Share

Bab 182

Author: Chestnut
last update Last Updated: 2024-01-02 18:00:00
Saat Raymond mendekat, Yasmin menundukkan kepalanya.

Raymond membuka kain kasa tersebut. Yasmin merasa dingin ketika lukanya terbuka ke udara.

Setelah itu, Yasmin merasakan embusan napas yang hangat.

Yasmin mendongak sedikit dan dia bertatapan mata dengan Raymond. Yasmin dapat merasakan detak jantungnya menjadi cepat sedikit. Lalu, dia mendengar Raymond bertanya, "Apa Daniel yang melakukannya?"

Yasmin buru-buru memalingkan wajahnya. "Bukan. Semalam aku terlalu mabuk, jadi aku terjatuh. Sungguh .... Maaf, aku menghilang ketika kamu menjemputku. Aku nggak menyangka Daniel juga akan makan di hotel itu. Setelah itu, dia memasukkanku ke dalam mobil dan mengantarku pulang ...."

"Ada apa dengannya?" Nada Raymond terdengar datar.

"Dia nggak menyukaiku karena ... tanteku menjadi menantu Keluarga Guntur. Lagi pula, aku sudah terbiasa," jawab Yasmin dengan murung.

Bagaimanapun juga, Raymond pasti sudah tahu apa yang terjadi.

Namun, dia tidak tahu kenapa Daniel bisa membenci ibunya Yasmin sampai Y
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 183

    Dari sikap anak-anak, Yasmin sudah merasakan ada yang tidak beres.Namun, dia tidak berani mengakuinya. Dia merasa dia seperti telah melakukan hal yang jahat di depan anak-anak.Pada malam hari, Yasmin pulang sendiri.Selama perjalanan, kepalanya dipenuhi banyak pikiran.Dia merasa tidak bisa bernapas setiap hari.Dia baru bisa melupakan semua kesedihannya ketika dia bersama anak-anak.Pada akhirnya, semua tekanan Yasmin disebabkan oleh Daniel ....Besok harinya di perusahaan.Pada siang hari, Yasmin pergi ke ruang pantry untuk menuang segelas air. Ketika dia kembali ke kantornya, para rekan kerja yang sedang berkumpul dan mengobrol langsung terdiam saat melihatnya masuk.Keanehan mereka sangat kentara.Setelah Yasmin duduk, dia berpikir bagaimana dia bisa menjadi buah bibir mereka?Seorang rekan kerja yang duduk di seberang Yasmin bertanya, "Yasmin, apa ... kamu biasanya suka membaca gosip yang sedang populer?"Yasmin tercengang sebelum berkata, "Yang tentang Kezia?""Apa kamu tahu ra

    Last Updated : 2024-01-02
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 184

    Yasmin dapat mendengar kalau itu adalah suara asistennya Raymond.Dia tahu Raymond sedang sibuk, jadi dia mengakhiri panggilan.Namun, Yasmin tidak bisa merasa tenang.Dia merasa hal ini tidak sesederhana itu.Terutama dua hari kemudian, masalah itu makin heboh di internet. Saat itu seakan-akan sekolah sungguh telah menyembunyikan seorang pembunuh dan menggunakan kekuasaan untuk keuntungan pribadi.Ketika Yasmin pergi ke apartemen Raymond, di dalam hanya ada anak-anak.Selama dua hari ini, Yasmin bahkan tidak dapat bertemu dengan Raymond.Pada saat ini, terdengar suara pintu.Raymond sudah pulang.Yasmin pun berdiri."Papi!""Papi!""Papi!"Anak-anak memanggil Raymond dengan manis sehingga wajah Yasmin memerah sedikit.Raut wajah Raymond datar. Setelah dia mengusap kepala mereka, dia melihat Yasmin dan berkata, "Kamu datang."Meskipun Raymond sedang menyunggingkan senyuman, Yasmin dapat melihat pria itu lelah dan betapa cemasnya dia."Aku barusan sampai," ucap Yasmin."Dua hari lalu ak

    Last Updated : 2024-01-02
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 185

    Beberapa menit kemudian, Yasmin pun tidak mendapat balasan pesan. Jadi, dia langsung naik taksi ke Taman Royal.Daniel adalah seorang pengusaha. Dia tidak mungkin tidak mendengar ponselnya bergetar.Meskipun Daniel sedang mandi, Yasmin tetap akan menunggunya.Selama Daniel tidak membalasnya, itu berarti dia tidak sedang bersama Irene. Kalau tidak, Daniel tidak akan mengizinkan Yasmin pergi ke Taman Royal untuk merusak suasana mereka.Setengah jam kemudian, Yasmin sudah tiba di Taman Royal.Taman Royal saat malam hari tidak seterang rumah-rumah mewah lainnya. Hanya beberapa lampu yang menyala. Ia seperti wajah manusia yang menyembunyikan sebagian besar kegelapannya. Tampak sangat mengerikan dan membuat orang merasa gugup.Yasmin melihat mobil Rolls Royce parkir di depan pintu masuk. Dia menggigit bibirnya sebelum dia mengumpulkan keberaniannya untuk menaiki anak tangga.Setiap langkah yang dia ambil terasa susah.Akan tetapi, Yasmin tahu kalau dia tidak mencari Daniel, masalah Akademi P

    Last Updated : 2024-01-03
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 186

    Yasmin tidak tahu kapan Daniel pergi.Setiap kali, dia merasa seperti berada dalam lingkaran neraka.Jadi, apakah Daniel akan melepaskan Akademi Pinokio setelah pengorbanan yang dilakukan Yasmin?Padahal Yasmin sudah bilang dia tidak akan berhubungan tubuh dengan Daniel lagi, tapi pada akhirnya ....Ketika Yasmin sedang melamun, ada orang mengetuk pintu.Yasmin mengira itu Daniel.Meskipun yang mengetuk pintu adalah Daniel, Yasmin tetap segera mengambil bantal di lantai untuk menutupi badannya.Irene membuka pintu dan masuk. Dia melihat punggung mulus seseorang yang sedang duduk di sofa. Kulitnya yang putih terdapat berbagai bekas.Ada bantal dan pakaian di lantai .... Itu membuat wajah Irene memucat dan dia menatap Yasmin dengan kebencian.Yasmin tidak menyangka orang yang masuk adalah Irene. Yasmin seolah-olah telah ditangkap basah. Lengannya yang memeluk bantal pun gemetar dan wajahnya pucat.Irene tidak mengucapkan sepatah kata pun. Dia langsung menutup pintu ruang kerja dan pergi.

    Last Updated : 2024-01-03
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 187

    Kalau begitu, kenapa Daniel masih mau menyentuh Yasmin? Mereka bahkan melakukannya di Taman Royal.Sepertinya penyakit gila Daniel sangat serius!Yasmin menyeret tubuhnya yang berat ke Grup Guntur untuk bekerja.Untungnya semalam Yasmin membuka bajunya dulu atau dia tidak akan bisa mengenakannya lagi.Seharian ini, Yasmin terus memperhatikan berita.Pada sore hari, dia menemukan sebuah artikel yang berisi tentang perubahan situasi Akademi Pinokio. Masalah tersebut sudah selesai diselidiki. Orang tua siswa terlalu merindukan anak mereka sampai mereka beromong kosong.Pada akhirnya, mereka diceramahi. Lalu, masalah tersebut pun selesai.Beban di hati Yasmin pun berkurang.Pada saat yang sama, dia juga takut pada kekuasaan Daniel. Laki-laki itu sungguh bisa mengendalikan satu Kota Imperial.Yasmin juga mencari berita tentang Kezia.Kezia sudah menghilang.Kontraknya dengan beberapa merek besar sudah dibatalkan.Di industri hiburan, lebih parah kalau seorang selebritas tidak mempunyai topi

    Last Updated : 2024-01-03
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 188

    Martin menghindar tong sampah tersebut, kemudian juga berlari ke arah lift.Akan tetapi, dia terlambat. Pintu lift sudah tertutup.Yasmin bersandar ke dinding lift dan menghela napas.Tadi dia hampir terkejar.Pria itu benar-benar sinting!Napas Martin terengah-engah dan ekspresinya terlihat masam.Setelah dia tenang, dia mengangkat kepalanya dan melihat ke arah kamera CCTV di atas kepalanya.Dia seakan-akan sedang bertatapan mata dengan seseorang.Saat ini, Daniel sedang duduk di balik meja kantornya. Layar komputer di sebelah kirinya menunjukkan sembilan kotak persegi. Itu adalah pemantauan kamera CCTV Grup Guntur terpenting.Daniel melihat semua yang terjadi di depan lift tadi.Martin yang berada di layar melirik kamera CCTV sekilas, kemudian dia menekan tombol lift sebelum masuk ke dalam.Tatapan mata Daniel sulit ditebak, lalu dia pun mengalihkan pandangannya.Awalnya, Yasmin ingin pergi ke rumah Raymond untuk melihat anak-anak. Namun, setelah dipikir-pikir, dia tidak jadi pergi.

    Last Updated : 2024-01-03
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 189

    Yang dipikirkan Yasmin adalah setelah Klara membeli rumah yang lebih besar pun, Yasmin akan tetap tinggal di rumah ini.Lebih baik dia bisa jauh-jauh dari Keluarga Guntur.Karena dia tahu kalau terjadi apa-apa pada Klara, dia tidak mungkin tidak membantu ibunya."Oh, ya. Sekarang bagaimana hubunganmu dengan Raymond?" tanya Klara. "Bukankah dia sangat menyukaimu?"Yasmin tahu Klara mendengarnya dari ibu Raymond. "Sepertinya kami nggak cocok, jadi kami sudah nggak berhubungan.""Bagaimana mungkin? Raymond adalah seorang kepala sekolah dan calon direktur Akademi Pinokio. Dia adalah pria yang elegan dan pintar. Dia pasti seorang calon suami idaman," ujar Klara.Yasmin asal mencari alasan dan membalas, "Dia terlalu sibuk. Aku nggak menyukainya."Alasan tersebut sangat menyakinkan."Dasar anak ini." Klara tidak setuju dengan Yasmin. "Mana ada pria berbisnis yang nggak sibuk? Dia makin sibuk berarti bisnisnya makin sukses dan kamu akan makin kaya. Apa kamu ingin menikah dengan pria yang hanya

    Last Updated : 2024-01-04
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 190

    Yasmin lanjut diam. Karena menurutnya, ini adalah sebuah masalah yang tak ada akhirnya.Selain melarikan diri, dia tidak punya pilihan lain."Apa Daniel sangat membenci kita?" Saking marahnya, Klara bahkan tidak lanjut makan. Dia menatap Yasmin yang dari tadi tidak bersuara. Setelah itu, Klara berkata, "Yasmin, kalau lain kali Daniel menyentuhmu lagi, kamu minta sesuatu darinya. Setidaknya, suruh dia memberikanmu uang."Yasmin sangat menyadari perbedaannya dengan Klara."Aku tahu kamu sangat menghormati dirimu dan kamu nggak bisa melakukan hal ini. Tapi, yang ingin Ibu katakan adalah kalau kamu nggak punya uang, kamu nggak bisa melakukan apa-apa ...."Klara masih ingin berceramah, tapi Yasmin berdiri dan berkata, "Aku sudah mau pergi bekerja."Klara melihat pintu ditutup dengan ekspresi masam.Kenapa anaknya sangat keras kepala?!Yasmin sedang duduk di kereta bawah tanah. Fisik dan mentalnya terasa sangat lelah.Meminta sesuatu dari Daniel? Bagaimana Klara bisa memikirkan itu? Kenapa t

    Last Updated : 2024-01-04

Latest chapter

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1148

    Yasmin tanpa sadar menjauh. Sorot matanya tampak ketakutan. "Jangan ...."Daniel menarik Yasmin ke pelukannya dengan kuat. "Jangan apa?"Yasmin menggigit bibirnya yang gemetar."Apa kamu nggak menyukainya?""Bukan ...." jawab Yasmin dengan sangat lemah."Aku nggak akan menyentuhmu. Tidurlah." Daniel menempelkan kepala Yasmin ke dadanya sambil memeluknya.Yasmin berada di pelukan Daniel dan mendengar suara detak jantungnya yang kuat.Dia menyadari Daniel menjadi mudah marah, terutama kalau itu berkaitan dengannya.Yasmin tidak berani bertanya apa itu karena Raymond. Dia bahkan tidak berani mengungkit nama Raymond.Begitu Daniel marah, Yasmin akan mengalami akhir yang mengenaskan.Kalau begitu, bagaimana dengan Irene?Apa Yasmin tidak boleh memiliki pemikirannya sendiri? Dia hanya boleh dikontrol Daniel ...?Setelah Irene tahu kalau Yasmin dan Daniel sedang bertengkar, dia pergi ke Grup Naga.Dia menghampiri resepsionis, lalu bertanya, "Apa Daniel ada di sini?"Semua orang tahu hubungan

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1147

    Yasmin bahkan tidak berani membuat Daniel menunggunya di dalam mobil.Setelah dia menenangkan kegugupannya dan tubuhnya yang dingin, dia naik mobil.Mobil meninggalkan alun-alun dan melaju pergi.Jalan itu awalnya sangat ramai, tapi ketika orang-orang melihat mobil Rolls Royce, mereka berinisiatif memberi jalan seolah-olah mereka takut akan menjadi miskin kalau mereka menyentuhnya sedikit pun saja."Wajahmu tampak pucat. Apa kamu nggak enak badan?" tanya Daniel."Nggak ...." Setelah Yasmin menjawab, tangan besar Daniel menggenggam tangan kecil Yasmin.Daniel mengerutkan alisnya. "Kenapa kamu dingin sekali? Pergi ke rumah sakit."Sebelum Yasmin sempat menjawab, dia telah mendengar perintah Daniel.Sopir segera menuju ke rumah sakit.Awalnya Yasmin ingin mengatakan sesuatu, tapi dia membatalkan niatnya.Kalau dia tidak enak badan, mungkin Daniel akan melepaskannya malam ini ....Setelah mereka tiba di rumah sakit, Helen memeriksa Yasmin.Tak peduli pemeriksaan apa itu, karena Helen adala

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1146

    "Kenapa kamu banyak bertanya? Lanjut awasi dia."Setelah panggilan dimatikan, Susan tampak tidak senang. "Apaan, sih? Nanti setelah aku menjadi Nyonya Guntur, aku mau melihat apa kamu masih berani memerintahku?"Yasmin sedang bekerja dengan serius di kantor ketika dia mendengar suara ketukan pintu.Intan masuk, lalu berkata, "Bu Yasmin, apa Anda ingin memakan kue?"Yasmin mengangkat kepalanya, lalu dia melihat ada jus, kue dan aneka kacang-kacangan kesukaannya.Dia langsung tahu kalau itu bukan kue yang dibeli di luar."Kamu yang membuatnya?" tanya Yasmin."Bukan. Orang dari Taman Royal yang mengantarnya. Mereka bilang mereka langsung mengantarnya setelah ini selesai dibuat." Intan berkata, "Tuan Daniel sangat baik pada Anda. Ketika makanan ini dibawa ke sini, resepsionis sangat iri."Yasmin mengalihkan pandangannya dan lanjut melihat laptop di depannya.Intan merasa sedikit canggung melihat Yasmin tidak membalasnya dan bahkan menunjukkan sedikit pun ekspresi, jadi dia berinisiatif kel

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1145

    Yasmin tidak menyangka reaksi Daniel akan sebesar ini."Kemari. Buat aku tenang." Daniel duduk di tempat tidur, lalu memiringkan kepala sambil menatap Yasmin.Yasmin mengerti apa maksud Daniel. Wajahnya pun memucat. "Nggak bisa ....""Kenapa nggak bisa? Apa alasannya?""Dokter Helen sudah bilang aku harus beristirahat selama seminggu," kata Yasmin."Lima hari sudah berlalu. Itu sudah cukup."Yasmin menggelengkan kepalanya dengan panik sambil melangkah mundur. "Nggak bisa. Aku nggak sanggup ....""Kamu nggak sanggup atau nggak mau?""Tung ... tunggu beberapa hari lagi, ya?""Sekarang! Sini!"Yasmin sudah mau gila. Kenapa Daniel harus begini kejam?Apa Daniel tidak tahu kalau lukanya belum sembuh?Dulu Daniel masih bisa bertahan, sekarang dia sudah tidak bisa bertahan sama sekali. Kenapa?Apakah perbuatan Yasmin sudah membuatnya marah? Namun, itu hanya hal sepele!"Apa kamu nggak mendengarku?""Kamu tenangkan dirimu sendiri! Aku nggak mau!" Yasmin tidak hanya tidak menuruti Daniel, melai

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1144

    Yasmin menatap Susan. "Aku barusan mau masuk. Kamu sedang bertugas?""Iya. Setelah Tuan Daniel keluar dari ruang kerja, dia kembali ke kamar," kata Susan."Jam berapa dia kembali ke kamar?" Yasmin membuka pintu kamar, lalu melangkah masuk."Jam delapan."Yasmin berpikir berarti Daniel sudah menunggu satu jam lebih.Yasmin memberanikan diri dan masuk.Susan melihat pintu ditutup, kemudian rasa hormat di sorot matanya menghilang.Dia bisa melihat kalau hubungan Daniel dan Yasmin sedang tidak baik.Kalau tidak, kenapa Yasmin berdiri di depan pintu begitu lama dan tidak masuk? Dia juga terlihat gugup.Setelah Yasmin memasuki kamar tidur, dia melihat Daniel sedang duduk di sofa dan telah mengenakan piama. Jelas kalau Daniel sudah selesai mandi.Satu tangan memegang kening dan kedua matanya terpejam. Daniel seolah-olah tidak tahu kalau Yasmin sudah masuk kamar.Yasmin berjalan mendekat. "Tidurlah di ranjang."Daniel membuka mata dan menunjukkan matanya yang jernih. Dia tidak terlihat mengant

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1143

    Sekujur tubuh Daniel penuh dengan aura menyeramkan. "Jadi, kamu ingin mencari pria lain?""Aku sudah menjawabmu, nggak." Yasmin merasa pria ini sangat posesif sehingga sudah tidak bisa ditolong. Pada saat ini, suasana berubah menjadi makin mengerikan. "Aku sudah bilang aku nggak sengaja berpapasan dengannya di rumah sakit. Apa yang harus kulakukan baru kamu memercayaiku?"Daniel menatap Yasmin lekat-lekat.Yasmin bahkan merasa bulu kuduknya berdiri.Daniel tidak menjadi tenang karena penjelasannya. Aura mengerikannya masih menyebar ke sekeliling.Saat Yasmin merasa jantungnya berdetak dengan cepat dan hampir kehabisan oksigen, dia mendengar suara sinis Daniel berkata, "Pergi temani anak-anak bermain bola."Setelah Yasmin mendengar itu, bulu matanya bergetar dan tubuhnya menjadi rileks.Kemudian, tangannya dipegang yang membuat Yasmin terkejut dan tanpa sadar ingin menariknya.Namun, dia tidak berhasil.Daniel sangat kuat. Ketika dia memegang tangan Yasmin, selama dia tidak ingin melepa

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1142

    Julius sudah memakannya, tapi dia tidak pergi dan lanjut berdiri di sana. Kemudian, dia bertanya, "Mama, apa terjadi sesuatu di sekolah Papi?"Yasmin tercengang. Setelah Julius bertanya itu, Julian juga berjalan mendekat. Tiga pasang mata tertuju pada Yasmin dan menunggunya menjawab.Meskipun mereka baru berusia dua tahun, mereka dapat bermain laptop dan ponsel. Selain itu, mereka pintar dan dapat mengetahuinya dengan mudah."Sedang ada sedikit masalah, tapi Pak Raymond akan menanganinya. Kalian nggak perlu khawatir." Yasmin tidak menyembunyikannya dari mereka. Karena ada masalah, maka mereka harus berkomunikasi."Internet mengatakan masalahnya sangat serius. Keracunan makanan, 'kan? Apa ada yang meninggal?" tanya Julian."Di sana ada banyak kakak-kakak yang kami kenal ...." Julia tampak cemas."Mama sudah pergi ke rumah sakit hari ini. Dokter bilang kondisi mereka sudah stabil," kata Yasmin."Apa Papi baik-baik saja?" tanya Julius."Ya," jawab Yasmin."Bagaimana kamu bisa tahu?" Suara

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1141

    "Aku sudah menonton video kecelakaan mobilnya. Itu sebuah kecelakaan.""Baik, itu kecelakaan. Kalau begitu, aku mau bertanya padamu lagi. Bagaimana dengan keracunan makanan di sekolah?" tanya Irene. Melihat Yasmin diam saja, ekspresi Irene pun menjadi licik. "Ada beberapa hal yang kamu nggak tahu, tapi aku tahu. Bisa jadi ... ini ada hubungannya dengan Daniel?""Nggak mungkin!" Yasmin langsung membantah. "Daniel nggak mungkin melakukan itu.""Kenapa nggak mungkin? Dia adalah kekasih lamamu dan Daniel nggak menyukainya!" hasut Irene. "Selain itu, situasi di internet makin intens sekarang. Aku nggak percaya nggak ada yang menghasut mereka.""Orang-orang zaman sekarang suka menjatuhkan orang," kata Yasmin dengan ekspresi sinis.Irene tertawa. "Kamu benar-benar polos. Kalau kamu bersikeras ingin berpikir seperti itu, boleh juga, sih. Sepertinya kamu bersikeras yakin kalau nggak ada apa-apa di antaraku dan Daniel. Pada akhirnya, kamu melihat kami berciuman."Yasmin berdiri di sana dengan ta

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1140

    "Aku datang untuk mencari direktur rumah sakit," kata Raymond."Apa kamu sudah tahu bagaimana anak-anak bisa keracunan makanan?" tanya Yasmin."Katanya sayuran yang dikirim tercemar. Itu adalah kecelakaan," kata Raymond.Raymond tidak menyembunyikannya dan tidak bisa menyembunyikannya karena masalah ini sudah tersebar di internet.Yasmin menatap Raymond yang terlihat kuyu setelah mereka tidak bertemu selama beberapa hari. Yasmin tahu kalau Raymond sedang mengkhawatirkan masalah ini.Lengan Raymond masih dibalut kain kasa, tapi sudah tidak menggantung dengan lehernya."Bagaimana dengan tanganmu?" tanya Yasmin."Baik-baik saja," kata Raymond. Saat Raymond melihat wajah cemas Yasmin, dia menenangkannya, "Nggak perlu khawatir. Aku bisa menyelesaikan masalah ini."Yasmin juga tidak tahu bagaimana dia bisa membantu Raymond."Setelah kamu pulang kemarin, Daniel nggak melakukan apa-apa padamu, 'kan?" tanya Raymond."Nggak." Yasmin menggelengkan kepalanya. Raymond sendiri sedang memiliki setump

DMCA.com Protection Status