Share

Dibuang

BEGITU asap dan debu luruh, suasana di dalam Gua Lawendra menjadi begitu hening. Tumanggala berada dalam keadaan antara sadar dan tidak. Ia tak dapat menggerakkan sekujur tubuh sama sekali.

Namun sepasang telinga sang prajurit masih dapat menangkap suara-suara, meski samar. Suara yang pertama didengarnya adalah langkah kaki seseorang mendekat ke arahnya.

Itu suara kaki Ranajaya yang menghampirinya sembari membawa dua batang obor. Lelaki bercambang bauk lebat tersebut hentikan langkah setengah depa dari tubuh Tumanggala.

"Agaknya dia sudah mati, Kang," terdengar satu suara dari arah belakang. Yang berkata Sudhatu, satu-satunya anak buah Ranajaya yang masih hidup.

Yang diajak bicara tak langsung menanggapi. Sepasang matanya masih terus mengamat-amati keadaan Tumanggala baik-baik. Lalu dengan sebelah kakinya tubuh si prajurit ditendang hingga terbalik, menjadi telentang. Dalam penglihatannya tak ada tanda-tanda kehidupan sama sekali.

"Pukulan kami men

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status