Share

20 Hari

DALAM impitan rasa kaget yang begitu kuat, Tumanggala coba mengingat-ingat apa yang telah ia lalui sebelum-sebelumnya. Namun ingatan sang prajurit masih belum kembali sepenuhnya.

"Terluka katamu, Ki? Bagaimana bisa?" tanya Tumanggala kemudian. Sederet bayangan kejadian mulai melintas di kepalanya.

"Ya mana aku tahu! Kau yang mendapatkan luka-luka itu, dan itu di tubuhmu, kenapa malah bertanya padaku?" sahut lelaki tua itu, lalu sekali lagi tertawa mengekeh.

Agaknya orang ini sangat senang tertawa. Sedikit-sedikit tertawa.

Keheranan Tumanggala tambah memuncak. Tapi ia tak hendak bertanya lagi. Hanya otaknya yang diam-diam berpikir keras, terus berusaha mengingat-ingat apa sebenarnya yang telah terjadi padanya.

Bayangan-bayangan di kepala sang prajurit mulai menjadi jelas. Ia teringat suatu pagi di Surawana, saat ia tengah berendam di dalam sungai bersama puteranya yang baru berusia tiga tahun.

"Tapi agaknya luka dalammu sudah pulih, meski mun

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status