Share

BAB 43

Tidak ada yang berubah setelah acara karya wisata itu, malah Layla merasakan jaraknya dengan Aldimas menjauh. Pria itu kembali bersikap dingin, bahkan beberapa hari terlihat seperti sengaja melewatkan sarapan.

Mereka memang sempat bertengkar di pulau waktu itu, tapi sepertinya tidak sebesar itu. Aldimas tidak perlu sampai menjauhinya gara-gara kesal dengan Mike, kan? Semuanya itu masih bisa dibicarakan.

Masalahnya, jangankan bicara, Aldimas bahkan tidak mengiriminya pesan sekali pun.

“Hape kamu rusak?”

Suara Poppy yang tiba-tiba terdengar membuat Layla mengalihkan tatapannya dari ponsel. Layarnya sudah sepenuhnya mati. Layla baru sadar kalau ia menatap benda itu dengan pandangan kosong sedari tadi.

“Bukan hape aku, tapi hape dia kayaknya!” sahut Layla kesal.

“Hah?”

“Pop, aku mau tanya,” bukannya menjawab, Layla malah beralih ke topik lain. “Emangnya aku nyebelin, ya?”

Poppy mengerjap. Ini pertama kalinya Layla bertanya seperti itu. Layla bukan orang menyebalkan, tapi terkadang wanita
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status