Share

Bab 175

Author: Chestnut
last update Last Updated: 2023-12-25 18:00:00
Setelah Yasmin mendapatkan nomor ponselnya, dia merasa familier. Ketika dia meneleponnya, sebuah nama muncul. Ekspresinya pun menjadi sangat masam.

Beberapa nada sambung kemudian, telepon Yasmin diangkat. Dia langsung berteriak dengan marah, "Martin, di mana anak-anakku?!"

"Sama aku."

Yasmin menarik napas dalam-dalam beberapa kali, lalu dia bersabar dan memutuskan untuk tidak marah-marah karena dia ingin melihat anak-anaknya dulu. "Beri aku alamatmu. Aku akan pergi ke sana."

Setelah Martin mengakhiri panggilan, dia melihat tiga anak kecil di depannya yang terlihat marah itu.

Julian sedang mengangkat pedang mainannya sambil melindungi Julius dan Julia yang berdiri di belakang. Dia berkata dengan galak, "Kalau kamu berani mendekat, aku akan menusukmu!"

"Ah .... Aku sangat takut ..." kata Martin sambil memegang dadanya. Setelah itu, dia berkata, "Mama kalian mau kemari."

"Kamu adalah orang jahat!" ucap Julia sambil menatap Martin dengan waswas.

"Kami nggak boleh memercayaimu!" kata Julius
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 176

    "Ya, dia adalah adik sepupu Daniel. Dia nggak memberi tahu Daniel. Seharusnya dia punya tujuan lain. Hubungannya dengan Daniel juga kurang baik," jelas Yasmin."Akan makin banyak orang yang tahu," ucap Raymond.Yasmin menggigit bibirnya. Dia tahu, tapi apa yang bisa dia lakukan?Apa yang harus dilakukan baru ketiga anaknya bisa aman?Sekarang Daniel juga mempunyai wanita yang disukainya. Bukankah perihal anak-anak akan merusak hubungan itu?Yasmin tidak bisa membayangkan konsekuensinya."Kalau kamu nggak keberatan, anak-anak boleh tidur di tempatku," kata Raymond."Tidur ... di tempatmu?" Yasmin kaget. "Mana boleh begitu? Nggak boleh.""Aku tinggal sendirian dan di rumah ada Bibi yang bisa menjaga mereka. Kamu kapan saja boleh datang untuk melihat anak-anak. Nggak masalah," kata Raymond.Yasmin tahu dia tidak boleh merepotkan Raymond dan dia tidak bisa melakukannya.Raymond adalah kepala sekolah anak-anak, jadi wajar baginya menyukai anak kecil. Ketiga anaknya bahkan makin lancar meman

    Last Updated : 2023-12-25
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 177

    Tubuh tinggi Daniel yang berdiri tegak memancarkan aura yang sangat sinis dan berat.Di dalam lift, hanya Yasmin yang sedang bertelepon dan bergumam-gumam.Ketika pintu lift terbuka, tiga orang itu melangkah keluar. Mereka seakan-akan tidak mengenal Yasmin.Yasmin menoleh. Dia menyipitkan matanya sambil melihat angka di atas lift. "Loh? Kenapa naik lagi?"Jadi, dia harus turun lagi.Setelah Yasmin memberi tahu Raymond alamatnya, dia menunggu di depan pintu masuk.Karena dia mabuk, dia tidak bisa berdiri lama dan hanya bisa duduk di anak tangga.Yasmin menopang dagunya dengan satu tangan sambil melihat ke arah lampu-lampu neon malam hari di kejauhan.Pada saat ini, waktu seakan-akan miliknya sendiri.Yasmin tidak memikirkan apa-apa. Tidak ada pembunuh Sofia, tidak ada Martin yang mengancamnya. Dia juga tidak mengkhawatirkan anak-anaknya ketahuan dan tidak ada Daniel yang mengontrolnya. Semuanya tidak ada ....Di ruangan pribadi restoran atas, beberapa orang sedang makan sambil bersosial

    Last Updated : 2023-12-26
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 178

    "Hm?!"Kepala Yasmin yang sudah terasa pusing menjadi makin pusing karena dia tiba-tiba ditarik.Seseorang mencengkeram rahangnya, kemudian mengangkat kepalanya dengan paksa. Mata orang itu tampak sangat berbahaya."Siapa aku?"Ketika Yasmin yang merasa kepalanya kabur mendengar suara mengancam itu, tubuhnya meringkuk seakan-akan udara telah menjadi dingin. Pandangannya pun menjadi lebih jelas. Yasmin tercengang saat menatap wajah yang setengah tertutup kegelapan dan dekat itu. Wajah itu terlihat mirip sekali dengan wajah iblis."Kamu ....""Apa kamu sangat kecewa karena aku bukan kepala sekolahmu? Hm?" Daniel mengangkat dagu Yasmin dan tatapannya tampak sangat berbahaya.Leher Yasmin yang terekspos terlihat jenjang, indah dan lembut. "Kenapa ... kamu di sini? Ini nggak ada hubungannya denganmu ....""Ini memang nggak ada hubungannya denganku. Hanya saja, kamu merusak pemandanganku." Setelah Daniel selesai berbicara, dia meraih lengan Yasmin, kemudian menariknya keluar dari mobil."Ah!

    Last Updated : 2023-12-26
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 179

    "Sudah. Bagaimana denganmu? Apa kamu masih di hotel?" tanya Irene."Nggak.""Kalau kamu belum kenyang, aku bisa menemanimu." Setelah itu, Irene berkata, "Aku benar-benar minta maaf untuk malam ini."Yasmin yang mulut dan hidungnya ditutup mulai merasa pusing. Setelah sekian lama, dia butuh oksigen dan tidak bisa menahannya lagi.Dia menarik tangan Daniel, tapi tangan itu tidak berkutik.Karena itu, Yasmin pun meronta.Daniel melihat Yasmin yang tampak tersiksa, tapi nadanya tetap terdengar datar ketika dia menjawab Irene, "Nggak apa-apa."Irene tertawa, kemudian bertanya, "Sekarang kamu di mana? Kenapa belum tidur?""Di ruang kerja. Masih pagi," jawab Daniel."Aku sudah menebaknya karena kedengaran sunyi. Baiklah. Selamat bekerja, orang sibuk!""Ya."Setelah panggilan berakhir, Daniel baru melepaskan muka Yasmin.Yasmin segera menghirup udara segar. Dia terbatuk-batuk sambil berkata, "Uhuk, uhuk! Apa yang kamu lakukan? Uhuk!" Setelah akhirnya dia berhenti, dia mendongak dan menunjukkan

    Last Updated : 2023-12-26
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 180

    Kemudian, tatapan mata Daniel tampak sangat mengerikan dan suaranya terdengar galak saat dia berkata, "Berani-beraninya kamu mengancamku. Kamu punya berapa nyawa?""Sakit ...." Yasmin mengernyit kesakitan. Lalu, dia berkata dengan susah payah, "Ya, aku ... hanya punya satu nyawa. Ja ... jadi, meskipun sekarang kamu mengendalikanku, begitu kamu pergi, aku ... akan melukai leherku. Kalau kamu nggak percaya, kamu boleh mencobanya ...."Suara Yasmin yang sedang mabuk terdengar lemah, tapi setiap kata yang diutarakan mematikan.Daniel langsung mencengkeram rahang Yasmin. Karena Yasmin mempunyai wajah yang kecil, Daniel dapat memegang seluruh wajah Yasmin."Berani sekali. Kamu melindungi tubuhmu untuk siapa, hm?" Napas yang diembuskan Daniel terasa menyeramkan. "Sepertinya kamu sangat menyukai kepala sekolah itu!""Bukan. Aku hanya ... hanya merasa karena kamu sudah nggak mau peduli padaku, seharusnya kamu nggak melakukan hal seperti ini lagi ...."Daniel pun mendorong Yasmin dengan kuat. Ek

    Last Updated : 2023-12-26
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 181

    Ketiga anak itu melompat, lalu memeluk kedua kaki Yasmin erat-erat.Yasmin tertawa. Dia meletakkan barang-barang di tangannya sebelum memeluk tubuh kecil mereka yang wangi.Setiap kali mereka berpisah, dia sangat merindukan anak-anaknya.Anak-anak segera menyadari kain kasa di kening Yasmin."Mama, ada apa dengan kepalamu?""Apa Mama terjatuh?""Mama, sakit nggak?" tanya Julia dengan mata berkaca-kaca.Yasmin khawatir mereka ketakutan, jadi dia segera berkata, "Nggak, nggak. Mama nggak sengaja terjatuh. Ini nggak sakit, kok?""Di mana Mama terjatuh? Aku mau memukulnya!" kata Julian dengan emosi.Ketika Yasmin hendak mengatakan sesuatu, dia menyadari Raymond sedang berjalan ke arahnya. Raymond berkata, "Sesuatu yang mengganggu memang harus disingkirkan."Suaranya yang kalem dan tenang membuat orang tak tahan menghormatinya.Yasmin buru-buru melepaskan anak-anak. Dia bangkit sebelum membungkukkan badannya. "Malam, Pak Raymond."Mata Raymond tertuju pada kening Yasmin, tapi Raymond tidak

    Last Updated : 2024-01-02
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 182

    Saat Raymond mendekat, Yasmin menundukkan kepalanya.Raymond membuka kain kasa tersebut. Yasmin merasa dingin ketika lukanya terbuka ke udara.Setelah itu, Yasmin merasakan embusan napas yang hangat.Yasmin mendongak sedikit dan dia bertatapan mata dengan Raymond. Yasmin dapat merasakan detak jantungnya menjadi cepat sedikit. Lalu, dia mendengar Raymond bertanya, "Apa Daniel yang melakukannya?"Yasmin buru-buru memalingkan wajahnya. "Bukan. Semalam aku terlalu mabuk, jadi aku terjatuh. Sungguh .... Maaf, aku menghilang ketika kamu menjemputku. Aku nggak menyangka Daniel juga akan makan di hotel itu. Setelah itu, dia memasukkanku ke dalam mobil dan mengantarku pulang ....""Ada apa dengannya?" Nada Raymond terdengar datar."Dia nggak menyukaiku karena ... tanteku menjadi menantu Keluarga Guntur. Lagi pula, aku sudah terbiasa," jawab Yasmin dengan murung.Bagaimanapun juga, Raymond pasti sudah tahu apa yang terjadi.Namun, dia tidak tahu kenapa Daniel bisa membenci ibunya Yasmin sampai Y

    Last Updated : 2024-01-02
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 183

    Dari sikap anak-anak, Yasmin sudah merasakan ada yang tidak beres.Namun, dia tidak berani mengakuinya. Dia merasa dia seperti telah melakukan hal yang jahat di depan anak-anak.Pada malam hari, Yasmin pulang sendiri.Selama perjalanan, kepalanya dipenuhi banyak pikiran.Dia merasa tidak bisa bernapas setiap hari.Dia baru bisa melupakan semua kesedihannya ketika dia bersama anak-anak.Pada akhirnya, semua tekanan Yasmin disebabkan oleh Daniel ....Besok harinya di perusahaan.Pada siang hari, Yasmin pergi ke ruang pantry untuk menuang segelas air. Ketika dia kembali ke kantornya, para rekan kerja yang sedang berkumpul dan mengobrol langsung terdiam saat melihatnya masuk.Keanehan mereka sangat kentara.Setelah Yasmin duduk, dia berpikir bagaimana dia bisa menjadi buah bibir mereka?Seorang rekan kerja yang duduk di seberang Yasmin bertanya, "Yasmin, apa ... kamu biasanya suka membaca gosip yang sedang populer?"Yasmin tercengang sebelum berkata, "Yang tentang Kezia?""Apa kamu tahu ra

    Last Updated : 2024-01-02

Latest chapter

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1148

    Yasmin tanpa sadar menjauh. Sorot matanya tampak ketakutan. "Jangan ...."Daniel menarik Yasmin ke pelukannya dengan kuat. "Jangan apa?"Yasmin menggigit bibirnya yang gemetar."Apa kamu nggak menyukainya?""Bukan ...." jawab Yasmin dengan sangat lemah."Aku nggak akan menyentuhmu. Tidurlah." Daniel menempelkan kepala Yasmin ke dadanya sambil memeluknya.Yasmin berada di pelukan Daniel dan mendengar suara detak jantungnya yang kuat.Dia menyadari Daniel menjadi mudah marah, terutama kalau itu berkaitan dengannya.Yasmin tidak berani bertanya apa itu karena Raymond. Dia bahkan tidak berani mengungkit nama Raymond.Begitu Daniel marah, Yasmin akan mengalami akhir yang mengenaskan.Kalau begitu, bagaimana dengan Irene?Apa Yasmin tidak boleh memiliki pemikirannya sendiri? Dia hanya boleh dikontrol Daniel ...?Setelah Irene tahu kalau Yasmin dan Daniel sedang bertengkar, dia pergi ke Grup Naga.Dia menghampiri resepsionis, lalu bertanya, "Apa Daniel ada di sini?"Semua orang tahu hubungan

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1147

    Yasmin bahkan tidak berani membuat Daniel menunggunya di dalam mobil.Setelah dia menenangkan kegugupannya dan tubuhnya yang dingin, dia naik mobil.Mobil meninggalkan alun-alun dan melaju pergi.Jalan itu awalnya sangat ramai, tapi ketika orang-orang melihat mobil Rolls Royce, mereka berinisiatif memberi jalan seolah-olah mereka takut akan menjadi miskin kalau mereka menyentuhnya sedikit pun saja."Wajahmu tampak pucat. Apa kamu nggak enak badan?" tanya Daniel."Nggak ...." Setelah Yasmin menjawab, tangan besar Daniel menggenggam tangan kecil Yasmin.Daniel mengerutkan alisnya. "Kenapa kamu dingin sekali? Pergi ke rumah sakit."Sebelum Yasmin sempat menjawab, dia telah mendengar perintah Daniel.Sopir segera menuju ke rumah sakit.Awalnya Yasmin ingin mengatakan sesuatu, tapi dia membatalkan niatnya.Kalau dia tidak enak badan, mungkin Daniel akan melepaskannya malam ini ....Setelah mereka tiba di rumah sakit, Helen memeriksa Yasmin.Tak peduli pemeriksaan apa itu, karena Helen adala

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1146

    "Kenapa kamu banyak bertanya? Lanjut awasi dia."Setelah panggilan dimatikan, Susan tampak tidak senang. "Apaan, sih? Nanti setelah aku menjadi Nyonya Guntur, aku mau melihat apa kamu masih berani memerintahku?"Yasmin sedang bekerja dengan serius di kantor ketika dia mendengar suara ketukan pintu.Intan masuk, lalu berkata, "Bu Yasmin, apa Anda ingin memakan kue?"Yasmin mengangkat kepalanya, lalu dia melihat ada jus, kue dan aneka kacang-kacangan kesukaannya.Dia langsung tahu kalau itu bukan kue yang dibeli di luar."Kamu yang membuatnya?" tanya Yasmin."Bukan. Orang dari Taman Royal yang mengantarnya. Mereka bilang mereka langsung mengantarnya setelah ini selesai dibuat." Intan berkata, "Tuan Daniel sangat baik pada Anda. Ketika makanan ini dibawa ke sini, resepsionis sangat iri."Yasmin mengalihkan pandangannya dan lanjut melihat laptop di depannya.Intan merasa sedikit canggung melihat Yasmin tidak membalasnya dan bahkan menunjukkan sedikit pun ekspresi, jadi dia berinisiatif kel

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1145

    Yasmin tidak menyangka reaksi Daniel akan sebesar ini."Kemari. Buat aku tenang." Daniel duduk di tempat tidur, lalu memiringkan kepala sambil menatap Yasmin.Yasmin mengerti apa maksud Daniel. Wajahnya pun memucat. "Nggak bisa ....""Kenapa nggak bisa? Apa alasannya?""Dokter Helen sudah bilang aku harus beristirahat selama seminggu," kata Yasmin."Lima hari sudah berlalu. Itu sudah cukup."Yasmin menggelengkan kepalanya dengan panik sambil melangkah mundur. "Nggak bisa. Aku nggak sanggup ....""Kamu nggak sanggup atau nggak mau?""Tung ... tunggu beberapa hari lagi, ya?""Sekarang! Sini!"Yasmin sudah mau gila. Kenapa Daniel harus begini kejam?Apa Daniel tidak tahu kalau lukanya belum sembuh?Dulu Daniel masih bisa bertahan, sekarang dia sudah tidak bisa bertahan sama sekali. Kenapa?Apakah perbuatan Yasmin sudah membuatnya marah? Namun, itu hanya hal sepele!"Apa kamu nggak mendengarku?""Kamu tenangkan dirimu sendiri! Aku nggak mau!" Yasmin tidak hanya tidak menuruti Daniel, melai

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1144

    Yasmin menatap Susan. "Aku barusan mau masuk. Kamu sedang bertugas?""Iya. Setelah Tuan Daniel keluar dari ruang kerja, dia kembali ke kamar," kata Susan."Jam berapa dia kembali ke kamar?" Yasmin membuka pintu kamar, lalu melangkah masuk."Jam delapan."Yasmin berpikir berarti Daniel sudah menunggu satu jam lebih.Yasmin memberanikan diri dan masuk.Susan melihat pintu ditutup, kemudian rasa hormat di sorot matanya menghilang.Dia bisa melihat kalau hubungan Daniel dan Yasmin sedang tidak baik.Kalau tidak, kenapa Yasmin berdiri di depan pintu begitu lama dan tidak masuk? Dia juga terlihat gugup.Setelah Yasmin memasuki kamar tidur, dia melihat Daniel sedang duduk di sofa dan telah mengenakan piama. Jelas kalau Daniel sudah selesai mandi.Satu tangan memegang kening dan kedua matanya terpejam. Daniel seolah-olah tidak tahu kalau Yasmin sudah masuk kamar.Yasmin berjalan mendekat. "Tidurlah di ranjang."Daniel membuka mata dan menunjukkan matanya yang jernih. Dia tidak terlihat mengant

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1143

    Sekujur tubuh Daniel penuh dengan aura menyeramkan. "Jadi, kamu ingin mencari pria lain?""Aku sudah menjawabmu, nggak." Yasmin merasa pria ini sangat posesif sehingga sudah tidak bisa ditolong. Pada saat ini, suasana berubah menjadi makin mengerikan. "Aku sudah bilang aku nggak sengaja berpapasan dengannya di rumah sakit. Apa yang harus kulakukan baru kamu memercayaiku?"Daniel menatap Yasmin lekat-lekat.Yasmin bahkan merasa bulu kuduknya berdiri.Daniel tidak menjadi tenang karena penjelasannya. Aura mengerikannya masih menyebar ke sekeliling.Saat Yasmin merasa jantungnya berdetak dengan cepat dan hampir kehabisan oksigen, dia mendengar suara sinis Daniel berkata, "Pergi temani anak-anak bermain bola."Setelah Yasmin mendengar itu, bulu matanya bergetar dan tubuhnya menjadi rileks.Kemudian, tangannya dipegang yang membuat Yasmin terkejut dan tanpa sadar ingin menariknya.Namun, dia tidak berhasil.Daniel sangat kuat. Ketika dia memegang tangan Yasmin, selama dia tidak ingin melepa

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1142

    Julius sudah memakannya, tapi dia tidak pergi dan lanjut berdiri di sana. Kemudian, dia bertanya, "Mama, apa terjadi sesuatu di sekolah Papi?"Yasmin tercengang. Setelah Julius bertanya itu, Julian juga berjalan mendekat. Tiga pasang mata tertuju pada Yasmin dan menunggunya menjawab.Meskipun mereka baru berusia dua tahun, mereka dapat bermain laptop dan ponsel. Selain itu, mereka pintar dan dapat mengetahuinya dengan mudah."Sedang ada sedikit masalah, tapi Pak Raymond akan menanganinya. Kalian nggak perlu khawatir." Yasmin tidak menyembunyikannya dari mereka. Karena ada masalah, maka mereka harus berkomunikasi."Internet mengatakan masalahnya sangat serius. Keracunan makanan, 'kan? Apa ada yang meninggal?" tanya Julian."Di sana ada banyak kakak-kakak yang kami kenal ...." Julia tampak cemas."Mama sudah pergi ke rumah sakit hari ini. Dokter bilang kondisi mereka sudah stabil," kata Yasmin."Apa Papi baik-baik saja?" tanya Julius."Ya," jawab Yasmin."Bagaimana kamu bisa tahu?" Suara

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1141

    "Aku sudah menonton video kecelakaan mobilnya. Itu sebuah kecelakaan.""Baik, itu kecelakaan. Kalau begitu, aku mau bertanya padamu lagi. Bagaimana dengan keracunan makanan di sekolah?" tanya Irene. Melihat Yasmin diam saja, ekspresi Irene pun menjadi licik. "Ada beberapa hal yang kamu nggak tahu, tapi aku tahu. Bisa jadi ... ini ada hubungannya dengan Daniel?""Nggak mungkin!" Yasmin langsung membantah. "Daniel nggak mungkin melakukan itu.""Kenapa nggak mungkin? Dia adalah kekasih lamamu dan Daniel nggak menyukainya!" hasut Irene. "Selain itu, situasi di internet makin intens sekarang. Aku nggak percaya nggak ada yang menghasut mereka.""Orang-orang zaman sekarang suka menjatuhkan orang," kata Yasmin dengan ekspresi sinis.Irene tertawa. "Kamu benar-benar polos. Kalau kamu bersikeras ingin berpikir seperti itu, boleh juga, sih. Sepertinya kamu bersikeras yakin kalau nggak ada apa-apa di antaraku dan Daniel. Pada akhirnya, kamu melihat kami berciuman."Yasmin berdiri di sana dengan ta

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1140

    "Aku datang untuk mencari direktur rumah sakit," kata Raymond."Apa kamu sudah tahu bagaimana anak-anak bisa keracunan makanan?" tanya Yasmin."Katanya sayuran yang dikirim tercemar. Itu adalah kecelakaan," kata Raymond.Raymond tidak menyembunyikannya dan tidak bisa menyembunyikannya karena masalah ini sudah tersebar di internet.Yasmin menatap Raymond yang terlihat kuyu setelah mereka tidak bertemu selama beberapa hari. Yasmin tahu kalau Raymond sedang mengkhawatirkan masalah ini.Lengan Raymond masih dibalut kain kasa, tapi sudah tidak menggantung dengan lehernya."Bagaimana dengan tanganmu?" tanya Yasmin."Baik-baik saja," kata Raymond. Saat Raymond melihat wajah cemas Yasmin, dia menenangkannya, "Nggak perlu khawatir. Aku bisa menyelesaikan masalah ini."Yasmin juga tidak tahu bagaimana dia bisa membantu Raymond."Setelah kamu pulang kemarin, Daniel nggak melakukan apa-apa padamu, 'kan?" tanya Raymond."Nggak." Yasmin menggelengkan kepalanya. Raymond sendiri sedang memiliki setump

DMCA.com Protection Status