Share

94. Takut akan Kehilangan

"Ah, sudahlah. Aku menyerah. Kamu kenapa sih? Kok jadi beda?" Gracia mengerjap-ngerjap matanya. Matanya perih akibat menahan kedua matanya tetap terbuka tanpa berkedip.

Ia menggeser posisi duduknya ke belakang, menyenderkan kepala ke atas sofa.

"Kalau bicara dengan atasan bisa sopan nggak?" Nicho masih menggunakan intonasi tegas.

"Kenapa sih? Kan kita teman juga!"

"Bu Gracia!"

Gracia menegakkan kembali posisi kepalanya. Segera duduk dalam kondisi tegak.

"Sudah saya katakan kepada kamu dari awal, bahwa di kantor, kita hanyalah sebatas atasan dan bawahan. Apalagi tadi kamu mau menyela kan? Tidak sopan!"

"Aku bukannya tidak sopan. Hanya saja aku masih belum terbiasa dengan hubungan atasan dan karyawan. Itu saja,"

"Oke, sebaiknya saya harus menggunakan kalimat informal saja supaya Bu Gracia bisa lebih mengerti,"

"Silakan. Tidak ada yang melarangmu,"

"Saya mau bertanya mengenai omongan kamu tentang menjelekkan Ananta, maksud kamu apa?"

"Memang kenyataannya benar kok. Kan dia nggak naik-nai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status