Share

Bab 186

Author: Chestnut
Yasmin tidak tahu kapan Daniel pergi.

Setiap kali, dia merasa seperti berada dalam lingkaran neraka.

Jadi, apakah Daniel akan melepaskan Akademi Pinokio setelah pengorbanan yang dilakukan Yasmin?

Padahal Yasmin sudah bilang dia tidak akan berhubungan tubuh dengan Daniel lagi, tapi pada akhirnya ....

Ketika Yasmin sedang melamun, ada orang mengetuk pintu.

Yasmin mengira itu Daniel.

Meskipun yang mengetuk pintu adalah Daniel, Yasmin tetap segera mengambil bantal di lantai untuk menutupi badannya.

Irene membuka pintu dan masuk. Dia melihat punggung mulus seseorang yang sedang duduk di sofa. Kulitnya yang putih terdapat berbagai bekas.

Ada bantal dan pakaian di lantai .... Itu membuat wajah Irene memucat dan dia menatap Yasmin dengan kebencian.

Yasmin tidak menyangka orang yang masuk adalah Irene. Yasmin seolah-olah telah ditangkap basah. Lengannya yang memeluk bantal pun gemetar dan wajahnya pucat.

Irene tidak mengucapkan sepatah kata pun. Dia langsung menutup pintu ruang kerja dan pergi.
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ros Dianie
Kasian Yasmin , jd tempat pemuas amarah Daniel. Emang ga bs ya daniel merelaka dan membiarkan Yasmin pergi dr daerag nya. Semoga Yasmin dgn bantuan Raymond dan klara bs pergi ke LN Bawa anak2 nya segera aja bikin pasport dgn identitas yg beda. Raymond kan punya duit dan koneksi juga.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 187

    Kalau begitu, kenapa Daniel masih mau menyentuh Yasmin? Mereka bahkan melakukannya di Taman Royal.Sepertinya penyakit gila Daniel sangat serius!Yasmin menyeret tubuhnya yang berat ke Grup Guntur untuk bekerja.Untungnya semalam Yasmin membuka bajunya dulu atau dia tidak akan bisa mengenakannya lagi.Seharian ini, Yasmin terus memperhatikan berita.Pada sore hari, dia menemukan sebuah artikel yang berisi tentang perubahan situasi Akademi Pinokio. Masalah tersebut sudah selesai diselidiki. Orang tua siswa terlalu merindukan anak mereka sampai mereka beromong kosong.Pada akhirnya, mereka diceramahi. Lalu, masalah tersebut pun selesai.Beban di hati Yasmin pun berkurang.Pada saat yang sama, dia juga takut pada kekuasaan Daniel. Laki-laki itu sungguh bisa mengendalikan satu Kota Imperial.Yasmin juga mencari berita tentang Kezia.Kezia sudah menghilang.Kontraknya dengan beberapa merek besar sudah dibatalkan.Di industri hiburan, lebih parah kalau seorang selebritas tidak mempunyai topi

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 188

    Martin menghindar tong sampah tersebut, kemudian juga berlari ke arah lift.Akan tetapi, dia terlambat. Pintu lift sudah tertutup.Yasmin bersandar ke dinding lift dan menghela napas.Tadi dia hampir terkejar.Pria itu benar-benar sinting!Napas Martin terengah-engah dan ekspresinya terlihat masam.Setelah dia tenang, dia mengangkat kepalanya dan melihat ke arah kamera CCTV di atas kepalanya.Dia seakan-akan sedang bertatapan mata dengan seseorang.Saat ini, Daniel sedang duduk di balik meja kantornya. Layar komputer di sebelah kirinya menunjukkan sembilan kotak persegi. Itu adalah pemantauan kamera CCTV Grup Guntur terpenting.Daniel melihat semua yang terjadi di depan lift tadi.Martin yang berada di layar melirik kamera CCTV sekilas, kemudian dia menekan tombol lift sebelum masuk ke dalam.Tatapan mata Daniel sulit ditebak, lalu dia pun mengalihkan pandangannya.Awalnya, Yasmin ingin pergi ke rumah Raymond untuk melihat anak-anak. Namun, setelah dipikir-pikir, dia tidak jadi pergi.

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 189

    Yang dipikirkan Yasmin adalah setelah Klara membeli rumah yang lebih besar pun, Yasmin akan tetap tinggal di rumah ini.Lebih baik dia bisa jauh-jauh dari Keluarga Guntur.Karena dia tahu kalau terjadi apa-apa pada Klara, dia tidak mungkin tidak membantu ibunya."Oh, ya. Sekarang bagaimana hubunganmu dengan Raymond?" tanya Klara. "Bukankah dia sangat menyukaimu?"Yasmin tahu Klara mendengarnya dari ibu Raymond. "Sepertinya kami nggak cocok, jadi kami sudah nggak berhubungan.""Bagaimana mungkin? Raymond adalah seorang kepala sekolah dan calon direktur Akademi Pinokio. Dia adalah pria yang elegan dan pintar. Dia pasti seorang calon suami idaman," ujar Klara.Yasmin asal mencari alasan dan membalas, "Dia terlalu sibuk. Aku nggak menyukainya."Alasan tersebut sangat menyakinkan."Dasar anak ini." Klara tidak setuju dengan Yasmin. "Mana ada pria berbisnis yang nggak sibuk? Dia makin sibuk berarti bisnisnya makin sukses dan kamu akan makin kaya. Apa kamu ingin menikah dengan pria yang hanya

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 190

    Yasmin lanjut diam. Karena menurutnya, ini adalah sebuah masalah yang tak ada akhirnya.Selain melarikan diri, dia tidak punya pilihan lain."Apa Daniel sangat membenci kita?" Saking marahnya, Klara bahkan tidak lanjut makan. Dia menatap Yasmin yang dari tadi tidak bersuara. Setelah itu, Klara berkata, "Yasmin, kalau lain kali Daniel menyentuhmu lagi, kamu minta sesuatu darinya. Setidaknya, suruh dia memberikanmu uang."Yasmin sangat menyadari perbedaannya dengan Klara."Aku tahu kamu sangat menghormati dirimu dan kamu nggak bisa melakukan hal ini. Tapi, yang ingin Ibu katakan adalah kalau kamu nggak punya uang, kamu nggak bisa melakukan apa-apa ...."Klara masih ingin berceramah, tapi Yasmin berdiri dan berkata, "Aku sudah mau pergi bekerja."Klara melihat pintu ditutup dengan ekspresi masam.Kenapa anaknya sangat keras kepala?!Yasmin sedang duduk di kereta bawah tanah. Fisik dan mentalnya terasa sangat lelah.Meminta sesuatu dari Daniel? Bagaimana Klara bisa memikirkan itu? Kenapa t

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 191

    Julia tertawa sampai matanya menghilang."Mama, cepat kemari dan lihat kami mengalahkan Papi!" kata Julian dengan semangat."Mama, ke sini!" kata Julius dengan wajah merah.Mereka bahkan tidak berani mengalihkan mata dari layar televisi. Dapat dilihat seberapa berusaha mereka.Sedangkan Raymond bersandar di sofa dengan kaki disilang. Dia bahkan masih bisa melihat Yasmin sambil berkata, "Ini terakhir."Yasmin tertawa. "Mainlah. Aku akan menjadi penonton."Kemudian, dia duduk di sofa sambil menonton pertandingan tinju sengit mereka di televisi.Julia menusuk buah-buahan dengan garpunya, kemudian menyuap kedua kakakknya dan Raymond.Setelah dia menyuap mereka, dia menyuap mamanya.Pada akhirnya, Julian dan Julius menang.Raymond kalah telak.Yasmin membuatkan kopi untuk Raymond. Kemudian, Raymond berdiri dan berkata, "Ayo ke balkon. Kalian lanjutlah bermain."Di balkon adalah meja dan kursi. Mereka berdua duduk sambil menikmati pemandangan malam kota."Biasanya aku nggak menemani mereka b

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 192

    Julius berdiri di samping dan berkata, "Aku hanya sedikit penasaran."Julia pun mendekat, lalu berkata, "Aku juga penasaran."Yasmin menjawab, "Di Grup Naga."Dia berpikir hanya memberi tahu mereka alamat ayah kandung mereka. Jadi, tidak ada yang perlu disembunyikan.Namun, Yasmin tidak tahu kalau dari awal anak-anaknya sudah punya rencana.Besok harinya, mereka naik bus pulang ke apartemen.Mereka tidak melihat Bibi di pintu masuk. Jadi, mereka saling bertatapan seakan-akan ada sesuatu di benak mereka. Setelah itu, mereka berbalik dan berlari ke arah yang berlawanan.Kaki mereka yang pendek berlari dengan sangat cepat.Ketiga anak itu mengikuti kerumunan. Mereka yang mungil melihat orang-orang dewasa yang tinggi. Mata mereka mengobservasi dengan penasaran.Di tepi jalan berhenti sebuah taksi, kemudian seorang pelanggan keluar.Sebelum pelanggan itu sempat menutup pintu mobil, anak-anak masuk.Pelanggan itu melihat mereka dengan terkejut, terutama dia melihat tidak ada orang dewasa. Na

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 193

    Dua resepsionis lainnya masih mengelilingi anak-anak. Resepsionis yang terakhir berbisik, "Woi!"Namun, mereka tidak mendengarnya. Ketika Daniel sudah mendekat dan mereka merasakan aura kuat, mereka baru merasakan ada yang tidak beres.Saat mereka menoleh, mereka terkejut dan buru-buru berdiri dengan tegak. Setelah itu, mereka membungkuk.Karena para resepsionis sudah menyingkir, Daniel pun melihat ketiga anak itu.Anak-anak juga telah melihat ayah mereka. Meskipun mereka tidak pernah berpikir Daniel akan mengenali mereka, ketika mereka berhadapan, anak-anak tampak sedikit emosional dan tubuh mungil mereka menegang.Mereka seperti penguin-penguin kecil yang berdiri tegak.Daniel langsung berhenti dan tercengang. Lalu, dia menghampiri anak-anak.Ketiga anak itu mendongakkan kepala mereka. Sambil menatap Daniel, mereka menyapa dengan serentak, "Halo!""Kenapa kalian kemari?" tanya Daniel dengan ekspresi datar."Kami tersesat!" ucap Julian."Bisakah kamu mengantar kami pulang?" tanya Juli

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 194

    Mobil Rolls Royce itu berhenti di depan pintu masuk apartemen."Sudah sampai!""Ini rumah kami!""Terima kasih, Paman!"Daniel menoleh ke luar jendela mobil untuk melihat gedung apartemen tersebut. Orang kaya baru dapat tinggal di tempat seperti itu.Dengan wajah yang datar, dia berkata, "Seingatku, kalian bukan tinggal di sini."Pertama kali Daniel bertemu mereka bertiga adalah di kompleks kelas bawah Yasmin.Kedua tempat tinggal itu sangat berbeda."Itu adalah rumah kami!" ujar Julian."Waktu itu kami mencari pengasuh kami!" ucap Julia."Apa kami boleh keluar dari mobil?" tanya Julius.Pintu mobil pun terbuka. Seperti ketika mereka naik mobil, mereka juga perlu bantuan pengawal untuk turun dari mobil.Daniel terus menatap mereka.Dia sendiri juga terkejut karena bisa-bisanya dia menemani ketiga anak itu untuk waktu yang lama. Menurut kesabarannya yang setipis tisu, itu merupakan hal yang tidak mungkin bisa terjadi.Sebelum pintu mobil tertutup, tubuh pendek Julia mendekat, lalu berka

Latest chapter

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1181

    "Lauren yang nggak tahu malu dan bersikeras melengket dengan Evan! Tante nggak perlu khawatir. Aku bisa menanganinya." Sofia terlihat sombong. Bagaimana mungkin dia merasa terancam oleh wanita yang berasal dari daerah kumuh? "Tapi, bagaimana Tante bisa tahu?"Melihat Sofia masih belum mengetahui apa-apa, Jessy pun berkata, "Lauren ini sedang hamil.""Apa?" Raut wajah Sofia berubah drastis. Suaranya menjadi tinggi.Saat Jessy melihat Sofia mau naik darah, dia berkata, "Ketika aku berada di toilet, aku mendengar istri Daniel mengatakannya. Aku merasa kamu pasti nggak tahu, jadi aku memberitahumu.""Aku mau membunuh Lauren si wanita jalang itu! Dasar nggak tahu diri! Bisa-bisanya sampah sepertinya ingin berebutan denganku. Aku akan bertanya pada Evan ....""Tunggu." Jessy menahannya."Tante, aku nggak bisa berpura-pura nggak tahu tentang hal ini!""Apa yang bisa kamu lakukan setelah mengetahuinya? Kalau kamu membuat keributan, kamu yang malu. Sekarang yang paling penting adalah kamu harus

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1180

    "Iya, aku meneleponnya. Nanti malam aku ingin pergi menemuinya," kata Yasmin."Nggak perlu," tolak Evan.Alis Yasmin pun berkerut. "Kenapa? Paman, kamu seperti ini salah. Kamu sudah melukai dua orang.""Aku tahu apa yang sedang kulakukan." Evan tidak ingin membicarakan ini lagi.Sofia datang. Dia bersandar pada Evan, lalu bertanya, "Apa yang sedang kalian bicarakan? Kenapa wajah Yasmin terlihat sangat serius?"Yasmin berkata, "Wajahku menjadi terlihat serius karena aku memakai masker. Hebat."Sofia sengaja tertawa.Evan merangkul Sofia. "Ayo cari tempat untuk makan. Apa kamu lapar?""Lapar. Evan, kamu sangat baik padaku.""Selamat menikmati, Yasmin." Setelah Evan mengatakan itu, dia pergi bersama Sofia.Yasmin melihat tampang mereka berdua yang tampak mesra. Ini benar-benar tidak pantas bagi Lauren.Dia pun berbalik dan pergi ke toilet.Dia tiba di depan toilet wanita dan baru saja ingin membuka pintu."Yasmin." Daniel muncul dari belakang. "Jangan berkeliaran."Jessy yang hendak menar

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1179

    Anak-anak berlari keluar untuk bermain. Yasmin berdiri, lalu mengingatkan mereka, "Jangan nakal, ya!"Jessy tertawa. "Ketiga anak kecil itu benar-benar menggemaskan. Aku sangat suka melihat mereka."Juan berkata, "Kalau begitu, minta James cepat mencari istri agar dia juga dapat melahirkan anak."James mengerutkan alisnya. "Bukankah itu terlalu cepat untukku? Bukankah sekarang sudah ada yang lebih modern? Setelah bertunangan, kamu bisa melewatkan pernikahan dan langsung mempunyai anak!"Sofia melihat Evan dengan senang, kemudian mengulurkan tangan untuk memeluk lengan Evan.Meskipun Evan diam saja, Sofia tetap sangat senang.Hari ini adalah hari pertunangannya. Akhirnya hari ini tiba juga.Ketika mereka tidur bersama malam ini, Sofia tentu bisa hamil.Jessy memelototi James. Walaupun apa yang dikatakan James benar, dia tidak boleh mengatakan hal yang begitu memalukan!Lalu, dia sengaja mengatai putranya, "Kamu juga sudah nggak muda. Jangan membuat keluargamu cemas. Kapan kamu akan memb

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1178

    "Apa yang akan kamu lakukan?" tanya Yasmin."Nggak tahu. Yasmin ... aku hamil." Lauren memberitahunya. "Jalan keluarku semuanya sudah diblokir Evan."Yasmin terkejut. "Hamil ....""Dia mengganti pil KB-ku dan membuatku hamil. Evan ... benar-benar membuatku jijik!"Yasmin dapat merasakan keputusasaan Lauren.Di keputusasaannya Lauren, apa yang bisa dilakukan tentang pertunangan Evan?Evan tahu Lauren sedang hamil anaknya, tapi dia tetap pergi bertunangan dengan wanita lain. Dia benar-benar parah.Lauren menghibur dirinya sendiri, "Kamu nggak perlu mengkhawatirkanku. Manusia tetap harus berpikiran terbuka, 'kan?"Pada hari pertunangan Evan, Yasmin dan Daniel membawa anak-anak ke Kota Greya.Saat melihat daftar nama tamu, tidak ada yang menyangka Daniel, penguasa Kota Imperial, akan muncul.Hubungan itu tentu membuat Keluarga Darsono puas.Mereka mengadakan pestanya di hotel termewah Kota Greya. Mereka memesan seluruh gedung.Helikopter mendarah di atap. Setelah mereka tiba di lantai satu

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1177

    Lauren sendiri tidak tahu siapa ibu kandungnya.Ayah tirinya bukanlah orang baik, sementara ibu angkatnya berpura-pura tidak melihatnya. Mereka menjalani hidup yang susah setiap hari.Dia selalu berpikir kenapa orang tua kandungnya tidak menginginkannya? Apa dia diculik orang seperti kakak kandung James?Kalau seperti itu, Lauren akan merasa sedikit lebih baik.Setidaknya dia bukan dibuang ...."Omong-omong, kakakku sangat hebat. Apa kamu tahu apa yang dia ambil pada pesta ulang tahunnya yang pertama?""Kalkulator? Pulpen? Makanan? Uang?" Lagi pula, tidak ada yang perlu dilakukan Lauren, lebih baik mengobrol dengan James."Semuanya salah. Dia memegang tangan kakekku.""Ha?" Itu benar-benar di luar sangka Lauren."Makanya, kakekku sangat senang. Dia langsung mengumumkan kalau kakakku akan menjadi penerus Keluarga Darsono." Setelah James berbicara dengan penuh semangat, suaranya berubah menjadi kecewa ketika dia berkata, "Tapi, kakakku nggak mempunyai takdir itu ....""Takdir setiap oran

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1176

    Lauren tidak hanya memahami ancaman itu, tapi tubuhnya juga mendingin.Selama anak ini ada, semuanya baik-baik saja. Begitu anak ini tidak ada, pembunuhan apa pun bisa terjadi.Tak peduli apa Lauren sengaja menggugurkan anak ini atau tidak.Dia bertanggung jawab.Besok pagi, Evan menemani Lauren makan sarapan sebelum pergi. Dia memegang jasnya dan naik mobil. Suasana hatinya tampak sangat bagus.Lauren berjalan ke pintu, lalu melihat mobil Bentley hitam itu melaju pergi. Kemudian, gerbang tertutup secara otomatis.Evan pergi atau tidak itu tidak terasa berbeda.Lauren merasa ada kamera di mana-mana sehingga dia tidak punya tempat untuk bersembunyi.Dia pergi ke kamar mandi, lalu melihat bagian belakang cermin kecil. Benda tersebut masih di sana.Dia benar-benar ingin mencabutnya, kemudian melemparkannya ke dalam toilet.Namun, apa yang dikatakan Evan tidak boleh dianggap remeh. Kalau Lauren membuang kamera ini, akan muncul kamera kedua.Terdengar suara dering ponsel dari kamar tidur. L

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1175

    "Kamu salah. Aku keluar untuk melihat bulan. Kapan aku ingin melarikan diri?" bohong Lauren dengan ekspresi datar."Lauren, kamu jangan berbohong tanpa berkedip. Kami semua melihatmu! Kenapa kamu mau keluar untuk melihat bulan? Apa di dalam nggak ada bulan?" Pada akhirnya, Zarco masih mementingkan harga dirinya sebagai pria.Dia sudah ditampar dan dihantam kepalanya. Dia sangat malu!"Rasa melihat bulan di luar dan dari dalam berbeda," balas Lauren. Dia tidak ingin mengalah pada Zarco. "Selain itu, dia sudah bersikap nggak sopan padaku. Apa aku nggak boleh memberinya pelajaran? Evan, kamu nggak bisa membiarkan anak buahmu selalu menindasku, 'kan?""Kak Evan, aku nggak ...." Zarco baru ingin membela diri, tapi kemudian Evan menyelanya."Obati lukamu."Zarco menggertakkan giginya dan amarah memenuhi hatinya, tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa karena ada Evan. Maka itu, dia pergi bersama anak buah lainnya.Evan menatap Lauren. Tatapan matanya yang tajam seperti monster yang menghantui

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1174

    "Kamu pasti nggak memberitahunya kalau aku hamil," kata Lauren."Aku bilang aku menyembunyikanmu di luar." Evan bersandar ke kursi ruang kerjanya dan meregangkan kaki panjangnya. "Dia nggak peduli. Walaupun dia tahu, dia nggak bisa melakukan apa-apa. Aku hanya nggak suka repot.""Kalau kita menggugurkan anak ini, maka nggak akan ada repot," kata Lauren."Aku lebih memilih membunuh orang tua itu."Kekejaman Evan mengejutkan Lauren, jadi Lauren tidak ingin lanjut berbicara dengannya. "Aku mau tidur. Sudah, ya."Setelah mematikan telepon, dia melirik cahaya terakhir di cakrawala sebelum berjalan kembali.Dia tidak meragukan kalau Evan tidak peduli dengan ikatan keluarga. Orang tua angkatnya Lauren dan Juan bukanlah siapa-siapa bagi Evan.Namun, dia bersikeras menginginkan anak.Lauren ingin sekali bertanya padanya apa dia tahu bagaimana cara mendidik anak?Bagi orang yang tumbuh di daerah kumuh, hal yang paling mereka kurang adalah kasih sayang ...Lauren tahu Evan tidak akan datang. Dia

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1173

    "Aku setuju untuk bertunangan, tapi syaratku adalah kamu nggak boleh mencari Lauren," ujar Evan dengan tajam.Juan menganggukkan kepalanya. "Baiklah. Aku akan menentukan waktunya."Evan sengaja bertanya, "Apa kamu akan mengundang istrimu ke pertunanganku?"Ekspresi Juan menjadi masam. "Dia dirawat dengan baik di rumah sakit jiwa, jadi dia nggak boleh keluar."Selesai makan malam, Evan tidak menetap dan langsung pergi.Dia meninggalkan Juan sendirian di meja makan.Pengurus rumah berjalan mendekat. "Tuan Besar, apa Anda ingin saya memanaskan sopnya? Saya melihat Anda nggak meminum sesendok pun.""Apa aku bisa menelannya?" Juan meletakkan sendok garpunya."Pria mencari wanita bukan hal yang perlu dikhawatirkan," hibur pengurus rumah."Wanita ini berbeda. Dia adalah mantan istri Gilbert." Juan tidak pernah meremehkan Lauren. "Aku bisa melihat dia itu wanita yang cukup kejam karena bisa melemparkan Gilbert ke penjara. Kalau Evan jatuh ke tangannya lagi ....""Tuan Besar nggak perlu khawati

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status