Share

S2| 6. Kesabaranku Tipis

“Kenapa bisa ada makhluk-makhluk ini di atas meja?” seru Louis seolah itu hal yang mengerikan. “Di mana roti lapis dan salad ayam kami?”

Pelayan yang berjaga langsung tertunduk. Jemarinya mulai saling menggaruk. “M-maaf, Tuan Kecil. Ini permintaan Nyonya Besar.”

“Tidak mungkin. Mama tidak mungkin meminta makanan-makanan ini,” cicit Emily seraya merapatkan diri dengan kursi. Matanya tertuju pada seekor lobster dengan mata terpelotot ke arahnya.

“Aku yang meminta menu ini,” aku Melanie santai. “Apakah ada masalah? Barbara suka seafood. Ini adalah hidangan yang sempurna untuk merayakan pertemuan kita hari ini.”

Semua orang sontak melirik ke arah Frank. Jika Melanie benar-benar menyayangi Frank, bagaimana mungkin dia bisa lupa tentang alergi yang diidap putranya itu?

Frank berdeham kecil. Sambil duduk di kursi yang dirasanya terpencil, ia menarik napas berat. “Kalau begitu, silakan mulai makan. Kara, kamu juga suka udang, bukan? Makanlah.”

Sedetik kemudian, telunjuknya teracung. Sor
Pixie

Bagaimana rasanya tidak diingat oleh ibu sendiri? Tentu sangat menyakitkan. Apalagi, sang ibu lebih menyayangi anak lain. Hukuman apa yang pantas untuk seorang ibu yang seperti itu?

| 4
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (10)
goodnovel comment avatar
Darmawati Koto
lanjut thor ...
goodnovel comment avatar
Maria Katarina
lanjuttt dunk thor..nungguin cuman 1 chapter aja
goodnovel comment avatar
SK Celey
di sini sdg jam sahur, baca bab ini emosi jiwa... untung blm mulai puasa... bisa minum biar adem ... hahaha... lanjut Thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status