Antara Dilema & Cinta

Antara Dilema & Cinta

last updateLast Updated : 2023-03-07
By:  Faver  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel12goodnovel
10
15 ratings. 15 reviews
140Chapters
2.5Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Berkisah tentang dua sahabat, berkisah tentang cinta masa kecil, berkisah tentang cinta yang penuh dengan lika-liku. Setiap karakter diceritakan kehidupannya masing-masing. Ananta, si ambivert. Gracia, si optimis. Nicholas, CEO workaholic. Stanley, pengusaha muda Kedai Koopi. Semua berawal dari cinta masa kecil, datanglah dilema saat semuanya timbul ke permukaan. Kenangan - Percintaan - Masa Lalu - Kesalahpahaman - Pengkhianatan - Keikhlasan - Dilema. Akankah mereka bisa menemukan kebahagiaan mereka masing-masing?

View More

Latest chapter

Free Preview

1. Kecoa Terbang

Teet...teet....teet....Alarm digital terdengar menggema di kamar Gracia. Kamar besar yang bisa dibilang mewah.Namun karena Gracia tidak pernah mau membersihkannya, apalagi setiap kali dia menghabiskan semangkok mie ayam Mang Parman, sebotol air soda, buku-buku romantis ala drakor yang baru ia baca semalam.Kamarnya seperti layaknya sarang tikus.Direntangkan tangannya, keluar dari selimut. Selimut tebal yang ia tutupi sampai wajahnya. Tangannya meraba-raba ke meja di sampingnya. Sampai ia menemukan target, dipencetnya kasar."Hoam..., Kenapa hari ini harus senin lagi? Tidak bisakah aku tidak harus bekerja di kantor sialan itu." gerutunya. Matanya nampak seperti zombie pagi ini. Semalaman, setelah ia membaca buku novel, ia lanjutkan dengan menonton drama korea.Apapun drama korea yang trending apalagi terbaru pasti masuk ke dalam daftarnya."Gracia, ayo makan! Sudah jam berapa ini?" teriak Ibu Gracia. Arahnya dari lantai bawah, lebih tepatnya di dapur."Iya. Setelah aku mandi ya!" t

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Vanda Anastasia Adam
ceritanya bagus semangat up Thor
2022-10-24 14:14:24
1
user avatar
Gadis Nakal
Semangat beb ......
2022-10-24 12:42:26
2
user avatar
Rai Seika
Gracia dan Ananta buat tulisan yang bagus ya jangan takut sama editor ᕦ( ͡° ͜ʖ ͡°)ᕤ
2022-10-14 10:17:27
2
user avatar
Desy Cichika Harish
semangat selalu untuk membuat cerita yang bagus.
2022-10-13 17:04:50
1
user avatar
Blue Cheetha
ceritanya bagus, Kak. Ringan dan menghibur. Semangat dan sukses terus ...
2022-10-13 14:58:13
1
user avatar
Zhi
Ceritanya asik, dan ada kocaknya juga. Lumayan bisa jadi hiburan di waktu luang nih.
2022-09-16 15:49:02
2
user avatar
Roesaline
ceritanya keren Kak, sukses ya?
2022-09-16 13:18:48
2
user avatar
Rai Seika
Gracia lucu ya anaknya. Ajak makan aja kecoanya xD
2022-09-16 09:57:50
1
user avatar
J Shara
wah kira-kira CEO nya milih siapa ya? jd penasaran nih thor. Lanjut!
2022-09-08 16:15:39
1
user avatar
Galuh Arum
suka kak lanjutan
2022-06-24 16:39:17
2
user avatar
Anggrek Bulan
ceritanya bagus banget Kak
2022-06-24 15:51:20
0
user avatar
Rezquila
kalau dah gak nyaman di kantor emang malah jadi toxuc, tp kalau ada yang jadi pelipur sih ok apalagi CEo......
2022-06-21 09:20:43
1
user avatar
Galuh Arum
suka ceritanya Semangat
2022-06-21 08:30:59
0
user avatar
Diganti Mawaddah
Awal yang seru, mangat update-nya, Kak
2022-06-20 22:06:36
0
user avatar
Cadburry♥
bagus bngt ka:D smngt fast update ya plisss!...
2022-06-19 21:34:37
0
140 Chapters

1. Kecoa Terbang

Teet...teet....teet....Alarm digital terdengar menggema di kamar Gracia. Kamar besar yang bisa dibilang mewah.Namun karena Gracia tidak pernah mau membersihkannya, apalagi setiap kali dia menghabiskan semangkok mie ayam Mang Parman, sebotol air soda, buku-buku romantis ala drakor yang baru ia baca semalam.Kamarnya seperti layaknya sarang tikus.Direntangkan tangannya, keluar dari selimut. Selimut tebal yang ia tutupi sampai wajahnya. Tangannya meraba-raba ke meja di sampingnya. Sampai ia menemukan target, dipencetnya kasar."Hoam..., Kenapa hari ini harus senin lagi? Tidak bisakah aku tidak harus bekerja di kantor sialan itu." gerutunya. Matanya nampak seperti zombie pagi ini. Semalaman, setelah ia membaca buku novel, ia lanjutkan dengan menonton drama korea.Apapun drama korea yang trending apalagi terbaru pasti masuk ke dalam daftarnya."Gracia, ayo makan! Sudah jam berapa ini?" teriak Ibu Gracia. Arahnya dari lantai bawah, lebih tepatnya di dapur."Iya. Setelah aku mandi ya!" t
Read more

2. Dasar Siput

Ananta, ialah namanya. Seorang penulis di sebuah perusahaan penerbit. Pagi ini, seperti biasa ia memencet setiap alarm yang dipasangnya sebanyak tiga kali."Ananta, ayo bangun! Alarm kamu udah bunyi entah berapa kali. Masih belum bangun juga?" Ibunya masuk ke dalam kamarnya. Menggeser tirai jendela sedikit, supaya cahaya matahari bisa masuk. Menghangatkan kamarnya."Iya, ma. Ini aku bangun." Ananta duduk di atas tempat tidurnya. Rambutnya yang lurus sebahu tergerai indah. Tak kusut sama sekali. Keturunan keluarga.Semua anggota keluarganya termasuk dirinya, mempunyai rambut lurus berwarna hitam legam. Bahkan hanya disapu dengan tangan saja, sudah rapi. Sisir saja tak ada gunanya di rumah mereka."Sarapan bentar lagi siap ya! Mama ke dapur dulu.""Iya."Berbeda dengan kamar Gracia. Kamarnya Ananta terbilang kecil. Hanya sebuah tempat tidur, lemari baju, meja rias, dan sebuah meja belajar. Namun, jika dibandingkan. Kamar Ananta jauh lebih rapi dan bersih.Walaupun ya memang, mereka memi
Read more

3. Irasshaimase

"Gracia, habis ini kami mau nongkrong. Teman-teman dari divisi penulis juga ikut. Kamu ikut gak?""Nggak deh. Malas. Kalian aja.""Tak seru, iih. Ananta aja ikut loh!""Aku mau ketemu suamiku malam ini. Tak bisa!""Suami pula. Pasti artis K-drama. Memangnya ia kenal dirimu?""Sst...kalian gak tahu aja. Tiap malam kami teleponan." Ia mendekatkan jari telunjuknya ke bibirnya."Nampaknya pengen kupanggil Ananta nih! Aku minta dia bujuk kamu.""Ayolah, Gracia. Kita mau ke restoran sushi loh. Yang baru buka minggu kemarin itu loh.""Iya-iya. Aku ikut! Ngeselin emang kalian!"Ruangan riuh sesaat. Kemudian, diam seketika saat Bu Lina masuk ke dalam ruangan. Semuanya kurang suka padanya. Bossy, katanya.Seorang karyawan dari ruang editor, pergi ke ruang penulis. Memberitahu jika acara nongkrong malam ini akan diadakan di restoran sushi sekitar sini.Ananta mendengarnya, menatap sekilas. Lalu, melanjutkan kembali. Begitulah ia, tak banyak bicara saat bekerja. Nongkrong ya urusan nanti.Pukul l
Read more

4. Hujan Deras

Kantor dengan empat lantai itu terlihat gelap dan sepi. Hanya ada satu satpam yang sedang duduk di pos, sedang satu satpam lainnya berpatroli di dalam kantor.Ananta mengetuk pagar besi dengan kunci motornya. Seorang satpam yang tadinya duduk di pos segera berlari menghampirinya, "Eh mbak Ananta. Malam-malam kesini ada apa ya? Ada barang ketinggalan?""Bukan. Barang saya aman kok. Aku mau lembur sebentar. Ada kerjaan yang harus diselesaikan malam ini.""Oo begitu ya mbak. Silakan masuk!""Ngg, bagaimana saya bisa masuk ya? Pagarnya masih digembok.""Oalah mbak. Maaf-maaf mbak. Saya lupa. Tunggu sebentar. Saya bukakan." Satpam itu segera mengambil kunci dari saku celananya. Segera ia menstarter skuternya, masuk ke dalam parkiran."Terima kasih pak!""Sama-sama mbak!"Ia berjalan masuk ke dalam kantor. Pintu depan tidak dikunci, karena masih ada satpam yang berpatroli di dalam.Dalam ruangan terbilang cukup gelap. Hanya ada beberapa kilasan lampu dari luar. Dari arah balkon dan parkira
Read more

5. Pria tak Dikenal

Setelah dari restoran sushi, Gracia segera meluncur pulang ke rumah. Jalanan lengang. Mungkin karena jam pulang kantor sudah lewat, pikirnya. Udara kian menusuk. Salahnya juga tidak mengenakan jaket. Sangat risih soalnya.Ia lebih suka mengenakan cardigan, tidak berat dan lebih simpel. Lebih modis juga tentunya.Tak sukanya nongkrong ya begini. Pulang pasti malam. Belum lagi perjalanan ke rumahnya bisa memakan waktu tiga puluh menit dari arah restoran tadi. Belum ditambah macetnya. Dibilang dekat dari kantor dari mana. Itu ujung ke ujung kali.Wah, idolaku. Tunggu aku sampai rumah ya."Gracia, masih mau makan gak?" tanya ibunya."Nggak ma. Udah kenyang." teriaknya dari arah ruang tamu."Habis dari mana aja kamu? Tumben pulangnya agak malam.""Biasa, teman-teman kantor. Ajak makan tadi. Aku langsung ke kamar ya ma. Sekalian bersih-bersih.""Jadi mama gak perlu panasin sayur deh. Balik nonton ah."Ibu dan anak sama aja. Sama-sama suka nonton.Drrt...drrt...drrt...Gawainya bergetar. Dir
Read more

6. Sok Kepedean

Semilir angin masuk melewati jendela yang tak tertutup rapat.Drrt..Sebuah chat masuk"Gracia, jika kamu sudah baca. Segera hubungi ibu kembali ya!"Namun, tentu saja gawainya masih ada di atas kasurnya."Memangnya kamu siapa?" Gracia balik bertanya."Gak mungkin dirimu akan kuingatkan dengan kejadian yang bisa malu-maluin aku. Jadi, mm ... apakah kau masih ingat dengan seorang anak laki-laki yang dengan sengaja kau ngompol di atas pangkuannya?"Gracia duduk kaku. Ia mencerna. Anak laki-laki itu adalah..."Nicholas?" tanyanya mengonfirmasi."Hahaha, akhirnya gadis kecilku mengingatnya." Pria berbadan kekar itu mengacak-acak rambut Gracia. Semakin kusut tentunya."Iih, apaan sih?" Cepat-cepat Gracia menyingkirkan lengan pria itu.Sebelum ia nantinya terlepas kendali. Apalagi baru saja ia mengecap bibir manis pria itu."Berarti kejadian barusan akan menjadi memori baru kita." Ia tersenyum, masih menatap Gracia dengan lembut.Balutan mukanya terlihat segar. Ia mengenakan baju kaos lenga
Read more

7. Jangan Pernah Pakai Baju itu Lagi

Pukul 12 malam. Gracia mulai tidur dari pukul 10 malam. Setelah Nicho dan Eric mengacaukan isi dapur.Sementara, bibi yang biasa beres-beres rumah hanya akan kembali saat pagi hari. Jika dapur yang kotor ini dibiarkan sampai besok pagi. Sudah terbayang bagaimana raut wajah mamanya.Serpihan kentang goreng bertebaran dimana-mana. Kulit ayam goreng juga tak ketinggalan eksis. Ada di meja sampai lantai."Eh, Eric, Nicho. Kalian ya keterlaluan. Dapur dibiarkan acak gini." Gracia mengomel."Yah, emang napa sih. Kan baru makan, yah berantakan lah. Kalau mau rapi itu bukan makan. Tapi makanannya ditatap doang. Lagian situ juga makan kok. Tak perlu keluar uang lagi. Gratis." Eric masih fokus dengan permainan di gawainya.Adu perang dengan tim lain. Jangan sampai ia dan Nicho, defeat."Yah, habis makan bersihin kenapa sih?" Ia turun dari kursi makan. Berjalan cepat ke ruang tengah.Sayangnya, ia tidak memperhatikan bahwa celana pendeknya terangkat sam
Read more

8. CEO Baru

"Selamat pagi semuanya! Saya Bu Lina, Senior Editor yang akan mengawali jalannya pertemuannya ini. Karena ada lain satu hal CEO akan sedikit terlambat karena ada hal darurat yang membuat beliau tidak bisa hadir tepat waktu. Mari kita mulai dengan presentasi dari Bu Ananta."Seluruh mata tertuju kepada Ananta. Ia duduk di barisan tengah di antara meja panjang itu. Sedangkan matanya sendiri kalang kabut. Bingung harus menatap siapa.Gracia yang duduk di sampingnya menyikut lengan kanan Ananta. "Ayo, maju!" bisiknya pelan.Tubuhnya kaku. Seperti pantatnya tertempel di kursi rapat yang dinginnya luar biasa. Ia harus bersusah payah beranjak berdiri. Air Conditioner (AC) di ruang rapat hari ini berfungsi sangat bagus hari ini."Bu Ananta, waktu dan tempat dipersilahkan." Bu Lina mengundang kembali. Ia mencuri pandang ke bangku Ananta. Takut-takut kalau Ananta tidak mendengarnya sedari tadi.Ananta menelan ludah untuk kesekian kalinya. Berjalan melewati bangku karyawan-karyawan lainnya.Seka
Read more

9. Bos Gila

"Pak Nicho adalah pengganti saya. Beliau adalah CEO baru dan beliau juga memang sudah berkecimpung di dunia penerbitan. Ia adalah CEO dari PT. Nicho Jaya Prima. Pasti kalian tidak asing mendengar nama perusahaan tersebut. Perusahaan baru yang langsung masuk ke dalam daftar top ten. Pak Nicho, perusahaan kami akan banyak belajar darimu."Bu CEO menepuk tangannya terlebih dahulu. Lalu, diikuti dengan para karyawan lainnya, spontan bertepuk tangan dan berdiri."Bu Pramita, justru saya yang harus banyak belajar dari Anda. Perusahaan penerbitan Anda sudah lama eksis. Selalu dalam daftar top five dalam sepuluh tahun terakhir ini." Nicho mendongakkan kepalanya, memandang tampilan video call di dinding. Ditampilkan dengan proyektor."Semua itu berkat Tuhan Yang Maha Esa yang selalu menyertai PT. Pramita dan kami juga memiliki para pegawai yang sungguh berdedikasi tinggi dengan PT. Pramita. Tanpa kalian semua, perusahaan penerbitan kita belum tentu bisa seprestasi saat ini.""Baiklah, saya har
Read more

10. Perkara Kopi Pahit

"Memangnya kau berani bayar berapa?""Gracia! Gitu cara kamu tanya sama bos kamu! Hah? Atau mau saya pecat?""Pecat aja. Biar nanti jadi trending, seorang CEO pengganti memecat seorang karyawan saat hari pertama dia memimpin.""Kau yakin taglinenya akan kayak gitu? Yang lebih cocok adalah, Dikarenakan seorang CEO muda dan ganteng datang memimpin, seorang karyawan melabrak CEO.""Iih...""Mulai besok meja kamu ada di luar pintu ini. Dan masalah gaji, tenang saja. Aku akan membayar gaji pegawai sesuai kinerja dan tanggung jawab yang diembannya.""Apa untungnya bagi saya jadi sekretaris bos?""Hari ini saya sangat bertoleransi dengan sikap judes kamu ya, tidak di hari lain," Nicho berdiri, mengancing jasnya. "Untungnya adalah kamu akan banyak belajar hal mengenai seluk-beluk dunia kepenulisan dan kamu akan belajar langsung dari ahlinya. Ilmu yang mahal loh itu.""Saya tetap nggak minat!" Gracia melipat kedua tangannya di depan dada. Sedang matanya m
Read more
DMCA.com Protection Status