Home / Romansa / Sexy And Deadly (INDONESIA) / "5-LEON VS JASMINE-1"

Share

"5-LEON VS JASMINE-1"

Author: Lexie Lee
last update Last Updated: 2021-06-16 13:33:34

Pulau O.

Di Villa Leon.

Setelah makan malam dengan sebuah fakta yang membingungkan, Leon yang berhasil mendominasi si bocil Rose, tanpa bertanya langsung membawa Jasmine dan si bocil Rose ke Villanya.

Awalnya Jasmine berontak hebat, minta di pulangkan ke Villanya. Tapi karena si bocil Rose terus merengek dan tertidur di pelukkan Leon, Jasmine akhirnya mengalah saja.

Disebuah kamar mewah yang ada di lantai dua, Jasmine tampak terdiam sambil menatap wajah cantik putrinya yang terlelap.

Jasmine yang duduk di sisi ranjang, terlihat sedang memikirkan sesuatu.

“Kau, sungguh bukan Rose kah?” sederet kalimat tanya yang Leon lontarkan kala di resto, membuat Jasmine tak bisa melupakannya. Tatapan penasaran dari wajah tampan Leon terus mengganggu pikirannya.

Sedetik kemudian, serangan sakit di kepala Jasmine kambuh.

Lagi-lagi, potongan bayangan-bayangan kisah manis Leon yang bercumbu dengan seorang wanita muncul di ingatan Jasmine. Jasmine meremas kepalanya, merintih kesakitan.

Di saat yang bersamaan, Leon muncul dan melihat Jasmine yang tampak sangat menderita. Leon secepat kilat meraih tubuh Jasmine.

“Bebie, bebie. Kau kenapa?” tanya Leon dengan wajah panik. Leon mengusap wajah pucat Jasmine yang menutup matanya karena menahan sakit.

“Bebie, jangan membuatku takut. Sayang, apa yang terjadi?” Leon yang tak tau harus berbuat apa lalu menggendong tubuh Jasmine yang bergetar hebat.

Leon membawa Jasmine ke kamarnya.

“Panggil Brasto!” teriak Leon pada L, si tangan kanan.

L mengangguk sembari mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang.

30 menit kemudian. Seorang pria tampan, berkulit putih bersih tampak duduk di sisi ranjang Jasmine, sedang memeriksanya.

“Dia kah?” tanya Brasto si Dokter tampan sahabat Leon.

Leon tak langsung menjawab. Leon yang menatap wajah terlelap Jasmine dari pinggir jendela hanya memejamkan matanya sembari mengangguk.

Brasto menghela napas panjang.

“Sudah kuduga. Apa yang terjadi, mengapa dia baru muncul sekarang. Apa barusan kalian bertengkar karena ini?” Brasto menatap Leon, penasaran.

Leon mengelengkan kepalanya.

“Lalu, mengapa dia bisa seperti ini?” Brasto butuh jawaban.

“Entahlah, semua terjadi begitu cepat. Aku pun sedang berpikir tentang segala kemungkinan yang ada. Dan lagi, dia... Bukan Rose.” Leon menatap lagi wajah cantik Jasmine. Tapi kali ini tampak keraguan di wajah Leon.

“Heuh? Ap-apa yang kau bicarakan. Kau membuat ku bingung Le. Bisakah kau bicara menggunakan kalimat yang bisa ku mengerti?” Brasto tak paham.

“Dari pengakuannya, dia adalah adik perempuan Rose. Dan di perkuat dengan kesaksian putri ku. Jasmine.” Jelas Leon dengan wajah datar.

“Hah! Tunggu dulu. Ba-barusan kau bilang apa??? Put-Putri? Putrimu! Kau bilang putrimu!” Brasto kaget bukan main.

Brasto yang benar-benar butuh penjelasan terinci lalu berdiri dan mendekati Leon dengan mata membara. Di tatapnya serius wajah tampan sahabatnya yang terlihat mirip zombie lapar kena potas.

“Rose... Dia memberi nama Rose pada putriku? Dan sedang tidur di kamar sebelah.” Leon menjawab tanpa di tanya.

Brasto yang penasaran lalu pergi meninggalkan Leon dan bergegas ke kamar sebelah yang katanya di tempati si bocil Rose.

10 menit berlalu.

Brasto kembali ke kamar dimana Jasmine sedang terlelap karena obat penenang yang di suntikkannya tadi. Dengan ekspresi yang sulit di gambarkan, Brasto berkata: “Tes DNA!”

“Sudah kulakukan!” jawab cepat, Leon.

Suasana berubah hening untuk beberapa saat.

“Ah! Rumit. Ini sungguh rumit. Sudahlah, aku tak ikut campur urusan kalian. Tapi, beri sedikit ruang padanya (menatap Jasmine) sepertinya ada yang salah dengan kepalanya. Besok bawa dia ke tempatku. Aku harus melakukan sesuatu untuk memastikannya. Dan ini, beri dia ini saat terbangun nanti.” Brasto meletakkan beberapa obat di atas nakas sisi ranjang.

Brasto lalu pamit pulang.

Namun saat langkah Brasto sampai di ambang pintu kamar Leon, Brasto berbalik dan berkata:

“Sebenarnya, tanpa test DNA sekalipun. Orang bodoh pun akan tau kalo kalian ayah anak. Kurasa kaupun menyadari kemiripan wajah kalian yang bag sebuah cermin.”

Brasto lalu tersenyum kemudian pergi. Tanpap menunggu Leon menimpali ucapannya.

Sementara Leon yang kini duduk di sisi ranjang, mengusap lembut wajah cantik Jasmine.

“Kau, sungguh bukan Rose-ku kah?” Leon menatap dalam-dalam wajah cantik Jasmine yang terlelap.

*

Pagi hari pun tiba.

“Uhm...” Jasmine yang terbangun menarik otot lengannya kesisi yang berbeda.

DUG!

“Hm?” seru Jasmine yang kini melotot lebar karena kaget.

Bagaimana tidak, satu tinjunya seperti menyenggol hidung seseorang. Jasmine yang masih di atas ranjang menoleh pelan kesampingnya.

Dan benar saja, Leon... Sudah menatapnya, datar.

“Akhh!!!” teriak Jasmine kaget setengah mati.

“Kau, kau sedang apa kau disini. Kau, (sambil melihat kedalam selimutnya). Huh, aman.” Batin Jasmine sembari bernapas lega.

Namun tiba-tiba.

“Loh, tunggu dulu. Ini, ini bukan bajuku!” Jasmine menyadari sesuatu yang salah.

“Akh!” teriaknya lagi makin kencang.

Leon menutup kupingnya sambil merem.

“Kau, kau. Bajuku. Kenapa bajuku seperti ini. Ini bukan bajuku.” Jasmine membungkus tubuhnya dengan selimut.

“Heyeuh. Berhentilah berteriak. Atau kau akan membuat putri kita terbangun.” ucap Leon lembut.

“Kau. Turun sana. Kenapa tidur disni sih?” Jasmine menendang perut berotot Leon.

Pas telapak kaki Jasmine nempel di rotik sobek Leon yang kebetulan telanjang dada, Jasmine berhenti gerak.

“Wuah, ini... Uh, Ototnya keras sekali,” otak mesum Jasmine ambil kendali. Matanya merem melek menikmati tiap inci roti sobek Leon.

Jasmine yang tiba-tiba oleng, seenak udel memainkan jari kakinya kesana kemari. Otak mesum Jasmine semakin tak terkendali, fantasy-nya traveling kemana-mana. Tanpa sadar, kini tangan jahil Jasmine telah sampai kedada Leon.

Aroma harum tubuh Leon, berhasil membuat Jasmine mengendusnya dengan mata yang masih tertutup.

Leon tampak menikmati setiap sentuhan Jasmine. Ada rasa akrab disana.

Jasmine bag kena sihir. Jasmine terus mengendus dan mencium lembut dada berotot Leon.

Pas ciuman Jasmine yang tanpa sadar sampai ke leher Leon, tak sengaja hal itu membuat Leon mendesah. Dan benar saja, Jasmine yang tersadar akan fantasy liar-nya membuka matanya kaget.

Bibir Jasmine kini berada sangat dekat dengan bibir Leon. Jasmine berhenti gerak. Leon tak buang kesempatan.

Dengan kecepatan kilat, Leon langsung menyambar bibir seksi Jasmine. Jasmine kaget setengah mati, matanya membulat sempurna sebelum akhirnya berkedip beberapa kali.

Jasmine yang panik lalu secepat kilat menarik diri. Tapi kalah cepat.

Leon...

Dengan sigap meraih tengkuk Jasmine. Jasmine menutup matanya. Leon dengan rakus melumat bibir Jasmine.

Jasmine terus meronta. Otaknya menolak, tapi entah mengapa, tubuhnya seolah menikmati setiap sentuhan Leon. Seperti ada rasa rindu yang dirasakan Jasmine. Jasmine perlahan membalas permainan bibir Leon.

Leon tersenyum menang. Tapi sedetik kemudian, Jasmine lalu menarik paksa bibirnya. “Tidak. Ini salah. Ada apa denganku?” batin Jasmine sembari menyentuh bibirnya.

Dan..., “PLAK!” Leon kena tampar. Jasmine terlihat sangat marah.

“Apa yang kau lakukan padaku. Mengapa aku..., aku, barusan?” Jasmine tergagap-gagap karena malu.

“Dan ini, apa ini? Apakah kau yang memakaikan ini?” Jasmine menarik lingerie berenda kurang bahan.

Leon tak menjawab. Tapi tatapan mesumnya cukup menjelaskan semua keingintahuan Jasmine. Leon tersenyum penuh nafsu tatkala mata tajamnya menatap kemolekkan tubuh Jasmine.

“Ya! Kau melihat kemana?” Jasmine sibuk menutup gunung kembar yang mengintip keluar. Leon lagi-lagi tersenyum penuh gairah sembari mengusap bibir seksinya.

“Ya! Kau! His!” Jasmine yang merasa risih dengan lingerie tembus pandang yang di kenakannya, melompat dari ranjang dan  menuju kamar mandi.

Leon tersenyum lucu melihat tingkah Jasmine, yang malu-malu macan.

“Kau memang milikku bebie. Entah itu dulu, ataupun sekarang. Kau milikku! Kau Rose-ku.” Leon menyeringai.

*

*

*

To be continued...

Comments (1)
goodnovel comment avatar
alanasyifa11
sejauh ini suka banget ama ceritanya! bakal lanjut baca setelah ini~ btw author gaada sosmed kah? aku pingin follow nih
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Sexy And Deadly (INDONESIA)    "6-LEON VS JASMINE-2"

    Masih di Villa Leon.Di ruang makan.“Mommy, Daddy.” sapa si bocil Rose yang melihat Jasmine dan Leon muncul bersamaan.“Pagi sayang.” Jasmine lalu mencium kepala si bocil Rose yang duduk manis sambil memegang gelas susu.“Apa tidurmu nyenyak?” Leon ikut mencium kepala si bocil Rose, dengan lembut.“Em.” jawab si bocil Rose, polos.“Lalu, bagaimana dengan kalian. Apa Mommy dan Daddy bersenang-senang?” si bocil Rose menatap lugu wajah Jasmine dan Leon.Leon dan Jasmine mendadak gugup. Jasmine tak menjawab. Jasmine memilih minum air putih di hadapannya biar tenang.“Tentu saja. Daddy dan Mommy bersenang-senang. Sangat senang, malah.” Jelas Leon, yakin.Dan benar saja, “ukhuk, ukhuk,” jawaban Leon membuat Jasmine tersedak batuk-batuk. Jasmine melotot ke arah Leon.Leon masa bodoh.“Mom. Kau baik-baik saja?” tanya si

    Last Updated : 2021-06-16
  • Sexy And Deadly (INDONESIA)    "7-GENIUS ROSE"

    Pulao O, dan masih di Villa Leon.Jasmine yang melihat Leon sudah babak belur muntah darah, tak memiliki kesan sedikit pun. Seolah, Leon bukanlah apa-apa atau sesuatu yang harus di perhitungkannya. Sementara Leon yang menatap Jasmine penuh cinta, terus tersenyum seperti orang bodoh.“Cih! Kurasa, belaianku yang sangat lembut itu, sudah membuat otakmu bergeser ya?” ejek Jasmine.“Hm! Kau sangat mengenaliku rupanya, bebie. Jadi, bagaimana kalau kita lanjutkan pertarungan ini di ranjang saja.” Leon menggoda Jasmine dengan tatapan penuh napsu.“Ya! Kau!” Jasmine terprovokasi.Dengan rasa kesal yang setinggi gunung Himalaya, sedalam samudra Hindia, Jasmine kembali hendak menghantam Leon.Leon bersiap dengan senang hati, menyambut bogem mentah dari bebie tercinta-nya. Namun belum lagi kepalan kuat Jasmine mendarat di wajah Leon, tiba-tiba....Bruk! Jasmine jatuh bersimpuh dihadapan Leon. Serangan sakit di

    Last Updated : 2021-06-17
  • Sexy And Deadly (INDONESIA)    "8-TERUNGKAP"

    Di Villa Rose."Oh, tampaknya kau tak terkejut dengan kedatangan kami,papa." ucap Jasmine yang muncul bersama si bocil Rose.Ramos yang saat itu sedang duduk di ruang tamu bersama Pak tua Han, menatap kedatangan putri dan cucunya, tenang. Tak ada ekspresi terkejut ataupun cemas karena Jasmine dan si bocil Rose tak pulang semalaman.Jasmine lalu mendekati ayahnya dan duduk berhadapan dengan Ramos. Sementara pak tua Han yang duduk disamping Ramos memilih berdiri dan meninggalkan kedua ayah anak itu."Kalian berdua, bicaralah dengan kepala dingin. Jantungku sedang tak sehat saat ini." ucap pak tua Han sembari melangkah pergi.Jasmine tak menimpali ucapan Kakek Sean, pandangan fokus pada Ramos yang kini juga sedang menatapnya."Jadi, darimana kau akan mulai, papa?" Jasmine tersenyum remeh pada ayahnya."Hm! Jadi kau sudah mengetahuinya. Lalu, apa lagi yang perlu ku jelaskan?" Ramos menyandarkan tubuhnya, lebih bersantai."PAPA!" be

    Last Updated : 2021-06-18
  • Sexy And Deadly (INDONESIA)    9-Jasmine Vs Tiger-1

    Masih di pulau O. Setelah malam dimana kecurigaan pak tua Han dan Ramos mengarah pada satu sosok yang di yakini adalah otak dari segala kemungkinan yang terjadi, Ramos yang ragu bercampur yakin, memilih mengawasi si bocil Rose diam-diam. Sementara si bocil Rose yang tau rencana kakeknya, memilih bersikap biasa saja dan menghentikan segala gerakan ektreemnya. “Cih! Mengawasi setiap gerak gerikku. Kau terlalu mudah di tebak kakekku sayang,” batin si bocil Rose sembari melirik ekor mata kakek yang duduk di sampingnya. “Jadi, kita pulang sore ini Pah?” tanya Jasmine yang baru muncul entah darimana. “Hm, pagi ini Sean sedang mengurus kepindahannya, mungkin akan selesai siang hari. Karena kelak dia akan tingal bersama kita. Jadi, sekalian saja berangkatnya.” Jawab Ramos, santai. “Heuh? Apa kakek bilang? Sean akan tinggal bersama kita. Kok kakek tak ada cerita?” si bocil Rose terlihat tak senang. “Aku kan tunanganmu, ya sudah se

    Last Updated : 2021-07-08
  • Sexy And Deadly (INDONESIA)    "10-TERIMA KaSIH"

    Masih di markas senjata milik Shadow.Di ruang kerja “KETUA”.Jasmine tampak menyelidik seisi ruang.Sambil menumpu kedua telapak tangannya ke belakang, Jasmine kemudian menatap hampa jendela kaca yang tembus ke sebuah taman besar di halaman belakang.“Uh~ Mengapa kau memukulku dengan sangat keras. Ini benar-benar sakit Sweety,” rintih Tiger sambil mengompres wajahnya yang bengkak.Jasmine tak menjawab. Hanya melirik sekilas teman lamanya itu kemudian kembali menatap hampa taman belakang Markasnya.“Terima kasih.” Ucap Jasmine tiba-tiba, tanpa berbalik menatap Tiger.Tiger kaget setengah mati, mendengar ucapan Jasmine. Karena sejauh ingatannya, Rose yang kini berganti nama menjadi Jasmine itu adalah MONSTER berdarah dingin yang irit bicara.Tak pernah bicara lebih dari 10 kata saat mulutnya terbuka, dan tak mengenal kata “MAAF” apalagi “TERIMA KASIH”.Tapi

    Last Updated : 2021-07-17
  • Sexy And Deadly (INDONESIA)    "11-KAKAK KANDUNG"

    Setelah menikmati makan pagi bersama, Jasmine dan Leon tampak berbincang serius di taman belakang Mansion. Juga ada si bocil Rose dan Sean yang menemani tunangan kecilnya itu, bermain boneka santet. "Jadi, apa rencana mu selanjutnya?" tanya Jasmine, datar. "Hm? Rencana apa maksudmu?" Leon pasang tampang bodoh minta diinjek. "Berhentilah berpura-pura bodoh, atau akan ku buat kau benar-benar menjadi idiot!" Jasmine yang kesal buang muka, menatap Sean dan si bocil Rose yang memang berjarak agak jauh. Leon tersenyum. "Tempramen mu ini, ah..., benar-benar tak berubah. Tapi aku menyukainya." goda Leon lagi sambil menenggak jus jeruk nya. Jasmine tak menimpali ucapan Leon, hanya mata tajamnya saja yang melirik sekilas ayah dari putrinya itu. "Menikah! Mari kita menikah." imbuh Leon sembari tersenyum. Jasmine kaget setengah mati, mata indahnya melotot tak percaya dengan apa yang di dengar telinganya. "Sinting!" maki Jas

    Last Updated : 2021-07-29
  • Sexy And Deadly (INDONESIA)    "12- KENZO"

    Pagi itu, di Mansion Leon. Tampak Tiger dan si bocil Ken sedang menikmati sarapan mereka bersama. "Kak, kau mendapatkan undangan dari Ghost?" tanya Leon yang tiba-tiba muncul sembari membenahi kancing tangan, kemejanya. "Hm? Undangan apa? Aku belum mendapatkannya." jawab Tiger, santai. "Ku dengar, Ghost sedang mengadakan pertemuan tertutup di Cassino Rain malam nanti. Sepertinya mereka sedang merencanakan pelebaran sayap di Negara ini." jelas Leon sambil menyuapi mulutnya dengan sepotong sandwich. "Hah, begitu kah. Mereka sungguh berani. Tapi memang tak ku pungkiri, setahun terakhir ini saja kelompok itu benar-benar berkembang dengan pesat. Sesuai nama organisasinya, Setan!" imbuh Tiger, santai. "Ghost? Sepertinya aku pernah mendengar nama itu?" Ken yang sejak tadi hanya menyimak, ikut bicara. Tiger dan Leon kemudian menatap Ken tanpa kata. "Em, apa yang kalian bicarakan ini, Ghost yang sama dengan Ghost Hacker dunia hitam yang

    Last Updated : 2021-07-31
  • Sexy And Deadly (INDONESIA)    "13-Kenzo Vs si bocil Rose"

    “Jika kau tak melihatnya dengan mata kepalaku sendiri, aku mungkin tak akan percaya, bahkan jika itu Mommy yang mengatakannya sendiri!” gumam si bocil Rose sembari mengikat rambut panjangnya di depan cermin.Di tutupnya kembali, rambut indah itu dengan tudung Hoodie yang masih di pakainya. Dan bola mata si bocil Rose kini benar-benar membulat sempurna.“Tidak salah lagi. Aku harus memeriksanya sendiri!” batin si bocil Rose yang merasa bentuk wajahnya secara keseluruhan memang sangat mirip dengan Kenzo. Bisa di katakan, Kenzo adalah versi pria dari paras cantiknya.Sementara itu, di Mansion Leon. Kenzo yang duduk terdiam di halaman belakang Mansion, tampak sedang memikirkan sesuatu. Sambil menikmati secangkir coklat panas di tangannya, Kenzo terus menatap hampa rerumputan hijau di halaman taman.“Sedang apa kau, apa yang kau lihat sampai kau mengabaikan panggilanku?” tanya Sean memudarkan lamunan si bocil Rose.

    Last Updated : 2021-08-01

Latest chapter

  • Sexy And Deadly (INDONESIA)    "20-BUGH"

    "Oh, kalian pulang," Jasmine yang sedang duduk santai ditemani Leon menatap kedatangan dua bocah berparas elok, Sean dan si bocil Rose. "Hai Dad, kau tidak bekerja?" si bocil Rose menghampiri Leon sembari mencium pipi kanan kiri di Daddy. "Bekerja, tentu saja Daddy bekerja. Kalo tak kerja, bagaimana bisa Daddy memberikan yang terbaik untuk dua bidadari di hadapan Daddy ini," Leon melirik sekilas Jasmine yang cuek bebek kemudian mencoel pipi chubby si bocil Rose. Jasmine pura-pura tuli. "Ayo ke atas. Kau bau. Kau harus mandi dan istirahat." Sean yang sejak tadi menatap tak senang pada Leon meraih tangan si bocil Rose dengan wajah dinginnya. Si bocil Rose hanya tersenyum, meski tau kondisi sebenarnya yang mana Sean sedang cemburu buta. Sambil berjalan cepat meninggalkan Leon dan Jasmine yang berduaan di ruang keluarga. "Oh ayolah, kami anak dan ayah. Kau tak harus menunjukkan hal ini terlalu je

  • Sexy And Deadly (INDONESIA)    "20-BUGH!"

    "Oh, kalian pulang," Jasmine yang sedang duduk santai ditemani Leon menatap kedatangan dua bocah berparas elok, Sean dan si bocil Rose. "Hai Dad, kau tidak bekerja?" si bocil Rose menghampiri Leon sembari mencium pipi kanan kiri di Daddy. "Bekerja, tentu saja Daddy bekerja. Kalo tak kerja, bagaimana bisa Daddy memberikan yang terbaik untuk dua bidadari di hadapan Daddy ini," Leon melirik sekilas Jasmine yang cuek bebek kemudian mencoel pipi chubby si bocil Rose. Jasmine pura-pura tuli. "Ayo ke atas. Kau bau. Kau harus mandi dan istirahat." Sean yang sejak tadi menatap tak senang pada Leon meraih tangan si bocil Rose dengan wajah dinginnya. Si bocil Rose hanya tersenyum, meski tau kondisi sebenarnya yang mana Sean sedang cemburu buta. Sambil berjalan cepat meninggalkan Leon dan Jasmine yang berduaan di ruang keluarga. "Oh ayolah, kami anak dan ayah. Kau tak harus menunjukkan hal ini terlalu je

  • Sexy And Deadly (INDONESIA)    "19-KAKAK IPAR"

    Di sebuah taman yang tak jauh dari mansion Jasmine. Tampak si bocil Rose dan Sean sedang duduk sambil marahan. Lebih tepatnya Sean yang marah sich. "Ya, kau ini kenapa? Kau cemburu kah?" tanya si bocil Rose, polos. Sean melirik tajam tunangan kecilnya. "Iya!" jawab Sean sambil melotot kesal. "Oh," si bocil Rose hanya ber "Oh" ria kemudian menatap santai penjual es krim keliling yang tak jauh dari tempat mereka duduk. Sean cukup terkejut dengan jawaban tunangan kecilnya. Sean melirik lagi wajah cantik si bocil Rose tak terlihat tak merasa berdosa itu. Si bocil Rose yang sadar Sean sedang sedang menatap kesal padanya, pura-pura cuek dan tak butuh. "Mau kemana?" tanya Sean cepat. Si bocil Rose rupanya angkat bokong dan hendak berjalan entah kemana. "Beli es krim, mau?" tawar si bocil Rose polos. "Mau, yang coklat!" ucap Sean badas dengan tak tau malu. Si bocil Rose menyembunyikan senyuman gelinya. "Menggemaskan sek

  • Sexy And Deadly (INDONESIA)    "18-REBUTAN ROSE"

    Di sekolah Elite tempat si bocil Rose dan Sean, Kenzo belajar.Bunyi bel jam istrirahat berbunyi. Semua siswa dengan teratur, berhambur keluar ruang kelas. Tak terkecuali Sean dan Kenzo. Dua bocah tampan itu berjalan angkuh dengan satu tangannya masuk ke kantong celana.Sean berjalan cuek mendahului Kenzo. Kenzo tak acuh dengan keberadaan Sean. Lagi, lagi dan lagi. Puluhan pasang mata kembali menyorot kedua sosok anak baru itu. Sepanjang perjalanan, Sean dan Kenzo benar-benar mencuri perhatian murid lain yang kebanyakan adalah seorang wanita.Sampailah Sean dan Kenzo di depan pintu ruang kelas si bocil Rose."Sudah selesai?" tanya Sean sesaat setelah mendekati meja si bocil Rose.Si bocil Rose yang sedang beberes mejanya,mendongak. "Hm? Sean?" ucapnya polos.Sean tak menjawab. Hanya menatap datar si bocil Rose. Dan si bocil Rose yang sudah terbiasa dengan sikap dingin Sean, biasa saja."Sudah, mau ke kantin ya?""Hm," jawab sin

  • Sexy And Deadly (INDONESIA)    "17-CEMBURU BUTA"

    Di karenakan Sean lebih tua dari si bocil Rose dan Kenzo yang sekolah melalui jalur Akselerasi, membuat kedua bocah tampan itu duduk di kelas yang sama. Kelas senior, dua tingkat di atas si bocil Rose yang masih duduk di kelas 2.Sebenarnya, sekolah yang kini dihuni tiga anakkan monster itu, bukanlah sekolah biasa. Sekolah itu adalah sekolah Elite, tempat para Genius saling adu kecerdasan. IQ dan EQ para siswa nya pun tak main-main. Jelas harus diatas rata-rata anak normal baru bisa menjadi murid disana. Tapi tidak melulu sesulit itu kok, asal orang tua berduit, maka semua akan mudah tergantung nominalnya. Ha ha ha....Sean dan Kenzo memasuki kelas mereka. Suasana kelas dengan murid yang hanya 15 ekor itu, terasa begitu tegang. Ya bagaimana tidak! Dengan 10 murid murid laki-laki yang ketampanannya jelas jauh di bawah Kenzo dan Sean, membuat 5 pasang mata elang itu seperti hendak menelan Kenzo dan Sean hidup-hidup.Maklum, kalah saing ya gitu! Ha ha

  • Sexy And Deadly (INDONESIA)    "16-Sean Vs Kenzo"

    Si bocil Rose dan Sean akhirnya sampai di sekolah mereka diantar supir Sean. Hari itu adalah hari pertama Sean bersekolah di tempat yang sama dengan si bocil Rose.Sean dan si bocil Rose jalan berdampingan memasukki kawasan sekolah Elite, para anak orang kaya.Dan benar saja, ketampanan Sean yang bag ukiran Dewa Yunani versi mini, berhasil membuat puluhan pasang mata menatapnya, kagum. Sepanjang perjalanan, murid yang berpapasan dengan Sean, secara otomatis akan terbius dengan pesona Sean yang sungguh menawan.Sean biasa saja, karena tatapan seperti itu, adalah makanan hari-hari baginya saat di tempat umum. Tapi tidak demikian dengan si bocil Rose.Entah apa yang dirasakannya, yang pasti, perasaannya saat ini ingin marah dan mengamuk saja. Wajah cantiknya mulai cemberut. Sesekali manik emeraldnya melirik tajam ke arah Sean. Sean yang tak mengerti, cuek saja. Toh si bocil Rose memang sering menatapnya seperti itu."His!" si bocil Rose menghentakkan

  • Sexy And Deadly (INDONESIA)    "15-SEAN vs LEON"

    Ceklek!Sean membuka kamar si bocil Rose, dilihatnya tunangan kecil itu sedang ketawa ketiwi dari balik selimut yang menutup seluruh badannya.Sean mendekati ranjang si bocil Rose, penasaran."Apa sesuatu yang menarik ada di dalam situ?" tanya Sean, datar.Tapi tak ada jawaban dari tunangan kecilnya itu. Sean mulai tak sabaran. Di tariknya selimut yang menjadi cangkang si bocil Rose. Sontak si bocil cantik itu kaget setengah mati. Gerakan reflek, karena merasa terancam nyaris membuat wajah tampan Sean memar tujuh turunan. Beruntung si bocil Rose yang bersiap menghantam wajah Sean dengan kakinya, berhenti gerak tepat waktu.Sean tak bergeming di sisi ranjang, berkedip dengan pelan seolah tak ada yang terjadi dan semua baik saja. Sementara si bocil Rose yang dengan posisi satu kakinya siap menghantam wajah Sean dan satu kaki lagi menopang tubuh mungilnya, bergerak lambat menarik telapak kaki lancangnya yang sejajar dengan wajah tunangannya itu. Si bo

  • Sexy And Deadly (INDONESIA)    "14-KENZO Vs SI Bocil ROSE-2"

    Di sudut pertigaan gang yang masih di area toko buku.Tampak seorang gadis berambut panjang yang diikat kucir kuda, memakai topi sedang merintih kesakitan. Tak berapa lama, muncul seorang anak laki-laki yang seumuran dengannya membawa sebongkah es batu dan plastik kelcil berisi obat-obatan."Hm," Kenzo menyodorkan barang bawaanya.Si bocil Rose mendongak dengan wajah kesal. Meski begitu, tetap saja di raihnya barang pemberian kenzo, meski dengan kasar."Berhenti menatapku dengan mata seperti itu, aku tak menyukainya." ucap kenzo sembari duduk lesehan di sebelah si bocil Rose."Cih!" Si bocil Rose melirik tajam, sosok Kenzo disampingnya."Bisa tak? Sini," Kenzo yang melihat si bocil Rose kerepotan mengompres tangan kanannya membantu dengan cueknya.Si bocil Rose pasang tampang ogah-ogahan tapi menurut saja.Kenzo dan si bocil Rose tak berbicara sepatah katapun untuk beberapa saat. Kedua bocah itu hanya terdiam tanpa menatap satu

  • Sexy And Deadly (INDONESIA)    "13-Kenzo Vs si bocil Rose"

    “Jika kau tak melihatnya dengan mata kepalaku sendiri, aku mungkin tak akan percaya, bahkan jika itu Mommy yang mengatakannya sendiri!” gumam si bocil Rose sembari mengikat rambut panjangnya di depan cermin.Di tutupnya kembali, rambut indah itu dengan tudung Hoodie yang masih di pakainya. Dan bola mata si bocil Rose kini benar-benar membulat sempurna.“Tidak salah lagi. Aku harus memeriksanya sendiri!” batin si bocil Rose yang merasa bentuk wajahnya secara keseluruhan memang sangat mirip dengan Kenzo. Bisa di katakan, Kenzo adalah versi pria dari paras cantiknya.Sementara itu, di Mansion Leon. Kenzo yang duduk terdiam di halaman belakang Mansion, tampak sedang memikirkan sesuatu. Sambil menikmati secangkir coklat panas di tangannya, Kenzo terus menatap hampa rerumputan hijau di halaman taman.“Sedang apa kau, apa yang kau lihat sampai kau mengabaikan panggilanku?” tanya Sean memudarkan lamunan si bocil Rose.

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status