Share

Bab. 92

"Sus Runi ...." Luna memanggil pelan. Suster Arshaka itu segera muncul di ambang pintu. "Tolong gendong Arshaka, aku mau mandi," pinta Luna, menyerahkan bayi yang tengah tertidur pulas itu pada Sus Runi.

Di bawah siraman shower, Luna bernyanyi pelan, berusaha mengusir kegundahan yang menyelimuti hatinya. Tiba-tiba, suara ketukan di pintu kamar mandi menginterupsi nyanyiannya. "Bu, ponsel Anda berbunyi," ujar Sus Runi dari luar.

Luna membuka pintu sedikit dan mengintip. "Siapa, Sus?"

"Bapak, Bu," jawab Sus Runi singkat.

Luna segera mengeringkan tangannya dengan handuk, kemudian meraih ponsel dari tangan Sus Runi. Panggilan video dari Rayyanza masih muncul di layar. Ia menjawab panggilan tersebut, mendekatkan layar sehingga hanya wajahnya saja yang terlihat.

"Ada apa?" tanyanya, dengan rambut dan wajah yang tampak basah.

"Kamu sedang apa?" tanya Rayyanza di seberang sana.

"Aku sedang mandi," jawab Luna singkat.

"Wow ... coba sedikit jauhkan kameranya," goda Rayyanza.

Luna mendengus, "En
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Merisa storia
Rayyan tak rela melihat Luna duduk bersama pria lain hehe
goodnovel comment avatar
Defi Andriani
sabar ya rayyan. jangan sampai terbakar cemburu dan amanda jadi curiga sama kamu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status