Share

Adu Lari

TUMANGGALA merasa pipinya ditepuk-tepuk. Kiri dan kanan berganti-ganti dengan cepat.

Plak! Plak! Plak!

Mulanya prajurit itu tak merasakan apa-apa. Tapi lama-lama terasa perih juga. Telinganya juga mendengar suara sayup-sayup.

"Anak Muda, bangunlah ...."

Akhirnya prajurit Kerajaan Panjalu itu pun terbangun dari tidur. Gerakannya seperti orang yang sedang ketakutan. Keringat mengalir deras membasahi wajah dan sekujur tubuh. Napas terengah-engah. Sementara kedua matanya terbuka nyalang.

"Kau bermimpi buruk, Anak Muda?" tanya satu suara parau, yang ternyata adalah si lelaki tua. Sebelah tangan lelaki tersebut memegang bahu Tumanggala.

Yang ditanya tidak menjawab. Tatapannya yang nyalang perlahan-lahan berubah sendu. Bukan saja karena teringat pada impiannya tadi, di mana isterinya membawa puteranya pergi menghilang. Meninggalkan Tumanggala sendirian.

Tapi juga karena mimpi itu mengingatkan sang prajurit pada sesuatu. Pada kejadian

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status