Skandal dengan Bos

Skandal dengan Bos

last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-04
Oleh:  Alia SandraTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
47 Peringkat. 47 Ulasan-ulasan
64Bab
34.7KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Di hari pernikahannya, Hana Paramitha harus menelan kenyataan pahit. Calon suaminya ternyata sudah memiliki istri. Parahnya lagi, wanita yang mengaku sebagai istrinya itu kini tengah hamil. Melampiaskan emosinya, Hana akhirnya jatuh ke pelukan atasannya, Romeo Bagaskara; yang juga adalah sahabat kakaknya. Tidak ada yang pernah tahu apa yang terjadi pada malam yang seharusnya menjadi hari pernikahan Hana. Siapa sangka bahwa ia telah menghabiskan malam pertamanya bersama Romeo; seseorang yang seharusnya tidak pernah menjadi pilihan baginya untuk menyerahkan keperawanannya.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1 Gagal Nikah

"Aku masih mau di kamar. Aku capek. Ngantuk. Besok saja makannya," sahut Hana dengan suara pelan disela isak tangisnya yang tertahan.

Hana tidak tahu siapa yang berada di balik pintu kamarnya saat ini. Dia masih berada di hotel. Hotel yang seharusnya menjadi tempat dia menghabiskan malam pertamanya dengan suaminya.

Suami! Hah! Dia bilang dia belum pernah menikah! Dia bilang dia mencintaiku! Satu-satunya perempuan yang pernah ada dalam hidupnya! umpat Hana masih tersengal-sengal.

Wajahnya sembab, karena terlalu lama menangis.

"Hana, ini saya." Suara berat seorang lelaki terdengar hingga telinga Hana.

Hana buru-buru mengelap air mata yang masih memenuhi wajahnya dengan kasar. Dia mengipasi wajahnya.

Ngapain laki-laki itu ke sini! geram Hana pada dirinya sendiri.

"Saya mau di kamar dulu, Pak. Maaf, tapi Bapak pulang saja duluan. Saya tidur di sini malam ini," sahut Hana terbata. 

Romeo Bagaskara. Lelaki itu adalah atasan Hana di kantor. Hana tidak pernah menyukai atasannya yang satu ini. Sok ganteng, bagi Hana. Sialnya, Romeo adalah sahabat kakaknya Hana.

"Tapi, saya sudah bawain makanan buat kamu. Masa saya harus balik lagi ke bawah, bawa-bawa nampan seperti ini," protes Romeo.

Nggak bisa ya, kasih 'me time' buat gue! rutuk Hana dalam hati.

Hana mendengus. Dia mengelap wajahnya sekali lagi dengan tisu. Menarik cairan yang sedari tadi keluar dari hidungnya. Setelah tidak ada lagi cairan di wajahnya, baru dia bangkit dari tempat tidurnya, dan berjalan menuju pintu.

"Halo, Han," sapa Romeo, laki-laki tegap berusia tiga puluh dua tahun. Wajahnya tampan, seperti gambaran dewa-dewa Yunani. 

Senyum di wajah lelaki itu mengembang.

Tumben, batin Hana. 

Lelaki itu tampak seperti sehari-hari Hana menemuinya di kantor. Hanya rambutnya saja yang kini sudah tidak terkena gel rambut. Biasanya lelaki yang menjabat sebagai Direktur Marketing itu tidak pernah lupa dengan rambut klimisnya.

"Halo, Pak." 

"Boleh masuk?" tanya Romeo. Tangannya membawa nampan berisi makanan.

Hana memiringkan tubuhnya, dan berkata, "Silakan," kemudian menutup pintu kamar hotel kembali.

"Kakak kamu khawatir sama kamu. Dia minta saya untuk bawain makanan ini buat kamu. Saya nggak boleh pergi sebelum kamu makan malam," Romeo berseloroh. Dia duduk di sofa dekat meja setelah nampan itu dia letakkan di atas nakas.

"Saya nggak selera makan," bantah Hana. Menolak sama sekali makanan untuk masuk ke dalam perutnya.

"Walaupun kamu nggak selera, tapi kamu tetep harus makan. Nggak boleh nggak."

Entah mengapa perintah Romeo membuat air mata Hana menetes kembali. Tanpa sadar, Hana duduk di tepi ranjang dan mulai sesenggukan.

Romeo meneguk ludahnya. Dia bingung. Apa yang harus saya lakukan? pikirnya dalam hati.

Suara tangis itu makin lama makin kencang. Romeo mendekati Hana dengan langkah lebar. Duduk di samping gadis itu. 

"Kenapa dia bohong!" pekik Hana tidak lagi dapat menahan sesak di dalam dada.

Romeo membelai rambut indah Hana yang menjuntai hingga ke punggung. Dia membawa kepala gadis itu ke dadanya. Memeluk gadis itu. Membiarkan gadis itu terus menangis.

"Sabar, Han. Sabar. Laki-laki kebanyakan memang seperti itu."

"Tapi dia beda, Pak. Saya kenal dia. Saya kenal dia sudah lama. Dia nggak pernah bohong sama saya. Dia bilang dia nggak pernah punya pacar atau apa pun juga." 

"Ternyata dia punya istri," celetuk Romeo yang membuat isak Hana semakin kuat.

"Sudah. Sudah." Tangan Romeo terus mengelus kepala Hana. Tubuh mereka saling bersentuhan membuat sengatan listrik yang belum pernah Romeo rasakan sebelumnya dari adik sahabatnya itu.

"Pak, memang saya nggak cantik, ya?" tanya Hana melepas pelukannya dari tubuh Romeo. Kepalanya mendongak menatap wajah Romeo lekat-lekat.

Untuk sesaat Hana merasa aneh. Mengapa dia menanyakan ini kepada sosok yang selalu dia anggap menyebalkan? Sejak kapan mereka berdua menjadi akrab seperti sekarang? Hana pernah menyukai Romeo. Tapi itu dulu. Setelah Romeo memiliki pacar yang berprofesi artis itu, Hana menjadi membencinya. 

"Kamu cantik, kok," ucap Romeo sembari menyelipkan helaian rambut yang jatuh di wajah Hana. "Kamu itu cantik."

Senyum Hana seketika terbit di wajah. Hatinya merasa lebih baik.

"Kalau cantik, kenapa saya selalu gagal untuk mempunyai seseorang yang saya harapkan bisa mencintai saya?" tanya Hana dengan wajah sendu.

"Kamu belum bertemu sama laki-laki yang tepat saja, Han."

"Apa Bapak yakin saya bisa ketemu sama laki-laki yang tepat?" 

Romeo mengangguk. 

"Kenapa Bapak juga nggak mencintai saya?" tuntut Hana dengan wajah berharap. Dia ingin sekali merasakan malam pertama. Penantiannya selama ini kandas di hari pernikahannya. 

"Saya?" tanya Romeo mengerjapkan matanya.

"Iya. Kenapa waktu Bapak tahu saya suka sama Bapak, Bapak malah pacaran sama artis itu?" desak Hana. Romeo menggeser posisi duduknya, menjauhi Hana.

"Saya sudah putus sama Shera."

"Kalau begitu Bapak bisa mencintai saya sekarang."

Romeo menggeleng. "Saya sahabat kakak kamu. Saya nggak bisa jatuh cinta ke kamu."

"Kenapa?" Hana mulai membuka kancing baju tidurnya yang paling atas.

"Hana kamu ngapain?" Romeo terkejut. Hana sedang menggodanya.

"Benar, kan, nggak ada yang mau sama saya." 

"Bukan begitu, caranya nggak seperti ini," sergah Romeo buru-buru.

Hana semakin mempercepat membuka baju tidurnya. Kemudian membuang baju itu ke lantai setelah seluruh kancingnya terlepas.

"Tolong cintai saya, Pak," pinta Hana putus asa. Hatinya terluka. Dia hanya ingin merasakan cinta. 

Romeo terkejut di tempat. Dia meneguk ludahnya. "Hana, kamu nggak boleh begini."

Namun Hana mengabaikannya. Dia membuka kaitan bra miliknya.

"Hana. Jangan main api sama saya."

Tubuh Hana bagian atas sudah polos.

"Saya mau." Hana membuka celananya. Membiarkan tubuhnya polos seluruhnya.

"Lebih baik kamu segera tidur, Han."

"Bapak nolak saya karena Bapak suka sama istri kakak saya, kan," tuduh Hana terang-terangan. Dia menatap Romeo, berusaha memprovokasi lelaki itu dengan kata-katanya.

Seperti dugaan Hana, Romeo gugup. Namun lima detik kemudian, lelaki itu segera membalikkan keadaan. "Kamu jangan mikir yang aneh-aneh. Saya nggak ada perasaan apa-apa sama istri kakak kamu."

"Yang benar?"

Romeo gelisah di tempat. Matanya sulit untuk tidak melihat lekukan tubuh Hana yang indah. Provokasi dari Hana rupanya membuahkan hasil. Entah karena apa, kemudian Romeo tidak dapat lagi menahan nafsunya.

"Kamu jangan menyesal," kata Romeo lirih.

"Nggak. Saya nggak menyesal."


Romeo segera menjatuhkan Hana di tengah ranjang. Membuka celananya, dan menurunkannya. Melumat bibir Hana habis-habisan dengan kenikmatan yang paling liar.

Tangannya turun menikmati tubuh Hana. Begitu cepat, tidak terkendali. Hana berteriak. Romeo membungkamnya dengan bibirnya. Setelah Hana siap. Barulah dia memasukkan miliknya ke dalam tubuh perempuan itu. Menghujam tubuh Hana, hingga perempuan itu mengerang. Rasa sakit yang nikmat yang kini dirasakan Hana.

Romeo memainkannya dengan sangat cepat, dan melepaskan benihnya ke dalam tubuh Hana.

Romeo ambruk di atas tubuh Hana. Keduanya berpeluh keringat.

"Maaf, sakit, ya?" tanya Romeo dan matanya menemukan darah di bagian bawah kewanitaan Hana.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

10
100%(47)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
47 Peringkat · 47 Ulasan-ulasan
Tulis Ulasan
user avatar
malapalas
BACA novel berjudul :FREL. Banyak kejutan di dalamnya. Selain tentang cinta segitiga yang bikin baper, gemes dibumbui humor dan mengharubirukan, kalian akan disuguhi dg persahabatan, keluarga, luka dan rahasia di masa lalu orangtua yang akan membuat cerita lebih seru dan menjungkirbalikkan perasaan.
2022-01-29 08:37:12
0
user avatar
Indra Fatiria
cerita yg menarik, romeo keliatannya sih jantan ya
2021-10-20 18:12:53
1
user avatar
khairunnisastuff
Kak Debiii. Aku suka ceritanya. Penulisannya juga rapi. Semangat menulis, Kak!
2021-07-09 12:38:30
1
user avatar
Wati Wetan
bagus sekali
2021-07-02 04:53:45
1
user avatar
Yohana austin Blantara
good story
2021-06-11 15:39:39
1
user avatar
Yohana austin Blantara
good story
2021-06-11 15:39:20
1
user avatar
Rikane Wawan
ceritanya seru..lanjut donk
2021-06-07 10:27:02
1
user avatar
As Lynda
cerita bagus Keren ada kelanjutanya lagi tak??segera riles ya kelanjutanya
2021-06-06 16:28:18
1
user avatar
Gallon
Ini cerita greget banget 🤭🤭🤭
2021-05-27 01:14:56
1
user avatar
ARTGulf
😍😍😍😍😍
2021-05-16 01:23:35
1
user avatar
peeps dayout
Wah 😍😍😍 Langsung jatuh hati sama ceritanyaa
2021-05-15 21:25:41
1
user avatar
Starnight
Ujiannya berat bgt, tp syukurnya ketahuan sebelum nikah
2021-05-15 21:14:04
1
user avatar
ARTGulf
😍😍😍😍😍
2021-05-09 21:33:20
1
user avatar
Blacksugar
Laki-laki mah memang bnyak yg gitu.. sabar2 aja dah.. ketahuan ya pas nikah doang!😳😳
2021-05-08 23:13:24
1
user avatar
Maya Andita
Lanjuttttt ❤️❤️❤️❤️❤️❤️
2021-05-08 22:13:53
1
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
64 Bab
Bab 1 Gagal Nikah
"Aku masih mau di kamar. Aku capek. Ngantuk. Besok saja makannya," sahut Hana dengan suara pelan disela isak tangisnya yang tertahan.Hana tidak tahu siapa yang berada di balik pintu kamarnya saat ini. Dia masih berada di hotel. Hotel yang seharusnya menjadi tempat dia menghabiskan malam pertamanya dengan suaminya.Suami! Hah! Dia bilang dia belum pernah menikah! Dia bilang dia mencintaiku! Satu-satunya perempuan yang pernah ada dalam hidupnya! umpat Hana masih tersengal-sengal.Wajahnya sembab, karena terlalu lama menangis."Hana, ini saya." Suara berat seorang lelaki terdengar hingga telinga Hana.Hana buru-buru mengelap air mata yang masih memenuhi wajahnya dengan kasar. Dia mengipasi wajahnya.Ngapain laki-laki itu ke sini! geram Hana pada dirinya sendiri."Saya mau di kamar dulu, Pak. Maaf, tapi Bapak pulang saja duluan. Saya tidur di sini malam ini,
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-04-23
Baca selengkapnya
Bab 2 Cinta yang Terpendam
Romeo memandangi langit-langit di atasnya dan mendengar isak tangis tertahan dari Hana. Ia memutar tubuhnya menghadap Hana. Tangannya bergerak hendak menyentuh Hana, namun dia bisa merasakan bahwa setiap saraf yang berada di telapak tangannya terasa bergetar. Tenggorokan Romeo kering. Sulit sekali untuk menyebut nama wanita itu.Hana memunggungi Romeo. Wanita itu berusaha untuk tidak melihat lelaki yang baru saja dia minta untuk bercinta dengannya. Ketika tangan Romeo menyentuh pundak Hana, perempuan itu meringkuk semakin dalam, berusaha untuk melindungi dirinya sendiri.“Hana,” panggil Romeo pelan. Ada nada bersalah yang tersirat dalam suara lelaki itu.Hana bergeser menjauh secara perlahan, sehingga Romeo tidak bisa mengetahui bahwa kini jarak di antara mereka c
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-04-24
Baca selengkapnya
Bab 3 Tidak Bisa Diubah
Setelah pernikahannya yang gagal dengan Bima, Hana pikir kemarin adalah hari yang paling buruk untuk dirinya, ternyata dia salah. Kemarin bukanlah hari terburuknya, melainkan hari ini. Entah mengapa dia merasa ketakutan sekali.Apa kakaknya akan tahu tentang apa yang telah dia perbuat semalam? Apa Romeo telah memberitahu kakaknya, hal bodoh apa yang telah dia minta pada lelaki itu semalam?Apa yang akan terjadi bila kakaknya sampai mengetahui skandal antara dirinya dengan Romeo?Jantung Hana berdebar cepat. Wajahnya pucat. Mengingat kembali kejadian semalam, rasanya tidak mungkin.Romeo ... Romeo ... Romeo ... apa aku perempuan yang sesuai dengan idaman kamu? tanya Hana pada dirinya sendiri. Hatinya perih sudah mengetahui jawaban atas pertanyaannya.Benar kata Romeo, tindakannya ini hanya memalukan dirinya saja. Romeo tidak akan pernah menyukai dirinya. Romeo terlalu mencintai Mbak Susi. Itu alasan Rom
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-04-25
Baca selengkapnya
Bab 4 Siapa yang Menghamili Kamu?
"Kamu sakit?" tanya Rangga sembari memicingkan mata. Dia sudah memperhatikan  Hana sejak beberapa waktu yang lalu. Ada yang berbeda dari sikap adiknya.Hana menggelengkan kepalanya. "Nggak, Kak. Aku nggak sakit."Rangga masih curiga. Dia tidak percaya dengan yang diucapkan Hana baru saja. Nggak mungkin, batin Rangga."Susi sedang masakin opor ayam, kamu makan dulu, ya."Sekali lagi, Hana merasakan tenggorokannya tercekat. Mual sekali. Hana biasanya sangat menyukai masakan Mbak Susi, tetapi mengapa akhir-akhir ini, mencium baunya saja sudah membuat Hana kewalahan.Setelah pernikahan gagalnya dengan Bima, Hana tinggal di rumah Rangga, kakaknya."Nah, ini sudah matang," ujar Susi. Dia berjalan menuju meja makan.Lagi-lagi aroma masakan yang menguar di ruang makan, membuat Hana tidak bisa lagi menahan rasa mualnya."Huek ... huek ... huek ...
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-04-26
Baca selengkapnya
Bab 5 Saya akan Bertanggung jawab
Rangga duduk melamun di dalam bar. Dia memikirkan kembali pertengkaran yang terjadi antara dirinya dengan Hana kemarin.Rasa kecewa, marah, serta putus asa meliputi hati Rangga. Belum pernah dia merasa benar-benar kecewa seperti saat ini.Hana sungguh mengecewakan dirinya. Bagaimana bisa Hana bertindak bodoh seperti sekarang. "Sudah lama kamu menunggu?" tanya Romeo yang baru saja datang ke dalam ruangan yang biasa mereka datangi sebelum Rangga menikah dengan Susi.Rangga menengok ke sumber suara, itu sahabatnya yang sudah lama dia tunggu hampir setengah jam terakhir ini."Hay ... macet?" tanya Rangga tidak segera menjawab pertanyaan Romeo.Romeo mengedikkan alisnya. "Iya, begitulah." Romeo duduk tidak jauh dari Rangga. Dia memperhatikan Rangga, sedikit waswas.Apa yang akan dibicarakan Rangga malam ini? pikir Romeo gugup.Akhir-akhir ini, di kantor, Hana berubah menjadi sosok yang pendiam. Wajahnya lebih
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-04-27
Baca selengkapnya
Bab 6 Saya akan Menikahimu
"Halo, Han," sapa Romeo di ujung sambungan telepon. Rahangnya masih sakit akibat bogem mentah dari Rangga. Hana terkesiap mendapat telepon dari Romeo. Dia menggigit bibirnya. Jantungnya deg-degan menerima telepon dari Romeo. Seharusnya menerima panggilan telepon dari Romeo adalah hal yang wajar; sudah puluhan kali Hana menerima telepon dari Romeo, atasannya. Tetapi mengapa kali ini dia merasa ada sesuatu yang berbeda dari panggilan Romeo?Dadanya berdebar terlalu cepat."Halo, Pak. Ada yang bisa saya bantu?" tanya Hana gugup.Baru kemarin, Rangga meminta Hana untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya karena Hana tidak mau memberitahukan siapa lelaki yang bertanggung jawab atas perbuatannya terhadap Hana."Kakak kamu sudah tau kalau saya yang telah melakukannya ke kamu," cetus Romeo secara tiba-tiba yang segera membuat mulut Hana terbuka lebar. Dia benar-benar sangat terkejut. Jantungnya bertalu-talu dan lututnya terasa lemas se
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-04-28
Baca selengkapnya
Bab 7 Rasa tidak Biasa
"Kamu mau mengundurkan diri?" Ada sesuatu yang aneh dalam diri Romeo ketika mendengar Hana mengatakan ini. Sudah empat tahun lamanya Hana bekerja dengannya. Melihat Hana setiap hari adalah hal yang biasa. Mereka sering melakukan segala sesuatu berdua. Tetapi semua adalah tentang pekerjaan, dan itu adalah hal yang sangat biasa. Sebelum Hana bekerja untuknya, Romeo juga sering melihatnya di rumah Rangga. Sehingga melihat Hana adalah sesuatu yang amat biasa. Namun hal yang tidak biasa adalah ... apabila Hana meninggalkannya. Dan kejadian hari ini membuktikan semua ketakutannya ... bermula dari Rangga yang hanya dalam hitungan detik saja menjadi begitu murka setelah mengetahui bahwa dirinyalah yang telah menghamili Hana ... disusul dengan berita bahwa Hana akan pergi meninggalkannya, membuat segala sesuatu menjadi runyam dan tidak menentu bagi Romeo.Ada yang salah di sini, pikir Romeo, tetapi dia tidak tahu apa itu."Iya, Pak," jawab
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-04-29
Baca selengkapnya
Bab 8 Suara Jeritan
Lima menit telah berlalu sejak Romeo mendatangi rumah Rangga."Romeo!" Suara berat dari belakang Romeo, membuat perhatian lelaki itu teralihkan."Mau apa kamu ke rumah saya!" tanya seseorang yang suaranya sudah familier di pendengaran Romeo."Rangga," lontar Romeo setelah dia membalikkan badan. "Masih berani kamu ke sini! Sudah saya bilang, saya nggak akan biarin kamu nikah sama adik saya!" perintah Rangga dengan emosi yang segera tertumpah. Romeo benar-benar telah menginjak-injak harga diri keluarganya."Rangga, kalau kamu memang cari orang yang sudah berbuat kesalahan ke Hana. Itu saya, Rangga! Sekarang saya sudah di sini! Saya mau tanggung jawab! Tolong jangan halangi saya untuk menikahi Hana! Beberapa bulan lagi perut Hana akan bertambah besar, orang-orang akan tau. Saya mau bertanggung jawab untuk janin yang ada dalam tubuh Hana." Napas Romeo tersengal-sengal.Rangga masih menatap Romeo dengan kebencian yang belum meredup. &
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-04-29
Baca selengkapnya
Bab 9 Masa Lalu Susi
"Hana! Hana, bangun!" Romeo bisa mendengar Susi yang sedang menjerit-jerit memanggil nama Hana.Dengan sangat tergesa-gesa, Romeo segera berlari menuju suara itu berasal.Rangga sudah lebih dulu menemui Hana."Hana! Bangun, Hana! Kamu kenapa!" Kali ini suara Rangga. Rahang Romeo mengeras. Pikirannya berputar-putar mencoba menebak apa yang sedang terjadi pada Hana. Itu Hana! Rangga dan Susi sedang menggoncang lengan Hana, berusaha membuat Hana bangun.Entah mengapa mata Romeo segera membelalak. Dia terkejut sekali melihat tubuh wanita ringkih itu yang sedang tergeletak tak berdaya di atas ranjang. "Hana!" Kepanikan melanda Romeo. Dia sungguh khawatir melihat bawahannya dalam keadaan seperti itu.Dengan cepat, Romeo segera berlari ke arah Hana. Dan tanpa diduga-duga oleh yang lain, juga oleh dirinya sendiri, Romeo mengangkat tubuh Hana. Dia membopongny
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-04-30
Baca selengkapnya
Bab 10 Jangan Coba Kabur
Romeo menepikan mobilnya di klinik terdekat yang berada tak jauh dari rumah Rangga. Pikirannya kacau sekali, melihat Hana seperti ini.Apakah Hana benar-benar tertekan?Apakah Hana tidak mau menikah dengannya sehingga dia jatuh pingsan seperti sekarang?Dia hanya berharap Hana akan segera membaik. Sangat tidak baik untuk ibu hamil berada dalam keadaan tertekan.Romeo mematikan mesin mobil.Dia segera keluar, dan memutari bagian depan mobil menuju pintu mobil bagian penumpang.Romeo menghela napas ketika melihat Hana. Wajah perempuan itu sangat pucat. Tampak tertekan meski dalam keadaan tidur. "Hana. Setelah ini, saya harap kamu akan baik-baik saja," bisik Romeo ketika dia mengangkat tubuh wanita itu.Kulitnya halus. Dia pernah merasakan kulit itu menyentuh kulitnya. Pintu mobil tertutup, dan dengan cepat dia berjalan menuju ke klinik."Silakan, Pak," seorang sekuriti klinik membu
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-04-30
Baca selengkapnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status