Share

ASK-144

“Maksudnya gimana?” tanya Indah.

“Sarah sudah wanti-wanti ke saya soal pembayaran pemesanan semua tempat ini dan harga makan siang kita hanya bisa dibayar cash. Mereka nggak punya mesin EDC.”

“Jadi, gimana? Berapa harga makan siang kita?” Indah merasa mereka tidak terlalu banyak memesan. Kalau harga segitu yang di dompetnya pun masih cukup. “Aku diajak makan siang PresDir perusahaan tambang di tempat susah sinyal dan PresDir itu nggak bawa dompet berisi uang cash.

“Lihat mereka, cuma sepasang suami istri tua yang menjalankan usaha keluarga berusia puluhan tahun. Semua pelanggan pasti sudah tahu di sini cuma terima uang tunai. Ini salah saya.” Arsya bergeser ke tepi pondok dan menjulurkan kakinya untuk mengenakan sepatu. “Mungkin mereka punya rekening,” kata Arsya lagi.

“Saya ada bawa uang cash. Biar saya yang bayar.” Indah meraih tas tangannya. Uangnya memang tidak banyak, tapi ia rasa masih cukup kalau hanya untuk membayar pemesanan tempat selama dua jam dan dua piring sate.

“Oh,
juskelapa

Malam ini ada dua bab ya ....

| 8
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (42)
goodnovel comment avatar
Aam Aminah
jangankan seribu bang Asa, lima ratus rupiah pun masih ada, ditempat ku masih berlaku buat beli masako atau pewangi pakaian, sabun cair kemasa 500, permen pun dapat dua ......
goodnovel comment avatar
Erna Ratuna
selalu yang ditunggu2 cerita darimu njuss
goodnovel comment avatar
Fatimah Zuhra
udah kutunggu ternyata zonk tapi gapapa asal njus tetap sehat2 yaa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status