Share

Bab 167

Pipi Yasmin terasa pedih.

Setelah Yasmin dapat berdiri dengan stabil, tatapan matanya menjadi sinis.

Cindy bertanya dengan ketakutan, "Ke ... kenapa kamu menampar orang?"

Kezia menyindir Cindy, "Siapa yang menyuruhmu berbicara?"

Cindy yang merasa dipermalukan pun menggigit bibirnya dan tidak bersuara lagi.

Kezia berdiri di depan Yasmin. Dengan sangat marah, dia berkata, "Menamparmu? Sekarang aku bahkan ingin sekali membunuhmu! Kalau bukan karena kamu mengunggah fotoku di internet, apa sekarang aku akan diserang orang-orang? Yasmin, kamu berani sekali!"

"Itu nggak ada hubungannya denganku." Yasmin menurunkan tangannya. Satu sisi pipinya terdapat bekas tangan yang jelas.

Kezia memaki Yasmin sambil menunjuk-nunjuk wajahnya, "Nggak ada? Selain kamu yang mengetahuinya, siapa lagi? Jadilah orang yang berani mengakui perbuatannya! Aku sudah tahu wanita jalang sepertimu yang suka menggoda pria bukanlah wanita baik!"

Setelah itu, Yasmin mendorong Kezia dengan kuat.

Kezia yang lengah pun terdoro
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status