Share

BAB 42

Begitu Layla terbangun, matahari sudah menyapa dari balik gorden.

Wanita itu mengerjap beberapa kali. Kepalanya terasa lebih ringan—atau lebih tepatnya, kosong. Ia seperti melewatkan satu hal malam tadi, tapi tidak ingat apa itu.

Kasur di sebelahnya kosong—tidak, bahkan kamar ini sangat sunyi. Ia sendirian di sini, tapi rasanya semalam tidak begitu. Layla merasa ada seseorang yang duduk di sebelahnya, di tepi kasur, duduk sambil membelai wajahnya beberapa kali. Lalu, orang itu mencium—

“AHHH!!”

Layla refleks duduk di kasur sambil memegangi bibirnya sendiri. Itu pasti hanya mimpi, kan?

“Aldimas... gak datang malam tadi, kan?” Layla bergumam pelan sambil masih memegangi bibirnya.

Matanya melirik sekeliling, telinganya pun ditajamkan. Kamar ini benar-benar sepi, tidak ada suara-suara kehidupan, selain suara napasnya sendiri. Perlahan, Layla menurunkan kakinya dan mencari sandal hotelnya. Ia terjinjit mengintip ke arah kamar mandi yang pintunya terbuka.

Aman. Tidak ada seorang pun di sana
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status