Share

Bab 171

Penulis: Chestnut
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-24 18:00:00
Yasmin merasakan pandangan Martin, kemudian dia kembali duduk dengan benar. Ekspresi Yasmin tampak kesal.

Martin juga tidak tampak bersalah setelah ketahuan. Dia berkata dengan santai, "Apa yang nggak baik jadi asistenku?"

"Gantikan. Aku mau jauh-jauh darimu," kata Yasmin.

"Sekarang kamu hanya bisa menurutiku." Satu tangan Martin memegang setir mobil, sedangkan satu lagi diletakkan di sebelah jendela mobil.

"Kalau begitu, ayo saling terbuka! Kamu beri tahu Daniel aku menyembunyikan anak-anaknya. Aku akan memberitahunya kalau pelaku pembunuhan waktu itu adalah kamu." Yasmin pasti tidak akan berkompromi. "Aku sudah mundur satu langkah. Jangan memaksaku."

Martin mengetuk setir mobil beberapa kali. Dia seakan-akan sedang berpikir. Pada akhirnya, dia berkata, "Baiklah. Aku akan memberimu pekerjaan yang nyaman dan nggak perlu bertemu dengan orang .... Jadi teller, bagaimana?"

"Oke." Yasmin sudah puas.

Seorang teller memang tidak perlu banyak berhubungan dengan orang luar. Pekerjaannya juga t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 172

    Setelah mengetuk pintu ruang rapat, Yasmin masuk.Suasana di ruang rapat terasa serius dan berat.Yasmin menggigit bibirnya, kemudian dia mencari direktur keuangannya dengan hati-hati.Akan tetapi, matanya tiba-tiba bertemu dengan sepasang mata yang tajam. Yasmin pun berhenti dan wajahnya memucat.Daniel sedang bersandar di sandaran kursinya dan menghadap ke pintu. Wajahnya terlihat tegas dan auranya kuat. Daniel sedang menatap Yasmin dengan sinis.Michelle Diliman, si direktur keuangan, memanggil, "Yasmin?"Yasmin tersadar, kemudian dia memberanikan dirinya untuk menghampiri Michelle. Setelah dia menyerahkan dokumen Michelle, dia buru-buru pergi.Begitu Yasmin keluar dari ruang rapat, dia baru menghela napas.Dia tidak pergi ke Departemen Keuangan, melainkan kamar mandi.Dia perlu menenangkan dirinya!Di kamar mandi, Yasmin berdiri di depan kaca dan melihat wajahnya yang kaget.Benaknya terasa kacau.Kenapa Daniel bisa menghadiri rapat di sini?Bahkan pada hari pertama Yasmin bekerja?

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-24
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 173

    Ketika Yasmin hampir kehilangan oksigen, tubuhnya dilepaskan. Yasmin pun merosot ke lantai dengan lemas dan duduk.Dia menundukkan kepalanya dan terengah-engah.Kalau telat sedetik, sepertinya dia akan mati karena tidak bisa bernapas.Lalu, rahang Yasmin dicengkeram dan diangkat. Mata linglung Yasmin menatap mata Daniel yang sinis."Kenapa? Apa kamu sangat menyukainya?" Suara Daniel yang serak terdengar berbahaya. "Apa kamu mau aku melanjutkannya?"Yasmin ingin menggelengkan kepalanya, tapi rahangnya dipegang dengan erat sehingga dia tidak bisa bergerak. Dia hanya bisa berkata, "Dari tadi bukan itu maksudku. Kalau kamu benar-benar nggak ingin melihatku, biarkan aku pergi dari Kota Imperial. Kamu tahu aku sangat ingin pergi ... Ugh!"Tulang rahang Yasmin hampir retak karena genggaman Daniel mendadak menguat. Yasmin pun mengerang dan alisnya berkerut."Apa kamu sedang berpura-pura?" kata Daniel sambil tersenyum sinis.Yasmin ingin membantah, tapi sekarang dia berada di Grup Guntur dan it

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-25
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 174

    "Apa kamu bisa menjaminnya? Kamu juga melihat apa yang tadi terjadi di ruang rapat. Pasti ada sesuatu di antara mereka berdua!"Martin berpikir apa dia bisa menjaminnya? Bisa!Tiga anak Yasmin benar-benar sebuah kejutan!Ketika Yasmin baru saja tiba di kantor, seorang rekan kerja memberitahunya kalau ada yang menelepon ponselnya.Yasmin meletakkan ponselnya di atas meja.Pada saat ini, ponselnya berdering lagi.Dia melihat layar ponsel. Peneleponnya adalah Klara.Dengan pasrah, dia mengambil ponselnya untuk mengangkat telepon di luar.Suara Klara terdengar ceria ketika dia berkata, "Yasmin, kamu bekerja di Grup Guntur? Bagaimana bisa? Jason yang mencarimu?""Bukan.""Jadi, siapa?""Aku sendiri yang melamar," jawab Yasmin dengan cuek.Untungnya Klara tidak benar-benar menginginkan jawaban. Bagi Klara, Yasmin bisa bekerja di Grup Guntur sungguh sebuah kejutan besar. Klara juga menjadi berambisi.Misalnya, Yasmin bisa menaklukkan Grup Guntur.Saat itu tiba, meskipun Klara tidak punya Jaso

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-25
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 175

    Setelah Yasmin mendapatkan nomor ponselnya, dia merasa familier. Ketika dia meneleponnya, sebuah nama muncul. Ekspresinya pun menjadi sangat masam.Beberapa nada sambung kemudian, telepon Yasmin diangkat. Dia langsung berteriak dengan marah, "Martin, di mana anak-anakku?!""Sama aku."Yasmin menarik napas dalam-dalam beberapa kali, lalu dia bersabar dan memutuskan untuk tidak marah-marah karena dia ingin melihat anak-anaknya dulu. "Beri aku alamatmu. Aku akan pergi ke sana."Setelah Martin mengakhiri panggilan, dia melihat tiga anak kecil di depannya yang terlihat marah itu.Julian sedang mengangkat pedang mainannya sambil melindungi Julius dan Julia yang berdiri di belakang. Dia berkata dengan galak, "Kalau kamu berani mendekat, aku akan menusukmu!""Ah .... Aku sangat takut ..." kata Martin sambil memegang dadanya. Setelah itu, dia berkata, "Mama kalian mau kemari.""Kamu adalah orang jahat!" ucap Julia sambil menatap Martin dengan waswas."Kami nggak boleh memercayaimu!" kata Julius

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-25
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 176

    "Ya, dia adalah adik sepupu Daniel. Dia nggak memberi tahu Daniel. Seharusnya dia punya tujuan lain. Hubungannya dengan Daniel juga kurang baik," jelas Yasmin."Akan makin banyak orang yang tahu," ucap Raymond.Yasmin menggigit bibirnya. Dia tahu, tapi apa yang bisa dia lakukan?Apa yang harus dilakukan baru ketiga anaknya bisa aman?Sekarang Daniel juga mempunyai wanita yang disukainya. Bukankah perihal anak-anak akan merusak hubungan itu?Yasmin tidak bisa membayangkan konsekuensinya."Kalau kamu nggak keberatan, anak-anak boleh tidur di tempatku," kata Raymond."Tidur ... di tempatmu?" Yasmin kaget. "Mana boleh begitu? Nggak boleh.""Aku tinggal sendirian dan di rumah ada Bibi yang bisa menjaga mereka. Kamu kapan saja boleh datang untuk melihat anak-anak. Nggak masalah," kata Raymond.Yasmin tahu dia tidak boleh merepotkan Raymond dan dia tidak bisa melakukannya.Raymond adalah kepala sekolah anak-anak, jadi wajar baginya menyukai anak kecil. Ketiga anaknya bahkan makin lancar meman

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-25
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 177

    Tubuh tinggi Daniel yang berdiri tegak memancarkan aura yang sangat sinis dan berat.Di dalam lift, hanya Yasmin yang sedang bertelepon dan bergumam-gumam.Ketika pintu lift terbuka, tiga orang itu melangkah keluar. Mereka seakan-akan tidak mengenal Yasmin.Yasmin menoleh. Dia menyipitkan matanya sambil melihat angka di atas lift. "Loh? Kenapa naik lagi?"Jadi, dia harus turun lagi.Setelah Yasmin memberi tahu Raymond alamatnya, dia menunggu di depan pintu masuk.Karena dia mabuk, dia tidak bisa berdiri lama dan hanya bisa duduk di anak tangga.Yasmin menopang dagunya dengan satu tangan sambil melihat ke arah lampu-lampu neon malam hari di kejauhan.Pada saat ini, waktu seakan-akan miliknya sendiri.Yasmin tidak memikirkan apa-apa. Tidak ada pembunuh Sofia, tidak ada Martin yang mengancamnya. Dia juga tidak mengkhawatirkan anak-anaknya ketahuan dan tidak ada Daniel yang mengontrolnya. Semuanya tidak ada ....Di ruangan pribadi restoran atas, beberapa orang sedang makan sambil bersosial

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-26
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 178

    "Hm?!"Kepala Yasmin yang sudah terasa pusing menjadi makin pusing karena dia tiba-tiba ditarik.Seseorang mencengkeram rahangnya, kemudian mengangkat kepalanya dengan paksa. Mata orang itu tampak sangat berbahaya."Siapa aku?"Ketika Yasmin yang merasa kepalanya kabur mendengar suara mengancam itu, tubuhnya meringkuk seakan-akan udara telah menjadi dingin. Pandangannya pun menjadi lebih jelas. Yasmin tercengang saat menatap wajah yang setengah tertutup kegelapan dan dekat itu. Wajah itu terlihat mirip sekali dengan wajah iblis."Kamu ....""Apa kamu sangat kecewa karena aku bukan kepala sekolahmu? Hm?" Daniel mengangkat dagu Yasmin dan tatapannya tampak sangat berbahaya.Leher Yasmin yang terekspos terlihat jenjang, indah dan lembut. "Kenapa ... kamu di sini? Ini nggak ada hubungannya denganmu ....""Ini memang nggak ada hubungannya denganku. Hanya saja, kamu merusak pemandanganku." Setelah Daniel selesai berbicara, dia meraih lengan Yasmin, kemudian menariknya keluar dari mobil."Ah!

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-26
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 179

    "Sudah. Bagaimana denganmu? Apa kamu masih di hotel?" tanya Irene."Nggak.""Kalau kamu belum kenyang, aku bisa menemanimu." Setelah itu, Irene berkata, "Aku benar-benar minta maaf untuk malam ini."Yasmin yang mulut dan hidungnya ditutup mulai merasa pusing. Setelah sekian lama, dia butuh oksigen dan tidak bisa menahannya lagi.Dia menarik tangan Daniel, tapi tangan itu tidak berkutik.Karena itu, Yasmin pun meronta.Daniel melihat Yasmin yang tampak tersiksa, tapi nadanya tetap terdengar datar ketika dia menjawab Irene, "Nggak apa-apa."Irene tertawa, kemudian bertanya, "Sekarang kamu di mana? Kenapa belum tidur?""Di ruang kerja. Masih pagi," jawab Daniel."Aku sudah menebaknya karena kedengaran sunyi. Baiklah. Selamat bekerja, orang sibuk!""Ya."Setelah panggilan berakhir, Daniel baru melepaskan muka Yasmin.Yasmin segera menghirup udara segar. Dia terbatuk-batuk sambil berkata, "Uhuk, uhuk! Apa yang kamu lakukan? Uhuk!" Setelah akhirnya dia berhenti, dia mendongak dan menunjukkan

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-26

Bab terbaru

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1148

    Yasmin tanpa sadar menjauh. Sorot matanya tampak ketakutan. "Jangan ...."Daniel menarik Yasmin ke pelukannya dengan kuat. "Jangan apa?"Yasmin menggigit bibirnya yang gemetar."Apa kamu nggak menyukainya?""Bukan ...." jawab Yasmin dengan sangat lemah."Aku nggak akan menyentuhmu. Tidurlah." Daniel menempelkan kepala Yasmin ke dadanya sambil memeluknya.Yasmin berada di pelukan Daniel dan mendengar suara detak jantungnya yang kuat.Dia menyadari Daniel menjadi mudah marah, terutama kalau itu berkaitan dengannya.Yasmin tidak berani bertanya apa itu karena Raymond. Dia bahkan tidak berani mengungkit nama Raymond.Begitu Daniel marah, Yasmin akan mengalami akhir yang mengenaskan.Kalau begitu, bagaimana dengan Irene?Apa Yasmin tidak boleh memiliki pemikirannya sendiri? Dia hanya boleh dikontrol Daniel ...?Setelah Irene tahu kalau Yasmin dan Daniel sedang bertengkar, dia pergi ke Grup Naga.Dia menghampiri resepsionis, lalu bertanya, "Apa Daniel ada di sini?"Semua orang tahu hubungan

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1147

    Yasmin bahkan tidak berani membuat Daniel menunggunya di dalam mobil.Setelah dia menenangkan kegugupannya dan tubuhnya yang dingin, dia naik mobil.Mobil meninggalkan alun-alun dan melaju pergi.Jalan itu awalnya sangat ramai, tapi ketika orang-orang melihat mobil Rolls Royce, mereka berinisiatif memberi jalan seolah-olah mereka takut akan menjadi miskin kalau mereka menyentuhnya sedikit pun saja."Wajahmu tampak pucat. Apa kamu nggak enak badan?" tanya Daniel."Nggak ...." Setelah Yasmin menjawab, tangan besar Daniel menggenggam tangan kecil Yasmin.Daniel mengerutkan alisnya. "Kenapa kamu dingin sekali? Pergi ke rumah sakit."Sebelum Yasmin sempat menjawab, dia telah mendengar perintah Daniel.Sopir segera menuju ke rumah sakit.Awalnya Yasmin ingin mengatakan sesuatu, tapi dia membatalkan niatnya.Kalau dia tidak enak badan, mungkin Daniel akan melepaskannya malam ini ....Setelah mereka tiba di rumah sakit, Helen memeriksa Yasmin.Tak peduli pemeriksaan apa itu, karena Helen adala

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1146

    "Kenapa kamu banyak bertanya? Lanjut awasi dia."Setelah panggilan dimatikan, Susan tampak tidak senang. "Apaan, sih? Nanti setelah aku menjadi Nyonya Guntur, aku mau melihat apa kamu masih berani memerintahku?"Yasmin sedang bekerja dengan serius di kantor ketika dia mendengar suara ketukan pintu.Intan masuk, lalu berkata, "Bu Yasmin, apa Anda ingin memakan kue?"Yasmin mengangkat kepalanya, lalu dia melihat ada jus, kue dan aneka kacang-kacangan kesukaannya.Dia langsung tahu kalau itu bukan kue yang dibeli di luar."Kamu yang membuatnya?" tanya Yasmin."Bukan. Orang dari Taman Royal yang mengantarnya. Mereka bilang mereka langsung mengantarnya setelah ini selesai dibuat." Intan berkata, "Tuan Daniel sangat baik pada Anda. Ketika makanan ini dibawa ke sini, resepsionis sangat iri."Yasmin mengalihkan pandangannya dan lanjut melihat laptop di depannya.Intan merasa sedikit canggung melihat Yasmin tidak membalasnya dan bahkan menunjukkan sedikit pun ekspresi, jadi dia berinisiatif kel

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1145

    Yasmin tidak menyangka reaksi Daniel akan sebesar ini."Kemari. Buat aku tenang." Daniel duduk di tempat tidur, lalu memiringkan kepala sambil menatap Yasmin.Yasmin mengerti apa maksud Daniel. Wajahnya pun memucat. "Nggak bisa ....""Kenapa nggak bisa? Apa alasannya?""Dokter Helen sudah bilang aku harus beristirahat selama seminggu," kata Yasmin."Lima hari sudah berlalu. Itu sudah cukup."Yasmin menggelengkan kepalanya dengan panik sambil melangkah mundur. "Nggak bisa. Aku nggak sanggup ....""Kamu nggak sanggup atau nggak mau?""Tung ... tunggu beberapa hari lagi, ya?""Sekarang! Sini!"Yasmin sudah mau gila. Kenapa Daniel harus begini kejam?Apa Daniel tidak tahu kalau lukanya belum sembuh?Dulu Daniel masih bisa bertahan, sekarang dia sudah tidak bisa bertahan sama sekali. Kenapa?Apakah perbuatan Yasmin sudah membuatnya marah? Namun, itu hanya hal sepele!"Apa kamu nggak mendengarku?""Kamu tenangkan dirimu sendiri! Aku nggak mau!" Yasmin tidak hanya tidak menuruti Daniel, melai

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1144

    Yasmin menatap Susan. "Aku barusan mau masuk. Kamu sedang bertugas?""Iya. Setelah Tuan Daniel keluar dari ruang kerja, dia kembali ke kamar," kata Susan."Jam berapa dia kembali ke kamar?" Yasmin membuka pintu kamar, lalu melangkah masuk."Jam delapan."Yasmin berpikir berarti Daniel sudah menunggu satu jam lebih.Yasmin memberanikan diri dan masuk.Susan melihat pintu ditutup, kemudian rasa hormat di sorot matanya menghilang.Dia bisa melihat kalau hubungan Daniel dan Yasmin sedang tidak baik.Kalau tidak, kenapa Yasmin berdiri di depan pintu begitu lama dan tidak masuk? Dia juga terlihat gugup.Setelah Yasmin memasuki kamar tidur, dia melihat Daniel sedang duduk di sofa dan telah mengenakan piama. Jelas kalau Daniel sudah selesai mandi.Satu tangan memegang kening dan kedua matanya terpejam. Daniel seolah-olah tidak tahu kalau Yasmin sudah masuk kamar.Yasmin berjalan mendekat. "Tidurlah di ranjang."Daniel membuka mata dan menunjukkan matanya yang jernih. Dia tidak terlihat mengant

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1143

    Sekujur tubuh Daniel penuh dengan aura menyeramkan. "Jadi, kamu ingin mencari pria lain?""Aku sudah menjawabmu, nggak." Yasmin merasa pria ini sangat posesif sehingga sudah tidak bisa ditolong. Pada saat ini, suasana berubah menjadi makin mengerikan. "Aku sudah bilang aku nggak sengaja berpapasan dengannya di rumah sakit. Apa yang harus kulakukan baru kamu memercayaiku?"Daniel menatap Yasmin lekat-lekat.Yasmin bahkan merasa bulu kuduknya berdiri.Daniel tidak menjadi tenang karena penjelasannya. Aura mengerikannya masih menyebar ke sekeliling.Saat Yasmin merasa jantungnya berdetak dengan cepat dan hampir kehabisan oksigen, dia mendengar suara sinis Daniel berkata, "Pergi temani anak-anak bermain bola."Setelah Yasmin mendengar itu, bulu matanya bergetar dan tubuhnya menjadi rileks.Kemudian, tangannya dipegang yang membuat Yasmin terkejut dan tanpa sadar ingin menariknya.Namun, dia tidak berhasil.Daniel sangat kuat. Ketika dia memegang tangan Yasmin, selama dia tidak ingin melepa

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1142

    Julius sudah memakannya, tapi dia tidak pergi dan lanjut berdiri di sana. Kemudian, dia bertanya, "Mama, apa terjadi sesuatu di sekolah Papi?"Yasmin tercengang. Setelah Julius bertanya itu, Julian juga berjalan mendekat. Tiga pasang mata tertuju pada Yasmin dan menunggunya menjawab.Meskipun mereka baru berusia dua tahun, mereka dapat bermain laptop dan ponsel. Selain itu, mereka pintar dan dapat mengetahuinya dengan mudah."Sedang ada sedikit masalah, tapi Pak Raymond akan menanganinya. Kalian nggak perlu khawatir." Yasmin tidak menyembunyikannya dari mereka. Karena ada masalah, maka mereka harus berkomunikasi."Internet mengatakan masalahnya sangat serius. Keracunan makanan, 'kan? Apa ada yang meninggal?" tanya Julian."Di sana ada banyak kakak-kakak yang kami kenal ...." Julia tampak cemas."Mama sudah pergi ke rumah sakit hari ini. Dokter bilang kondisi mereka sudah stabil," kata Yasmin."Apa Papi baik-baik saja?" tanya Julius."Ya," jawab Yasmin."Bagaimana kamu bisa tahu?" Suara

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1141

    "Aku sudah menonton video kecelakaan mobilnya. Itu sebuah kecelakaan.""Baik, itu kecelakaan. Kalau begitu, aku mau bertanya padamu lagi. Bagaimana dengan keracunan makanan di sekolah?" tanya Irene. Melihat Yasmin diam saja, ekspresi Irene pun menjadi licik. "Ada beberapa hal yang kamu nggak tahu, tapi aku tahu. Bisa jadi ... ini ada hubungannya dengan Daniel?""Nggak mungkin!" Yasmin langsung membantah. "Daniel nggak mungkin melakukan itu.""Kenapa nggak mungkin? Dia adalah kekasih lamamu dan Daniel nggak menyukainya!" hasut Irene. "Selain itu, situasi di internet makin intens sekarang. Aku nggak percaya nggak ada yang menghasut mereka.""Orang-orang zaman sekarang suka menjatuhkan orang," kata Yasmin dengan ekspresi sinis.Irene tertawa. "Kamu benar-benar polos. Kalau kamu bersikeras ingin berpikir seperti itu, boleh juga, sih. Sepertinya kamu bersikeras yakin kalau nggak ada apa-apa di antaraku dan Daniel. Pada akhirnya, kamu melihat kami berciuman."Yasmin berdiri di sana dengan ta

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1140

    "Aku datang untuk mencari direktur rumah sakit," kata Raymond."Apa kamu sudah tahu bagaimana anak-anak bisa keracunan makanan?" tanya Yasmin."Katanya sayuran yang dikirim tercemar. Itu adalah kecelakaan," kata Raymond.Raymond tidak menyembunyikannya dan tidak bisa menyembunyikannya karena masalah ini sudah tersebar di internet.Yasmin menatap Raymond yang terlihat kuyu setelah mereka tidak bertemu selama beberapa hari. Yasmin tahu kalau Raymond sedang mengkhawatirkan masalah ini.Lengan Raymond masih dibalut kain kasa, tapi sudah tidak menggantung dengan lehernya."Bagaimana dengan tanganmu?" tanya Yasmin."Baik-baik saja," kata Raymond. Saat Raymond melihat wajah cemas Yasmin, dia menenangkannya, "Nggak perlu khawatir. Aku bisa menyelesaikan masalah ini."Yasmin juga tidak tahu bagaimana dia bisa membantu Raymond."Setelah kamu pulang kemarin, Daniel nggak melakukan apa-apa padamu, 'kan?" tanya Raymond."Nggak." Yasmin menggelengkan kepalanya. Raymond sendiri sedang memiliki setump

DMCA.com Protection Status