Sexy And Deadly (INDONESIA)

Sexy And Deadly (INDONESIA)

last updateLast Updated : 2021-09-08
By:  Lexie LeeOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 rating. 1 review
21Chapters
2.7Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

WARNING! Cerita ini mengandung adegan baku hantam yang berdarah-darah. Banyak kata umpatan dan tentu saja dipenuhi MISTERI. Pembaca harap bijak dan membaca setiap Chaphter dengan penuh penghayatan. Terakhir, awas BAPER! Rose dan Leon, dua Monsters dunia mafia yang saling bermusuhan. Saling menyembunyikan identitas dan berakhir dengan saling cinta. Hingga suatu hari Rose bahkan melahirkan buah cinta mereka. Namun siapa sangka, sebuah kesalahan membuat kedua monster buas itu saling menodongkan senjatanya. Dengan mata berbinar penuh cinta dan rasa sesal, Leon bersiap menarik pelatuknya. Sementara Rose yang terlihat tenang dengan tatapan tajam penuh dendam, tak mengalihkan pandang dari wajah tampan Leon. DOR! Sebuah timah panas melesat cepat melubangi tengkorak kepala. Siapa yang menembak siapa? Selamat membaca...

View More

Chapter 1

"1-SHADOW"

KOTA A

Di sebuah Mansion Mewah berwarna dasar Black White.

Tampak seorang gadis cantik berkulit mulus sedang mengenakkan pakaiannya.

“Haruskah kau pergi?” tanya Leon pada pujaan hatinya.

“Em, aku sudah meninggalkan adikku selama dua hari. Dia pasti akan mengamuk jika aku tak muncul dalam 3X24 jam.” jawab Rose santai sambil memakai jeans hitamnya.

“Uch. Hanya seorang adik. Kau setakut itu kah?” Leon terus merajuk sambil berpose seksi di atas ranjang.

“Um. Akan sangat merepotkan jika dia mengamuk.” Rose mengernyitkan hidungnya sembari mengangguk.

“Hah. Kau selalu seperti ini. Tak pernah lebih dari 3 jam setiap kali bersamaku. Apa kau sungguh mencintaiku? Ini sudah 2 tahun sayang.” Leon yang putus asa membanting tubuh bugilnya terlentang.

Rose yang sadar ucapan Leon ada benarnya, merasa bersalah.

Rose yang sudah berpakaian lengkap rapi pun mendekati ranjang Leon.

Sambil menindih tubuh bugil Leon, Rose berkata:

“Kau akan tau apakah aku mencintaimu jika saat nya tiba nanti. Bersabarlah.” Rose lalu mencium kilat bibir Leon.

Tapi bukan Leon namanya jika menerima begitu saja ciuman singkat Rose. Leon yang sejatinya macan lapar, dengan cepat meraih tengkuk Rose yang mulai menjauh.

Leon menyambar lembut bibir seksi Rose tanpa jeda. Saat senjata Leon mulai mengeras kembali, tiba-tiba Rose menarik diri dan berlari ke kamar mandi.

Leon yang mengira Rose butuh persiapan menatap mesum punggung pujaan hatinya.

Namun salah besar, 5 menit berlalu dan Rose tak kunjung kembali ke atas ranjang.

“HAIS!!! SIAL!!!” maki Leon yang sadar ada yang tak beres pada Rose.

Leon secepat kilat meloncat dari ranjangnya, tanpa benang sehelai pun.

Dan benar saja, Rose...

Sudah menghilang dari mansion Leon.

“AKH!!! ROSEEEE!!!” teriak Leon kesal bukan main.

*

Masih di kota yang sama, namun di tempat yang berbeda.

"Selamat malam nona." sapa puluhan pria berjas hitam sembari membungkuk hormat di sisi kanan dan kiri jalan.

Hentakan high heel begitu tegas, memasuki mansion mewah berwarna dasar gold itu. Seorang gadis belia berwajah dingin dengan sorot mata tajam, tampak celingukkan mencari sesuatu di dalam mansion.

Tak lama kemudian.

“Kakak.” teriak seorang gadis berwajah cantik nan hangat sambil berlari dari ruang tengah.

Bruk! "Aku merindukan mu kak.” ucap Jasmine sembari pasang tampang bayi.

Gadis berwajah dingin itu pun mengernyitkan dahinya.

“Benarkah, serindu apa?” tanya ramah Rose yang secepat kilat merubah ekspresi wajah kaku nya.

*

Ya! Dialah Rose. Gadis cantik berusia 19 tahun. Dan adalah putri pertama seorang “RAMOS FRIKSTOS” Mafia paling berkuasa di kota A.

Sedangkan Jasmine, adalah putri kedua dari Ramos.

Rose dan Jasmine adalah dua bersaudara yang terlahir dari ibu yang berbeda. Meski begitu, Rose yang adalah putri dari istri pertama sangat menyayangi Jasmine yang terlahir dari rahim istri kedua Ramos.

Bisa di katakan, Rose dan Jasmine seperti sepasang kembar yang cantik. Mereka lahir di hari, tanggal dan tahun yang sama. Hanya saja Rose yang melihat dunia 15 detik lebih awal daripada Jasmine, menjadikan dirinya sebagai putri sulung seorang Ramos.

Karakter kedua nya pun bagai langit dan bumi. Sangat berbeda. Rose yang merasa sebagai sulung di keluarga, terlihat lebih tegas dan berwibawa.

Soal kebengisan di dunia hitam, jangan di tanya lagi. Rose yang adalah pemimpin organisasi gelap yang dibangun Ramos, memiliki cukup pengaruh di kalangan para penguasa dunia bawah tanah. Usia nya boleh belia, namun sepak terjang nya di dunia underground.

“SIAPA BERANI PANDANG SEBELAH MATA!!!”

Selalu muncul dengan setelan hitam dan topeng yang menutup sebagian wajahnya, nyaris tak pernah meninggalkan jejak saat memulai dan usai membantae lawannya, membuat para penguasa dunia hitam memanggil Rose dengan sebutan “SHADOW!”

Dan sementara Jasmine, lebih cenderung menjadi princess di kerajaan yang di ciptakan Rose dan Ramos.

Jasmine memang sangat di manjakan papa dan kakak perempuan nya. Meski sudah berusia 19 tahun. Pribadi jasmine masih seperti balita polos yang lugu.

*

“Kakak, Kau pergi selama dua hari. Mana ganti ruginya?” Jasmine menatap polos kakak nya sembari menengadahkan tangan nya.

“Em. Ganti rugi apa ya?” Rose pura-pura bodoh.

“His! Kakak.” Jasmine mengerucutkan bibirnya, sok marah.

Rose yang sangat mengenali luar dalam adik nya lalu menyodorkan sebuah kotak kecil tepat di hadapan adik kesayangan nya.

Jasmine melotot kaget.

“Hm! Yes. Apa ini kak?” tanya Jasmine sembari tersenyum senang.

“Em. Bukalah.” ucap Rose membalas senyuman adiknya.

Jasmine tak buang waktu, dengan semangat perang, Jasmine membuka kotak pemberian kakaknya.

“Wuah~ Kakak. Ini cantik sekali,” seru Jasmine yang terlihat takjub dengan hadiah Rose.

“Kau menyukainya?” tanya Rose.

“Em. Sangat. Aku mencintai mu kak. CUP!” Jasmine lalu mencium pipi mulus kakak kesayangannya.

“Kakak juga mencintai mu sayang. Jangan di hilangkan ya. Benda ini hanya ada satu di muka bumi. Kau mengerti kan.” Rose mengusap lembut kepala adik yang memiliki wajah sama dengannya.

“Em.” Jasmine mengangguk, polos.

“Lalu, bagaimana dengan papa. Tak ada yang menyayangi papa lagi kah?” Ramos tiba-tiba muncul dengan senyum tampannya.

Rose dan Jasmine menoleh.

“Papa,” teriak Jasmine lalu berlari kepelukan papa nya.

“Papa pulang. Pah, liat ini. Kakak memberikan nya padaku” Jasmine menunjukan liontin kalung berbentuk kristal melati pemberian Rose.

Sedetik mata Ramos tampak terkejut saat melihat liontin ditangan Jasmine. Sebelum akhirnya tatapannya beralih pelan ke arah putri sulungnya.

“Jadi, inikah pilihanmu sayang?” batin Ramos tak melepas pandang dari wajah cantik Rose.

“Setidaknya akan lebih aman bersamanya kan papa?” Rose menyeringai iblis.

Ramos paham betul arti tatapan dan senyum putri sulungnya.

*

Malam hari pun tiba.

Suasana hangat di ruang makan mansion Ramos begitu terasa.

Ada sebuah aturan!

Diluar, Ramos dan Rose boleh menjadi sepaket ayah dan anak iblis yang tak berperasaan. Tapi di rumah, keduanya hanya boleh memainkan peran sebagai seorang ayah dan kakak yang baik untuk Jasmine.

“Kak, habis makan nonton yuk,” ajak Jasmine pada kakaknya.

“Papa ikut ya,” Ramos menawarkan diri.

“Tidak. Papa tak boleh ikut. Papa temenin Mama (ibu Jasmine) sama Mami (ibu Rose) saja di rumah.” Jasmine menolak tegas tawaran papanya.

“Heyeuh, mama kan sudah sama mami. Papa ikut anak-anak papa saja ya,” Ramos merayu lagi anak bungsunya.

“Tidak! Sekali tidak ya jangan nawar! Kasian mama dan mami kalo kita semua pergi pah, nanti mama sama mami kesepian.” Jasmine kekeh pada penolakannya.

Rose tersenyum lucu melihat tingkah adiknya.

Ramos pura-pura takut.

“Baiklah, baiklah. Papa dirumah saja.” Ramos mengalah.

“Gitu dong. Yaudah Jasmine mau siap-siap dulu.” Jasmine yang kenyang lalu meninggalkan meja makan.

Tinggalah Ramos dan Rose berdua saja di meja makan. Bersama kepergian Jasmine, suasana ruang makan yang tadinya hangat berubah panas tegangan tinggi.

Sorot mata tajam, dingin dan mematikan terpancar jelas dari wajah Ramos dan Rose.

“Black Mamba mulai bergerak, bersiaplah!” ucap Ramos sembari menatap serius Rose.

“Aku mengerti.” jawab singkat Rose sambil meletakkan alat makannya dan beranjak dari duduknya.

Ramos menatap dalam-dalam punggung Rose yang berjalan meninggalkannya.

Dengan wajah yang berubah sendu, Ramos lalu ikut beranjak dan berjalan pelan menuju ruang keluarga.

Dihadapan sebuah foto besar dirinya yang diapit dua istri kesayangannya, mata Ramos mulai berkaca-kaca.

Dadanya tiba-tiba terasa sesak. Kenangan buruk tentang tewasnya kedua istri yang sangat dicintainya, mulai melitas di pelupuk matanya.

“Sudahlah pah, bukankah kita baik-baik saja sekarang. Tidakkah ini cukup.” tiba-tiba Jasmine muncul dan memeluk satu lengan papanya.

“Benar, meski tak bisa melihat mama dan mami. Kurasa mereka yang bisa melihat kita, pasti sedang tersenyum saat ini.” Rose pun ikut memeluk satu lengan Ramos yang lainnya.

“Kalian...” Ramos lalu mencium kening kedua anak kembarnya.

*

Satu jam kemudian, di gedung pencakar langit yang ada di pusat kota.

“Kak, ramai sekali,” beo Jasmine yang melihat antrian panjang di loket penjualan tiket film.

“Cih!” Rose melirik sekilas wajah cantik adiknya sambil merogoh tas jinjingnya.

“Aku di depan.” ucap Rose yang ternyata menelepon seorang teman, sejenis orang dalam gitu lah.

“Em. Kakak telepon siapa? Calo ya. Ais! Mahal kak. Udah ngantri aja yuk.” Jasmine dengan polosnya menarik-narik lengan Rose.

Belum lagi Rose bergerak dari posisinya, tiba-tiba.

“BANGSAT!!!” maki Rose lalu menarik tangan Jasmine dan memeluknya.

Dan benar saja, sebuah timah panas melobangi dinding beton di belakang Jasmine, rupanya. Jasmine kaget setengah mati. Rose pasang mata elang menyelidik area sekitar gedung.

“KEPARAT!!!” maki Rose sembari meraih senjata dipaha kirinya. Jasmine gemetaran.

Sedetik kemudian, rentetan timah panas kedap suara menghujani Rose dan Jasmine. Ratusan orang yang ada di sekitar Rose dan Jasmine kocar kacir cari selamat.

Rose dengan sigap melindungi adiknya.

Sniper yang di perkirakan lebih dari satu, terang-terangan mengincar nyawa Rose dan Jasmine.

“Tetap disini dan jangan bergerak.” Perintah Rose pada Jasmine yang berlindung dibalik batang pohon besar. Jasmine mengangguk, cepat.

“Disana kau rupanya, bangsat!” Rose yang menemukan posisi dua sniper sekaligus, dengan gesit dan lincah menembaki targetnya.

Dua sniper tumbang!.

Tapi timah panas masih berlomba menembus daging segarnya. Rose dengan lincah menghindari tiap peluru terbang.

Saat Rose sibuk menghabisi para sniper, tanpa Rose sadari di sisi yang berlawanan. Jasmine, sudah tersungkur bersimbah darah dengan perut berlobang.

Rose melotot tak percaya.

“JASMINE!!!” teriak Rose seolah dunianya runtuh.

Rose yang melihat kondisi Jasmine lalu berlari ke arah adik kesayangannya.

“Sayang, sayang, ini kakak. Kakak disini.” Rose memeluk erat tubuh lemah adiknya. Jasmine mulai hilang kesadaran.

“Tidak sayang, tidak! Jangan. Jangan menatapku seperti itu. Kau akan baik-baik saja. Aku berjanji padamu. Kau akan baik-baik saja.” Rose yang hampir gila terus memeluk adik kesayangannya.

“K-kak, Ja-Jasmine nga-ngantuk. Ukh!” ucap Jasmine terbata-bata sembari muntah darah.

“Akh! Tidak sayang. Tidak. Jangan menutup matamu. Dengar kata kakak ya, kakak disini. Kau tak boleh menutup matamu. Bertahanlah sayang. Semua akan baik-baik saja, oke!” Rose terus menangis sembari berteriak tak jelas.

Jasmine mulai menutup matanya.

“Akh! Jasmine! Tidak. Tidak. Tidak. TIDAK!” Rose menggila sembari memeluk erat tubuh Jasmine yang bersimbah darah. “JASMINE!!!” teriak Rose sekuat tenaga.

Dan...

“DOR!!!” Sebutir peluru yang melesat cepat berhasil menembus jantung sehat Rose.

*

*

*

To be continued...

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Uus Sinaga
kok lama updatenya?
2021-07-30 12:24:14
3
21 Chapters
"1-SHADOW"
KOTA A Di sebuah Mansion Mewah berwarna dasar Black White. Tampak seorang gadis cantik berkulit mulus sedang mengenakkan pakaiannya. “Haruskah kau pergi?” tanya Leon pada pujaan hatinya. “Em, aku sudah meninggalkan adikku selama dua hari. Dia pasti akan mengamuk jika aku tak muncul dalam 3X24 jam.” jawab Rose santai sambil memakai jeans hitamnya. “Uch. Hanya seorang adik. Kau setakut itu kah?” Leon terus merajuk sambil berpose seksi di atas ranjang. “Um. Akan sangat merepotkan jika dia mengamuk.” Rose mengernyitkan hidungnya sembari mengangguk. “Hah. Kau selalu seperti ini. Tak pernah lebih dari 3 jam setiap kali bersamaku. Apa kau sungguh mencintaiku? Ini sudah 2 tahun sayang.” Leon yang putus asa membanting tubuh bugilnya terlentang. Rose yang sadar ucapan Leon ada benarnya, merasa bersalah. Rose yang sudah berpakaian lengkap rapi pun mendekati ranjang Leon. Sambil menindih tubuh bugil
last updateLast Updated : 2021-06-13
Read more
"2-WHO ARE YOU?"
6 tahun berlalu sejak kejadian buruk yang menimpa Rose dan Jasmine. Di sebuah Mansion Mewah yang ada di pinggiran kota A. Pagi itu... “Papa, semalam Rose berkata ingin berlibur ke pulau O. Apakah Papa ada waktu?” tanya Jasmine sembari menikmati sarapannya. “Em, benarkah. Mengapa dia tak membicarakannya langsung dengan Papa?” ucap Ramos, santai. Belum lagi Jasmine menjawab. “Memangnya Kakek ada waktu, kemaren?” tiba-tiba seorang bocil bermata bulat muncul sambil membawa boneka berbie di tangannya. Ramos dan Jasmine menoleh ke arah suara berasal. “Oh, sayang. Kau sudah bangun?” Ramos lalu merentangkan kedua tangannya menyambut pelukkan hangat si bocil yang adalah cucunya itu. Bocil cantik itu pun lalu berlari dan memeluk Ramos, kemudian mencium pipi Ramos penuh kasih sayang. “Uh, cucu kesayangan Kakek.” gemas Ramos sambil mencium balik pipi cubi si bocil yang ada di pangkuannya. “Lalu, ciuman buat
last updateLast Updated : 2021-06-13
Read more
"3-My DAD!"
Pulau O.“APA! Bagaiamana mungkin kalian tak tau bocah sebesar itu tak ada di Villa. Apa kalian pikir putriku memiliki kesaktian dan menghilang begitu saja! Cari di semua tempat! Bahkan jika harus melenyapkan pulau ini, aku tak peduli! Temukan putriku, atau kalian akan terkubur dipulau ini!” Jasmine yang tak mendapati batang hidung si bocil Rose di Villa, mengamuk hebat.Para pengawal dan bahkan para pekerja Villa biasa ikut kena imbasnya.Jasmine benar-benar lepas kendali saat semua berhubungan dengan putrinya.“Mommy, kau mencariku?” tanya si bocil Rose yang baru kembali ke Villa.Jasmine menoleh.“Sayang, kau darimana saja. Kau baik-baik saja?” Jasmine memeriksa seluruh tubuh si bocil Rose dengan cemas.“Oh ayolah Mom, aku baik-baik saja. Aku hanya menikmati pemandangan alam yang belum pernah kulihat saja.” si bocil Rose lalu menaruh bokong di sofa ruang tamu.“Kau yakin
last updateLast Updated : 2021-06-13
Read more
"4-My Mom!"
Pulau O.Dan masih di hotel mewah.Kedatangan tak terduga Leon ke pesta peresmian hotel kakek Sean benar-benar mencuri perhatian para tamu undangan.“Kau. Siapa kau?” tanya Sean, dingin.Leon lalu menatap Sunny, si bocil tampan.Masih dengan senyum aneh yang sesekali singgah di bibirnya. Leon berkata: “Aku...”“Daddy-ku!!!” si bocil Rose, menatap angkuh wajah tampan Leon.Ramos keget setengah mati.Jasmine sesak napas!.“Rose,” Jasmine yang panik lalu menarik tubuh putrinya menjauh dari Leon.Leon hanya terdiam menatap wajah cantik Jasmine yang mendekati si bocil Rose. Leon terlihat menahan amarah dan rasa rindu yang bercampur aduk.“Bebie...,” batin Leon, menahan diri.*LEON POVSesaat setelah kepergian si bocil Rose dari kedai es krim.“Dalam 30 menit. Temukan semua tentang si bocil kurang ajar, barusan!”
last updateLast Updated : 2021-06-13
Read more
"5-LEON VS JASMINE-1"
Pulau O. Di Villa Leon. Setelah makan malam dengan sebuah fakta yang membingungkan, Leon yang berhasil mendominasi si bocil Rose, tanpa bertanya langsung membawa Jasmine dan si bocil Rose ke Villanya. Awalnya Jasmine berontak hebat, minta di pulangkan ke Villanya. Tapi karena si bocil Rose terus merengek dan tertidur di pelukkan Leon, Jasmine akhirnya mengalah saja. Disebuah kamar mewah yang ada di lantai dua, Jasmine tampak terdiam sambil menatap wajah cantik putrinya yang terlelap. Jasmine yang duduk di sisi ranjang, terlihat sedang memikirkan sesuatu. “Kau, sungguh bukan Rose kah?” sederet kalimat tanya yang Leon lontarkan kala di resto, membuat Jasmine tak bisa melupakannya. Tatapan penasaran dari wajah tampan Leon terus mengganggu pikirannya. Sedetik kemudian, serangan sakit di kepala Jasmine kambuh. Lagi-lagi, potongan bayangan-bayangan kisah manis Leon yang bercumbu dengan seorang wanita muncul di ingatan Jasmine
last updateLast Updated : 2021-06-16
Read more
"6-LEON VS JASMINE-2"
Masih di Villa Leon.Di ruang makan.“Mommy, Daddy.” sapa si bocil Rose yang melihat Jasmine dan Leon muncul bersamaan.“Pagi sayang.” Jasmine lalu mencium kepala si bocil Rose yang duduk manis sambil memegang gelas susu.“Apa tidurmu nyenyak?” Leon ikut mencium kepala si bocil Rose, dengan lembut.“Em.” jawab si bocil Rose, polos.“Lalu, bagaimana dengan kalian. Apa Mommy dan Daddy bersenang-senang?” si bocil Rose menatap lugu wajah Jasmine dan Leon.Leon dan Jasmine mendadak gugup. Jasmine tak menjawab. Jasmine memilih minum air putih di hadapannya biar tenang.“Tentu saja. Daddy dan Mommy bersenang-senang. Sangat senang, malah.” Jelas Leon, yakin.Dan benar saja, “ukhuk, ukhuk,” jawaban Leon membuat Jasmine tersedak batuk-batuk. Jasmine melotot ke arah Leon.Leon masa bodoh.“Mom. Kau baik-baik saja?” tanya si
last updateLast Updated : 2021-06-16
Read more
"7-GENIUS ROSE"
Pulao O, dan masih di Villa Leon.Jasmine yang melihat Leon sudah babak belur muntah darah, tak memiliki kesan sedikit pun. Seolah, Leon bukanlah apa-apa atau sesuatu yang harus di perhitungkannya. Sementara Leon yang menatap Jasmine penuh cinta, terus tersenyum seperti orang bodoh.“Cih! Kurasa, belaianku yang sangat lembut itu, sudah membuat otakmu bergeser ya?” ejek Jasmine.“Hm! Kau sangat mengenaliku rupanya, bebie. Jadi, bagaimana kalau kita lanjutkan pertarungan ini di ranjang saja.” Leon menggoda Jasmine dengan tatapan penuh napsu.“Ya! Kau!” Jasmine terprovokasi.Dengan rasa kesal yang setinggi gunung Himalaya, sedalam samudra Hindia, Jasmine kembali hendak menghantam Leon.Leon bersiap dengan senang hati, menyambut bogem mentah dari bebie tercinta-nya. Namun belum lagi kepalan kuat Jasmine mendarat di wajah Leon, tiba-tiba....Bruk! Jasmine jatuh bersimpuh dihadapan Leon. Serangan sakit di
last updateLast Updated : 2021-06-17
Read more
"8-TERUNGKAP"
Di Villa Rose."Oh, tampaknya kau tak terkejut dengan kedatangan kami,papa." ucap Jasmine yang muncul bersama si bocil Rose.Ramos yang saat itu sedang duduk di ruang tamu bersama Pak tua Han, menatap kedatangan putri dan cucunya, tenang. Tak ada ekspresi terkejut ataupun cemas karena Jasmine dan si bocil Rose tak pulang semalaman.Jasmine lalu mendekati ayahnya dan duduk berhadapan dengan Ramos. Sementara pak tua Han yang duduk disamping Ramos memilih berdiri dan meninggalkan kedua ayah anak itu."Kalian berdua, bicaralah dengan kepala dingin. Jantungku sedang tak sehat saat ini." ucap pak tua Han sembari melangkah pergi.Jasmine tak menimpali ucapan Kakek Sean, pandangan fokus pada Ramos yang kini juga sedang menatapnya."Jadi, darimana kau akan mulai, papa?" Jasmine tersenyum remeh pada ayahnya."Hm! Jadi kau sudah mengetahuinya. Lalu, apa lagi yang perlu ku jelaskan?" Ramos menyandarkan tubuhnya, lebih bersantai."PAPA!" be
last updateLast Updated : 2021-06-18
Read more
9-Jasmine Vs Tiger-1
Masih di pulau O. Setelah malam dimana kecurigaan pak tua Han dan Ramos mengarah pada satu sosok yang di yakini adalah otak dari segala kemungkinan yang terjadi, Ramos yang ragu bercampur yakin, memilih mengawasi si bocil Rose diam-diam. Sementara si bocil Rose yang tau rencana kakeknya, memilih bersikap biasa saja dan menghentikan segala gerakan ektreemnya. “Cih! Mengawasi setiap gerak gerikku. Kau terlalu mudah di tebak kakekku sayang,” batin si bocil Rose sembari melirik ekor mata kakek yang duduk di sampingnya. “Jadi, kita pulang sore ini Pah?” tanya Jasmine yang baru muncul entah darimana. “Hm, pagi ini Sean sedang mengurus kepindahannya, mungkin akan selesai siang hari. Karena kelak dia akan tingal bersama kita. Jadi, sekalian saja berangkatnya.”  Jawab Ramos, santai. “Heuh? Apa kakek bilang? Sean akan tinggal bersama kita. Kok kakek tak ada cerita?” si bocil Rose terlihat tak senang. “Aku kan tunanganmu, ya sudah se
last updateLast Updated : 2021-07-08
Read more
"10-TERIMA KaSIH"
Masih di markas senjata milik Shadow.Di ruang kerja “KETUA”.Jasmine tampak menyelidik seisi ruang.Sambil menumpu kedua telapak tangannya ke belakang, Jasmine kemudian menatap hampa jendela kaca yang tembus ke sebuah taman besar di halaman belakang.“Uh~ Mengapa kau memukulku dengan sangat keras. Ini benar-benar sakit Sweety,” rintih Tiger sambil mengompres wajahnya yang bengkak.Jasmine tak menjawab. Hanya melirik sekilas teman lamanya itu kemudian kembali menatap hampa taman belakang Markasnya.“Terima kasih.” Ucap Jasmine tiba-tiba, tanpa berbalik menatap Tiger.Tiger kaget setengah mati, mendengar ucapan  Jasmine. Karena sejauh ingatannya, Rose yang kini berganti nama menjadi Jasmine itu adalah MONSTER berdarah dingin yang irit bicara.Tak pernah bicara lebih dari 10 kata saat mulutnya terbuka, dan tak mengenal kata “MAAF” apalagi “TERIMA KASIH”.Tapi
last updateLast Updated : 2021-07-17
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status