Share

Bab. 97

Malam itu, Luna membalas ciumannya. Rayyanza semakin terbawa suasana, ciuman mereka semakin dalam, kedua tangannya menyusuri lekuk tubuh Luna.

Akhirnya Luna melepaskan diri, terengah-engah. "Cepat ke mobil, ganti bajumu. Bukankah kamu merindukan Arshaka?"

Rayyanza tak segera beranjak. Ia memandangi bibir tipis Luna yang memerah dan basah dari jarak dekat. Ia ingin menciumnya sekali lagi, namun Luna menolak, segera membuang wajah ke samping.

"Cepat ambil pakaianmu, jangan lupa telepon Amanda. Beri dia kabar bahwa kamu baik-baik saja. Dia sangat mengkhawatirkanmu." kata Luna.

Pria tampan itu mengangguk. "Baiklah ...." Ia kemudian beranjak. "Tapi, nanti kita tidur bertiga, oke?"

"Tidak! Enak saja!" tolak Luna tegas, namun senyum kecil tersungging di bibirnya.

Rayyanza tersenyum, seolah mengerti dengan senyum tipis yang mengembang di bibir Luna.

Dengan langkah yang tergesa, pria itu meninggalkan unit apartemen. Lift membawanya turun ke basement. Baru saat itu ia tersadar, bahwa ponseln
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Merisa storia
Siap kaka, makasih yaa :)
goodnovel comment avatar
Nicky Theonardo
thor semangat donk up'y... al'y lagi seru nich. enak baca'y gk bertele2. lanjut thor.....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status