Share

Bab 167

Penulis: Chestnut
Pipi Yasmin terasa pedih.

Setelah Yasmin dapat berdiri dengan stabil, tatapan matanya menjadi sinis.

Cindy bertanya dengan ketakutan, "Ke ... kenapa kamu menampar orang?"

Kezia menyindir Cindy, "Siapa yang menyuruhmu berbicara?"

Cindy yang merasa dipermalukan pun menggigit bibirnya dan tidak bersuara lagi.

Kezia berdiri di depan Yasmin. Dengan sangat marah, dia berkata, "Menamparmu? Sekarang aku bahkan ingin sekali membunuhmu! Kalau bukan karena kamu mengunggah fotoku di internet, apa sekarang aku akan diserang orang-orang? Yasmin, kamu berani sekali!"

"Itu nggak ada hubungannya denganku." Yasmin menurunkan tangannya. Satu sisi pipinya terdapat bekas tangan yang jelas.

Kezia memaki Yasmin sambil menunjuk-nunjuk wajahnya, "Nggak ada? Selain kamu yang mengetahuinya, siapa lagi? Jadilah orang yang berani mengakui perbuatannya! Aku sudah tahu wanita jalang sepertimu yang suka menggoda pria bukanlah wanita baik!"

Setelah itu, Yasmin mendorong Kezia dengan kuat.

Kezia yang lengah pun terdoro
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 168

    "Kalau begitu, silakan pergi ke Departemen HR untuk menghitung total gajimu. Bagaimanapun juga, kamu akan dibayar lunas.""Terima kasih." Yasmin sama sekali tidak berjuang. Setelah dia keluar dari kantor manajer, dia pergi ke kantor Departemen HR.Untuk apa dia berjuang? Itu tidak berguna.Tanpa persetujuan Daniel, jangankan tiga kali, melapor Yasmin sebanyak tiga ratus kali pun tidak berguna.Daniel menyuruh Yasmin jangan sampai mereka bertemu lagi. Alhasil, Yasmin bahkan sudah tidak dapat bekerja dengan damai lagi.Yasmin tidak mengucapkan sepatah kata pun. Dia mendapatkan semua gajinya.Sebelum dia pulang, dia memberi tahu supervisor dan Cindy.Mereka terkejut dan sedih, tapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa.Tidak ada barang yang perlu dikemas Yasmin. Dia pulang. Dia duduk di kereta bawah tanah yang murah dan nyaman menuju ke rumahnya.Akan tetapi, setelah Yasmin melihat jalur kereta bawah tanah di atasnya, dia turun di pusat kota.Dia langsung mendapatkan gaji sebesar 60 juta. Di

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 169

    Eric berada di belakang untuk melaporkan rincian investasi. Dia pun memasuki kantor.Daniel melepaskan jas hitamnya, kemudian meletakkannya di sandaran sofa dengan asal. Dia menuju ke meja kantornya sambil membuka kancing kemejanya.Melihat Daniel tidak mengatakan apa-apa, itu berarti dia lumayan puas dengan laporan Eric.Kemudian, Eric diam sejenak sebelum berkata, "Nona Yasmin sudah ... berhenti dari Rumah Sakit Bedah Plastik Jelita. Keluarga Kezia nggak bisa memaafkan Nona Yasmin, jadi saya hanya bisa memecatnya."Begitu Eric selesai berbicara, dia merasa takut karena Daniel diam saja.Meskipun Daniel juga tidak menanggapi laporannya yang sebelumnya, saat ini Eric berkeringat dingin karena tekanan yang dirasakan di dalam kantor.Saat Eric mengira dia telah melakukan sesuatu yang bodoh, dia mendengar Daniel berkata dengan cuek, "Oke."Eric pun menganggukkan kepalanya dengan waswas sebelum dia keluar.Begitu Eric menutup pintu, dia baru merasakan jantungnya berdebar.Daniel terlihat t

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 170

    Klara berjalan ke depan pintu kamar. Setelah ragu sejenak, pada akhirnya dia juga tidak berani masuk. "Yasmin, kamu beristirahatlah. Ibu pergi, ya."Ketika Yasmin keluar, Klara sudah tiada. Akan tetapi, kartu tersebut ditinggalkan Klara di meja kopi.Yasmin menatap kartu tersebut dengan hati yang berat.Sebenarnya, dia sudah tidak marah dengan Klara. Bagaimanapun, dia menyayangi "tante"-nya, hanya saja dia belum terbiasa berbicara dengan "ibu"-nya.Klara adalah ibu kandungnya. Bagaimana Yasmin bisa membencinya?Terlebih lagi, sekarang Yasmin juga punya anak.Nada dering ponsel di kamar membuyarkan pikiran Yasmin.Dia berdiri, lalu pergi ke kamar untuk mengambil ponselnya. Penelepon itu adalah Martin.Yasmin tidak ingin mengangkatnya, tapi Martin tidak berhenti menelepon. Dia seolah akan menelepon sampai ponsel Yasmin meledak kalau Yasmin tidak menjawab panggilannya."Apa kamu sudah mau mati?" kata Yasmin dengan kesal."Dengar-dengar kamu bahkan nggak ada pekerjaan sekarang?" Terdengar

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 171

    Yasmin merasakan pandangan Martin, kemudian dia kembali duduk dengan benar. Ekspresi Yasmin tampak kesal.Martin juga tidak tampak bersalah setelah ketahuan. Dia berkata dengan santai, "Apa yang nggak baik jadi asistenku?""Gantikan. Aku mau jauh-jauh darimu," kata Yasmin."Sekarang kamu hanya bisa menurutiku." Satu tangan Martin memegang setir mobil, sedangkan satu lagi diletakkan di sebelah jendela mobil."Kalau begitu, ayo saling terbuka! Kamu beri tahu Daniel aku menyembunyikan anak-anaknya. Aku akan memberitahunya kalau pelaku pembunuhan waktu itu adalah kamu." Yasmin pasti tidak akan berkompromi. "Aku sudah mundur satu langkah. Jangan memaksaku."Martin mengetuk setir mobil beberapa kali. Dia seakan-akan sedang berpikir. Pada akhirnya, dia berkata, "Baiklah. Aku akan memberimu pekerjaan yang nyaman dan nggak perlu bertemu dengan orang .... Jadi teller, bagaimana?""Oke." Yasmin sudah puas.Seorang teller memang tidak perlu banyak berhubungan dengan orang luar. Pekerjaannya juga t

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 172

    Setelah mengetuk pintu ruang rapat, Yasmin masuk.Suasana di ruang rapat terasa serius dan berat.Yasmin menggigit bibirnya, kemudian dia mencari direktur keuangannya dengan hati-hati.Akan tetapi, matanya tiba-tiba bertemu dengan sepasang mata yang tajam. Yasmin pun berhenti dan wajahnya memucat.Daniel sedang bersandar di sandaran kursinya dan menghadap ke pintu. Wajahnya terlihat tegas dan auranya kuat. Daniel sedang menatap Yasmin dengan sinis.Michelle Diliman, si direktur keuangan, memanggil, "Yasmin?"Yasmin tersadar, kemudian dia memberanikan dirinya untuk menghampiri Michelle. Setelah dia menyerahkan dokumen Michelle, dia buru-buru pergi.Begitu Yasmin keluar dari ruang rapat, dia baru menghela napas.Dia tidak pergi ke Departemen Keuangan, melainkan kamar mandi.Dia perlu menenangkan dirinya!Di kamar mandi, Yasmin berdiri di depan kaca dan melihat wajahnya yang kaget.Benaknya terasa kacau.Kenapa Daniel bisa menghadiri rapat di sini?Bahkan pada hari pertama Yasmin bekerja?

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 173

    Ketika Yasmin hampir kehilangan oksigen, tubuhnya dilepaskan. Yasmin pun merosot ke lantai dengan lemas dan duduk.Dia menundukkan kepalanya dan terengah-engah.Kalau telat sedetik, sepertinya dia akan mati karena tidak bisa bernapas.Lalu, rahang Yasmin dicengkeram dan diangkat. Mata linglung Yasmin menatap mata Daniel yang sinis."Kenapa? Apa kamu sangat menyukainya?" Suara Daniel yang serak terdengar berbahaya. "Apa kamu mau aku melanjutkannya?"Yasmin ingin menggelengkan kepalanya, tapi rahangnya dipegang dengan erat sehingga dia tidak bisa bergerak. Dia hanya bisa berkata, "Dari tadi bukan itu maksudku. Kalau kamu benar-benar nggak ingin melihatku, biarkan aku pergi dari Kota Imperial. Kamu tahu aku sangat ingin pergi ... Ugh!"Tulang rahang Yasmin hampir retak karena genggaman Daniel mendadak menguat. Yasmin pun mengerang dan alisnya berkerut."Apa kamu sedang berpura-pura?" kata Daniel sambil tersenyum sinis.Yasmin ingin membantah, tapi sekarang dia berada di Grup Guntur dan it

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 174

    "Apa kamu bisa menjaminnya? Kamu juga melihat apa yang tadi terjadi di ruang rapat. Pasti ada sesuatu di antara mereka berdua!"Martin berpikir apa dia bisa menjaminnya? Bisa!Tiga anak Yasmin benar-benar sebuah kejutan!Ketika Yasmin baru saja tiba di kantor, seorang rekan kerja memberitahunya kalau ada yang menelepon ponselnya.Yasmin meletakkan ponselnya di atas meja.Pada saat ini, ponselnya berdering lagi.Dia melihat layar ponsel. Peneleponnya adalah Klara.Dengan pasrah, dia mengambil ponselnya untuk mengangkat telepon di luar.Suara Klara terdengar ceria ketika dia berkata, "Yasmin, kamu bekerja di Grup Guntur? Bagaimana bisa? Jason yang mencarimu?""Bukan.""Jadi, siapa?""Aku sendiri yang melamar," jawab Yasmin dengan cuek.Untungnya Klara tidak benar-benar menginginkan jawaban. Bagi Klara, Yasmin bisa bekerja di Grup Guntur sungguh sebuah kejutan besar. Klara juga menjadi berambisi.Misalnya, Yasmin bisa menaklukkan Grup Guntur.Saat itu tiba, meskipun Klara tidak punya Jaso

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 175

    Setelah Yasmin mendapatkan nomor ponselnya, dia merasa familier. Ketika dia meneleponnya, sebuah nama muncul. Ekspresinya pun menjadi sangat masam.Beberapa nada sambung kemudian, telepon Yasmin diangkat. Dia langsung berteriak dengan marah, "Martin, di mana anak-anakku?!""Sama aku."Yasmin menarik napas dalam-dalam beberapa kali, lalu dia bersabar dan memutuskan untuk tidak marah-marah karena dia ingin melihat anak-anaknya dulu. "Beri aku alamatmu. Aku akan pergi ke sana."Setelah Martin mengakhiri panggilan, dia melihat tiga anak kecil di depannya yang terlihat marah itu.Julian sedang mengangkat pedang mainannya sambil melindungi Julius dan Julia yang berdiri di belakang. Dia berkata dengan galak, "Kalau kamu berani mendekat, aku akan menusukmu!""Ah .... Aku sangat takut ..." kata Martin sambil memegang dadanya. Setelah itu, dia berkata, "Mama kalian mau kemari.""Kamu adalah orang jahat!" ucap Julia sambil menatap Martin dengan waswas."Kami nggak boleh memercayaimu!" kata Julius

Bab terbaru

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1181

    "Lauren yang nggak tahu malu dan bersikeras melengket dengan Evan! Tante nggak perlu khawatir. Aku bisa menanganinya." Sofia terlihat sombong. Bagaimana mungkin dia merasa terancam oleh wanita yang berasal dari daerah kumuh? "Tapi, bagaimana Tante bisa tahu?"Melihat Sofia masih belum mengetahui apa-apa, Jessy pun berkata, "Lauren ini sedang hamil.""Apa?" Raut wajah Sofia berubah drastis. Suaranya menjadi tinggi.Saat Jessy melihat Sofia mau naik darah, dia berkata, "Ketika aku berada di toilet, aku mendengar istri Daniel mengatakannya. Aku merasa kamu pasti nggak tahu, jadi aku memberitahumu.""Aku mau membunuh Lauren si wanita jalang itu! Dasar nggak tahu diri! Bisa-bisanya sampah sepertinya ingin berebutan denganku. Aku akan bertanya pada Evan ....""Tunggu." Jessy menahannya."Tante, aku nggak bisa berpura-pura nggak tahu tentang hal ini!""Apa yang bisa kamu lakukan setelah mengetahuinya? Kalau kamu membuat keributan, kamu yang malu. Sekarang yang paling penting adalah kamu harus

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1180

    "Iya, aku meneleponnya. Nanti malam aku ingin pergi menemuinya," kata Yasmin."Nggak perlu," tolak Evan.Alis Yasmin pun berkerut. "Kenapa? Paman, kamu seperti ini salah. Kamu sudah melukai dua orang.""Aku tahu apa yang sedang kulakukan." Evan tidak ingin membicarakan ini lagi.Sofia datang. Dia bersandar pada Evan, lalu bertanya, "Apa yang sedang kalian bicarakan? Kenapa wajah Yasmin terlihat sangat serius?"Yasmin berkata, "Wajahku menjadi terlihat serius karena aku memakai masker. Hebat."Sofia sengaja tertawa.Evan merangkul Sofia. "Ayo cari tempat untuk makan. Apa kamu lapar?""Lapar. Evan, kamu sangat baik padaku.""Selamat menikmati, Yasmin." Setelah Evan mengatakan itu, dia pergi bersama Sofia.Yasmin melihat tampang mereka berdua yang tampak mesra. Ini benar-benar tidak pantas bagi Lauren.Dia pun berbalik dan pergi ke toilet.Dia tiba di depan toilet wanita dan baru saja ingin membuka pintu."Yasmin." Daniel muncul dari belakang. "Jangan berkeliaran."Jessy yang hendak menar

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1179

    Anak-anak berlari keluar untuk bermain. Yasmin berdiri, lalu mengingatkan mereka, "Jangan nakal, ya!"Jessy tertawa. "Ketiga anak kecil itu benar-benar menggemaskan. Aku sangat suka melihat mereka."Juan berkata, "Kalau begitu, minta James cepat mencari istri agar dia juga dapat melahirkan anak."James mengerutkan alisnya. "Bukankah itu terlalu cepat untukku? Bukankah sekarang sudah ada yang lebih modern? Setelah bertunangan, kamu bisa melewatkan pernikahan dan langsung mempunyai anak!"Sofia melihat Evan dengan senang, kemudian mengulurkan tangan untuk memeluk lengan Evan.Meskipun Evan diam saja, Sofia tetap sangat senang.Hari ini adalah hari pertunangannya. Akhirnya hari ini tiba juga.Ketika mereka tidur bersama malam ini, Sofia tentu bisa hamil.Jessy memelototi James. Walaupun apa yang dikatakan James benar, dia tidak boleh mengatakan hal yang begitu memalukan!Lalu, dia sengaja mengatai putranya, "Kamu juga sudah nggak muda. Jangan membuat keluargamu cemas. Kapan kamu akan memb

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1178

    "Apa yang akan kamu lakukan?" tanya Yasmin."Nggak tahu. Yasmin ... aku hamil." Lauren memberitahunya. "Jalan keluarku semuanya sudah diblokir Evan."Yasmin terkejut. "Hamil ....""Dia mengganti pil KB-ku dan membuatku hamil. Evan ... benar-benar membuatku jijik!"Yasmin dapat merasakan keputusasaan Lauren.Di keputusasaannya Lauren, apa yang bisa dilakukan tentang pertunangan Evan?Evan tahu Lauren sedang hamil anaknya, tapi dia tetap pergi bertunangan dengan wanita lain. Dia benar-benar parah.Lauren menghibur dirinya sendiri, "Kamu nggak perlu mengkhawatirkanku. Manusia tetap harus berpikiran terbuka, 'kan?"Pada hari pertunangan Evan, Yasmin dan Daniel membawa anak-anak ke Kota Greya.Saat melihat daftar nama tamu, tidak ada yang menyangka Daniel, penguasa Kota Imperial, akan muncul.Hubungan itu tentu membuat Keluarga Darsono puas.Mereka mengadakan pestanya di hotel termewah Kota Greya. Mereka memesan seluruh gedung.Helikopter mendarah di atap. Setelah mereka tiba di lantai satu

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1177

    Lauren sendiri tidak tahu siapa ibu kandungnya.Ayah tirinya bukanlah orang baik, sementara ibu angkatnya berpura-pura tidak melihatnya. Mereka menjalani hidup yang susah setiap hari.Dia selalu berpikir kenapa orang tua kandungnya tidak menginginkannya? Apa dia diculik orang seperti kakak kandung James?Kalau seperti itu, Lauren akan merasa sedikit lebih baik.Setidaknya dia bukan dibuang ...."Omong-omong, kakakku sangat hebat. Apa kamu tahu apa yang dia ambil pada pesta ulang tahunnya yang pertama?""Kalkulator? Pulpen? Makanan? Uang?" Lagi pula, tidak ada yang perlu dilakukan Lauren, lebih baik mengobrol dengan James."Semuanya salah. Dia memegang tangan kakekku.""Ha?" Itu benar-benar di luar sangka Lauren."Makanya, kakekku sangat senang. Dia langsung mengumumkan kalau kakakku akan menjadi penerus Keluarga Darsono." Setelah James berbicara dengan penuh semangat, suaranya berubah menjadi kecewa ketika dia berkata, "Tapi, kakakku nggak mempunyai takdir itu ....""Takdir setiap oran

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1176

    Lauren tidak hanya memahami ancaman itu, tapi tubuhnya juga mendingin.Selama anak ini ada, semuanya baik-baik saja. Begitu anak ini tidak ada, pembunuhan apa pun bisa terjadi.Tak peduli apa Lauren sengaja menggugurkan anak ini atau tidak.Dia bertanggung jawab.Besok pagi, Evan menemani Lauren makan sarapan sebelum pergi. Dia memegang jasnya dan naik mobil. Suasana hatinya tampak sangat bagus.Lauren berjalan ke pintu, lalu melihat mobil Bentley hitam itu melaju pergi. Kemudian, gerbang tertutup secara otomatis.Evan pergi atau tidak itu tidak terasa berbeda.Lauren merasa ada kamera di mana-mana sehingga dia tidak punya tempat untuk bersembunyi.Dia pergi ke kamar mandi, lalu melihat bagian belakang cermin kecil. Benda tersebut masih di sana.Dia benar-benar ingin mencabutnya, kemudian melemparkannya ke dalam toilet.Namun, apa yang dikatakan Evan tidak boleh dianggap remeh. Kalau Lauren membuang kamera ini, akan muncul kamera kedua.Terdengar suara dering ponsel dari kamar tidur. L

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1175

    "Kamu salah. Aku keluar untuk melihat bulan. Kapan aku ingin melarikan diri?" bohong Lauren dengan ekspresi datar."Lauren, kamu jangan berbohong tanpa berkedip. Kami semua melihatmu! Kenapa kamu mau keluar untuk melihat bulan? Apa di dalam nggak ada bulan?" Pada akhirnya, Zarco masih mementingkan harga dirinya sebagai pria.Dia sudah ditampar dan dihantam kepalanya. Dia sangat malu!"Rasa melihat bulan di luar dan dari dalam berbeda," balas Lauren. Dia tidak ingin mengalah pada Zarco. "Selain itu, dia sudah bersikap nggak sopan padaku. Apa aku nggak boleh memberinya pelajaran? Evan, kamu nggak bisa membiarkan anak buahmu selalu menindasku, 'kan?""Kak Evan, aku nggak ...." Zarco baru ingin membela diri, tapi kemudian Evan menyelanya."Obati lukamu."Zarco menggertakkan giginya dan amarah memenuhi hatinya, tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa karena ada Evan. Maka itu, dia pergi bersama anak buah lainnya.Evan menatap Lauren. Tatapan matanya yang tajam seperti monster yang menghantui

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1174

    "Kamu pasti nggak memberitahunya kalau aku hamil," kata Lauren."Aku bilang aku menyembunyikanmu di luar." Evan bersandar ke kursi ruang kerjanya dan meregangkan kaki panjangnya. "Dia nggak peduli. Walaupun dia tahu, dia nggak bisa melakukan apa-apa. Aku hanya nggak suka repot.""Kalau kita menggugurkan anak ini, maka nggak akan ada repot," kata Lauren."Aku lebih memilih membunuh orang tua itu."Kekejaman Evan mengejutkan Lauren, jadi Lauren tidak ingin lanjut berbicara dengannya. "Aku mau tidur. Sudah, ya."Setelah mematikan telepon, dia melirik cahaya terakhir di cakrawala sebelum berjalan kembali.Dia tidak meragukan kalau Evan tidak peduli dengan ikatan keluarga. Orang tua angkatnya Lauren dan Juan bukanlah siapa-siapa bagi Evan.Namun, dia bersikeras menginginkan anak.Lauren ingin sekali bertanya padanya apa dia tahu bagaimana cara mendidik anak?Bagi orang yang tumbuh di daerah kumuh, hal yang paling mereka kurang adalah kasih sayang ...Lauren tahu Evan tidak akan datang. Dia

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1173

    "Aku setuju untuk bertunangan, tapi syaratku adalah kamu nggak boleh mencari Lauren," ujar Evan dengan tajam.Juan menganggukkan kepalanya. "Baiklah. Aku akan menentukan waktunya."Evan sengaja bertanya, "Apa kamu akan mengundang istrimu ke pertunanganku?"Ekspresi Juan menjadi masam. "Dia dirawat dengan baik di rumah sakit jiwa, jadi dia nggak boleh keluar."Selesai makan malam, Evan tidak menetap dan langsung pergi.Dia meninggalkan Juan sendirian di meja makan.Pengurus rumah berjalan mendekat. "Tuan Besar, apa Anda ingin saya memanaskan sopnya? Saya melihat Anda nggak meminum sesendok pun.""Apa aku bisa menelannya?" Juan meletakkan sendok garpunya."Pria mencari wanita bukan hal yang perlu dikhawatirkan," hibur pengurus rumah."Wanita ini berbeda. Dia adalah mantan istri Gilbert." Juan tidak pernah meremehkan Lauren. "Aku bisa melihat dia itu wanita yang cukup kejam karena bisa melemparkan Gilbert ke penjara. Kalau Evan jatuh ke tangannya lagi ....""Tuan Besar nggak perlu khawati

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status