Share

Bab. 91

Rayyanza menarik napas dalam-dalam, berusaha menenangkan diri sebelum menjawab pertanyaan Amanda. "Semalam aku tidur di kamar. Mungkin Mbok Ratna tidak melihat aku pulang," ujarnya, berbohong. Ia cepat-cepat mengalihkan pembicaraan, "Bagaimana keadaanmu, Sayang?"

"Aku mual," jawab Amanda, suaranya terdengar lemah. "Bisakah kamu menyusulku ke sini? Aku ingin bersamamu," pintanya penuh harap.

"Eum ... hari ini aku sibuk," kilahnya, berusaha menghindari permintaan istrinya.

"Tapi aku membutuhkanmu, Sayang," desak Amanda, nada suaranya semakin memelas.

Rayyanza menjadi bingung, merasa terjebak antara kewajiban sebagai suami dan perasaannya terhadap Luna. Ia terdiam sejenak, mencoba mencari jalan keluar.

Akhirnya, dengan berat hati, Rayyanza menyerah. "Baiklah sayang. Aku akan memesan tiket dan terbang ke sana nanti sore," janjinya, meskipun dalam hati ia merasa bersalah karena harus membatalkan rencananya untuk kembali ke apartemen.

"Benarkah, Sayang?" tanya Amanda dengan senang.

"Ya, Say
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Merisa storia
mengsedih :(
goodnovel comment avatar
Ahmadfirdaus
kacian kacian luna...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status