Share

BAB 47

Aldimas belum pernah merasakan ketegangan seperti ini sebelumnya. Terakhir kali ia ketakutan menghadapi sebuah pintu adalah ketika dipanggil ke ruang BK saat SMP. Saat itu, ia baru saja memukul hidung temannya sampai mimisan karena menghina ibunya. Aldimas sebenarnya tidak masalah mendapatkan hukuman atau bahkan dikeluarkan dari sekolah. Namun, ia tidak mau membuat ibunya berlutut lagi seperti waktu itu, jadi dia pun tumbuh dengan memendam semua emosinya.

Sekarang, adernalin itu kembali muncul. Di depannya adalah pintu kamar Layla yang tertutup rapat. Melihat mobil wanita itu sudah terparkir di halaman rumah, Aldimas yakin ia ada di dalam sana.

Aldimas mengetuk pintu itu perlahan, bertaruh pada keberuntungannya apakah Layla sudah tidur atau belum.

“Layla,” panggil Aldimas.

Tidak ada jawaban. Pria itu pun kembali mengetuk.

“Kamu udah tidur? Kita harus bicara soal... yang tadi.”

Ceklek!

Tep

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status