Share

Bab. 96

Di apartemen, Luna terduduk lemas, tubuhnya seolah kehilangan seluruh tenaga. Berita dari Amanda bagai petir di siang bolong, menghantam jiwanya tanpa ampun.

"Halo ... Luna?" seru Amanda.

"Ya, Manda," jawab Luna dengan suara bergetar. "Kita berdoa saja semoga Rayyan selamat," katanya, berpura-pura tenang.

Setelah memutus sambungan telepon, Luna termangu. Pikirannya berkecamuk, membayangkan kemungkinan terburuk yang bisa terjadi pada Rayyanza. Jika sesuatu yang buruk benar-benar terjadi, bagaimana nasib dirinya dan Arshaka?

Air mata mulai mengalir tanpa bisa dibendung, membasahi pipinya yang pucat. Isakan lirih lolos dari bibirnya yang bergetar. Hatinya seolah diremas kuat-kuat, meninggalkan rasa sakit yang tak tertahankan.

Tiba-tiba, tangisan Arshaka memecah keheningan dari dalam kamar, seolah ikut merasakan kesedihan ibunya. Suara tangisan itu menambah perasaan tak enak yang menyelimuti Luna.

Langsung saja, Luna menyeka air mata. Dengan langkah gontai, ia bergegas masuk ke dalam kam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Merisa storia
wkwkwk kasihan Manda tapinya
goodnovel comment avatar
Merisa storia
iya kak :(
goodnovel comment avatar
Merisa storia
iya sih kasian juga manda hehe
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status