Share

Bab 184

Yasmin dapat mendengar kalau itu adalah suara asistennya Raymond.

Dia tahu Raymond sedang sibuk, jadi dia mengakhiri panggilan.

Namun, Yasmin tidak bisa merasa tenang.

Dia merasa hal ini tidak sesederhana itu.

Terutama dua hari kemudian, masalah itu makin heboh di internet. Saat itu seakan-akan sekolah sungguh telah menyembunyikan seorang pembunuh dan menggunakan kekuasaan untuk keuntungan pribadi.

Ketika Yasmin pergi ke apartemen Raymond, di dalam hanya ada anak-anak.

Selama dua hari ini, Yasmin bahkan tidak dapat bertemu dengan Raymond.

Pada saat ini, terdengar suara pintu.

Raymond sudah pulang.

Yasmin pun berdiri.

"Papi!"

"Papi!"

"Papi!"

Anak-anak memanggil Raymond dengan manis sehingga wajah Yasmin memerah sedikit.

Raut wajah Raymond datar. Setelah dia mengusap kepala mereka, dia melihat Yasmin dan berkata, "Kamu datang."

Meskipun Raymond sedang menyunggingkan senyuman, Yasmin dapat melihat pria itu lelah dan betapa cemasnya dia.

"Aku barusan sampai," ucap Yasmin.

"Dua hari lalu ak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status