09:03:00

Kembali ke kehidupan sekarang.

Setelah berdebat dengan Keyra masalah undangan pernikahan tadi pagi. Izin atas permintaan Keyra untuk menghadiri undangan pernikahan itu tidak juga diberikan Reyhan.

"Pak Reyhan tidak mengizinkanmu pergi ya?" terka Nadine saat melihat raut wajah kesal Keyra yang melekat di atas meja.

Keyra mengangkat kepalanya dari atas meja. "Apakah aku terlalu penurut selama empat tahun ini?"

Keyra bertanya-tanya kenapa Reyhan tidak mau menerima izinnya. Gadis itu mulai menilik empat tahun Kehidupannya. Ia menyadari bahwa selama ini ia jarang atau bahkan tidak pernah meminta sesuatu kepada Reyhan.

"Kurasa kamu perlu sedikit memberontak," saran Nadine.

"Benar, Pak Reyhan menjadi seenaknya gara-gara kamu terlalu penurut," celetuk Surya.

"Tapi bukankah Pak Reyhan memang suka seenaknya. Aku rasa walaupun Keyra memberontak dia akan tetap begitu, berlaku seenaknya." ucap Naumi.

"Tapi tidak ada salahnya mencoba untuk memberontak," sahut Rivaldi.

Nadine, Naumi, Surya, Rivaldi, dan Keyra merupakan Rekan yang berbagi satu ruangan. Ruangan mereka terletak di depan ruangan CEO. Keyra menjabat sebagai sekretaris utama. Pekerjaannya sangat kompleks dari mengurus CEO hingga koordinasi dengan perusahaan luar. Nadine adalah sekretaris pembantu. Dia menjalankan tugas sebagai sekretaris apabila Keyra keluar dinas berbulan-bulan dengan Reyhan, pekerjaan sehari-harinya adalah membantu Keyra. Naumi berfokus pada bidang internal perusahaan. Surya adalah pusat informasi, pelacak data yang dibutuhkan kapan saja. Sementara Rivaldi mengurus hubungan eksternal perusahaan. Pada dasarnya, empat orang tersebut adalah orang-orang yang ditugaskan untuk membantu Keyra.

***

"Sebenernya apa yang terjadi pada Keyra?" Reyhan melempar tanya. Yudha yang mendengarkan hanya menggeleng, pertanda dia juga tidak tahu.

Makan siang bersama, segelas kopi latte, dan tiket museum Nasional yang Reyhan tawarkan tidak ada satupun yang Keyra mau terima. Sekertarisnya seperti sedang memberontak meski skalanya kecil-kecilan. Reyhan sungguh terganggu dengan situasi ini. Meski memang sebuah pemberian tidak wajib untuk diterima. Akan tetapi Reyhan tidak pernah mendapati Keyra menolak sesuatu darinya, bahkan jika itu sebuah permen. Keyra pasti akan menerimanya.

"Ini semua gara-gara undangan pernikahan sialan itu!" maki Reyhan kesal.

"Bagaimana jika Bapak izinkan saja dia pergi, mungkin Sekretaris Key akan berhenti memberontak." kata Yudha memberi saran.

"Lagi pula. Ini sudah akhir tahun, Sekretaris Key pasti bosan selama setahun penuh tidak pernah bisa ke acara pernikahan temannya. Sudah belasan kali dia tidak datang karena memilih pekerjaan. Tidak ada salahnya memberi satu kelonggaran. Dengan begitu dia akan senang dan menghentikan aksi pemberontakan yang ia lakukan. Bukankan itu yang paling mengganggu pikiran Bapak sekarang?"

Ucapan Yudha ada benarnya juga. Sekarang yang menjadi masalahnya adalah Keyra yang terus memberontak karena dia tidak memberikan izin atas undangan pernikahan yang ingin ia hadiri. Maka langkah yang paling tepat adalah menghentikan akar permasalahannya.

"Aku diiizinkan?" tanya Keyra dengan wajah berseri saat Yudha datang membawa pesan. Yudha membalas dengan anggukan kecil.

"Yes!" ucap Keyra kegirangan.

"Sebagai gantinya akulah yang akan menggantikanmu dinas. Jadi kamu harus membayar kompensasi atas semua ini,"

Keyra terkekeh mendengar ucapan Yudha. Meski berwajah dan irit bicara seperti Reyhan, Yudha sebenarnya cukup perasa. Pria itu pasti sangat kesal karena harus menanggung beban yang Keyra lepas.

"Aku akan memberikanmu kesempatan makan malam di restoran bintang lima,"

"Terus?" Raut wajah Yudha masih datar.

"Dengan Nadine." sambung Keyra.

Yudha langsung tersenyum. "Baik nyonya, saya akan melakukan yang terbaik!" jawab Yudha cepat. Keyra kembali tertawa.

"Kamu tidak perlu melakukan banyak hal. Ini adalah kali pertama kamu keluar dinas dengannya. Jadi Pak Reyhan pasti akan memaklumi kekuranganmu."

"Apakah kamu meremehkan saya?"

"Ya?" Keyra kembali tertawa. Yudha hanya memasang wajah tak paham.

"Sekarang dengarkan baik-baik. Pak Reyhan bangun jam 5 subuh. Kamu harus sudah di depan apartemennya jam 6 pagi. Kalau kamu bisa memasak, masaklah untuk sarapannya, kalau tidak pesan saja sarapan online, nanti akan kukirimkan link tokonya. Karena kalian akan pergi dinas tiga hari maka siapkan enam setelan jas, enam dasi, enam sepatu, enam jam tangan, tidak boleh ada warna yang sama, dan jangan ambil warna mencolok. Jangan tidur dulu sebelum memastikan Pak Reyhan sudah tidur dan bangunlah sebelum Pak Reyhan bangun. Karena kamu tidak terbiasa menulis cepat maka rekam saja isi percakapan Pak Reyhan dengan para investor."

"STOP!"

Terlalu banyak informasi yang masuk. Kepala Yudha seperti mau meledak. Yudha telah menjabat sebagai asisten Reyhan kurang lebih enam tahun. Selama itu ia hanya berfokus pada kebutuhan Reyhan tentang strategi pengembangan perusahaan, dia mencari, membandingkan, dan menyimpulkan segala bentuk keraguan Reyhan pada banyaknya perusahaan yang ingin bekerjasama dengannya. Kelebihan Yudha adalah mencari informasi bukan melayani Reyhan sebagaimana yang Keyra lakukan.

"Kirimkan saja semua kebutuhan Pak Reyhan lewat email, batasnya malam ini ya."

Keyra mengangguk setuju mendengar permintaan Yudha. Empat tahun Reyhan selalu keluar dengan Keyra. Ini pertama kalinya dia keluar dinas dengan Yudha. Yudha memang ahli dalam bidang informasi tapi tidak dalam bidang pelayanan dan tidak terlalu peka dengan kebutuhan kecil Reyhan.

"Semoga dia akan baik-baik saja," gumam Keyra yang menatap punggung Yudha yang telah beranjak pergi meninggalkannya.

***

Setelah keluar dari perjamuan makan dengan istri walikota. Reyhan, Keyra dan Yudha yang berada di lantai empat pusat perbelanjaan kini berjalan keluar untuk kembali ke perusahaan.

"Kenapa berhenti?" tanya Reyhan.

"Saya akan ke toilet. Bapak duluan saja ke tempat parkir."

Reyhan dan Yudha melangkah pergi meninggalkan Keyra. Sebenarnya Keyra bukan mau ke toilet, tapi tumit kakinya kesakitan karena tadi sempat terpeleset. Keyra mencari tempat duduk untuk memeriksa kondisi kakinya.

"Argghh," erang Keyra. Ia tak menyangka tumit kakinya akan berdarah seperti ini. Gadis itu mengambil sebuah hansaplast dari dalam tasnya kemudian menempelkannya pada tumit kakinya yang terluka.

"Wah, siapa ini?" Suara nyaring yang tak asing iu membuat Keyra mendongak ke arahnya.

Sialan, batin Keyra.

Keyra tidak menyangka akan bertemu dengan mantan sahabatnya yang akan menikah pekan ini. Sial sekali, padahal Keyra ingin menunjukkan mukanya tepat di hari pernikahan. Asila Ratunia Putri, begitulan nama panjang gadis yang sebentar lagi akan melepas status lajangnya. Keyra menatapnya lekat-lekat. Sepertinya gadis itu sedang berfoya-foya, terlihat dari banyaknya tas belanjaan yang menggantung di lengannya.

"Kenapa? Kamu terlalu miskin sampai terkagum-kagum melihatku begini?"

Keyra langsung mual mendengar celotehan Asila. Semenjak tertangkap selingkuh dengan pacaranya hubungan Keyra dan Asila sangat bersitegang.

"Tutup mulutmu, dan pura-pura saja tidak mengenalku." sahut Keyra. Gadis itu lebih fokus mengobati tumitnya yang terluka daripada berbicara dengan Asila.

"Lihatlah rupamu yang menyedihkan seperti ini. Jangan heran kalau Bisma lebih memilihku," kata Asila kembali menghina.

"Aku dengar kamu bekerja di G.RIO Cooperation, jangan pikir karena sudah masuk perusahaan besar kamu jadi lupa diri dan menganggap dirimu hebat. Kamu hanya karyawan biasa. Ingatlah derajatmu berada di bawahku. Aku sudah mengirimkan undangan pernikahan ke kantormu. Aku tahu kamu tidak berani datang. Tapi cobalah sedikit merendahkan egomu. Kamu juga perlu bersosialisasi dengan yang lain, dengan begitu siapa tahu ada om-om yang mau menafkahimu, hahaha." Asila tertawa kegirangan.

Keyra hanya tersenyum getir. Asila belum tahu kalau Keyra sudah jauh berubah menjadi wanita karier yang kaya melintir dengan penghasilan fantastis. Orang kaya yang sesungguhnya pasti tahu betul bahwa pakaian yang dikenakan Keyra walaupun terlihat sederhana tapi meruapakan desain unlimited yang dirancang khusus untuknya. Asila yang hanya memandang sesuatu dari merk mana tahu hal ini.

"Hanya orang bodoh yang berbicara dengan orang bodoh lainnya. Dan maaf, aku bukan orang bodoh." kata Keyra. Gadis itu berdiri lantas melangkah pergi meninggalkan orang bodoh yang ia maksud.

"Sialan kau, hey kau mau kemana!" teriak Asila. Seperti harimau betina dia meraung kencang. Wajahnya merah padam.

Keyra tidak menggubrisnya sama sekali. Gadis itu tak berbalik dan terus melangkah pergi. Ia membalas teriakan Asila dengan mengangkat jari tengahnya ke atas. Tahu betul jika Asila masih melihatnya. Perilaku Keyra sukses membuat darah Asila mendidih.

Related chapters

  • Ayo Kita Menikah, Pak CEO   Hidup yang Membosankan

    Suasana hati Keyra dalam kondisi buruk sejak bertemu Asila beberapa menit yang lalu. Sepanjang perjalanan kembali ke perusahaan dia tidak berbicara barang sepatah katapun pada Reyhan atau Yudha. Suasana di dalam mobil cukup hening. Yudha yang menyetir mobil di depan beberapa kali mengintip ke kursi belakang. Keyra dan Reyhan sama-sama diam, meski sebenarnya terpancar jelas dari raut wajah Reyhan yang penasaran dengan sikap diam Keyra. Dia begitu kaku, batin Yudha. Yudha menggelengkan kepalanya. Dia tahu betul gelagat Reyhan yang saat ini dalam kondisi penasaran kenapa Keyra diam-diam saja. Dua jam perjalanan ke perusahaan tidak ada pembahasan apapun. Mau bilang apa lagi. Sepanjang hidupnya Reyhan tidak pernah penasaran dengan emosi orang lain. Jadi pria itu tidak tahu cara bertanya. Bahkan mungkin ia sendiri tidak menyadari bahwa sebenarnya ia sedang dalam kondisi penasaran. "Minumlah vitamin sebelum berangkat ke bandara, suara Bapak terdengar serak dari tadi pagi," ujar Keyra. Akh

    Last Updated : 2024-01-03
  • Ayo Kita Menikah, Pak CEO   Jebakan Pesta pernikahan

    "Ayo lakukan Key!" ucap Keyra pada diri sendiri. Keyra melangkah keluar saat pintu lift terbuka lebar. Sudah empat tahun lebih sejak Keyra terakhir kali menghadiri undangan pernikahan temannya. Bisa dibilang Keyra sangat awam untuk masalah undangan pesta. Sebenarnya ada satu alasan kuat mengapa Keyra memutuskan tetap datang ke pernikahan mantan dan sahabatnya itu. Meski tujuan utamanya adalah ingin balas dendam. Akan tetapi jauh di lubuk hati Keyra terdalam ia masih berharap semua bisa membaik. Walaupun marah setengah mati kepada mereka, ada bagian kecil hatinya yang berharap bisa hidup bahagia dengan mereka lagi. Sejak kecil Keyra terbiasa sendirian, sehingga keberadaan Bisma dan Asila semasa mudanya menjadi cukup berarti. Sangat disayangkan jika hubungan mereka berakhir semengenaskan itu. Maka pesta hari ini akan menentukan bagaimana sikap Keyra selanjutnya. Ia ingin melihat apakah canvas yang sudah retak itu bisa disambung kembali. Atau itu hanya akan menjadi khayalan Keyra saja

    Last Updated : 2024-01-04
  • Ayo Kita Menikah, Pak CEO   Reyhan Datang

    "Aku sangat menyukainya,"Asila yang awalnya tersenyum puas langsung menurunkan dua sudut bibirnya, heran kenapa Keyra merespon seperti itu. Bukankah seharusnya gadis itu tertekan dan ketakutan. "Tentu saja aku datang di hari bahagiamu. Aku bahkan membawakan hadiah kesukaanmu loh," ucap Keyra lantang. Tangannya menyodorkan sebuah goodybag pada Asila. Mereka mulai berkerumun di dekat Keyra dan Asila. Tak terkecuali Bisma yang tadinya membaur dengan para tetua di sebelah kanan aula pernikahan kini sudah beralih ke bagian kiri ruangan. Tangan Asila meraih pelan hadiah pernikahan dari Keyra. "Kamu tidak perlu bersusah payah memberikanku hadiah, pasti sulit ya, Aku tidak akan berkomentar jika hadiahmu hanya barang biasa. Itu bukan masalah besar. Aku bahkan tidak akan marah kalau kamu tidak membawa apapun, jangan memaksakan diri hanya untuk terlihat loyal disini," ucap Asila sembari membuka hadiah yang Keyra berikan. "Wah, kotak hadiahnya terlihat mahal, kamu benar-benar berusaha keras

    Last Updated : 2024-01-06
  • Ayo Kita Menikah, Pak CEO   Keyra Mengundurkan Diri

    Tujuh jam sebelum Reyhan kembali Ke Indonesia. Reyhan yang baru saja selesaikan bernegosiasi kini tergeletak lelah di atas ranjang hotel. "Pak Rey, saya menemukan sesuatu." kata Yudha sembari menyodorkan sebuah surat. Reyhan langsung terbangun dari posisinya saat membaca isi surat itu. "Darimana kamu mendapatkan ini?""Tas besar berisi dokumen yang disiapkan oleh sekretaris Key. Surat itu terselip di antara tumpukan dokumen lain. Sepertinya dia hanya iseng saja." jawab Yudha. Surat pengunduran diri, itulah isi secarik kertas yang Reyhan pegang. Pria itu menggeleng pelan. Keyra bukan orang yang iseng menulis hal seperti itu. Ada yang tidak beres dengan Keyra. "Kita ada agenda apalagi di sini?" "Tidak ada,""Setelah kita kembali ke Indonesia, apa saya ada agenda?""Ada banyak, tapi saya sudah mengundur semuanya. Anda perlu beristirahat setiba di Indonesia. Pak Husein dan beberapa orang dari LG Group sepakat untuk mengundur jadwal.""Baguslah,""Tapi ada satu surat undangan pernikah

    Last Updated : 2024-01-07
  • Ayo Kita Menikah, Pak CEO   Ayo Kita menikah

    Reyhan mematung sejenak mendengar ucapan Keyra. Ternyata benar, Keyra bukan iseng semata menulis surat pengunduran dirinya. Jauh di lubuk hati gadis itu ia ingin mengundurkan diri. Tapi kenapa? "Tenangkan dirimu, jangan bicara omong kosong.""Bapak kira ini omong kosong?" tanya Keyra. Keyra seminggu terakhir berpikir keras perihal pengunduran dirinya. Ia menyadari betul bahwa ia tidak merasa bahagia. Ia ingin menemukan kebahagian itu. Akan tetapi, jika terus menjabat sebagai sekretaris, Ia tidak akan punya waktu untuk mencari kebahagiaannya. Sebab itulah Keyra menulis rancangan surat pengunduran diri. Siapa sangka surat itu akan ikut serta dengan berkas-berkas yang Ia siapkan untuk dinas Reyhan ke Hongkong. "Keyra kamu kenapa? Kamu bukan orang yang akan berhenti bekerja hanya karena hal sepele seperti ini." "Bapak mulai lagi, saya bukan orang yang sama dengan Bapak. Pak Reyhan gila kerja, saya tidak. Selama ini saya hanya bekerja sesuai apa yang dikehendaki hanya agar saya tidak d

    Last Updated : 2024-01-09
  • Ayo Kita Menikah, Pak CEO   Keyra Menghilang

    Setelah pertemuan dengan CEO LG Group Reyhan kembali ke ruangan kerja. Pria itu kini tengah mondar-mandir di depan meja kerjanya. Yudha yang melihat tingkah aneh Reyhan hanya bisa diam seribu bahasa. Pasalnya, dalam posisi seperti ini satu-satunya yang bisa menghentikan tingkah aneh Reyhan hanyalah Keyra. "Saya tidak ada agenda penting sekarang?" tanya Reyhan tiba-tiba. " Iya," jawab Yudha singkat. Hari ini Keyra absen kerja. Hal inilah yang membuat Yudha menjadi sekretaris dadakan lagi seperti dinas ke Hongkong kemarin. Mengatur dan mengurus jadwal kerja Reyhan. "Kamu tahu apartemen Keyra nomer berapa?" tanya Reyhan tiba-tiba. Reyhan baru menyadari satu hal. Selama empat tahun mereka bekerjasama sebagai atasan dan bawahan, ia sama sekali tidak pernah berkunjung ke apartemen Keyra. Jangankan berkunjung, bertanya dimana Keyra tinggal sekarang saja tidak pernah. Padahal, apartemen yang Keyra tinggali adalah salah satu hadiah dari Reyhan atas kerja kerasnya. Semenjak pertengkaran

    Last Updated : 2024-01-10
  • Ayo Kita Menikah, Pak CEO   Sisi Lain Reyhan

    Reyhan langsung membopong tubuh Keyra yang tergeletak lemas tak berdaya di atas lantai. Diturunkan perlahan tubuh gadis itu di atas ranjangnya. Kamar Keyra tak terkunci sama sekali. Hipotesis awal Reyhan Keyra pingsan saat hendak keluar ke dapur. Demam yang tinggi juga menjadi pemicu pingsan tersebut. "Cepat telpon Pak Sumarjan!" perintah Reyhan pada Yudha. Pak Sumarjan adalah dokter pribadi Reyhan yang digaji tiap bulan bahkan ketika dia tidak bekerja sama sekali. Tapi sekalinya dapat panggilan dari Reyhan ia harus siap siaga 24 jam. Bahkan jika Reyhan berada di luar negeri dia juga harus bergegas kesana. "Ah, ternyata dia kurus sekali," gumam Reyhan. Reyhan meluruskan rambut Keyra yang tergerai berantakan. Wajah Keyra benar-benar pucat. Sekujur tubuh Keyra sangat panas. Karena hidup sendiri, Keyra yang sakit tidak ada yang mengurusi. Hal inilah yang menyebabkan Keyra seolah hilang kabar seharian. Padahal faktanya, Keyra sakit dan pingsan di apartemen sendiri. Reyhan melihat ke s

    Last Updated : 2024-03-11
  • Ayo Kita Menikah, Pak CEO   Kembali Karena Anak Magang

    Keyra terus menyantap sup buatan Reyhan yang tersugun di depannya. Selesai dari kegiatannya, gadis itu yang kini sudah merasa lebih pulih dan segar segera beres-beres. Beranjak dari dapur gadis itu beralih ke ruangan kerjanya. Sepertinya Reyhan tidak memasuki ruangan itu, terlihat dari masih berantakannya ruangan itu, sama persis sejak terakhir kali Keyra masuk ke sana. Jika Reyhan masuk ke sana. Pasti sudah dirapikan seperti kamar, dapur, dan ruang tamu Keyra. "Apa ini?" gumam Keyra saat melihat email masuk di layar komputernya. Gadis itu menepuk jidatnya, "Astaga, aku sampai melupakan anak ini!" Tepat satu minggu yang lalu, Keyra membantu seorang gadis magang di kantor cabang. Ia pun yang merasa iba memindahkannya untuk magang di kantor pusat, G.RIO Cooperation. Sebuah email masuk dari perusahaan perihal pemindahan anak magang itu, dan itu terdaftar atas namanya. Keyra dengan segera berganti pakaian. Meski pada kenyataannya ia sedang tidak ingin pergi bekerja. Tapi hati kecilnya

    Last Updated : 2024-03-11

Latest chapter

  • Ayo Kita Menikah, Pak CEO   Apa yang Teejadi?

    "Nenek," gumam Kenzo lagi dengan suara lirihnya. Terlena beberapa detik membuat Kenzo kembali fokus dengan situasi yang terjadi. Pria berambut gelombang itu sempat tertegun hebat melihat paras Keyra yang begitu mirip dengan potret neneknya semasa muda. Keyra melangkah masuk ke dalam ruangan dan mengambil satu kursi kosong di samping Reyhan. Keyra melihat lurus ke depan, ada Miki yang menatapnya tak percaya, di samping Miki ada pria yang tak dia kenal juga menatap tak percaya ke arahnya. "Siapa kamu?" tanya Kenzo kelepasan. Dia tidak bisa menahan rasa penasarannya. Bagaimana bisa ada orang yang begitu mirip dengan figur neneknya. Mata dan Hidung Keyra juga persis seperti milik Ibunya. Siapapun dari keluarga Regaldo yang melihat paras Keyra sekarang akan mempertanyakan hal yang sama. "Kenapa pertanyaanmu konyol begitu, tentu saja dia istriku!" tegas Reyhan. "Dia sangat mirip nenekku. Kamu ingat buku history keluarga Regaldo yang pernah aku tunjukkan padamu waktu itu? Saat kamu meng

  • Ayo Kita Menikah, Pak CEO   Pertemuan dengan Istri Reyhan

    Kita bertemu di ruang VVIP HAZA Group Begitulah bunyi pesan singkat Reyhan pada Kenzo dan Miki. Dua orang yang telah melewati banyak hal dengan Reyhan selama kurang lebih 20 tahun. Miki berdiri dengan perasaan yang penuh keraguan. Dia berkali-kali melihat pesan yang Reyhan kirimkan padanya. Pertemuan terakhir antara Miki dan Reyhan berakhir cukup tragis. Reyhan dengan sangat jelas memberitahukan bahwa dia sangat kesal dengan kelakuan semena-mena Miki yang menampar sembarang orang dan menyerang sekretaris Reyhan. Miki hanya malu menampakkan mukanya lagi. "Kenapa diam seperti patung?" tanya Kenzo. Kenzo dengan setelan jas navy membuatnya terlihat lebih rapi dari hari sebelumnya saat Miki menjemputnya di bandara. Ckclek! Kenzo membuka pintu di depannya. Di dalam ruangan VVIP itu terpampang sebuah meja bundar besar dengan empat kursi yang sudah disiapkan oleh Reyhan. Kenzo dan Miki langsung mengambil tempat duduk mereka. "Kamu tidak terlihat baik-baik saja," celetuk Kenzo. Miki s

  • Ayo Kita Menikah, Pak CEO   Teori Aneh Para Netizen

    Miki mengeratkan gigi gerahamnya saat melihat beberapa foto Reyhan dan Keyra yang tertangkap oleh mata-mata suruhannya. Detik berikutnya, Miki tersenyum puas saat melihat foto Reyhan dengan Hazel. "Ah, ternyata Reyhan hanya dekat dengan pegawainya saja." gumam Miki. Miki sempat kesal saat melihat sederet foto Reyhan dan Keyra. Tapi dia langsung tenang saat melihat foto Reyhan dan Hazel. Itu menandakan bahwa Reyhan hanya berurusan dengan wanita-wanita yang punya kepentingan dengannya saja. Tangan Miki yang membolak-balikan lembaran foto itu berhenti saat ia melihat sebuah foto yang terlihat mengganjal. "Apa ini?" tanya Miki saat melihat sebuah foto yang berisi Reyhan sedang membuka pintu mobil untuk Keyra. Tangan kanan Reyhan mengganjal di atas pintu masuk bermaksud melindungi kepala Keyra dari benturan mobil. Miki menggeram kesal. Dia merobek foto itu. Miki mulai mengingat kembali moment saat Reyhan begitu peduli pada Keyra. Pikiran Miki mulai berkecamuk. ***Koper dengan size X

  • Ayo Kita Menikah, Pak CEO   Tawaran Janice

    "Ada apa?" tanya Reyhan serius. Keyra segera menggeleng saat menyadari perkataannya telah membuat suasana yang ribut itu terdiam, "Ah, bukan apa-apa.""Tidak apa-apa, tanyakan saja jika ada hal yang kamu ingin tahu, kami keluargamu sekarang!" seru Miki. Keyra meletakkan sendok yang sedari tadi melekat di tangannya, gadis itu menarik napas panjang, "Aku, sebagai seorang fans berat darimu, aku bertanya-tanya kenapa anda merahasiakan hal sebesar ini? Maksudku, anda ternyata sudah menikah dan punya anak. Itu adalah fakta paling mengejutkan bagiku." Keyra sempat syok beberapa hari setelah mengetahui fakta itu. Dia bahkan di beberapa kesempatan sempat menyangkal bahwa semua yang dia lihat dan alami adalah sebuah mimpi panjang. Tapi lagi-lagi dia kembali ke fakta bahwa idolanya memang benar adalah kakak iparnya sekaligus ibu dari anak magang yang bekerja di bawah bimbingannya. Diam, hening sesaat. Keyra merasa cemas setelah membahas hal itu. Rasanya dia ingin mengulang waktu dan menarik

  • Ayo Kita Menikah, Pak CEO   Pelayan Itu, Namanya Tania

    "Kita satu kamar?" tanya Keyra saat terkejut melihat suaminya duduk di ujung ranjang saat dirinya keluar dari kamar mandi. "Akan aneh kalau kita tidak sekamar," balas Reyhan singkat. Meski kehidupan rumah tangga mereka terbilang sudah sangat romantis. Akan tetapi mereka sampai saat ini belum pernah berbagai kamar yang sama. Menginap di kediaman Dirgantara dengan status sebagai suami istri tentu saja harus membuat mereka berada di satu kamar yang sama. Tok... Tok... Tok... "Tuan, ini pakaian Nyonya Muda yang anda pesan." suara seorang pelayan di luar kamar terdengar dengan jelas di telinga Keyra dan Reyhan. Cklek. Reyhan membuka pintu kamarnya, mengambil beberapa setelan pakaian yang telah dibawakan. "Apa kakakku masih belum kembali?" tanya Reyhan pada pelayan yang berdiri di depannya. "Belum Tuan," jawab pelayan itu singkat. "Baiklah, kamu bisa pergi."Pelayan itu dengan patuh pergi sesuai perintah Reyhan. Pria itu kembali masuk ke kamar dan menutup pintu perlahan. Alis kirin

  • Ayo Kita Menikah, Pak CEO   Pelayan Aneh itu Lagi

    Brag!Kodo kecil berisikan tiket nonton itu jatuh bebas ke tanah saat tangan kekar Reyhan mendarat di pipi kiri Miki. "Rey, kamu baru saja menamparku?" tanya Miki tak percaya, tangan kirinya memegang pipinya yang baru saja terkena tamparan Reyhan. Mata Miki terbelalak sempurna. Reyhan bukan orang yang kasar dan suka main tangan pada perempuan, apalagi jika itu berurusan dengannya. "Kelakuanmu membuatku sangat malu," ujar Reyhan. Wajah Reyhan terlihat merah padam. "Minta maaflah pada mereka dan aku tidak akan memperhitungkan apapun lagi," kata Reyhan mengamcam. Miki mengepalkan tangannya, "Kenapa aku harus minta maaf?""Kenapa? Kamu tanya kenapa? Apa kamu gila? Kamu baru saja melakukan kekerasan di depan umum, dan lebih memalukan lagi kamu melakukan hal itu pada orangku?Kamu tahu dia sekretarisku dan tetap berlaku seperti itu padanya? Apa kamu sedang menantangku?" tanya Reyhan dengan nada marahnya yang semakin terdengar jelas. Miki mengumpat di dalam hatinya. Dia berusaha keras

  • Ayo Kita Menikah, Pak CEO   Miki dan Keyra Beradu

    "Mbak, astaga yang benar saja, anda menampar teman saya di depan umum seperti ini?" ucap gadis berambut hitam lurus tak percaya dengan sikap sembrono Miki. Miki memutar bola matanya, "Aish, kalian membuatku kesal.""Orang ini benar-benar tidak punya sopan santun. Apa anda tidak malu sebagai orang dewasa?" tanya pria yang berdiri di samping gadis berambut hitam lurus. Ketiga remaja itu benar-benar tersulut emosi. "Aku kasih melihat anda setua ini tapi tidak punya adab. Apa orangtua anda tidak mengajari sopan santun? Atau suami anda tidak mengajarkan hal itu? Atau anda belum menikah, hingga tidak ada yang bisa mendidik anda?"Plak! Satu tamparan keras kini mendarat di wajah gadis berambut hitam lurus. Tamparan itu membuatnya terpaksa menghentikan komentar pedasnya pada Miki. Pria yang berdiri disampingnya dengan penuh emosi balas maju mendekati Miki hendak bermaksud balas dendam. "Pikirlah sebelum kamu melukaiku di sini!" tandas Miki. "Bukan aku yang harus dididik, tapi kalian. Ora

  • Ayo Kita Menikah, Pak CEO   Miki Bertengkar

    "Ada apa?" tanya Daniel yang melihat kedatangan Reyhan di pintu masuk ke ruang makan. "Bukankah kalian yang memanggilku kesini?" tanya Reyhan balik. "Huh, kapan kami memanggilmu?" tanya Janice yang sedang asyik menyantap makan malamnya. "Istriku bilang kalian mencariku, jadi aku sebaiknya makan malam di kediaman Dirgantara saja." kata Reyhan menimpali. "Aku yang memanggil kalian," suara rendah Hazel terdengar saat memasuki ruang makan. Reyhan, Janice dan Daniel menatap tak percaya saat mendapati sosok Hazel melangkah masuk. Dahulu, jika Hazel keluar dari percakapan seperti yang dilakukannya tadi pagi. Hazel tidak akan kembali ke kediaman 3 sampai 5 hari. Bahkan bisa sampai satu minggu. Ini pertama kalinya Hazel langsung kembali setelah beradu melarikan diri tadi pagi. Reyhan mengambil posisi duduk di sebelah saudarinya. Sementara Hazel duduk di depan 3 keluarga yang paling ia sayangi. "Maafkan aku," kata Hazel lirih. "Maafkan aku, karena tidak dewasa menyikapi perbedaan pendap

  • Ayo Kita Menikah, Pak CEO   Aku Sudah Menikah!

    Keyra mendapati keributan di lantai staff sekretaris. "Bagaimana ini, kita dilarang bergosip dan membahas hal ini. Tapi Miki membuat kita ingin terus membahasnya," kata Nadine setengah berbisik. "Benar juga. Bagaimana mungkin satu kantor tidak bergosip jika kelakuan Miki seperti itu pada Pak CEO." sahut Surya. Kini Miki tengah membawa buket bunga segar di tangan kirinya dan sebuah rantang makanan di tangan kanannya. Miki seperti biasa masuk ke ruangan Reyhan tanpa permisi. Penampilannya sekarang mirip sekali seperti seorang istri yang mengantarkan makan siang suaminya. Keyra yang menyadari apa yang terjadi langsung masuk ke ruang Reyhan, "Permisi, apa anda ada urusan dengan Pak Reyhan? Beliau sedang inspeksi di luar kantor." kata Keyra mengabarkan. Miki yang sedari tadi tengah mengatur bunga segarnya di atas meja Reyhan kini beralih menatap tajam ke arah Keyra, "Kamu bahkan tidak mengetuk pintu saat masuk? Dimana sopan santunmu?" tanya Miki kesal. Keyea tak habis pikir deng

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status