Share

BAB 44

Ternyata, wanita itu masih bersikeras. Untungnya, dia tidak seperti wanita agresif beberapa bulan lalu, yang tetap memaksa masuk ke dalam sana. Layla cukup sopan untuk bertanya.

“Maaf, Ibu. Sepertinya Pak Aldimas sedang ada rapat penting, jadi tidak bisa diganggu untuk sekarang.” Janet tidak perlu mencoba untuk menelepon ruangan Aldimas. Satu-satunya cara untuk mengusir wanita seperti ini adalah menolaknya langsung.

“Begitu, ya?” Layla menghela napas dan memandangi ponselnya lagi.

Resepsionis itu mungkin benar, Aldimas pasti sedang sibuk sekarang. Bahkan pesannya sama sekali tidak dibalas.

Namun di satu sisi, Layla merasa kesal sendiri karena usahanya tidak membuahkan hasil. Ia sudah berusaha membuatkan bekal, datang ke kantor ini, tapi sama sekali tidak bisa menemui Aldimas. Pria tidak tahu terima kasih!

Layla pun berbalik badan sambil masih memegangi ponselnya. Sepertinya ia tahu satu orang yang bisa dihubungi pada saat seperti ini. Ia pun segera menelepon orang itu.

“Halo?” sapa se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status