Share

Tak Berdaya

AKIBAT tendangan itu Tumanggala bergulingan sejauh beberapa langkah. Baru berhenti setelah punggungnya menghantam satu batu besar.

Sang prajurit merasakan punggungnya yang terkena tendangan lawan sakit bukan main. Seolah dihantam dua balok kayu secara bersamaan. Sementara dadanya seketika menjadi sesak.

Wajah Tumanggala seketika mengernyit kesakitan. Napasnya tersengal-sengal seolah mau putus. Namun semangatnya kembali bangkit begitu mendengar suara pekikan ngeri seorang perempuan. Suara isterinya!

Cepat-cepat sang prajurit Panjalu bangkit berdiri. Meski sambil terus pegangi dadanya yang sangat sesak. Batu besar di mana dirinya terantuk dan berhenti bergulingan ternyata adalah tempat di mana isterinya terbaring tanpa daya.

"Kakang Tumanggala?!" seru perempuan tersebut dengan suara lemah. Air muka di wajahnya sangat sulit diartikan. "Maafkan aku, Kakang ..."

"Ssshhh ...!" tukas Tumanggala, sembari gelengkan kepala kencang-kencang.

"Tida

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status