Share

Bab 179

Author: Chestnut
"Sudah. Bagaimana denganmu? Apa kamu masih di hotel?" tanya Irene.

"Nggak."

"Kalau kamu belum kenyang, aku bisa menemanimu." Setelah itu, Irene berkata, "Aku benar-benar minta maaf untuk malam ini."

Yasmin yang mulut dan hidungnya ditutup mulai merasa pusing. Setelah sekian lama, dia butuh oksigen dan tidak bisa menahannya lagi.

Dia menarik tangan Daniel, tapi tangan itu tidak berkutik.

Karena itu, Yasmin pun meronta.

Daniel melihat Yasmin yang tampak tersiksa, tapi nadanya tetap terdengar datar ketika dia menjawab Irene, "Nggak apa-apa."

Irene tertawa, kemudian bertanya, "Sekarang kamu di mana? Kenapa belum tidur?"

"Di ruang kerja. Masih pagi," jawab Daniel.

"Aku sudah menebaknya karena kedengaran sunyi. Baiklah. Selamat bekerja, orang sibuk!"

"Ya."

Setelah panggilan berakhir, Daniel baru melepaskan muka Yasmin.

Yasmin segera menghirup udara segar. Dia terbatuk-batuk sambil berkata, "Uhuk, uhuk! Apa yang kamu lakukan? Uhuk!" Setelah akhirnya dia berhenti, dia mendongak dan menunjukkan
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 180

    Kemudian, tatapan mata Daniel tampak sangat mengerikan dan suaranya terdengar galak saat dia berkata, "Berani-beraninya kamu mengancamku. Kamu punya berapa nyawa?""Sakit ...." Yasmin mengernyit kesakitan. Lalu, dia berkata dengan susah payah, "Ya, aku ... hanya punya satu nyawa. Ja ... jadi, meskipun sekarang kamu mengendalikanku, begitu kamu pergi, aku ... akan melukai leherku. Kalau kamu nggak percaya, kamu boleh mencobanya ...."Suara Yasmin yang sedang mabuk terdengar lemah, tapi setiap kata yang diutarakan mematikan.Daniel langsung mencengkeram rahang Yasmin. Karena Yasmin mempunyai wajah yang kecil, Daniel dapat memegang seluruh wajah Yasmin."Berani sekali. Kamu melindungi tubuhmu untuk siapa, hm?" Napas yang diembuskan Daniel terasa menyeramkan. "Sepertinya kamu sangat menyukai kepala sekolah itu!""Bukan. Aku hanya ... hanya merasa karena kamu sudah nggak mau peduli padaku, seharusnya kamu nggak melakukan hal seperti ini lagi ...."Daniel pun mendorong Yasmin dengan kuat. Ek

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 181

    Ketiga anak itu melompat, lalu memeluk kedua kaki Yasmin erat-erat.Yasmin tertawa. Dia meletakkan barang-barang di tangannya sebelum memeluk tubuh kecil mereka yang wangi.Setiap kali mereka berpisah, dia sangat merindukan anak-anaknya.Anak-anak segera menyadari kain kasa di kening Yasmin."Mama, ada apa dengan kepalamu?""Apa Mama terjatuh?""Mama, sakit nggak?" tanya Julia dengan mata berkaca-kaca.Yasmin khawatir mereka ketakutan, jadi dia segera berkata, "Nggak, nggak. Mama nggak sengaja terjatuh. Ini nggak sakit, kok?""Di mana Mama terjatuh? Aku mau memukulnya!" kata Julian dengan emosi.Ketika Yasmin hendak mengatakan sesuatu, dia menyadari Raymond sedang berjalan ke arahnya. Raymond berkata, "Sesuatu yang mengganggu memang harus disingkirkan."Suaranya yang kalem dan tenang membuat orang tak tahan menghormatinya.Yasmin buru-buru melepaskan anak-anak. Dia bangkit sebelum membungkukkan badannya. "Malam, Pak Raymond."Mata Raymond tertuju pada kening Yasmin, tapi Raymond tidak

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 182

    Saat Raymond mendekat, Yasmin menundukkan kepalanya.Raymond membuka kain kasa tersebut. Yasmin merasa dingin ketika lukanya terbuka ke udara.Setelah itu, Yasmin merasakan embusan napas yang hangat.Yasmin mendongak sedikit dan dia bertatapan mata dengan Raymond. Yasmin dapat merasakan detak jantungnya menjadi cepat sedikit. Lalu, dia mendengar Raymond bertanya, "Apa Daniel yang melakukannya?"Yasmin buru-buru memalingkan wajahnya. "Bukan. Semalam aku terlalu mabuk, jadi aku terjatuh. Sungguh .... Maaf, aku menghilang ketika kamu menjemputku. Aku nggak menyangka Daniel juga akan makan di hotel itu. Setelah itu, dia memasukkanku ke dalam mobil dan mengantarku pulang ....""Ada apa dengannya?" Nada Raymond terdengar datar."Dia nggak menyukaiku karena ... tanteku menjadi menantu Keluarga Guntur. Lagi pula, aku sudah terbiasa," jawab Yasmin dengan murung.Bagaimanapun juga, Raymond pasti sudah tahu apa yang terjadi.Namun, dia tidak tahu kenapa Daniel bisa membenci ibunya Yasmin sampai Y

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 183

    Dari sikap anak-anak, Yasmin sudah merasakan ada yang tidak beres.Namun, dia tidak berani mengakuinya. Dia merasa dia seperti telah melakukan hal yang jahat di depan anak-anak.Pada malam hari, Yasmin pulang sendiri.Selama perjalanan, kepalanya dipenuhi banyak pikiran.Dia merasa tidak bisa bernapas setiap hari.Dia baru bisa melupakan semua kesedihannya ketika dia bersama anak-anak.Pada akhirnya, semua tekanan Yasmin disebabkan oleh Daniel ....Besok harinya di perusahaan.Pada siang hari, Yasmin pergi ke ruang pantry untuk menuang segelas air. Ketika dia kembali ke kantornya, para rekan kerja yang sedang berkumpul dan mengobrol langsung terdiam saat melihatnya masuk.Keanehan mereka sangat kentara.Setelah Yasmin duduk, dia berpikir bagaimana dia bisa menjadi buah bibir mereka?Seorang rekan kerja yang duduk di seberang Yasmin bertanya, "Yasmin, apa ... kamu biasanya suka membaca gosip yang sedang populer?"Yasmin tercengang sebelum berkata, "Yang tentang Kezia?""Apa kamu tahu ra

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 184

    Yasmin dapat mendengar kalau itu adalah suara asistennya Raymond.Dia tahu Raymond sedang sibuk, jadi dia mengakhiri panggilan.Namun, Yasmin tidak bisa merasa tenang.Dia merasa hal ini tidak sesederhana itu.Terutama dua hari kemudian, masalah itu makin heboh di internet. Saat itu seakan-akan sekolah sungguh telah menyembunyikan seorang pembunuh dan menggunakan kekuasaan untuk keuntungan pribadi.Ketika Yasmin pergi ke apartemen Raymond, di dalam hanya ada anak-anak.Selama dua hari ini, Yasmin bahkan tidak dapat bertemu dengan Raymond.Pada saat ini, terdengar suara pintu.Raymond sudah pulang.Yasmin pun berdiri."Papi!""Papi!""Papi!"Anak-anak memanggil Raymond dengan manis sehingga wajah Yasmin memerah sedikit.Raut wajah Raymond datar. Setelah dia mengusap kepala mereka, dia melihat Yasmin dan berkata, "Kamu datang."Meskipun Raymond sedang menyunggingkan senyuman, Yasmin dapat melihat pria itu lelah dan betapa cemasnya dia."Aku barusan sampai," ucap Yasmin."Dua hari lalu ak

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 185

    Beberapa menit kemudian, Yasmin pun tidak mendapat balasan pesan. Jadi, dia langsung naik taksi ke Taman Royal.Daniel adalah seorang pengusaha. Dia tidak mungkin tidak mendengar ponselnya bergetar.Meskipun Daniel sedang mandi, Yasmin tetap akan menunggunya.Selama Daniel tidak membalasnya, itu berarti dia tidak sedang bersama Irene. Kalau tidak, Daniel tidak akan mengizinkan Yasmin pergi ke Taman Royal untuk merusak suasana mereka.Setengah jam kemudian, Yasmin sudah tiba di Taman Royal.Taman Royal saat malam hari tidak seterang rumah-rumah mewah lainnya. Hanya beberapa lampu yang menyala. Ia seperti wajah manusia yang menyembunyikan sebagian besar kegelapannya. Tampak sangat mengerikan dan membuat orang merasa gugup.Yasmin melihat mobil Rolls Royce parkir di depan pintu masuk. Dia menggigit bibirnya sebelum dia mengumpulkan keberaniannya untuk menaiki anak tangga.Setiap langkah yang dia ambil terasa susah.Akan tetapi, Yasmin tahu kalau dia tidak mencari Daniel, masalah Akademi P

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 186

    Yasmin tidak tahu kapan Daniel pergi.Setiap kali, dia merasa seperti berada dalam lingkaran neraka.Jadi, apakah Daniel akan melepaskan Akademi Pinokio setelah pengorbanan yang dilakukan Yasmin?Padahal Yasmin sudah bilang dia tidak akan berhubungan tubuh dengan Daniel lagi, tapi pada akhirnya ....Ketika Yasmin sedang melamun, ada orang mengetuk pintu.Yasmin mengira itu Daniel.Meskipun yang mengetuk pintu adalah Daniel, Yasmin tetap segera mengambil bantal di lantai untuk menutupi badannya.Irene membuka pintu dan masuk. Dia melihat punggung mulus seseorang yang sedang duduk di sofa. Kulitnya yang putih terdapat berbagai bekas.Ada bantal dan pakaian di lantai .... Itu membuat wajah Irene memucat dan dia menatap Yasmin dengan kebencian.Yasmin tidak menyangka orang yang masuk adalah Irene. Yasmin seolah-olah telah ditangkap basah. Lengannya yang memeluk bantal pun gemetar dan wajahnya pucat.Irene tidak mengucapkan sepatah kata pun. Dia langsung menutup pintu ruang kerja dan pergi.

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 187

    Kalau begitu, kenapa Daniel masih mau menyentuh Yasmin? Mereka bahkan melakukannya di Taman Royal.Sepertinya penyakit gila Daniel sangat serius!Yasmin menyeret tubuhnya yang berat ke Grup Guntur untuk bekerja.Untungnya semalam Yasmin membuka bajunya dulu atau dia tidak akan bisa mengenakannya lagi.Seharian ini, Yasmin terus memperhatikan berita.Pada sore hari, dia menemukan sebuah artikel yang berisi tentang perubahan situasi Akademi Pinokio. Masalah tersebut sudah selesai diselidiki. Orang tua siswa terlalu merindukan anak mereka sampai mereka beromong kosong.Pada akhirnya, mereka diceramahi. Lalu, masalah tersebut pun selesai.Beban di hati Yasmin pun berkurang.Pada saat yang sama, dia juga takut pada kekuasaan Daniel. Laki-laki itu sungguh bisa mengendalikan satu Kota Imperial.Yasmin juga mencari berita tentang Kezia.Kezia sudah menghilang.Kontraknya dengan beberapa merek besar sudah dibatalkan.Di industri hiburan, lebih parah kalau seorang selebritas tidak mempunyai topi

Latest chapter

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1181

    "Lauren yang nggak tahu malu dan bersikeras melengket dengan Evan! Tante nggak perlu khawatir. Aku bisa menanganinya." Sofia terlihat sombong. Bagaimana mungkin dia merasa terancam oleh wanita yang berasal dari daerah kumuh? "Tapi, bagaimana Tante bisa tahu?"Melihat Sofia masih belum mengetahui apa-apa, Jessy pun berkata, "Lauren ini sedang hamil.""Apa?" Raut wajah Sofia berubah drastis. Suaranya menjadi tinggi.Saat Jessy melihat Sofia mau naik darah, dia berkata, "Ketika aku berada di toilet, aku mendengar istri Daniel mengatakannya. Aku merasa kamu pasti nggak tahu, jadi aku memberitahumu.""Aku mau membunuh Lauren si wanita jalang itu! Dasar nggak tahu diri! Bisa-bisanya sampah sepertinya ingin berebutan denganku. Aku akan bertanya pada Evan ....""Tunggu." Jessy menahannya."Tante, aku nggak bisa berpura-pura nggak tahu tentang hal ini!""Apa yang bisa kamu lakukan setelah mengetahuinya? Kalau kamu membuat keributan, kamu yang malu. Sekarang yang paling penting adalah kamu harus

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1180

    "Iya, aku meneleponnya. Nanti malam aku ingin pergi menemuinya," kata Yasmin."Nggak perlu," tolak Evan.Alis Yasmin pun berkerut. "Kenapa? Paman, kamu seperti ini salah. Kamu sudah melukai dua orang.""Aku tahu apa yang sedang kulakukan." Evan tidak ingin membicarakan ini lagi.Sofia datang. Dia bersandar pada Evan, lalu bertanya, "Apa yang sedang kalian bicarakan? Kenapa wajah Yasmin terlihat sangat serius?"Yasmin berkata, "Wajahku menjadi terlihat serius karena aku memakai masker. Hebat."Sofia sengaja tertawa.Evan merangkul Sofia. "Ayo cari tempat untuk makan. Apa kamu lapar?""Lapar. Evan, kamu sangat baik padaku.""Selamat menikmati, Yasmin." Setelah Evan mengatakan itu, dia pergi bersama Sofia.Yasmin melihat tampang mereka berdua yang tampak mesra. Ini benar-benar tidak pantas bagi Lauren.Dia pun berbalik dan pergi ke toilet.Dia tiba di depan toilet wanita dan baru saja ingin membuka pintu."Yasmin." Daniel muncul dari belakang. "Jangan berkeliaran."Jessy yang hendak menar

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1179

    Anak-anak berlari keluar untuk bermain. Yasmin berdiri, lalu mengingatkan mereka, "Jangan nakal, ya!"Jessy tertawa. "Ketiga anak kecil itu benar-benar menggemaskan. Aku sangat suka melihat mereka."Juan berkata, "Kalau begitu, minta James cepat mencari istri agar dia juga dapat melahirkan anak."James mengerutkan alisnya. "Bukankah itu terlalu cepat untukku? Bukankah sekarang sudah ada yang lebih modern? Setelah bertunangan, kamu bisa melewatkan pernikahan dan langsung mempunyai anak!"Sofia melihat Evan dengan senang, kemudian mengulurkan tangan untuk memeluk lengan Evan.Meskipun Evan diam saja, Sofia tetap sangat senang.Hari ini adalah hari pertunangannya. Akhirnya hari ini tiba juga.Ketika mereka tidur bersama malam ini, Sofia tentu bisa hamil.Jessy memelototi James. Walaupun apa yang dikatakan James benar, dia tidak boleh mengatakan hal yang begitu memalukan!Lalu, dia sengaja mengatai putranya, "Kamu juga sudah nggak muda. Jangan membuat keluargamu cemas. Kapan kamu akan memb

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1178

    "Apa yang akan kamu lakukan?" tanya Yasmin."Nggak tahu. Yasmin ... aku hamil." Lauren memberitahunya. "Jalan keluarku semuanya sudah diblokir Evan."Yasmin terkejut. "Hamil ....""Dia mengganti pil KB-ku dan membuatku hamil. Evan ... benar-benar membuatku jijik!"Yasmin dapat merasakan keputusasaan Lauren.Di keputusasaannya Lauren, apa yang bisa dilakukan tentang pertunangan Evan?Evan tahu Lauren sedang hamil anaknya, tapi dia tetap pergi bertunangan dengan wanita lain. Dia benar-benar parah.Lauren menghibur dirinya sendiri, "Kamu nggak perlu mengkhawatirkanku. Manusia tetap harus berpikiran terbuka, 'kan?"Pada hari pertunangan Evan, Yasmin dan Daniel membawa anak-anak ke Kota Greya.Saat melihat daftar nama tamu, tidak ada yang menyangka Daniel, penguasa Kota Imperial, akan muncul.Hubungan itu tentu membuat Keluarga Darsono puas.Mereka mengadakan pestanya di hotel termewah Kota Greya. Mereka memesan seluruh gedung.Helikopter mendarah di atap. Setelah mereka tiba di lantai satu

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1177

    Lauren sendiri tidak tahu siapa ibu kandungnya.Ayah tirinya bukanlah orang baik, sementara ibu angkatnya berpura-pura tidak melihatnya. Mereka menjalani hidup yang susah setiap hari.Dia selalu berpikir kenapa orang tua kandungnya tidak menginginkannya? Apa dia diculik orang seperti kakak kandung James?Kalau seperti itu, Lauren akan merasa sedikit lebih baik.Setidaknya dia bukan dibuang ...."Omong-omong, kakakku sangat hebat. Apa kamu tahu apa yang dia ambil pada pesta ulang tahunnya yang pertama?""Kalkulator? Pulpen? Makanan? Uang?" Lagi pula, tidak ada yang perlu dilakukan Lauren, lebih baik mengobrol dengan James."Semuanya salah. Dia memegang tangan kakekku.""Ha?" Itu benar-benar di luar sangka Lauren."Makanya, kakekku sangat senang. Dia langsung mengumumkan kalau kakakku akan menjadi penerus Keluarga Darsono." Setelah James berbicara dengan penuh semangat, suaranya berubah menjadi kecewa ketika dia berkata, "Tapi, kakakku nggak mempunyai takdir itu ....""Takdir setiap oran

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1176

    Lauren tidak hanya memahami ancaman itu, tapi tubuhnya juga mendingin.Selama anak ini ada, semuanya baik-baik saja. Begitu anak ini tidak ada, pembunuhan apa pun bisa terjadi.Tak peduli apa Lauren sengaja menggugurkan anak ini atau tidak.Dia bertanggung jawab.Besok pagi, Evan menemani Lauren makan sarapan sebelum pergi. Dia memegang jasnya dan naik mobil. Suasana hatinya tampak sangat bagus.Lauren berjalan ke pintu, lalu melihat mobil Bentley hitam itu melaju pergi. Kemudian, gerbang tertutup secara otomatis.Evan pergi atau tidak itu tidak terasa berbeda.Lauren merasa ada kamera di mana-mana sehingga dia tidak punya tempat untuk bersembunyi.Dia pergi ke kamar mandi, lalu melihat bagian belakang cermin kecil. Benda tersebut masih di sana.Dia benar-benar ingin mencabutnya, kemudian melemparkannya ke dalam toilet.Namun, apa yang dikatakan Evan tidak boleh dianggap remeh. Kalau Lauren membuang kamera ini, akan muncul kamera kedua.Terdengar suara dering ponsel dari kamar tidur. L

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1175

    "Kamu salah. Aku keluar untuk melihat bulan. Kapan aku ingin melarikan diri?" bohong Lauren dengan ekspresi datar."Lauren, kamu jangan berbohong tanpa berkedip. Kami semua melihatmu! Kenapa kamu mau keluar untuk melihat bulan? Apa di dalam nggak ada bulan?" Pada akhirnya, Zarco masih mementingkan harga dirinya sebagai pria.Dia sudah ditampar dan dihantam kepalanya. Dia sangat malu!"Rasa melihat bulan di luar dan dari dalam berbeda," balas Lauren. Dia tidak ingin mengalah pada Zarco. "Selain itu, dia sudah bersikap nggak sopan padaku. Apa aku nggak boleh memberinya pelajaran? Evan, kamu nggak bisa membiarkan anak buahmu selalu menindasku, 'kan?""Kak Evan, aku nggak ...." Zarco baru ingin membela diri, tapi kemudian Evan menyelanya."Obati lukamu."Zarco menggertakkan giginya dan amarah memenuhi hatinya, tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa karena ada Evan. Maka itu, dia pergi bersama anak buah lainnya.Evan menatap Lauren. Tatapan matanya yang tajam seperti monster yang menghantui

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1174

    "Kamu pasti nggak memberitahunya kalau aku hamil," kata Lauren."Aku bilang aku menyembunyikanmu di luar." Evan bersandar ke kursi ruang kerjanya dan meregangkan kaki panjangnya. "Dia nggak peduli. Walaupun dia tahu, dia nggak bisa melakukan apa-apa. Aku hanya nggak suka repot.""Kalau kita menggugurkan anak ini, maka nggak akan ada repot," kata Lauren."Aku lebih memilih membunuh orang tua itu."Kekejaman Evan mengejutkan Lauren, jadi Lauren tidak ingin lanjut berbicara dengannya. "Aku mau tidur. Sudah, ya."Setelah mematikan telepon, dia melirik cahaya terakhir di cakrawala sebelum berjalan kembali.Dia tidak meragukan kalau Evan tidak peduli dengan ikatan keluarga. Orang tua angkatnya Lauren dan Juan bukanlah siapa-siapa bagi Evan.Namun, dia bersikeras menginginkan anak.Lauren ingin sekali bertanya padanya apa dia tahu bagaimana cara mendidik anak?Bagi orang yang tumbuh di daerah kumuh, hal yang paling mereka kurang adalah kasih sayang ...Lauren tahu Evan tidak akan datang. Dia

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1173

    "Aku setuju untuk bertunangan, tapi syaratku adalah kamu nggak boleh mencari Lauren," ujar Evan dengan tajam.Juan menganggukkan kepalanya. "Baiklah. Aku akan menentukan waktunya."Evan sengaja bertanya, "Apa kamu akan mengundang istrimu ke pertunanganku?"Ekspresi Juan menjadi masam. "Dia dirawat dengan baik di rumah sakit jiwa, jadi dia nggak boleh keluar."Selesai makan malam, Evan tidak menetap dan langsung pergi.Dia meninggalkan Juan sendirian di meja makan.Pengurus rumah berjalan mendekat. "Tuan Besar, apa Anda ingin saya memanaskan sopnya? Saya melihat Anda nggak meminum sesendok pun.""Apa aku bisa menelannya?" Juan meletakkan sendok garpunya."Pria mencari wanita bukan hal yang perlu dikhawatirkan," hibur pengurus rumah."Wanita ini berbeda. Dia adalah mantan istri Gilbert." Juan tidak pernah meremehkan Lauren. "Aku bisa melihat dia itu wanita yang cukup kejam karena bisa melemparkan Gilbert ke penjara. Kalau Evan jatuh ke tangannya lagi ....""Tuan Besar nggak perlu khawati

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status