Share

Api di Surawana

SAMBIL tutup ucapannya, Ranajaya lepaskan tangan Tumanggala yang tadi dipegang. Gerakan yang dilakukan lelaki bercambang bauk lebat itu begitu kasar. Sehingga tangan Tumanggala terbanting dengan keras.

Tapi bukan itu yang kemudian membuat sepasang mata Tumanggala terbelalak lebar. Prajurit Panjalu itu kembali dibuat kaget karena mendengar ucapan Ranajaya barusan.

Apa lagi ini? Desis Tumanggala di dalam hati. Wajah sang prajurit menjadi bertambah tegang dan pucat. Seolah darahnya sudah berhenti mengalir.

"A-apa maksudmu, Ranajaya?" tanyanya dengan napas tersengal-sengal.

Ranajaya tak menanggapi. Lelaki bercambang bauk lebat itu hanya menyeringai sembari bangkit berdiri. Lalu ia memberi isyarat kepala pada kedua temannya untuk segera pergi.

Telinga Ranajaya yang tajam mendengar suara derap kaki kuda banyak sekali di kejauhan.  Semakin lama suara tersebut bertambah dekat. Menuju ke arah mereka berada.

Benar saja. Begitu ketiga lelaki terse

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status